CATATAN-BABE

Faktor Waktu dalam Pencapresan Anies

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  SENIN, 03 Oktober 2022 secara resmi Partai Nasdem mencapreskan Anies Baswedan untuk pilpres 2024. Pilihan waktu yang tepat untuk mencapreskan Gubernur Jakarta itu. Anies Baswedan menjadi tokoh alternatif vis a vis kemapanan di saat mereka bermandi getah tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022  Saat Anies dicapresi index popularitas kemapanan merosot tajam. Saya apresiasi perancang waktu pencapresan. Selain Anies capres yang betpotensi dapat partai pengusung Puan, Erlangga dan Prabowo. Yang lain-lain masih harus berjuang keras. Selama merdeka kita menjalani perubahan sistem politik dan pemerintahan beberapa kali: 1. Transisi 1945-49 2. Demokrasi Parlementer 1950-59 3. Orde Lama 1959-1966 4. Orde Baru 1966-1998 5. Transisi 1998-2000 6. Reformasi 2000-2022 7.  Butir 6 lanjut, atau Perubahan  Apa pun manifestasi butir 7 semoga bagus belaka bagi Indonesia  dan rakyatnya sehingga kita tak memerlukan butir 8.  (RSaidi)

Kanjuruhan dalam Prasasti Dinoyo X M dan Regulasi FIFA

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  PRASASTI Dinoyo Malang  diduga dari abad X M bercerita tentang kerajaan Kanjuruhan yang menoroduksi keramik. Rajanya yang terkenal Gajayana. Kanjuruhan memiliki  Salakanagara., kerajaan bawahan di Priuk dengan pinpinannya Aki Tirem, bisnis  sama keramik. Kanjuruhan miinor  power system dengan fungsi khas bisnis keramik. Sejamannya kerajaan Mataram lama berpusat di Sleman yang berfungsi menjaga keamanan zona pelabuhan Semarang. Kedua minor power system ini berakhir tanpa sebab yang jelas. Tapi nama kedua minor power system ini legendaris. Kanjuruhan menjadi nama stadion sepakbola di Malang yang menjadi sangat terkenal karena terjadi peristiwa maut tanggal 1 Oktober 2022  yang diduga karena pelemparan gas aiir mata  yang sebabkan wafatnya penonton bola yang menurut  Aljazeera TV sebanyak 174 orang Menurut regulasi FIFA pasal 19 B, sama sekali tidak dibolehkan menggunakan senjata api atau gas pengendali massa . Pihak kepolisian tak membantah penggunaan gas air mata. Korban ratusan. No excuse peraturan ini akan ditrapkan FIIFA. Mengelak dengan salahkan penonton, misalnya,  tak ada gunanya .  Aparat memang mulanya bermaksud mengendalikan penonton yang turun lapangan untuk  mengungkap perasaannya pada tim favorit Arena FC yang dikakahkan Persibaya 2-3. Ini pemicu. Penonton turun lapangan usai laga sebetulnya tradisi sejak 1954 kala kiper Van der Vin bermain TV untuk Persija  dan P.SSI . Orang-orang turun lapangan untuk mengelukan Van der Vin. Tak ada soal. Sekarang ada soal dan timbulkan tragedi kemanusiaan. CABE berduka atas wafatnya ratusan putra dan putri bangsa. Dan salam ta\'zim bagi keluarga yang ditinggalkan. (RSaidi)

