NASIONAL

Rektor ITK Balikpapan Rasis Merangkap “Buzzer”?

Jakarta, FNN – Status Rektor Institut Teknologi Kalimatan (ITK) Profesor Budi Santosa Purwokartiko yang kontroversial (April 27 at 6:18 AM) mengundang banyak komentar netizen. Berikut petikannya: Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa. Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8, dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5, bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145, bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa. Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan, dan asisten lab atau asisten dosen. Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagaianya. Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang. Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada dua cowok dan sisanya cewek. Dari 14, ada dua tidak hadir. Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar open mind. Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju, seperti Korea, Eropa Barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi. Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Aidul Fitriciada langsung menyebut tulisan Budi Santosa yang menyebut mahasiswi menutup kepala ala manusia gurun itu rasialis. “Rasialis dan xenofobia. Jelas-jelas anti Pancasila,” kata Aidul Fitriciada dalam akun Twitter-nya @AidulFa, Jumat (29/4/2022). Aidul mengatakan itu mengomentari akun Twitter @maspiyuaja: Kok Bisa Ya Seorang Prof. Budi Santosa Purwokartiko Kayak Gini? Pakaian Muslimah “Menutup Kepala Ala Manusia Gurun”??? Sebelumnya, warganet juga menemukan jejak digital tulisan Budi Santoso yang diduga membenci Habib Rizieq Syihab (HRS). Mengutip Knews.id, Senin (01/05/2022 6:01 PM), Budi Santoso juga membuat pernyataan kontroversi terkait kitab suci. “Kitab suci kebanyakan isinya dongeng jaman dulu. Jadi saya lebih suka baca sains atau berita terkini untuk menambah wawasan,” kata Budi Santoso saat diskusi di Facebook-nya menanggapi Anita Niawati. Budi juga mempertanyakan orang yang mengaji Al Qur’an tetapi tidak tahu artinya. “Nggak tahu saya apa bagusnya ngaji tanpa tahu artinya,” ungkap Budi Santosa. Kini, tulisan kontroversi “manusia gurun” itu dihapus. “Kok bisa seorang guru besar rektor perguruan tinggi negeri cara berpikirnya seperti itu, tidak hanya rasialis, tapi Islamofobia itu juga anti demokrasi,” ujar wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal Hersubeno Arief Point, Ahad (1/5/2022. Menurut Hersubeno Arief, dengan mengatakan anak-anak itu pinter dan tidak satupun yang hobi demo secara tidak langsung dia menyebut mahasiswa yang demo itu adalah mahasiswa yang bodoh. “Itu bahaya sekali ada rektor seperti ini. Sehingga, ini wajar bila unggahan seperti itu membuat Rektor UMM Prof Aidul Fitriciada geleng-geleng kepala, dia menyebutnya sebagai rasis dan senofobia merasa diri paling Pancasialis dan paling nasionalis,” lanjut Hersubeno Arief.  Prof Aidul Fitriciada benar! Unggahan semacam itu tidak pantas diucapkan oleh seorang guru besar, apalagi rektor perguruan tinggi negeri. Caranya dia berpikir sekelas Buzzer. “Kalian masih ingat yah kemarin ada buzzer yang mengancam mantan politisi PSI Rahmani tak lama setelah dia keluar dari PSI. Dia akan mengirim seluruh keturunan Arab ke kamar gas seperti yang dilakukan oleh Nazi, Jerman pada orang Yahudi itu kalau dia berkuasa,” ungkap Hersubeno Arief. Saat Ade Armando dipukuli di DPR, dia membuat tulisan “Ade Armando dan kewarasan berpikir”. Dalam tulisannya itu dia mengutip dialog dengan sang istri karena istrinya ditanya oleh anaknya Siapa Ade Armando? “Bagaimana mungkin kadrun dipukuli oleh kadrun, dia merasa kesal dengan istrinya karena menurut dia sudah berapa kali memutar video Ade Armando dan istrinya ikut nonton tapi kok tetap tidak tahu siapa Ade Armando,” lanjut Hersubeno Arief. Kemudian, menurutnya, dia juga tidak percaya akhirat tapi dia meminta orang membuktikan dulu berangkat dulu mati dulu baru tahu kehidupan di akhirat.  “Membaca beberapa postingan pemikirannya, kita jadi tidak aneh kalau dia bisa dengan mudah menilai seseorang dari apa yang dikenakan dan apa yang diucapkan,” simpul Hersubeno Arief.  “Yang aneh lagi, kok bisa ada seorang profesor guru besar apalagi kemudian terpilih sebagai rektor perguruan tinggi negeri tapi cara pandangnya seperti itu,” lanjutnya. Ini kan sudah ada pembandingnya ada seorang profesor dari UGM yang harus disidang etik dan kemudian dilaporkan ke polisi karena dianggap meledek Ade Armando. Bagaimana dengan Prof. Budi Santosa yang menyebut mereka yang berhijab sebagai manusia gurun dan menyebut orang Islam memakan batu. Dan arah sembahyangnya ini yang dimaksud dia adalah arah ka’bah karena ka’bah itu memang terbuat dari batu.  Banyak sekali pendukung pemerintah yang merasa paling Nasionalis, paling Pancasialis kemudian memberikan stigma-stigma yang menyebut agama Islam ini sebagai kadrun, intoleran, dan radikal. (mth)

