ALL CATEGORY
Ratusan Santri Gaza Semarakkan Program Bahagia Khatam Qur’an
Palestina, FNN --- Ratusan santri penghafal Al-Qur’an Gaza, Palestina, ikut menyemarakkan program Bahagia Khatam Al-Qur’an dalam rangka menyambut Milad AQL ke-14. AQL Islamic Center akan merayakan milad ke-14 pada 30 Juli 2022/1 Muharram 1444 H mendatang. Para santri Markaz Qur’an Gaza sangat antusias mengikuti program itu. Mereka terbagi ke beberapa kelompok lalu melingkar membaca ayat demi ayat. Gemerlap cahaya lampu gantung memantul ke karpet hijau masjid memperlihatkan bayang semangat mereka. Surah Al-Fatihah selesai dibaca, dilanjut Surah Al-Baqarah, lalu surah-surah berikutnya. Saat tiba di Surah Al-Isra, seorang santri maju ke depan memimpin pada santri lainnya membaca ayat pertama hingga akhir. Khataman kemudian dilanjutkan sampai pada Surah An-Nas. Menariknya, halaqah Qur’an itu tak hanya diikuti santri-santri berusia remaja saja. Ada pula santri yang sudah menginjak usia 30-an ke atas. Mereka tak malu berbaur satu sama lain. Tak ada kasta, mereka duduk khusyu membaca lembar demi lembar kitab suci. Konsistensi AQL Direktur program Spirit of Aqsa, Ustadz Ridwan Hakim, mengatakan, semarak Bahagia Khatam Qur’an di Gaza merupakan bentuk terimakasih kepada AQL Islamic Center dan Spirit of Aqsa (SoA). AQL melalui SoA setiap mendukung para santri itu beberapa tahun terakhir. “Santri penghafal Al-Qur’an di Gaza mengucapkan selamat MIlad AQL yang ke-14, dan mengucapkan terimakasih atas peran AQL melalui Spirit of Aqsa yang selama ini memberikan sponsor dan bantuan demi terselenggara dan terwujudnya kegiatan menghafal Al-Qur’an di Gaza,” kata Ustadz Ridwan di Jakarta, Ahad (17/6/2022). Hal serupa disampaikan pembina Markaz Qur’an Gaza, Syekh Abdullah. Dia mengungkapkan, para santri turut berbahagia atas konsistensi AQL di jalan dakwah selama 14 tahun terakhir. Demikian pula dukungan moral dan moril yang selalu diberikan kepada santri Gaza. “Kami dari markaz Qur’an di gaza turut serta dalam program Khatam Qur’an dalam rangka milad AQL, dan kami sampaikan terimakasih kepada AQL dan Spirit of Aqsa, terkhusus kepada Ustadz Bachtiar Nasir,” kata Syekh Abdullah. Gaza sampai hari ini masih menjadi sasaran serangan udara penjajah Israel. Bahkan, Sabtu (16/7), angkatan udara militer Israel meluncurkan roket ke daerah tersebut. Kendati begitu, semangat mereka tak pernah surut untuk mengamalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Penghafal Al-Qur’an menjadi salah satu kekuatan penting para pejuang Gaza. Lumrah ditemui setiap rumah memiliki satu hafidz. Tak jarang pula ditemui satu keluarga diisi oleh penghafal Al-Qur’an. Berkah Al-Qur’an itu yang membuat mereka tetap teguh berdiri. Tidak ada kata mundur dalam berjuang melawan penjajahan zionis Israel. Para santri selalu siap-siaga turun ke medan perlawanan. Meski tanpa senjata berat di tangan, namun Qur’an menggema di dalam dada membakar semangat untuk berada di garis terdepan. “Sesungguhnya program membina para penghafal Al-Qur’an ini adalah khidmat untuk Al-Qur’an dan Islam. Sebagaimana pesan Rasulullah dalam sebuah hadits, ‘sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya.’ (HR Bukhari),” kata Syekh Abdullah. (TG)
Pembebasan Habib Rizieq Shihab, Akankah Petamburan Berbinar Kembali
