CATATAN-BABE

NKRI Harga Mati, Bukan Harga Naik

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan  Kalimat pada judul CABE diucapkan seorang mahasiswa Universitas Pamulang dalam orasinya depan rekan-rekannya mahasiswa. Kreasi sintaksis yang cerdas. Selasa 13/9/2022 mahasiswa ber-duyun-duyun dengan berkendara bus dan jenis angkut lain menuju center of change: Patung Kuda depan Hotel Benvenuto kemudian jadi Hotel Barito kemudian lagi jadi Gedung Satelit. Pembuat patung kuda seorang WNI yang sangat mungkin tak menyadari karyanya menjadi entry dalam kamus politik Indonesia. Justru!  Hampir semua orang mengerti kapan demo harus dimulai, tapi tak sorang pun tahu kapan demo diakhiri. Banyak penguasa tau merajut dukungan, tapi banyak penguasa juga yang tak sadar bahwa ketika ia merasa dukungan optimal, justru disini proses kehancurannya bermula. Contoh aktual Rajapaksha. Mengendalikan ekonomi se-mau2nya hingga kenaikan harga tak terhindarkan.  Ini resesi dunia, kita masih mending, negara2 lain parah. Ini kalimat menghibur diri yang kita dengar belum lama ini.  Kenaikan harga pertalite di beberapa tempat menimbulkan keluhan baru. Pertalite tak ada orang terpaksa memakai pertamax yang lebih mahal.  Demo kali ini menarik perhatian turis. Bahkan mereka mengamati dari dekat.  Demo 13/9/2022 mulai gunakan lokasi bekas APHD/APHJ Arena Promosi dan Hiburan Djakarta/Jakarta yang dikelola IRTI  Kemudian jadi lahan parkir ASN pemda DKI. Ini di-OK jadi arena demo. Kok bisa ya?  Yang demo tanggal 13/9/2022 itu mahasiswa, emak-emak, pelajar STM dan buruh. Orator buruh, salah satunya seorang wanita, ia orator yang bagus. Pembicara-pengacara lain juga bagus-bagus. Saya pendemo sejak tahun 1963 sampai 1970. Setelah itu saya mengamati saja kadang- kadang dari dekat. Mengamati demo 13/9/2022 setidaknya sampai menjelang maghrib, komentar saya: ini symfoni yang indah dan menghangatkan jiwa juang. Pesan  juang disampaikan dengan jelas. Lagu-lagu perjuangan menyeling dengan bagus. Jaket dan bendera colorful memberi kesan optimis. Wajah-wajah pendemo pun segar .  Tempo hari ada yang bertanya, kalau BBM naik demonya berapa lama ya? Yang  ditanyakan  sebenarnya ausdauer, daya tahan,  pejuang. Bertahan, hingga rakyat berpisah dengan penderitaan. (RSaidi)