Rektor ITK Lecehkan Mahasiswi, Rocky Gerung: Kalau Guru Besar Otaknya Kecil, Ya Begini Jadinya

Jakarta, FNN – Postingan rasis Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Prof Budi Santoso Purwokartiko di media sosial terus mendapat kecaman dari berbagai pihak. Budi menjustifikasi mahasiswi berhijab sebagai manusia gurun. Rektor ITK dalam opininya, tak suka mahasiswa yang mengucap Insya Allah, Barakallah. Menanggapi hal itu pengamat politik Rocky Gerung melontarkan kritik tajam dan menohok. “Jadi kalau guru besar otaknya kecil ,ya begini jadinya,” katanya kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Ahad, 01 Mei 2022. Hal-hal seperti ini, kata Rocky akhirnya mengukur orang pada kematangan etiknya, bukan kematangan intelektual. Kematangan intelektual itu bisa diolah dengan fasilitas yang tersedia di kampus. Tetapi, seseorang yang ada pada kedudukan guru besar, itu artinya master dalam semua hal.  Kalau kita bisa mastering etiknya dia itu, itu dasar pertama lolos menyandang guru besar.  Rocky menilai Budi Santoso sebagai orang yang tidak mengerti sejarah. Ia mengingatkan bahwa seluruh pendiri bangsa ini adalah  pernah mendemo, bahkan tokoh-tokoh bangsa yang belajar di Belanda mendemo ke pemuda parlemen Belanda supaya Indonesia jangan dijadikan daerah penguasaan, daerah kolonial. “Jadi demonstrasi itu bahkan adalah hak seorang intelektual. Demonstrasi itu dijamin oleh konstitusi. Jadi kalau dia melecehkan mahasiswa, ini profesor atau kompresor?,” tanyanya.  Rocky menegaskan, akhirnya publik ingin tahu sebetulnya orang ini apa? ‘Kalau dibilang ya, tapi keluarga saya begini.’ Hal itu menurut Rocky sama seperti kalau ada orang kepergok oleh tetangganya memanjat pohon duren, lalu orang itu bilang enggak kok, saya nggak ambil duren. Saya cuma mau ambil daunnya doang untuk direbus. “Alibinya terlalu dangkal,” katanya. Rocky lantas mencoba menterjemahkan makna dari nama Budi dan Santoso. Menurutnya Budi Santoso Purwokartiko, itu gabungan antara dua nama yang sebetulnya impact-nya buruk, tidak mampu mengakibatkan sentosa. “Budi Santosa, dua nama yang seharusnya mulia, berbudi dan santosa.  Budi itu adalah bagian dari kesadaran etis, santoso adalah keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang mulia. Jadi ini dua hal yang sebetulnya melekat pada beliau. Tetapi, saya selalu menganggap bahwa kecerdasan itu tidak datang dari ijazah seseorang,” paparnya. Menurtu Rocky seseorang bisa saja namanya Profesor tetapi pengetahuan tentang kesadaran diri, tidak dicerminkan oleh gelar-gelar yang sepanjang itu. Apalagi ini menyangkut masa depan orang lain yang seharusnya enggak boleh dibocorkan. Jika hal semacam ini dibiarkan, Rocky khawatir akan terjadi penipuan bahasa tubuh saat mereka akan berhadapan dengan Sang Profesor. Untuk wawancara sebelum masuk ruangannya, dia buka jilbabnya supaya dapet point  lebih tinggi. “Itu namnya menyogok. Jadi karena sudah past even, ada semacam yurisprudensi bahwa supaya dapat angka tinggi, jangan pakai jilbab. Jadi hukumnya terbentuk semacam itu. Itu pentingnya beliau itu mempertanggungjawabkan dan paling bagus dia mengundurkan diri ini juga soal yang paling paling standar dalam moral,” pesannya. Kalau dipandang dalam melakukan hal yang lebih buruk itu, secara etis sudah pasti buruk karena membocorkan orang yang dia favoritiskan karena favoritisme itu. “Jadi hal-hal begitu jadi panduan juga buat para guru besar atau pejabat-pejabat utama untuk jangan memanfaatkan kedudukannya untuk separuh menjilat pada kekuasaan karena masih ada Kadrun maka Kadrunnya dilecehkan,” paparnya. Sebetulnya dari awal Rocky Rerung sudah tahu bahwa lembaga yang didesain untuk menguji otak orang itu, bukan untuk menguji busana orang. “Kan lain lagi itu.  LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) itu kan dibikin dari zaman SBY, itu dimaksudkan untuk meneliti siapa yang mampu berpikir dia dikasih beasiswa. Siapa yang tidak mampu secara ekonomi tetapi punya moral yang baik untuk menghasilkan ilmu pengetahuan maka dikasih beasiswa. Ini ukurannya adalah soal-soal intelek dan soal-soal keadaan sosial, bukan soal-soal busana yang kemudian dikaitkan dengan agama itu,” papar Rocky. Itu bahayanya kalau pengetahuan tidak didasarkan pada kematangan batin, hanya didasarkan pada capaian-capaian teknis. “Ijazah itu hanya menunjukkan Anda pernah sekolah, bukan Anda pernah berpikir. Itu intinya,” katanya. Apa yang dilakukan Budi Santoso, kata Rocky adalah sebuah arogansi yang nyata. Seorang Profesor, seharusnya betul-betul paham tentang etis di dalam Ilmu pengetahuan.   “Itu namanya kompresor. Kalau kompresor itu berisiknya doang. Isinya cuma angin. Kalau kepala kan isinya pikiran. Ini aliran angin kalau kompresor,” pungkasnya. (ida, sws)

Kasad Apresiasi Gerak Cepat Penangkapan Pembunuh Sadis Babinsa

Jakarta, FNN - Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi keberhasilan Tim Gabungan TNI-Polri menangkap WT pelaku pembunuhan sadis prajurit TNI Babinsa Koramil 1702-/Kurulu Alm Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istri prajurit. \"Apresiasi dari bapak kasad atas gerak cepat dan kerja keras oleh tim gabungan yang berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut,\" kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu. Sertu Eka Andrianto Hasugian dan isterinya jadi korban pembunuhan pada 31 Maret 2022 silam di Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo. Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan WT yang DPO Polri karena aksi kejahatan lainnya dan juga anggota dari kelompok separatis teroris (KST) di Papua itu ditangkap di Kampung Dugume Distrik Dugume Kabupaten Lanny Jaya pada Sabtu (30/4/2022) pagi sekitar pukul 07.40 WIT.\"Saat akan ditangkap di Kampung Dugume, WT tiba-tiba melarikan diri menuju ke arah jurang, sehingga Tim Gabungan memberikan tembakan peringatan, karena tidak diindahkan maka ditembak untuk dilumpuhkan,\" kata Kadispenad.Kadispenad menjelaskan keberhasilan itu merupakan tindak lanjut dari perintah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Kamis (31/3/2022) yang lalu kepada Pangdam XVII/Cenderawasih.Kasad memerintahkan untuk mengejar pelaku pembunuhan dan dilanjutkan dengan melakukan proses secara hukum. \"TNI AD bersama Polri tidak akan segan melakukan tindakan tegas dan terukur, terhadap gerombolan kelompok separatis teroris yang selama ini telah melakukan gangguan keamanan dan melakukan pembunuhan terhadap aparat pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat sipil,\" ujarnya. Kadispenad juga menyampaikan bahwa keberadaan TNI di Papua merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua sehingga sejajar dengan wilayah lainnya. Untuk itu, ia pun mengajak seluruh elemen bangsa di Papua untuk bersama-sama mewujudkannya. \"Mari bersama kita wujudkan Papua yang damai, aman dan nyaman untuk menuju Papua yang maju serta sejahtera,\" ujarnya. (mth/Antara)