Oleh Ady Amar Kolumnis Habib Rizieq Shihab menghirup udara bebas. Kabar ini, dikuatkan berbagai pose foto dan video, viral. Ada pula foto Habib Rizieq yang tampak akrab bersama petugas Balai Lapas Pemasyarakatan Kelas 1 Jakarta Pusat. Lebih dari 2/3 masa hukuman telah ia lalui. Karenanya, ia mendapat pembebasan bersyarat. Dan, Rabu, 20 Juli, tampak ia meninggalkan lapas menuju kediaman di jalan Petamburan III. Di rumahnya sudah berkumpul puluhan pecintanya berebut mencium memeluknya meluapkan kebahagiaan. Pecintanya seolah tak memberi kesempatan membebaskan _barang_ sehari-dua hari beliau untuk berkumpul bersama keluarganya. Seperti rasa rindu pecintanya tak mampu mengalahkan nafsu egoistis kepatutan selayaknya. Semua dibuat menjadi biasa saja. Meminta tuk dimaklumi. Siapa yang bisa menahan rasa rindu pada pujaan hati, yang telah lama tak ditemui secara fisik. Antara haru bahagia terlihat dari ronah para pecinta yang mengerubuti habibana. Tak ketinggalan rebana dipukul mengiringi nyanyian Thola\'al Badru Alaina menyambutnya, seperti sang pecinta di Yastrib (Medina) menyambut tibanya Rasulullah saat hijrah dari Mekkah bersama para sahabatnya. Petamburan III adalah kediaman dan sekaligus sebagai markaz dakwahnya. Rumah sekaligus tempat ia biasa mengadakan pengajian rutin. Biasa dihelat Ahad pagi. Pengajian yang diikuti ratusan jamaahnya. Saat ia ditahan, pengajian dihentikan untuk waktu sementara. Bukan tidak ada penggantinya. Karena anak menantunya juga mubaligh mengagumkan: Ustadz Muhammad Alatas dan Ustadz Hanif Alatas. Bahkan Ustadz Muhammad Alatas saat ini didapuk sebagai Ketua Umum FPI (Front Persaudaraan Islam). Memakai inisial yang sama dengan Front Pembela Islam, yang dibubarkan pemerintah tidak lewat pengadilan. Ada kesan sewenang-wenang. Sedang Ustadz Hanif membersamai Habib Rizieq saat mendekam di penjara, yang juga dengan dakwaan mengada-ada. Jalan Petamburan III khususnya, sejak Habib Rizieq ditahan dan markaz FPI \"diobrak-abrik\", suasana jalanan menjadi sepi. Menjadi berbalik dari sebelumnya, yang dipadati para santri dan jamaah dengan atribut khas baju kokoh putih berseliweran. Dua kali mendatangi rumah Habib Rizieq bersama Prof Muhammad Baharun, yang disambut hangat menantunya Ustadz Hanif (Februari 2022) dan Ustadz Muhammad (Akhir Juni 2022). Dua menantu yang punya tabiat keramahan menawan. Padahal baru mengenalnya. Dan, saat bersama Ustadz Muhammad itu, setelah dijamuh makan siang dengan menu nasi mandi, kami setengah dibisiki, karena memang suaranya lembut, bahwa kami (saya dan Prof Baharun) diizinkan untuk bisa silaturahim dengan Habib Rizieq siang itu juga. Padahal itu hari Kamis. Menjadi surprise karena tidak direncanakan. Dua kali punya keinginan menemui Habib Rizieq ditahanan Bareskrim Polri. Tapi takdir tidak menjawab. Jadwal menjenguk itu hanya diberikan sepekan sekali. Jatuh pada setiap Jum\'at. Tapi ternyata tidak tiap Jum\'at. Dibagi juga dengan keluarga. Jadi Jum\'at ini untuk keluarga, dan Jum\'at berikutnya untuk para pecintanya. Sekali saya datang ke Jakarta dengan niat menjenguk, ternyata salah jadwal. Jum\'at jadwal keluarga. Mencoba datang lagi dengan koordinasi dengan salah satu pengacaranya, dan sampai waktunya tiba takdir pun belum berpihak. Habib Rizieq flu berat dan dilarang untuk dikunjungi. Padahal sudah di Jakarta. Duh... Maka \"tawaran\" menjenguknya, dan itu dari Habib Rizieq sendiri, bukan di lapas tapi disalah satu rumah sakit di Jakarta. Ternyata Habib Rizieq tengah dirawat. Sampailah takdir jumpa dengan Habib Rizieq, dan itu perjumpaan pertama saya dengannya. Disambut dengan pelukan erat meski di tangannya masih tertusuk jarum infus. Demi menyambut kami infus dilepasnya. Ahlan wa sahlan Ady Amar, sapanya dengan senyum mengembang. Tidak tampak ia sedang sakit serius. Dirawat dengan berbagai keluhan penyakit. Semoga Allah angkat semua penyakitnya. Aamiin. Ucapan pertama yang muncul dari lisannya, adalah terima kasih atas tulisan-tulisan pembelaan atasnya. Saya memang aktif menulis semacam \"pembelaan\" atas ketidakadilan yang diterimanya. Sejak Habib Rizieq kembali dari \"tanah pengasingan\" Mekkah, sekitar 3,5 tahun, saat ditahannya dan proses pengadilan--juga pembubaran FPI dan kronik yang mengitari. Tulisan-tulisan itu--usulan banyak kawan agar dibukukan. Kata Mas Mustofa Nahrawardaya, pegiat media sosial dan Pemred Majalah Tabligh