Gerakan Mahasiswa dan Panggilan Revolusi

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Ada seorang yang bicara berulang-ulang kepada saya bahwa pemerintah akan turunkan harga BBM. Presiden yang dulu-dulu juga sesudah naikkan BBM lalu begitu ada protes mereka turunkan. Saya bilang pada \'tu orang, ekonomi Indonesia secara macro buruk. Hutang ke China yang normal 5 M Dollar, yang under table 18 M dollar. Tak mungkin lah harga BBM diturunkan. Walau harga minyak dunia turun, kita tidak membelinya spot tapi long term. Syukur2 BLT berlanjut. Lagi pula tahap juang sekarang bukan soal harga BBM saja tapi sudah soal panggilan revolusi. Dengar tidak narasi BEM SI dan GMNI 8/9/2022, itu sudah panggilan revolusi. Kataku.  Kita lihat saja nanti, kata \'tu orang ngotot halus. Kalau lihat saja  nanti, buat apa lu orang omong ama gua sekarang, kata saya mengonci dialog.  Aksi mahasiswa akhir-akhir ini luar biasa. Berjalan di seluruh Indonesia bahkan kota-kota kecil. Yang berlaku tampaknya kepemimpinan digital. Ketika mereka umumkan akan gerak tanggal sekian di tempat itu, pada hari H mereka sudah kumpul di situ. Pentas pun tertib. Pidato mereka bagus-bagus. Gerakan mahasiswa selain sarana juang juga arena pematangan kepribadian dan karakter mahasiswa. Lihatlah tokoh-tokoh resmi sekarang, pidato saja tak menarik. Apalagi saat kembangkan pikirannya. Yang meriah kembang-kembangnya, buah pikirannya sendiri tak ada. Gerakan mahasiswa sekarang Insya Allah mencapai sasaran. Kepemimpinan kolektif dengan kerja  secara digital. Berbeda dengan kepemimpinan KAMI tahun 1966. Sementara pihak pengaman masih mengulang cara-cara sebelum kasus Sambo.  Setelah kasus Sambo moral juang mahasiswa bertambah tinggi. Pihak pengaman bikin apa saja diteriaki Sambo.  Sambo menjadi dixie yang magical dan berefek kontroversial bagi yang dengar. Ada yang merasa perih dan ada yang merasa gurih. Salut kepada mahasiswa Indonesia. Gerakan Anda jelas masih perlihatkan karakter intelektualitas nya. Semoga berjaya  (RSaidi)

Kronologi Beragama di Betawi X SM - XIX M

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Peta Tanah Betawi versi Pangeran Panembong XVI M: batas barat Kali Sedane dan batas timur Kali Citarum, selatan Cibinong.  Kronologi 1. Sejak abad X SM masyarakat Betawi sudah mempercayai adanya Tuhan melalui kontak dengan migran Maya yang meyakini Ahu Aviki, aku tahu Tuhan , tapi tak tahu lebih dari itu. 2. Betawi belajar tauhid Musa II M melalui kunjungan Queen of Sheba Axumite dan rombongan. Agama mereka dikenal sebagai agama Saba  3. Betawi mendalami Sabean (agama Saba) sejak V M melalui Tuanku Raman dari Tana Melayu, makam Batujaya, Karawang dan Syekh Yusha dari Falastini, makam Kp Bencongan, Karawaci, Tangerang. 4. Betawi belajar tauhid Islam sejak VII M dari orang Amrat Oman dan famili Hamadi dari Iraq. Salah seorang murid yang terkenal kemudiannya Bin/Ben Tong, putera Pak Entong, alias Darugem (pindah agama dari Saba ke Islam). Rumahnya di Kp Iri\'an desa Bambu Jenar, Teluk Pucung, Bekasi. Karena itu ia dikenal dengan nama Syekh Siti (tanah) Jenar. Makamnya di Pulo Mesigit, Lemah Abang, Karawang. 5. Betawi belajar Islam kaffah sejak X M dari Mualim Teko alias Layt Abu Nashr bin Ibrahim al Samarkandi. Ia menulis 2 kitab: Baca\'an, doa- doa, dan Masa\'il tentang tuntunan sembayang, munakahat, dan penyelenggaraan jenazah. Kedua kitab ada di British Library. Beliau wafat 983 M. Makamnya di Kapuk Teko. 6. Para pelanjut penyebaran Islam dalam time frame  XI-XV M tercatat Dato Ibrahim, Condet, Dato Biru, Rawa Bangke, Dato Mera dan Dato Tonggara, Kramat Jati, Dato Banjir, Lubang Buaya. Makam almarhum pada tempat- tempat yang tersebut.  Selain itu sejak XI M juga orang-orang Moor (Afro muslim) dan Koja (Indian muslim) bergiat dalam penyebaran Islam  7. Ulama Betawi abad XVI M tercatat Mundari. Beliau Kuasa Adat Majakatera. 8. Ulama Betawi abad XVII M: 8.1. Ki Alang, tahun 1610 menulis kitab Tumenggung al Wazir. Ki Alang ahli mantiq. 8.2. Ki Aria, Kuasa Adat Majakatera.  8.3. Asmat bin Asba,  pada tahun 1680-an memberi masukan pada Belanda tentang sistem peradilan Islam. Pada periode sama muncul : 8.4. Tumenggung Imam Kuningan. Ia tajir dan pendakwah. Ia Betawi asli. Makamnya di Kuningan.  9. Seperti halnya gelar Tumenggung, gelar Pangeran juga di Betawi bukan gelar menak tapi gelar untuk orang kaya. Pada abad XVIII terkenal Pangeran Papak. Makamnya di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pangeran Papak berjuang dengan hartanya. Ia banyak membangun langgar/mushala di Jakarta.  10. Syaikhul Masyaikh Junaid al Batawi dari Pekojan. Snouck Hurgronye dalam laporannya 1894-1895 memberi kesaksian bahwa Syekh Junaid satu2nya orang Indonesia yang menjadi Imam Masjidil Haraam dan mendapat tempat di serambi mesjid untuk mengajar.  Tempat ibadah yang dibangun pertama kali dalam time frame X-XIII M langgar atau mushala. Langgar artinya penerangan. Langgar tertua yang masih ada di Jl Pengukiran II, Kota. Mesjid pertama dibangun  XIII M di Majakatera di selatan menara Syahbandar. Mesjid kedua diresmikan tahun 1540 di Kota Inten.  Kenalilah sejarah agar anda lebih kenal diri anda sendiri. (RSaidi)