Bamsoet Resmikan Monumen Empat Pilar MPR RI di Bali

Jakarta, FNN - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo meresmikan Monumen Empat Pilar MPR RI di Taman Agung Proklamasi, Bali. \"Empat Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa,\" kata Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya diterima di Jakarta Sabtu. Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan Undang-undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai konsensus bentuk kedaulatan negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu dalam kemajemukan bangsa. Dia mengatakan tidak sekadar dalam bentuk fisik, nilai penting kehadiran Monumen Empat Pilar MPR RI tersebut juga untuk menjadi penyemangat dan penanda bahwa vaksinasi ideologi menggunakan vaksin Empat Pilar MPR RI harus terus digencarkan ke berbagai lapisan masyarakat. Sehingga, katanya bisa membangun imunitas jati diri dan karakter kebangsaan yang kuat dalam menangkal berbagai ancaman virus ideologi yang dapat memecah belah kemajemukan bangsa dan kedaulatan Indonesia. Dia mengapresiasi kiprah Yayasan Kepustakaan Bung Karno di bawah kepemimpinan Gus Marhaen yang mengelola Taman Agung Proklamasi, Museum Agung Bung Karno, dan Museum Agung Pancasila. Seluruhnya berlokasi di Bali. Kehadirannya telah merawat barang-barang milik Bung Karno seperti koleksi buku, pidato, tulisan, sepeda, meja hingga ranjang tidur. \"Tidak hanya merawat benda fisik peninggalan Bung Karno, Yayasan Kepustakaan Bung Karno melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Taman Agung Proklamasi, Museum Agung Bung Karno, dan Museum Agung Pancasila juga telah merawat semangat dan cita-cita Bung Karno dalam menjaga kemerdekaan Indonesia,\" ucapnya. Dia menerangkan, kehadiran Taman Agung Proklamasi, Museum Agung Bung Karno, dan Museum Agung Pancasila juga bisa menjadi pilihan destinasi wisata yang menarik bagi para turis, khususnya bagi turis yang ingin mengenal lebih jauh sosok Bung Karno sebagai pendiri sekaligus proklamator Indonesia. \"Taman Agung Proklamasi, misalnya, di sini terdapat miniatur kediaman Bung Karno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, tempat bersejarah dibacakannya teks Proklamasi 17 Agustus 1945,\" katanya. Di lokasi aslinya, lanjut Bamsoet kediaman Bung Karno sudah tidak ada lagi, karena sudah dibangun Tugu Proklamasi. \"Jadi kalau ada yang ingin mengetahui seperti apa wujud kediaman Bung Karno tersebut, bisa datang ke Taman Agung Proklamasi, Bali,\" ujar Bamsoet. (mth/Antara)