Muhammadiyah--meski agak berlebihan, bahwa buku itu nantinya bisa jadi asset bersejarah. Karenanya, tulisan-tulisan itu sedang proses dibukukan. Judul Tuhan Tidak Diam: Episode Gapai Keadilan Habib Rizieq Shihab. Dengan Prolog Dr. Refly Harun, dan Epilog Dr. Ahmad Sastra. Dan tahniah banyak kawan atas buku itu: Rocky Gerung, Asyari Usman, Smith Alhadar, Tony Rosyid, Lieus Sungkarisma, Abdul Chair Ramadhan, Mustofa Nahrawardaya, Tjahya Gunawan. Tidak lama lagi diikhtiarkan terbit, in Syaa Allah. Ada yang \"menakjubkan\", bahwa saya, juga Refly Harun dan Ahmad Sastra tidak mengenal Habib Rizieq sebelumnya. Bahkan sepertinya, Ahmad Sastra sampai sekarang bisa jadi belum pernah jumpa. Saya baru jumpa saat di rumah sakit, dan Refly Harun, jumpa pertama kali dengan Habib Rizieq di PN Jakarta Timur, saat ia diminta lawyernya untuk menjadi saksi ahli. Tapi Refly Harun sudi menulis prolog lumqyan panjang, lebih kurang 8 halaman, dan Ahmad Sastra menulis epilog sekitar 10 halaman. Bisa jadi faktor frekuensi yang sama mampu menyatukan \"pembelaan\" atasnya. In Syaa Allah buku ini akan tersaji cukup baik, dan full colour. Baik kita kembali ke jalan Petamburan III... Jalan Petamburan III di siang hari, saat kunjungan itu, terpantau lengang, seperti tidak pernah ada \"geger\" nasional dicipta di sana mampu menyita perhatian publik luas. Pemberitaan Habib Rizieq Shihab dan FPI nya, diberitakan bukan berhari-hari, tapi berbulan tak habis. Bahkan persidangannya menyita perhatian publik luas, bahkan diliput media asing. Jalan Petamburan III, itu cuma gang sempit. Tapi di gang sempit itu--kediaman Habib Rizieq dan Markaz FPI--peristiwa gegap gempita pernah dibuat. Dan sejarah pastilah mampu mencatatnya dengan rapi. Akankah jalan Petamburan III setelah \"kedatangan\" Habib Rizieq, itu suasana menjadi berbinar kembali? Sepertinya akan demikian. Semua berharap akan ada catatan sejarah baru dibuat di sana. Bersabarlah menunggu. Seperti kita telah sabar menunggu pembebasannya. (*)
Habib Rizieq Shihab Bebas. Siap-Siap Ini yang Akan Terjadi
Jakarta, FNN - Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) pada Rabu (20/7) pagi dinyatakan bebas bersyarat dari rumah tahanan negara (Rutan) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Habib Rizieq resmi bebas bersyarat setelah menjalani hukuman tindak pidana antara lain kekarantinaan kesehatan hingga penyebaran berita bohong. Setelah meninggalkan rutan dan pulang, HRS kemudian menggelar konferensi pers bersama DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) dan tim advokasi di Markaz Syariah Petamburan. “Banyak yang menanti-nanti kebebasan Habib Rizieq Shihab, terutama jutaan pendukungnya yang selama ini seperti kehilangan induknya. Sebaliknya untuk para penentangnya dan tentu saja pemerintahan Jokowi, pembebasan HRS ini pasti sangat diwaspadai,” ujar Hersubeno Arief wartawan senior FNN dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Rabu (20/7). Bagaimana pun juga tidak dapat dipungkiri bahwa walaupun HRS dikurung di balik penjara kemudian FPI dibubarkan, namun kharismanya masih sangat besar. Lalu Hersubeno menyampaikan apa saja yang akan terjadi dengan pembebasan Habib Rizieq ini, pertama soal metode dakwahnya yang lebih memilih dakwah pada nahi munkar ini tentu tidak akan ditinggalkannya. Kemudian kedua keterlibatannya dalam dunia politik, hal ini tentu sangat menarik karena Habib Rizieq dibebaskan di tahun-tahun politik menjelang Pilpres 2024. Seperti diketahui namanya sudah masuk dalam bursa calon presiden (capres) 2024 yang bakal dipilih rakyat. Hal ini diungkap dalam temuan hasil survei. Namanya berada di urutan ke-14 sebagai capres yang bakal dipilih rakyat. Bahkan HRS berada di atas nama-nama beken semisal Airlangga Hartarto, Nadiem Makarim, Sri Mulyani, Erick Thohir, Fahri Hamzah, Gibran Rakabuming