Drama AMPAI April 1965 dan Sinshe Road

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  AMPAI Associated of Motion Pictures Anerica-Indonesia importir film-film Hollywood. Directornya Bill Palmer yang oleh pihak komunis dituduh agen CIA. Tempat tinggal Bill Palmer di kawasan Puncak didemo Pemuda Rakyat. Sampai akhirnya pada suatu hari di bulan April 1965 rumah Bill Palmer diserbu. Kata Badan Pusat Intelejen pimpinan Subandrio ditemukan dokumen rahasia rencana kudeta pihak asing. Isi lengkap doc tak pernah dipublikasi melainkan phrase \"our local army friend\' saja. Pihak Inggris dianggap tahu menahu dengan doc itu. Bung Karno sempat duduk satu table jamuan makan dengan Dubes Inggris Andrew Gilchrist, mungkin mau ngorek-ngorek. Dokumen itu sendiri dikenal sebagai dokumen Gilchrist. Hampir tiap hari kedubes Inggris didemo Pemuda Rakyat. Di bunderan HI, PKI pasang spanduk: Hai Nekolim! Ini dadaku, mana dadamu. Bung Karno akhirnya naik emosi, Aku tidak takut dengan jenderal petak-petak. Petak itu minor. Tiba-tiba  berkembang cerita BK jatuh sakit. Terentang Sinshe Road dengan cepat. Ber-tubi-tubi sinshe datang dari  China. Mereka ahli medis yang kata orang-orang dengan system OTOH once touch once health.  Dengan sistem OTOH tak ada kabar BK jadi sehat atau tidak. Tau2 Gestapu/PKI meledug, malah yang pimpin Overste Untung. Sejak itu dokumen  Gilchrist pun tak di-sebut-sebut lagi. Pada tahap tertentu kemelut politik sering tak terhindar dari operasi intelejen canggih yang biasanya baru setelah 20 tahun dikatakan sebagai; Now it  can be told. Tetapi drama dokumen Gilchrist tak pernah jadi: now it can be told. Ngomong-ngomong, tatkala di sini kemelut politik kusut butut, kok dari sono ada hacker Bjorka yang akan bongkar segala laksana penjinak ular dari Afrika. Baba, memang banyak uler . (RSaidi)