Jangan Girang BBM Belum Naik, Jokowi Sedang Nyogok Kelas Menengah

Jakarta, FNN – Masyarakat jangan girang kalau harga BBM jenis pertalite tidak naik. Ini hanya soal waktu, apalagi menghadapi Lebaran, penaikan harga BBM perlu ditunda karena Jokowi ingin terlihat peduli terhadap kesulitan rakyat. Demikian perbincangan pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung bersama wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Officials, Sabtu, 30 April 2022. “Ini soalnya, Presiden Jokowi mau menyogok kelas menengah dengan BBM,” kata Rocky. Rocky melihat upaya Jokowi menyogok rakyat membuahkan hasil yang baik. Rakyat jadi mafhum apapun yang dilakukan Jokowi, meski gagal, selalu dianggap sebagai prestasi. Ini yang kemudian dimanfaatkan para pembisik Jokowi. “Kalau kemarin CPO itu buat nyogok rakyat. Seolah nasionalisme. Sekaligus menyogok PDIP supaya paham bahwa PDIP tahu bahwa dia masih bisa kendalikan oligarki. Jadi, wong cilik kemarin mau disihir, padahal sebetulnya berbahaya buat ekonomi para petani sawit. Walaupun kedudukan petani sawit terhadap petani Indonesia cuma nol koma sekian persen. Tapi presiden mau ambil isu itu bahwa dia populis karena dia itu anti-eksport, memproteksi permintaan dalam negeri, yang sebenarnya konyol karena permintaan dalam negeri musti dipenuhi dengan cara melarang seluruh ekspor. Itu upaya untuk menyogok kelas bawah,” paparnya. Sekarang, kata Rocky, Presiden Jokowi mau menyogok kelas menengah dengan BBM. Seolah-olah nanti tidak akan ada kenaikan BBM. Padahal, lanjut Rocky hitungan ekonominya pasti akan meledak harga BBM itu. “Jadi, wanti-wanti dari Pak Luhut memang masuk akal. Sekarang kita maupun orang, tahu kalau misalnya BBM itu dinaikkan dampaknya langsung terjadi,” paparnya. Jika pilihannya tidak dinaikkan, kata Rocky, artinya harus disubsidi oleh pemerinah yang akibatnya Pertamina pasti bangkrut, karena Pertamina minta supaya piutang pemerintah sebesar Rp 90 triliun itu dibayar. Rocky memprediksi kekacauan pemerimtah saat ini akan berujung pada konflik di kabinet. “Kan sekarang yang berkonflik sudah mulai terjadi, Airlangga versus Lutfi; Lutfi mungkin di-back up oleh Erik Tohir. Dan Erick Tohir dibackup oleh Boy Thohir,” paparnya. Atas kekacauan ini, Rocky ingin melihat reaksi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang jadi korban atas ekspor CPO. “Sekarang tinggal kita tunggu sebetulnya kenekatan dari Pak Airlangga Hartarto untuk Fight Back bahwa dia sebetulnya justru mengajukan proposal rasional tentang CPO, tapi kenapa dia yang disalahkan karena ada menteri lain yang iri pada dia,’ paparnya. Pertikian antar-menteri, kata Rocky juga akan terlihat saat kenaikan harga BBM kelak. “Demikian juga nanti soal BBM, kita lihat antara siapa dan siapa di kabinet yang berkelahi itu. Jadi  sekali lagi kekacauan di kabinet memang memungkinkan end game itu dipercepat,” tegasnya. “Apakah situasi itu berbahaya? Ya kalau kita bisa atur dengan cara saksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya, pasti nggak berbahaya,” pungkasnya. (ida, sws)

Ganjar Kau Lepas, Anies Kau Kejar: Ada Apa Firli?