Schouwburg Pasar Baru

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Schouwburg berfungsi setelah Belanda yang berkuasa kembali tahun 1826 merubuhkan Opera Thalia di Mangga Besar dan berdirinya Pasar Baru tahun 1828. Belanda inginkan Weltevreden, Karts Pusat jadi pusat keramaian. Tak jauh dari Schouwburg dibangun kemudian dua bioskop,: Astoria dan Capitol. Di selatan Pasar Bari dibangun bioskop Globe.  Temat dengan fokus Schouwburg menjadi nyanan. Kalau sore harip di sebrang Schouwburg itu jembatan Pasar Baru, ramai orang-orang dengan pakaian netjes, rapih, berdiri santai di jembatan. Istilah jaman dulunya ngeloneng. Schouwburg bukan tampilkan tontonan Belanda dan Eropa saja, teater dan musik Indonesia juga mentas di Schouwburg.  Penari Indonesia saat itu yang bekend Miss Dja.  Jaman merdeka  Schouwburg ganti nama jadi Gedung Kesenian. Sandieara Ratu Asia main di sini. Juga dalam grup teater lain muncul nama-nama seperti Miss Netty, Miss Fifi Yong,  Tan Tjeng Bok, dan Hamid Arif. Penyanyi yang bekend Nining Cilik. Tak lama Gedung Kesenian berfungsi di jaman Orla. Kemudian serambi depan Gedung Kesenian jadi hunian gembel. Di jaman Gub Ali Sadikin ditertibkan kembali dan difungsikan. Di jaman Orla melintas Pasar Baru sore2 terasa ada yang kurang.: Gedung Kesenian tak berfungsi. Untunglah ada seorang pengamen tanoa instrumen yang dipanggil si Jibrut. Ia pandai mainkan bunyi-bunyian dengan telapak tangan dan ketiaknya. Orang Betawi bilang ia jago ngejibrut. Ketika Jibrut beraksi, kaum wanita berlarian menghindar dari jibrut si Jibrut. (RSaidi)

Senen atau Senenan?

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Di Senen dan sekitar sampai dengan Orde Baru ada bioskop Rivoli, Rex  dan Grand.  Miss Tjitjih gedung sandiwara Sunda. Kalau malam banyak tontonan open air: topeng, lenong, sulap.  Pasar Senen sendiri pusat belanja dari mulai keperluan dapur sampai pakaian dan sepatu. Pusat jajan pun ada di Senen.  Untuk keperluan anak-anak dari pakaian sampai mainan ada di Toko Baba Gemoek.  Untuk pici aneka model dan ukuran ada di Toko Andalas.  Mencari buku apa saja ada di Toko Buku Lie Tay San.  Senen hari pasar? Bukan. Di timur proyek Senen disebut jagal Senen. Sebenarnya areal Senen itu jagal. Jagal artinya lapangan.  Sama dengan pajagalan.  Senen atau Senenan itu pacuan kuda.  Setelah Daendels pacuan kuda pindah ke Gambir. Nama Senen masih melekat tapi sebagai nama pasar setelah Pasar Baru tahun 1820. Jalan di sebelah barat proyek Senen sampai batas Gunung Sari disebut Tana Nyonya. Seorang wanita Portugis yang disebut Nyonya, pernah memiliki tanah di sebelah barat Senen. Makam nyonya Portugis itu di Sumur Batu.  Kali Lio bukan nama kali. Lagi pula melihat kelebarannya itu got.  Kali di sini maknanya circle. Sedang  Lio bernakna menetap. Penamaan ini menegaskan itu kawasan hunian.  Kramat? Orang Betawi menempatkan monument stone di lokasi sbb: 1. Persimpangan: 1.1.  Simpang Lima Kramat Tunggak 1.2.  Simpang Empat Tambora, Pasar Pagi, pdan Blandongan 1.3. Simpang Empat Hek Cililitan Pasar Rebo Kramat Jati. 1.4. Simpang Tiga T-tou Jl Juanda dan Pecenongan 2. Bunderan: Kramat Bunder Senen. Planet? Merujuk pada bukit kecil dekat SKA Senen yang awalnya disebut Poncol. Ketika tahun 1950-an media ramai menulis  soal planet, bukit kecil itu disebut Planet. Senen salah satu simbol masa lalu Jakarta. Seperti halnya juga Pancoran dan Pasar Baru. Sarinah? Somewhere in between walau beberapa bulan lalu dihebohkan ditemukannnya situs  disitu, sejatinya hal serupa juga ada di bekas airport Kemayoran. Itu ragam hias dinding yang dibuat seniman kita jaman Bung Karno. Lagi pula gedung umurnya baru 60 tahun masa\' disebut situs. (RSaidi.) Catatan: [Ini CABE ke-404 sejak 5 Agustus 2021]