Raka, serta Hary Tanoesoedibjo. Ketiga, di tengah krisis ekonomi saat ini, problem hidup rakyat yang kian berat, dalam situasi seperti ini tentu seorang ulama seperti Habib Rizieq akan menjadi pilihan bagi rakyat untuk mengadu dan menyandarkan hidupnya. Ini penting kalau kita mengalami kesulitan tempat kita mengadu kepada Allah SWT dan para habib bisa dianggap sebagai wasilah kepada Allah. Wasilah Allah dan rakyat yang sedang menderita. Bagaimana hubungan Habib Rizieq dengan pemerintah, sesungguhnya kita tidak terlalu terkejut apabila nantinya Rizieq Shihab membuka tangan untuk kerja sama bersama pemerintah. Jadi sekarang tinggal bagaimana pemerintah mengkalkulasikan plus minusnya, apakah pemerintah masih memposisikan Habib Rizieq ke dalam kelompok yang harus diwaspadai dan kemudian dicari-cari kesalahannya serta ditahan sampai pilpres 2024 atau pemerintah mencoba dengan pendekatan berbeda. (Lia)
Surya Paloh Ingatkan Prabowo: Sudahlah Kasih Kesempatan Yang Muda
Jakarta, FNN - Ketua DPP NasDem, Zulfan Lindan mengatakan bahwa ketua umum partainya, Surya Paloh meminta Prabowo memberi kesempatan kepada yang muda di Pemilu Presiden 2024. Hal ini karena masalah umur Prabowo yang menginjak lebih dari 70 tahun. Pesan tersebut disampaikan Paloh kepada Prabowo pada saat bertemu di NasDem Tower beberapa waktu lalu. Makanya, saat pemilihan bakal capres yang akan diusung NasDem pada Rakernas beberapa waktu lalu, tidak ada nama Prabowo. NasDem mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kemudian pernyataan Zulfan langsung dibantah oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bahwa bagaimana Zulfan bisa mengungkapkan hal yang tidak dia ketahui, karena dia tidak ikut dalam pertemuan itu. Hal senada juga dikatakan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia bilang, Prabowo tidak pernah mendengar Paloh menyampaikan hal yang diucapkan Zulfan. \"Terus yang disampaikan Pak Zulfan itu omongan siapa?\" cecar Dahnil. Soal Prabowo akan nyapres lagi 2024 tampaknya bagi Gerindra sudah menjadi sesuatu yang tidak boleh diusik lagi apalagi sudah membawa-bawa soal umur. “Wajar bila Gerindra menjadi baper dan uring-uringan karena ada partai lain yang menyinggungnya terkait Pilpres 2024,” kata Wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Selasa (19/7). Untuk diketahui, Prabowo sudah keseringan nyapres, Pilpres 2024 ini akan menjadi ketiga kalinya untuk Prabowo menjadi Calon Presiden. “Kalau kalah lagi Pilpres 2024 maka akan menjadi ketiga kalinya kalah. Jelas ini akan menjadi tragedi bagi sejarah perjalanan politik Prabowo,” ungkap Hersubeno. (Lia)
LaNyalla Sebut Kesetaraan Gender Masih di Atas Kertas, Perlu Kebijakan Spesifik
Jakarta, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menilai kesetaraan gender hingga saat ini masih wacana di atas kertas. Menurutnya, kesetaraan gender di lapangan belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Justru masih terjadi diskriminasi, baik pada masalah ekonomi, maupun sektor lainnya. Oleh karena itu perjuangan kesetaraan gender yang dituangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Women20 (KTT W20) yang difokuskan pada penanganan diskriminasi perlu didukung kebijakan yang lebih spesifik. “Saya mendukung realisasi kesetaraan gender dalam bentuk nyata. Jangan sekedar wacana saja. Makanya saya sepakat hal itu harus dituangkan dalam sebuah kebijakan yang mengikat,” ucap LaNyalla, Rabu (20/7/2022). Menurutnya, kaum perempuan juga harus diberdayakan secara ekonomi, pendidikan, teknologi, keuangan, dan kesehatan. Ditegaskannya, jumlah penduduk perempuan sebanyak 49, 42 persen merupakan potensi besar dalam membangun bangsa ke depan. Apabila SDM perempuan tidak diberdayakan maka akan menjadi ancaman di kemudian hari. “Makanya disinilah perlunya kebijakan yang spesifik dalam memberdayakan