Jakarta, FNN – Ketua KPK Firli Bahuri kembali menjadi sorotan karena sikap pemberantasan korupsi yang berbeda dalam penanganan dugaan korupsi di lembaga antirasuah yang dipimpinnya itu. Terutama, pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dan ini menimbulkan pertanyaan yang sangat sinis ada apa dengan KPK? Benarkah KPK di bawah permainan Firli Bahuri itu ikut bermain politik berkaitan dengan Pilpres 2024? Pertanyaan tersebut mencuat karena terkesan kuat KPK sedang menerapkan standar yang berbeda, membiarkan kasus korupsi yang membelit Ganjar pada perkara e-KTP. Sejumlah saksi di persidangan kasus e-KTP menyebut nama Ganjar Pranowo. Tapi, sebaliknya tampak bersemangat menggelar dugaan korupsi Anies dalam penyelenggaraan Formula-E.  “Dugaan KPK bermain politik ini karena baik Ganjar maupun Anies ini kedua-duanya adalah figur yang banyak disebut-sebut dan disuguhkan akan maju pada Pilpres 2024,” ujar wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal Hersubeno Point, Jum’at, 29 April 2022. Jadi, “Wajar jika kemudian ada standar yang berbeda. Kasus Ganjar Pranowo mencuat lagi ketika KPK mulai membuka kasus korupsi e-Ktp. Nama Ganjar Pranowo ini sudah beberapa kali muncul dan disebut di pengadilan,” lanjut Hersubeno. Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta Setya Novanto, mantan Ketua DPR, mengaku mendengar nama Ganjar Pranowo yang kala itu masih menjadi anggota Komisi II disebut. Dalam kasus korupsi e-KTP ini Setya Novanto divonis 15 tahun penjara. Setya Novanto mengaku mendengar nama Ganjar menerima uang tidak hanya dari satu saksi. Menurut dia info bahwa Ganjar menerima duit dari e-KTP itu senilai USD 500.000 didapatnya dari mantan anggota Komisi II DPR Fraksi Golkar Ustoko Wenimurni, Meriam S Hariyani dan terpidana e-KTP Andi Agustinus.  Dalam kesaksian di persidangan, Setya Novanto menyebut, Ganjar menerima aliran dana sebesar USD 500.000 ini juga muncul dari mantan anggota Fraksi Demokrat M Nazarudin. Dalam keterangan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Nazarudin pernah menceritakan mekanisme penyerahan uang kepada Ganjar senilai USD 500.000 tersebut. Ganjar pun menjawab bahwa dia yang akan mendatangi ruang kerja Mustofo. Menurut Nazar dalam BAP, di ruangan Mustofo inilah Ganjar menerima uang sebanyak USD 500.000. Kemudian kepada Nazarudin yang ada di ruangan itu Nazarudin menyampaikan, ia menerima uang itu sebagai bentuk kebersamaan agar program besarnya itu bisa berjalan.  Dalam persidangan sebelumnya terungkap, Nazarudin juga memaparkan fakta yang menarik dari Ganjar, dalam hal ini menolak pemberian suap itu karena angkanya kecil senilai USD 150.000.  Sebagai Ketua Komisi II, Ganjar meminta jatahnya disamakan dengan Ketua Komisi II yaitu sebesar USD 500.000. Setalah disamakan nilainya sebesar USD 500.000 kemudian Ganjar baru menerimanya. Tapi dalam persidangan itu Ganjar mengaku sampai 5 kali menolak pemberian suap itu. “Dalam penjelasannya kepada media, Ketua KPK Firli Bahuri mengaku KPK belum menemukan bukti kuat keterlibatan Ganjar Pranowo,” ujar Hersubeno.  Berbeda dengan kasus Ganjar, dugaan adanya kasus korupsi di Formula-E, KPK sudah memberi sinyal adanya Tindak Pidana Korupsi atau setidaknya menyalahi aturan yang dilakukan oleh Pemprov DKI.  Kasus dugaan adanya korupsi di Formula-E ini dilaporkan ke KPK pada 2021 lalu. Anies Baswedan dan Pemprov DKI bersikap Dekoratif, Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan atau Percepatan UPP Jakarta Bambang Wijayanto malah meminta KPK untuk memeriksa Formula-E Operation. “Pemeriksaan pada Formula E Operation penting dilakukan untuk mendalami apakah memang ada biaya dalam pelaksanaan ajang balap di Jakarta?” kata Hersubeno. Langkah KPK menyelidiki dugaan korupsi di Formula-E ini banyak dikaitkan dengan adanya kasus politik di dalamnya. Karena dalam kasus penyelidikan Formula-E ini KPK tampaknya bersemangat atau bergerak cepat.  Sebaliknya pada kasus Ganjar seperti ogah-ogahan dan berkatung-katung. Mulai dari kasus Harun Masiku yang sampai sekarang tidak jelas, kasus korupsi Bansos, ada juga disebut Madam Bansos, dan tentu saja dalam korupsi e-KTP.  Salah seorang politisi yang diduga terlibat e-KTP, Ganjar sampai sekarang masih bebas. Jadi wajar jika terjadi semacam kecurigaan menjadi beban KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri untuk menunjukan bahwa mereka bergerak dalam koridor hukum, bukan menjadi alat kepentingan politik. (mth)