Tembok Ratapan di Jalan Tongkol, Arkaeologi Jakarta (VI)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Situs Tongkol terletak di Jl Tongkol di selatan Jl Lodan. Titik temu kedua jalan; itu di jembatan menuju menara Syahbandar. Tongkol bukan nama ikan. Fonetik tongkol dan dongkol berdekatan. Maknanya juga semirip. Tongkol itu ratapan sedangkan dongkol keki atau jengkel. Petunjuk ke arah situs Tongkol datang dari nama Syahbandar Kalapa abad XVII awal sebelum dan sesudah berdiri VOC Aria Rana Manggala (see: van der Zee, 1922). Aria ras yang datang dari Asia minor berbatas dengan India. Rana rabi Yahudi. Manggala berkalung tasbih. Orang Arya kelompok ini darah bukan Jew, ritual Jewish.  Banyak dari mereka pebisnis. Situs Tongkol terdiri dari 2 unit loji, lihat foto atas. Tembok ratapan dua lapis masing-masing tinggi 4 meter. Kelebaran mungkin 10 meter, kondisinya sudah rusak hingga sulit diukur dengan tepat. Berikutnya Kalasa Saya lorong insan berupa terowongan dari tembokan Kalasa Saya tempat ritual, dimana bermula jemaat menunggu kedatangan rabi di depan Kalasa Saya. Begitu rabi muncul jemaat bernyanyi: Chacha mari cha hohoy Chacha mari cha pong tipong tipong balong. Chacha panggilan akrab rabi. Pong tipong balong, mari berlindung di tempat aman. Dengan dipimpin rabi jemaat berbaris satu-satu sambil kedua tangan ditumpu di kedua belah bahu yang di depan. Mereka masuk Kalasa Saya sambil bernyanyi. Teks lirik asli diadaptasi lagu kanak-kanak Betawi, tapi tak mengubah makna bahkan kata-kata asli masih banyak tersisa. Wak wak gung Nasinya nasi jagung Lalapnya lalap utan Sarang gaok pu\'un jagung gang ging gung Pit ala ipit kuda lari kejepit - sipit Bok Eran Bok Eran Bang Udin mau kawin Potong kerebo pendek Potong kerebo tinggi Gamelan jegar jegur Ta\' em em Ta\' em em Setelah wak wak gung rabi ceramah. Acara dikonci dengan ramai menangis meratap-ratap di Tongkol, tembok ratapan. Situs Tongkol kata archaeolog adalah benteng (kasteel). Kasteel kok di pinggir kali, ada-ada aja. (RSaidi)

Moor dan Andunisi, Arkaeologi Jakarta (V)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Nama Moor/Moro selain di mesjid Kampung Baru juga di situs betsheba pulau Bidadari: Mortelo atau Moro Telo, telaga Moro. Oleh arkaeolog disebut benteng. Untuk meyakinkan dirinya bahwa ini benar benteng (kasteel) mereka pajang beberapa meriam fitik (kecil) sebesar kuda-kudaan kayu.  Pada abad 17 terbit kamus Melayu-Madagascar. Orang2 Moor merantau dengan pintu keluar Madagascar. Orang Moorv dari Afrika itu berbahasa Swahili. Indonesia dari bahasa Swahili artinya kenegerian Ibu Suri. Nama Nusantara tak dikenal dalam peta navigasi mau pun migran. Apa kata Andunusi dikenal native? Andunisi nama yang shahih. Dipakai oleh mukimin, pemukim, kita di Mekah XVIII s/d awal XX M. Ini reaksi atas penamaan Belanda kepada mereka sebagai kontingen Jawa. Padahal pemukim itu ada Al Banjari. Al Minangkabawi, Al Falimbani, Al Batawi. Di antara mereka ada yang memakai Andunisi yaitu pengarang kitab Al Mazhab Syekh Abdul Kadir Abdul Mutalib Al Andunisi. Kita pun akrab dengan kata andunusi. Anduang dalam Minang itu ibu suri. Perahu Pinisi itu lintas negeri. Nama-nama hari yang lima juga dari Moro: 1. Senen, awal hari 2. Selesa, nyaman 3. Rebo, ramai 4. Kemis, kasih sayang 5. Jumahat, berkumpul.  Saptu dan minggu muncul ketika sepekan jadi 7 hari.  Ini pengaruh pedagang-pedagang Islam yang datang ke zona-zona ekonomi..  Minggu  dari mango atau mangga. Pasar penjual mangga dan buah2an lain Pasar Minggu.  Diperkirakan abad XV/XVI orang Portugis yang datang mulai tahun 1485 juga menghitung sepekan itu 7 hari. (RSaidi)