perempuan agar dapat lebih eksis dan menjadi bagian dari bonus demografi,” ujar dia lagi. Menurut Senator asal Jawa Timur itu pemberdayaan perempuan bertujuan supaya perempuan mudah mendapatkan akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya. Hal itu akan menjadikan kaum perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah. “Artinya kaum perempuan mampu mandiri dengan menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada pada diri dan daerahnya, sehingga bisa membantu masyarakat lainnya bebas dari kemiskinan,” katanya. Konferensi Tingkat Tinggi Women 20 (W20) akan membahas beberapa agenda dengan fokus pada berbagai topik seperti menangani diskriminasi untuk pembuatan kebijakan kesetaraan gender. Dalam kegiatan W20 juga akan membahas pemberdayaan ekonomi perempuan, pertumbuhan ekonomi inklusif bagi perempuan pedesaan dan perempuan dengan disabilitas, dan pendampingan bisnis. (mth/*)
Polri Terima Permintaan Autopsi Ulang dari Keluarga Brigadir Joshua
Jakarta, FNN – Polri menerima permintaan keluarga Brigadir J (Joshua) melalui pihak kuasa hukum untuk melakukan autopsi ulang (ekshumasi), dan sekaligus mempersilakan pihak keluarga mengajukan hal tersebut kepada penyidik. Korps Bhayangkara juga akan mengerahkan pihak yang \'expert\' di bidang kedokteran forensik untuk mengungkap kasus ini. “Ekshumasi harus dilakukan oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini penyidik. Karena ini menyangkut autopsi ulang atau ekshumasi tersebut, orang expert yang harus melakukan. Dalam hal ini adalah kedokteran forensik,” ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, saat ditemui di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Nantinya pada ekshumasi Brigadir J, kedokteran forensik milik Pusdokkes Polri akan bekerjasama dengan pihak eksternal yang ahli di bidangnya. “Kedokteran forensik Polri tentunya tidak akan bekerja sendiri, tapi kami juga meng-hire dari pihak luar. Dalam rangka untuk betul-betul hasilnya itu sahih dan bisa dipertanggungjawabkan dari sisi keilmuan, dan dari semua metode sesuai dengan standard internasional,” tegas Kadiv Humas Polri. Kadiv Humas Polri pun menegaskan bahwa proses penyidikan tewasnya Brigadir J akan dilakukan secara terbuka dan transparan. Proses penyidikan Polri secara transparan ini juga akan memenuhi kaidah-kaidah scientific crime investigation sesuai dengan kebijakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. “Proses penyidikan ini akan dilakukan se-terbuka mungkin, se-transparan mungkin. Dan tentunya proses penyidikan harus memenuhi kaidah-kaidah scientific crime investigation. Itu hal yang mutlak yang harus dilakukan,” ujar Irjen Dedi Prasetyo. (*)
IKN Siluman
Oleh Sugeng Waras Purnawirawan TNI AD Amat sangat konyol jika siapapun dan pihak manapun akan diberikan tindakan hukum apabila mengkritik dan meluruskan ide tentang IKN. Marilah kita berpikir kritis, bersih, komprehensif, kreatif, inofatif, cerdas, maju, bijak, arif dan jujur dengan mengenyampingkan pikiran-pikiran buruk entah alasan apapun yang ujung ujungnya ambisi pribadi dan golongan! Segala proses dan tindakan yang berkaitan arah, tujuan dan cita cita negara harus dibarengi pemikiran yang komprehensif dan niat bersih berlandaskan pikiran-pikiran dan nilai luhur dari para pendiri negara berdasarkan hukum negara dalam mencapai dan meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa Indonesia seperti yang tertuang dan tersirat di Pancasila dan UUD 18 Agustus 1945. Bukan main menang menangan, dulu- duluan, cepat-cepatan, kuat-kuatan dan memanfaatkan kekuasaan, gopoh- gopohan, selingkuhan dan sempat dalam sempit! Bahwa berpikir berpindah ibu kota negara dari Jakarta, iyaa, namun situasi, kondisi dan segala permasalahan bangsa terkait fisik non-fisik, dampak dan akibatnya tidak boleh diabaikan. Ibu kota negara