Meski Harga Harga Meroket, Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-Maruf Naik, Rocky: Lembaga Survei Sudah Ancang-ancang Berbohong Lagi

Jakarta, FNN - Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebutkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin masih tinggi di tengah polemik kenaikan harga yang memicu aksi demonstrasi. \"Meskipun ramai polemik kenaikan harga, mayoritas publik masih merasa puas terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dikutip dari ANTARA di Jakarta, Jumat (29/4/2022). Dalam survei tersebut, katanya, sebanyak 79,3 persen responden merasa puas, yang  8,5 persen di antaranya menyatakan sangat puas. Sebaliknya, 18,9 persen responden merasa tidak puas, dengan 1 persen di antaranya merespons tidak puas sama sekali; sedangkan sisanya sebanyak 1,8 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Isu kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng, telah berlangsung setidaknya sejak September 2021 dan diikuti dengan kelangkaan stok ketika Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET). Menanggapi hasil survei di tengah goncangnya rezim acakadut, pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa tak ada urgensinya berbicara soal puas tidak puasnya masyarakat.   “Kita nggak tahu yang disurvei siapa lagi nih. Kan tetap mau dikasih kesan bahwa kalau Pak Jokowi melakukan sesuatu itu tidak kontra-produktif dengan legitimasinya. Ini beberapa lembaga survei memang bersiap-siap untuk berbohong lagi. Kan nggak ada di dalam logika publik, tiba-tiba dalam sekejap itu legitimasi Pak Jokowi naik,” kata Rocky kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022). Survei tersebut kata Rocky justru menghina petani yang sedang kewalahan menahan beban ekonomi yang disebabkan oleh kekacauan kebijakan dari Pak Jokowi. “Jadi kita tahu lembaga survei tergantung siapa yang pesanlah, dan tergantung apa yang diinginkan. Itu yang harus ditulis sebagai headline,” paparnya. Rocky menegaskan, sebetulnya tidak penting lagi untuk bicara tentang tiba-tiba naik dukungannya. Fakta di lapangan bahwa sawit itu dibiarkan busuk oleh petani karena biaya untuk memproduksi atau memanjat pohon saja tidak ada. “Jadi, busuknya sawit di petani itu pertanda dari busuknya kekuasaan. Nah, kalau busuknya kekuasaan nggak mungkin dia naik lima persen,” katanya. Jika kemudian hasil survei seperti itu, Rocky menilai mungkin dari awal sudah disiapkan, bahkan sebelum Pak Jokowi ngomong tentang larangan total eksport CPO itu. Surveyor sudah disiapkan untuk menerangkan bahwa ini adalah sebuah keputusan yang justru membuat rakyat percaya pada Jokowi hingga hari ini, elektabilitasnya atau legitimasinya, tingkat kepercayaannya naik lima persen. “Ini juga angka yang ngapain sih? Mau sampai berapa persenlah, kan terlihat dari wajah Pak Jokowi yang muram dan wajah itu wajah minus 5 persen,” tegasnya. Persoalan survei ini kata Rocky adalah masalah yang sejak dulu dikritik karena tidak layak dipercaya. “Ngapain sih masih ngukur-ngukur sesuatu yang sudah akan atau sedang berakhir. Jadi biarin aja, nanti di ujung baru diukur tuh pada waktu beliau memerintah kuasa atau tidak.” katanya. Rocky menyaranan lembaga survei agar melakukan polling atas wajah Jokowi. “Publik ditanya, menurut Anda wajah Pak Jokowi tadi malam itu wajah kepuasan atau wajah penderitaan. Kan lebih gampang begitu sebetulnya dari pada main-main statistik dan tujuannya apa?,” katanya. Mustinya, survei dilakukan menjelang pendaftaran presiden baru, orang mau cari tahu, nih presiden lama kita puas apa enggak? Kepada siapa kepuasan itu akan dia wariskan. “Sebaliknya, kepada siapa ketidakpuasan itu akan berakibat buruk nantinya. Kan begitu cara melihat legitimasi Presiden,” katanya. Rocky menyimpulkan, akhirnya analisis politik tidak lagi berbasis pada kemampuan untuk membayangkan masa depan, tapi kita mulai menghitung teknik bahasa tubuh. “Kan orang anggap bahwa siapa yang seolah-olah telah didekati oleh Pak Jokowi itu sebetulnya sinyal bahwa dia akan ditangkap. Kira-kira begitu,” paparnya. Jokowi kata Rocky menjadi semacam sinyal buruk memberi umpan orang yang musti diperiksa. “Dua hari sebelumnya  Anies bermesraan dengan Pak Jokowi, sekarang Anies dinyatakan berpotensi untuk menjadi tersangka. Jadi itu sinyalnya. Orang enggak tahu bacanya bagaimana ya. Kalau Pak Jokowi diberi tahu duluan, misalnya, mungkin Pak Jokowi ngapain lagi bergandeng dengan Anies. Atau memang Pak Jokowi sudah tahu bahwa Anies akan ditersangkakan baru, akan ditersangkakan lagi di KPK, dikasih sinyal seolah itu memang nasibnyalah,” paparnya. Tapi di sisi lain, kata Rocky, sesungguhnya ada faksi lain yang ingin menghalangi Anies dan segala macam spekulasi berlangsung. Partai yang merasa cemburu dengan elektabilitas Anies, kini mulai memakai kekuasaannya untuk mempengaruhi KPK. “Jadi variabel-variabel ini yang terlihat ulang, tapi tetap ada hal yang kongkrit bahwa ekonomi kita memburuk terus, legitimasi presiden memburuk terus. Setiap persoalan politik harus dilihat dalam konteks itu. Apakah pemburukan legitimasi presiden bisa diatasi dengan sprindik buat Anies? Apakah orang akan lupa soal krisis minyak goreng kalau Anies ditersangkakan?,” tegasnya. Rocky menganggap dekatnya Jokowi dengan Anies menimbulkan kecemburuan baru bagi partai politik. “Saya anggap permainan-permainan yang konyol karena orang sudah tiba pada kesimpulan bahwa calon-calon yang dipersiapkan Presiden Jokowi nggak bermutu. Kan itu intinya. Jadi mulai ada kecemburuan, kok ada calon dari luar. Itu saya kira itu sinyalnya begitu,” paparnya. (ida, sws) 