TENG LONG, Arkaeologi Jakarta (IV)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Lokasi: Kali Item melintang barat-timur Jembatan yang menghubungi Jl Kakap ke arah lebuhan Sunda Kalapa Kali Adem.  Bangunan panjang berikut halaman luas  sebelah timur adalah Teng Long yang termasuk kawasan Majakatera. Teng Long artinya penerangan (dalam) gelap. Lo long: buta. Semua ini bahasa Betawi lama. Apa fungsi Teng Long? Lebih sebagai tempat spiritual dari pada ritual. Siapa pelaku spiritual? Bukan native tapi migran yang krmungkinan dari Asia Minor. Nama Teng Long dari native Betawi. Di Majakatera Timur, tak ada di photo, masih ada mihrab. Beberapa tahun lalu masih ada menaranya, tapi sudah digerus.  Dalam peta Jacarta 1618 memang ada mesjid yang ditulis messigiet. Mesjjd, dilihat dari materi bangunan, lebib tua dari Teng Long.  Diagonal ke utara di sebrang kali ada ba\'céré (bukan batterij) bangunsn kosong orang Peru yang disebut Cikini, jalan lurus. Bangunan sudah hancur katena erosi. Di dalam bangunan Teng Long masih terawat sumur Mandi Rancan yang disebut dalam Lalampahan Bujangga Manik XIV M. Sebelah barat Teng Long: Kampung Bérok. Dari jembatan Kali Item (dalam photo) ke labuhan Kalapa Kali Adem waktu tempuh dengan berjalan kaki 15 menit. Tamasya sejarah bagus, dan perlu. Apa Anda mufakot? (RSaidi)

Jembatan Tiga dan Pulo Kapal, Arkaeologi Jakarta (III)