Ekor G.30.S: Gedung RRT Diduduki Pendemo

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  SEJAK Konferensi Asia Afrika 1955 hubungan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok kian erat. Pada perayaan kemerdekaan 1958 hadir Madame Soon Ching Ling. Istri Dr Sun Yat Sen. Walau dipanggil madam beliau tetap memakai Cheong Sam. Saya sempat melihatnya dari dekat karena saya terpilih menyanyi di Istana bersama rekan-rekan pelajar SMP yang lain.  Setelah Bung Karno berkuasa mutlak berkat Dekrit 5 Juli 1959 hubungan dengan Tiongkok makin erat. Akrobat dari Tiongkok pun sering main di Jakarta. Photo Mao Tse Tung sering tampil di media. Gunting rambut model Mao banyak yang contoh termasuk DN Aidit. Mao mengajarkan kader-kadernya pandang ke selatan, kalau ke utara gunung melulu. Hubungan PKI dan PKC makin erat. PKUS ditinggalkan. Organisasi Bapperki, badan permusyawaratan perwakilan kewarganegarsan Indonesia, makin berkembang. Bapperki pimpinan Siauw Giok Tjan. Mereka juga punya onderbouw namanya Perhimi, perhimpunan mahasiswa Indonesia. Perhimi mitra CGMI untuk gasak HMI. Mereka yang tendang HMI dari wadah bersana PPMI, perhimpunan perkumpulan mahasiswa Indonesia. Walau HMI ikut dirikan PPMI, tetap ditendang karena HMI dituduh kontrev, kontra revolusi. Ucapan Menlu RRC Chou En Lai lebih sering dikutip media kiri  dari pada yang lain. Menlu Subandrio sering 4 mata dengan Chou En Lai di Beijing atau Jakarta. Indonesia dianggap kiri.  Untuk jaga keseimbangan pada awal 1965 Indonesia gelar Konperensi Islam Asia Afrika, RRT kirim utusan. Mereka itu muslimin Uighur. Tapi mereka diam saja di sidang-sidang Dengan pers juga membisu.  30 September 1965 Gestapu/PKI meledug. Situasi berbalik. Bangkit demo besar ganyang PKI. Yang didemo termasuk gedung-gedung RRT di Jakarta dan daerah. Ternyata gedung2 RRT sudah tak berpenghuni.  Akhirnya banyak gedung-gedung RRT yang diduduki pendemo. Di antara gedung-gedung itu juga beberapa dihuni tetap oleh ormas pendemo secara legal. Antara lain kantor HMI Jakarta Jl Cilosari 17. (RSaidi)

Strategi: Masalah Kesabaran dan Waktu

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  NAPOLEON Bonaparte pada 1816 dengan mudah kuasai Moskwa. Di jaman modern macam menang pilpres 2 x. Sebelum serangan Naopoleon, komandan kota Moskwa Jenderal Kutuzov perintahkan kosongkan Moskwa. Tak boleh ada wine dan wanita. Ini (wine n wanita) motivasi bagi lasykar Napoieon.  Lama-lama lasykar France bosan juga. Desak Napoelon, kita balik Paris saja. Bonaparte Oke. Para Jenderal Moskwa desak Kutuzov, hayo kita hajar mereka sekarang mumpung mereka menuju pulang. Ayo donk kamerad. Kutuzov: Jangan petik apel selagi mentah. Masalah strategi masalah kesabaran dan waktu Strategi pada mulanya diksi perang , urusannya dengan politik? Per definisi politik adalah perang tanpa senjata, perang adalah politik dengan senjata. Penggunaan strategi dan taktik pada keduanya menjadi niscaya . Strategi bukan sigma taktik. Taktik rencana jangka pendek untuk mendukung strategi. Bertemu dengan orang2 yang tidak pop di lingkungan sendiri bukan taktik tapi tandung, perbuatan dungu. Kapolda Fadhil Imran pada demo tani di DPR tanggal 27/9/2022 membagikan konsumsi pada pendemo bukan taktik tapi pendekatan. Mungkin perubahan pendekatan setelah sebelimnya di dekat patung kuda dipasang semacam tembok. Tampaknya juga memindahkan arena demo ke lapangan Monas belum ada kata sepakat di antara pengambil keputusan.  Kalau bengsin saya taeki demonya berapa lama ya? Sebenarnya ucapan semacam ini tidak taktis. Ini membuat sasaran berada dalam posisi to be or not to be. Que sera sera. Sebulan demo bergetar di seluruh Indonesia tanpa mudah diketahui ending-nya. Rektor-rektor pun sudah demo pula. Ending tentu ada. (RSaidi)