adalah Center of Grafity dari suatu negara. Di sini harus dipertimbangkan kepentingan, keamanan, kenyamanan, perlindungan, penjagaan dan ancaman dari luar yang tidak mengabaikan posisi dan komposisi penduduk. Tidak heran beberapa negara maju memposisikan Ibu Kota Negaranya didukung oleh keberadaan 60 -- 70 % penduduk di sekitarnya dari jumlah penduduk yang ada di negaranya. Bukan hanya itu, jika terjadi keadaan darurat, maka tidak terhambat datangnya bantuan atau pertolongan dari waktu pengerahan balad bantuan. Bahwa negara secara unsur terdiri dari pemerintah, rakyat, wilayah dan pengakuan hukum dari negara lain. Saya yakin seyakin-yakinnya pemerintah jauh lebih tahu dan menguasai tentang ini, namun faktanya sebagian besar rakyat merasa belum sinkron dengan rencana pindah ibu kita ini. Maka penahanan Edy Mulyadi terkait ucapan Jin Buang Anak atas pindah IKN baru perlu dipertimbangkan lagi agar tidak diarahkan kepada penghinaan atau pelecehan terhadap rezim.Kita negara Demokrasi Pancasila bukan Demokrasi Terpimpin apalagi Otoriter. Sekali lagi perlu kita pertimbangkan situasi dan kondisi negara saat ini yang sarat dengan masalah kenegaraan IPOLEKSOSBUDAGHANKAM termasuk utang negara yang menggunung, yang semakin sulit mengharapkan investasi dan kerja sama dengan pihak lain, masih terseok-seok kondisi ekonomi akibat pandemi dan salah kelola, belum lagi pemilu dan pilpres 2024 sudah di ambang pintu, di sisi lain belum ada sistem Pemilu yang jelas serta pengelompokan kerja tim Pemilu yang masih simpang siur. Lebih sederhana kita berpikir, tanahnya tanah Indonesia, uang / beayanya sebagian besar dari Cina, semenya dari Cina, setelah jadi gedungnya kita harus menyewa. Hendaknya para stake holder negara / pemerintah lebih fokus dan prioritas mengatasi TKA, KKN tidak berpikir yang menambah beban rakyat terkait kenaikan harga harga bahan pokok terutama pajak pajak, BBM dan pengelolaan sumberdaya alam. Itu semua akan terujud jika rezim paham dan sadar bahwa rakyat adalah teman berpikir dan bukan dijadikan pelengkap penderita. ( Bandung, 20 juli 2022, Sugengwaras )
Ferdy Non-Aktif, Istri dan Bharada E Minta Perlindungan, Antibody Indonesia Naik
Oleh Asyari Usman - Wartawan Senior FNN Judul tulisan yang ‘enggak ‘nyambung. Mungkin banyak yang menyimpulkan begitu. Apa hubungan antara ketiga tindakan itu dengan antibody? Tunggu dulu. Jangan buru-buru ‘dismissive’. Kita simak penjelasan berikut ini. Ada perkembangan yang menarik. Ferdy Sambo, Kadiv Propam, dinonaktikan. Tujuannya hanya satu: agar penyelidikan dan penyidikan peristiwa “polisi tembak-polisi” di rumah Ferdy berjalan objektif. Tidak ada intervensi, tidak ada rekayasa. Sebelum tindakan Kapolri menonaktifkan Ferdy, istri beliau, Putri Candrawathi, meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Banyak yang terperangah. Istri polisi pangkat tinggi kok minta perlindungan? Ancaman dari mana? Bharada E (atau Bharada RE) yang dikatakan polisi terlibat baku tembak dengan Brigadir J, juga meminta perlindungan LPSK. Padahal, menurut penjelasan Polisi, Baharada E itu “membela diri” dari tembakan Brigadir J. Sebelum diuraikan analisis tentang ini, ada satu hal yang perlu disampaikan kepada semua orang. Bahwa pencopotan jabatan Kadiv Propam dari Ferdy, istrinya yang meminta perlindungan dari LPSK dan juga Bharada E yang meminta perlindungan serupa, memberikan dampak yang sangat positif kepada seluruh rakyat Indonesia. Khususnya para pasien berbagai penyakit. Pertama, bakal banyak pasien yang sembuh dari sakit mereka. Kedua, bakal banyak pasien yang akan naik status menjadi setengah sembuh. Ketiga, akan banyak orang yang tak jadi sakit. Nah, kok bisa? Tentu saja bisa. Sebab, pencopotan Ferdy dan langkah istrinya serta Bharada E meminta perlindungan LPSK itu membuat seluruh rakyat gembira. Semua orang, baik yang