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  JEMBATAN Tiga dalam konteks ini bukan bridge. Tapi jamba tana tiga. Jamba hunian, tana tiga orang Tiga. Tiga komunitas sosiologi orang Portugal. Seorang pemain bola nasional Portugal  Postiga. Orang Betawi juga banyak yang dipanggil Bang Tiga. Jembatan Tiga tak jauh dari Kapuk Muara dan labuhan Sunda Kalapa  Tiga dalam Salatiga berarti tinggi. Salatiga tinggi rendah.  Tahun 1602 Belanda mulai masuk Jakarta untuk transit ke Maluku. 1610 mulai banyak Belanda berdiam di Jakarta Mereka menyewa loji. Tahun 1619 Belanda di Jakarta makin banyak. Jan Pieterzon Coen minta tanah di Jakarta mau bikin bangunan, ditolak Syahbandar Arya Ranamanggala. Akhirnya mereka bermarkas di pulo Kapal, yang artinya tempat sembunyi. Pulo ini dihuni orang-orang Asia minor yang tajir.  Uang dari mana tak jelas. Mereka diusir native karena konsep moral yang berbeda. Kapal oleh Belanda  diganti Onrust. Belanda tinggal rust/rehat saja karena di pulau ini sudah berdiri banyak bangunan arsitektur Caucasia yang penghuninya tinggalkan begitu saja karena digebah native pulo Serebu. Sementara arkaeolog claim itu bangunan made in Holland, bahkan Belanda katanya bikin asrama haji. Tempat ini tak pernah jadi asrama haji. Tetapi sebagai karantina untuk mereka yang mengidap sakit menular. Lagi pula Calhaj jaman Belanda tak perlu diasramakan. Pada hari H mereka langsung berangkat dari rumahnya ke labuhan. Belanda yang tak dapat tempat di Onrust, bikin rumah di Kali Mati yang disebut Buitenstad. Belanda meninggalkan Onrust pada tahun1707, mereka diizinkan bikin Stadhuis di Kota Inten. Sinagog mereka bikin dekat Stadhuis. Hal ini menguatkan bukti bahwa VOC dan Heeren van Zeventeen bukan bentukan kerajaan Belanda, tapi oleh kumpulan top level Yahudi: City of London.  Sebaiknya pola arsitektur bangunan harus dipelajari yang benar agar tidak terjadi kesembronoan dalam mengambil kesimpulan ini Belanda itu India. Cukup banyak  bangsa2 yang berhuni di Indonesia. Mereka meninggalkan rupa2 model bangunan. Duduk soalnya, banyak pakar terkait yang salah timbang kekuatan Imperialis dan kolonialis seperti VOC, karena mereka tidak paham demgan struktur kekuasaan zona econ di Indonesia yang biasanya tandem, sekutu, dengan system administrasi seperti: Kepatihan Majakatera dengan Syahbandar Sunda Kalapa. Tandem ini secara konvensional mendapat respect dari bangsa-bangsa luar. Coen harus tunduk dengan perintah Patih Arya dan Syahbandar Rana Manggala. Zona econ di Indonesia tidak ada yang dikuasai VOC atau Nederlands Indie. Zona econ tak lagi berfungsi pada medio XIX M. Mereka dikalahkan system perbankan modern. (RSaidi)

Batik Gringsing Wayang Corak Resah Nir-kuasa

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Gringsing wayang nama corakan batik Karawang yang terkenal. Begitu laporan Buyut Nyai Dawit dalam kitab Sanghyang Siksha Kandang Karesian, 1518. Gringsing dalam bahasa lokal gelisah. Dalam Betawi gringsangan. Rasa resah gelisah itu divisualisasi dalam corak (motif) yang disebut gringsing wayang. Wayang itu bayang-bayang. Bayang-bayang kegelisahan. Puitis kali, Ma\'. Baju yang dikenakan Zairin, photo atas, hampir mirip corak gringsing. Datangnya kuasa semua tahu, bahkan datangnya dari mana. Tapi tatkala pergi semua orang tak tahu. Yang bersangkutan gringsing tatkala kuasa mau pergi darinya. Dalam corak Karawang digunakan warna hijau tua dan hitam pekat yang membangkitkan perasaan ke\'eung (tak menentu) bagi yang melihatnya. Rasa nir-kuasa, hampa kuasa, terlihat dalam peristiwa-peristiwa politik mutakhir dari mereka yang mendukung penguasa sekarang. Ada Ketum partai yang diberhentikan pengurus lain zonder  pardon, tanpa ampun. Ada Ketum partai bertemu dengan ananda Ketum partai lain. Agenda? Karena ananda membawa pesan ibunda kemungkinan soal survival of the fittest. Saat ma\'lumat harga bengsin naik 3/9/2022 Menko Ekonomi, yang juga Ketum partai, tidak berhadir. Sementara itu demo semua lapisan masyarakat mengalir deras ke jalan2 protes bengsin naik. Belasan Guru Besar UGM menyatakan prihatin akan situasi yang makin runyam. Proses dari nir-kuasa ke kuasa, gurih. Proses dari kuasa ke nir-kuasa, perih. (RSaidi).