Asal Usul Pasar

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Kegiatan jual beli setelah beredarnya alat tukar secara luas. Diperkira abad VIII/IX M. Tempat jual beli awal dalam bahasa Betawi disebut pangkalan. Ada desa Pangkalan di Teluk Naga, ada Pangkalan Jati dan Pangkalan Asem di Jakarta. Pangkalan berganti pasar pada abad X/XI M. Ini bahasa Persia. Orang Persia datang Andunusi X/XI. Relief orang Persia ada di Borobudur XI M. Kata Pasar dan Gede berasal dari Pasargede ibukota kerajaan Persia. Orang Persia dikenal sebagai orang Gede. Banyak makam Persia disebut Ki Gede.. Sebelum gede kita gunakan kata besar. Ada toponim di Jakarta Sawah Besar dan Mangga Besar. Kemudiannya toponim dengan gede Pondok Gede dan Bojong Gede. Hari pasar di Betawi: Rebo, Kemis, Jumahat, Minggu. Pasar Senen dari Senenan, balap kuda. Lokasi pasar sebelumnya pejagalan, lapangan. Pasar dengan time frame: 1. Pasar Boker, sebelum pagi. Lokasi selatan perempatan Pasar Rebo. 2. Pasar Pagi , Kota, setelah boker.  3. Pasar Ciplak, setelah pagi. Lokasi selatan Pasar Rebo dan Sawah Besar. Pasar-pasar lama. 1. Pasar Majakatera, pindahan Pasar Pisang yang dibakar pengacau, litho atas. 2. Pasar Janis, Jembatan Lima. Janis flora. 3. Pasar SelEsa, nyaman, bukan SelAsa. Di Koja, Priuk.  Zona econ sekitar pelabuhan berdiri IX M sesudah era kebabangkitan pasar. Ini di seluruh Indonesia. (RSaidi).

Firman Muntaco dan Kesusteraan Betawi (Betawi Berprestasi III)

TOKOH pengasas kesusasteraan Betawi Ki Alang penulis  Hikayat Tumenggung al Wazir. Namanya melegenda sejak debat publik dengan \"pangeran\" Jayakarta tahun 1610. Kemudian menjelang akhir abad XIX hingga awal abad XX muncul dari Pecenongan dua nama Muhamad Bakir dan Ahmad Beramka, mereka sepupu turunan ulama besar Guru Cit. Buku-buku yang ditulis Muhamad Bakir a.l Hikayat Nachoda Asyik disewakannya. Karya-karya Bakir dan Beramka tersimpan di pustaka internasional Stalingrad, British Library, dan Leiden. Pada tahun 1950-1960-sn muncul nama-nama sastrawan Betawi: 1. Machbub Djunaedi, novelis 2. Achmad MS,  penulis novel Brandal-Brandal Ciliwung 3. SM Ardan, cerpenis 4. Susi Aminah Azis, penyair 5. Tuty Alawiyah AS, penyair Sastrawan ke-6 Firman Muntaco. Ia penulis sketsa Betawi setiap minggu di Berita Minggu di bawah rubrik Tjermin Djakarte sejak tahun 1957.  Beberapa tahun kemudian judul rubrik diganti jadi Gambang Djakarte. Hari Minggu  saat saya SMP menyenangkan saya. Berita Minggu kami tunggu untuk bertemu Firman yang bertutur dalam logat Betawi. Hari Minggu juga saya bertemu Susi dan Tuti di Minggu Abadi dengan sajak-sajak mereka yang indah. Di awal kemerdekaan muncul nama yang mengagetkan Aman Dato Madjoindo penulis Novel Si Dul Anak Djakarta, sebuah karya sastra ethnografik Betawi Mester Kornelis meski tanpa logat Betawi. Kornelis bukan Cornelis, artinya relijius. Sketsa Firman dituturlan lebih banyak dalam logat Betawi Tengah, sekali-sekali saja Firman ke Pinggir. Dalam kesehariannya Firman yang orang Petamburan itu pendiam. Saya kenang Firman sebagai sahabat yang berjasa sosialisasi kenudayaan dan logat Betawi. (RSaidi)