sehat maupun yang sakit, merasa gembira. Semua merasa bahagia. Gembira dan gembira karena apa? Rakyat gembira dan bahagia karena penyelidikan dan penyidikan kemungkinan akan berjalan apa adanya. Transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Ada harapan bahwa slogan “equality before the law” (sama di mata hukum) itu akan bermakna. Inilah yang membuat semua orang gembira. Bahagia! Nah, seluruh ulama psikologi sepakat bahwa perasaan gembira, perasaan bahagia, perasaan senang, mampu menaikkan daya tahan tubuh alias imunitas. Bisa meperkuat antibody manusia. Karena antibody naik, maka kekuatan badan untuk menolak penyakit, konon, semakin tinggi. Baik. Sekarang, apa arti pencopotan Ferdy? Simpel saja. Kekuasaannya dilucuti. Dia menjadi perwira non-job. Dia tak punya anak buah lagi. Tidak ada yang harus meminta izin dari beliau. Dia lemah dan menjadi ‘bukan siapa-siapa’ lagi. Tidak ada yang memerlukan tanda tangannya. Untuk sementara ini, paling tidak. Karena Ferdy lemah setelah dicopot, maka tim penyidik menjadi kuat. Ini merupakan konsekuensi logisnya. So, sampai selemah apa Ferdy nantinya? Bisa sangat lemah. Bahkan tidak tertutup kemungkinan beliau akan tergiring menjadi tersangka. Setidaknya tim penyidik tidak perlu ragu-ragu. Tidak ada yang membayangi mereka. Sehingga, semua hal bisa ditelusuri oleh tim. Semuanya. Apa saja yang terkait dengan peristiwa yang menewaskan Brigadir J itu, bisa diungkap tanpa hambatan. Bagaimana dengan Putri Candrawathi dan Baharada E yang meminta perlindungan dari LPSK? Ini malah lebih menarik. Lebih bombastis lagi. Putri dan Baharada E bisa jadi meminta perlindungan karena mereka ingin memaparkan kejadian di rumah dinas yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan, itu secara blak-blakan. Mereka mungkin sudah tak sabar untuk menjelaskan apa adanya tentang kronologi peristiwa. Dan tentang siapa-siapa saja yang ada pada waktu itu. Tentang siapa yang berperan apa. Banyak orang heran untuk apa Putri dan Bharada E meminta perlindungan LPSK. Mana mungkin orang berani mengganggu mereka? Kalau melihatnya seperti itu, memang benar Putri dan Bharada E tak perlu dilindungi. Tapi, itu tadi. Kedua orang ini kelihatannya merasa tidak aman. Sebab, mereka adalah saksi peristiwa. Mereka ada di dalam drama itu. Ini yang barangkali membuat mereka cemas. Putri dan Bharada E sangat sadar bahwa pada gilirannya nanti penyidikan akan sampai juga di depan mereka. Inilah yang kelihatannya merisaukan pikiran Nyonya Ferdy dan Bharada E. Mereka punya pilihan untuk berbicara apa adanya. Ini artinya mereka bisa menguraikan dengan jujur tentang semua yang mereka ketahui, mereka lihat, mereka dengar dan semua yang mereka lakukan. Jika skenario ini yang diikuti Putrid an Bharada E, pastilah ada orang yang akan terpojok. Dalam peristiwa berskala seperti ini, tentu orang yang terpojok bisa kehilangan kontrol. Biasa menjadi sangat berbahaya. Bisa mengancam keselamatan. Kemungkinan lain yang mendorong mereka meminta perlindungan LPSK adalah karena mereka merasa tak percaya pada perlindungan yang diberikan Polisi. Begitu lebih-kurang. Jadi, perkembangan yang cukup drastis dan dramatis dalam 1-2 hari ini memang sangat melegakan, meminjam istilah kolega saya sesama FNN, Agi Betha, dalam percakapan dengan kolega lainnya, Hersubeno Arief, di acara kanal Off the Record yang dirilis Selasa (19/7) kemarin. Melegakan. Persis! Dan dari sinilah bersemi rasa gembira dan bahagia melihat perkembangan penyelidikan dan penyidikan keterbunuhan Brigadir J. Sekali lagi, rakyat gembira dan bahagia karena di balik horizon “Anda Percaya Polisi?” ada terlihat cahaya transparansi dan keadilan yang mulai merekah perlahan. Inilah yang membuat antibody (imunitas) Indonesia naik meroket.[]
Gus Yasien: DPD RI Sudah ‘Kumandangkan Iqomah’, Saatnya Rapatkan Barisan!