Sub Kultur Politik Tergila-gila Puji

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Di puncak dahsyatnya Orde Baru, sebut Masyumi saja bisik2. Situasi ini mencekam. Pada 5 November 1995 saya gelar konperensi pers umumkan berdirinya Masyumi baru di Manggala Wana Bhakti. Pers ramai hadir termasuk luar negeri. Masyumi baru lahir bersipongang disiarkan media. Pada pendaftaran calon peserta pemilu, yang mendaftar a.l partai dengan lambang bulan bintang tapi nama bukan Masyumi. Ada pula partai dengan nama Masyumi tapi lambang tidak bulan bintang. Apa pun, di balik ini mereka mengagumi sub kultur politik Masyumi dan ingin mencontohnya. Ini reaksi kejenuhan terhadap sub kultur politik tergila-gila puji yang dipertontonkan selama ber-tahun2. Content pidato kaum ter-gila2 puji tampak hasrat ingin dipuji tatkala mempidatokan rencana proyek. Hasrat padam sendiri ketika proyek mangkrak. Puluhan proyek mangkrak pun tidak dipidatokan lagi. Yang mengejutkan ada pula yang berpikir pantas jadi Sekjen PBB. Padahal setau saya untuk menjadi Sekjen Partai Bulan Bintang perlu acc Yusril Ihza Mahendra selaku Ketum PBB.  Secara sosiologis komunitas muslim ex Partai Masyumi itu  apa setelah Partai Masyumi dibubarkan dengan Kepores 24 Agustus 1960? Itu adalah anak cucu mereka, mungkin sudah ke cicit.  Majlis Syuro Muslimin Indonesia disingkat Masjumi berdiri 7 November 1945 demi merespon Maklumat No X. Ketua Umum pertama Dr Sukiman yang pernah memimpin Perhimpunan Indonesia di negri Belanda bersama a.l Drs Moh Hatta. Kemudian tahun 1950-an berganti dengan Moh. Natsir. M. Natsir ketika lulus Algemene Midelbaarschool mendapat nilai 10 untuk bahasa Latin, yang berdasarkan ketentuan waktu itu Natsir berhak tanpa testing masuk Geneeskundige Hogeschool (fakultas kedokteran). Natsir lebih memilih memimpin sekolah Pendidikan Islam yang ia dirikan Mr Achmad Subardjo dan Mr Kasman tokoh2 yang berperan pada hari2 sekitar proklamasi. Inilah beberapa tokoh teras Masyumi selain Mr Roem, Mr Syafrudin, Mr Burhanudin. Kebanyakan mereka di usia remaja dan mahasiswa aktif dalam Jong Islamieten Bond dan atau Studenten Islam Studieclub. Masyumi dibubarkan 24 Agustus 1960 dengan tuduhan tidak ambil tindakan pada pengurusnya yang terlibat PRRI, maksudnya Natsir dan Syafrudin. PSI Partau Sosialis Ibdonesia yang menindak anggota/pimpinannya karena PRRI dibubarkan juga.  Tetapi fraksi Masyumi di DPR terima Dekrit 5 Juli 1959. Ketika masih exsist 3 tokoh Masyumi: Sukiman, Natsir, dan Burhanudin Harahap pernah jadi Perdana Menteri. Banyak tokoh Masyumi duduk dalam kabinet pimpinan PNI. Tapi tak seorang dari mereka yang terlibat korupsi. Ketika jaman Orla banyak tokoh Masyumi yang dipenjara, bahkan disiksa, tanpa diadili. Ini semua unsur2 yang membentuk Masyumi sebagai sub kultur politik, yang bercirikan: 1. Mengamalkan Islamic value sebagai pegangan van huis uit, dari sananya. 2. Bersikap jujur dan mengindahkan pluralisme 3. Intelect  After all  komunitas sub kultur politik Masyumi biologis Masyumi.  Itu ciri sub kultur politik Masyumi. (RSaidi)