Politik Identitas

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Pakar-pakar yang kebetulan berasal dari campus  yang beridentitas Islam di setiap kesempatan selalu mengucapkan kata politik identitas seolah itu perbuatan aib. Yang disindirkan Islam. Etnisitas bukan politik identitas? Seperti spanduk pada photo di atas. Spanduk semacam ini bertabur di Jakarta pada pemilu 1982. Sebagai pimpinan kampanye PPP di pemilu 1977 dan 1982 saya paham belaka, karena PPP pada pemilu 1977 menang mutlak di Jakarta dan di ke-5 wilayah kota pula, terutama di basis2 populasi Betawi. PPP tidak memainkan politik identitas tapi tokoh yang ikut kampanyekan PPP:  KH Abdullah Syafi\'i, Zainudin MZ, Tuti Alawiyah tak perlu ditanya lagi asal etniknya. Sesudah pemilu 1982 berdiri Badan Musyawarah Betawi. Ini bukan onderbouw Golkar tapi pemimpinnya banyak anggota2 fraksi Golkar DPR dan DPRD DKI. Saya tidak diajak-ajak. Saya tak tahu alasannya. Beberapa tahun terakhir saja diajak. Saya juga tak faham alasannya. Tapi saya yaqin ini perkumpulan Betawi. Tentu saja berbeda dengan Kaum Betawi yang didirikan 1918 oleh MH Thamrin. Kaum Betawi mendirikan 5 buah perpustakaan di Jakarta. Tjahaja Betawi majalah bulanan yang dterbitkan Kaum Betawi sejak 1918 secara teratur sampai Jepang masuk. Kaum Betawi terlibat dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Kaum Betawi organisasi etnik. Semua pimpinan dan anggota orang Betawi. Bamus Betawi campur-campur.  Belum lama iseng-iseng saya tanya pengurus Bamus Betawi, rupa-rupa elemen sudah turun ke jalan protes bengsin naik, numpang nanya  Bamus Betawi kapan turun ke jalan? Hamba Allah menjawab, anak-anak sih banyak yang ngedesek minta turun ke jalan, tapi tau sendiri yang di atas (maksudnye pimpinan). Saya respon, Bamus \'kan pecah dua, yang sebelah sana apa sama ama ente dalam soal politik?  Aah tau deh, kata hamba Allah mengunci dialog.  Tetapi komunitas Betawi baik dalam kelompok sendiri mau pun bersama kelompok lain banyak yang ikut terjun lapangan tolak  bengsin naik. Kalau Bamus Betawi, puak mana pun, kalau ada aksi protes masyarakat sejak pra reformasi mereka memilih menjadi pendiam yang budiman Politik identitas yang sering disindirkan ke Islam mirip stempel, tanpa penjelasan. Seorang di ILC mengatakan Gub Anies Baswedan politik identitas tanpa contoh kasus. Saya kebetulan duduk sebelahan dengan pakar politik itu, saya digoda pertanyaan: apa Formula E, Stadion JIS, pemugaran TIM itu politik identitas?  Apakah membahas UU Perkawinan itu politik identitas? Main stempel asyik memang, tak perlu pemijuean. (RSaidi)

Ke Mana Jin Ping?

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  DARI habis subuh sampai asar jagat politik Indonesia heboh soal Presiden seumur hidup China Jin Ping yang diberitakan tahanan rumah, dikudeta, kecapean pulang darj Uzbek. Heboh mereda setelah berita-berita itu tidak confirmed dengan Reuter, Aljazeera, dan CNN. Kok hebohnya di Indonesia saja? Kepala Negara asing dan negara yang banyak disebut dalam 7 tahun terakhir Jin Ping dan China. Apalagi Jin Ping disebut-sebut akan rasmikan KA cepat. Sebenarnya yang hilang dari penampakan Putin juga  Kayaknya ada lagi tapi saya lupa.. (RS)