Surabaya, FNN – Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Tjetjep Mohammad Yasien, SH, MH mengapresiasi tekad Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti untuk memulai safari Kedaulatan Rakyat dengan menemui Ketua Mahkamah Agung RI Muhammad Syarifuddin. “Pertemuan kedua lembaga ini penting, agar tidak keluar dari jalur konstitusi. Semangat Pak LaNyalla patut kita dukung, begitu juga sambutan Ketua MA Muhammad Syarifuddin yang akan menghadirkan semua pimpinan di MA, ini kabar baik,” tegas Gus Yasien panggilan akrab Tjetjep Mohammad Yasien, Rabu (20/7/22). Menurut alumni PP Tebuireng, Jombang ini, gerakan untuk mengembalikan Kedaulatan Rakyat dan UUD 1945, itu adalah amanat Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Pondok Pesantren Kempeks, Palimanan Cirebon, Jawa Barat (2012). “Jadi apa yang diperjuangkan Pak LaNyalla adalah bagian dari amanah para masyayikh NU. Sepuluh tahun lalu, beliau-beliau sudah bicara soal runtuhnya Kedaulatan Rakyat,” tegasnya. Sementara, kita sebagai bangsa masih tetap diam saja melihat amandemen demi amandemen yang terjadi pada UUD 1945. Padahal, inilah adalah awal dari kehancuran kita sebagai bangsa. Merujuk pasal Pasal 33 UUD 1945, maka, amandemen telah memporak-porandakan pilar-pilar ekonomi, politik bahkan sosial budaya kita. “Bangsa ini hancur oleh liberalisme dan kapitalisme. Kalau DPD RI bergerak mengembalikan Kedaulatan Rakyat, maka kami siap (untuk) ‘makmuman’ di belakangnya,” jelas pengacara senior ini. Masih menurut Gus Yasien, ibarat barisan shalat, Ketua DPD RI ini sedang mengumandang iqomah. Tanda shalat berjamah segera dimulai. “Tugas kita sebagai makmum, luruskan barisan. Ikuti gerakan imam. Safari Pak LaNyalla ke MA, ini menegaskan bahwa gerakan mengembalikan Kedaulatan Rakyat itu, konstitusional,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, sekembali dari menunaikan ibadah haji, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti langsung memulai safari Kedaulatan Rakyat dengan menemui Ketua Mahkamah Agung RI Muhammad Syarifuddin di kantornya di kawasan Medan Merdeka Timur, Jakarta. “Saya secara informal menemui terlebih dulu pimpinan Yudikatif, untuk menyampaikan niatan kami, pimpinan DPD untuk bertemu pimpinan MA dalam rangka pembicaraan dinamika kebangsaan, terkait upaya kami untuk memperjuangkan pengembalian kedaulatan rakyat,” ungkap LaNyalla, Selasa (19/7/2022). Dikatakan LaNyalla, dirinya menyebut safari yang akan dilakukan dengan menemui semua stakeholder bangsa dan pejabat negara sebagai Safari Kedaulatan Rakyat. Karena niat dan janjinya untuk memperjuangkan penguatan dan pengembalian kedaulatan rakyat. “Saya sudah sampaikan, saya akan pimpin ikhtiar untuk mengembalikan kedaulatan negara ini ke tangan pemilik sah negara ini, yaitu rakyat. Dan saya awali dulu secara informal (bertemu) dengan Ketua MA, untuk nantinya bisa diagendakan secara formal pertemuan dan konsultasi antara unsur DPD RI dan MA RI,” sebutnya. Ketua MA Muhammad Syarifuddin sendiri sudah menyambut baik maksud kedatangan Ketua DPD, dan berharap dapat menyiapkan pertemuan formal antara kedua lembaga negara tersebut di waktu yang disepakati. “Nanti kami susun waktunya, karena harus menghadirkan semua pimpinan di MA yang tentu harus disusun waktu yang tepat, dengan unsur pimpinan di DPD RI. Pada prinsipnya MA bisa menjadi tuan rumah untuk forum konsultasi tersebut,” tegas Syarifuddin. (mth)
Kadiv Humas Polri Sebut Mutasi Adik Brigadir J Atas Permintaan Sendiri
Jakarta (FNN) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan mutasi Bripda LL, yang merupakan adik dari Brigadir J, dari Mabes Polri ke Polda Jambi merupakan permintaan sendiri. \"Jadi, masalah mutasi itu adalah permintaan yang bersangkutan untuk bisa kembali ke Jambi,\" kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa. Menurut Dedi, alasan Bripda LL mengajukan mutasi adalah untuk dekat dengan keluarga pascainsiden baku tembak di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J. Permintaan mutasi tersebut dipenuhi Mabes Polri dalam rangka memberikan dukungan kepada orang tua Brigadir J dan Bripda LL. \"Adik Brigadir Yosua sudah dimutasi ke Polda Jambi dalam rangka lebih dekat dengan keluarga, memberikan support kepada orang tuannya,\" kata Dedi. Kabar mutasi Bripda LL dari Mabes Polri ke Polda Jambi diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, martin Lukas Simanjuntak, usai membuat laporan polisi ke Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, (18/7) \"Infonya seperti itu ya (mutasi ke Polda Jambi). sudah beberapa hari yang lalu,\" ungkap Martin. Berbagai spekulasi berkembang terkait kematian Brigadir J usai baku tembak dirumah dinas ferdy Sambo, salah satunya ialah terkait mutasi Bripda LL yang di duga terkait dengan insiden tersebut. Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terwas dalam baku tembak dengan Barada E di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jum\'at (8/7). (Anw/Antara).