Pasca-Larangan Ekspor CPO, Jokowi Kesepian

Jakarta, FNN – Buntut kebijakan baru Presiden Joko Widodo dalam mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, berbagai pendapat, pro dan kontra terus berlanjut. Dari ribuan petani sawit yang menjerit, harga minyak goreng yang masih mencekik, hingga baku sindir di internal kabinet. Pengamat politik Rocky Gerung menilai kebijakan larangan CPO ini malah menunjukkan adanya gesekan di lingkup kabinet Jokowi yang tak bisa ditutup-tutupi lagi. \"Saya kira ini adalah faktor kemarahan Presiden terhadap kelakuan menteri-menterinya yang mbalelo,\" kata Rocky. Namun menurutnya, ketimbang memutuskan larangan ekspor CPO, seharusnya Jokowi bisa menegur para menterinya yang publik bisa membacanya sebagai adu kekuatan dengan anak buahnya. Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyoroti soal ekspresi Jokowi saat mengumumkan kebijakan larangan ekspor CPO. Rocky menyebut Jokowi sedang di fase kesepian lantaran tidak ada lagi pendamping di Istana. \"Kelihatan dia kesepian aja di Istana. Dia nggak tahu mau ngapain tuh. Bagian yang kemudian keluar adalah semacam kemarahan. Jadi orang marah karena dia putus asa. Jadi yang terlihat sebetulnya keputusasaan, bukan kemarahan,\" kata Rocky kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022). Keputusasaan itu kata Rocky berkaitan dengan komunikasi di Istana yang sedang terguncang, seperti misalnya hubungan Jokowi dengan Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Polhukam Mahfud MD. \"Dia tahu Pak Luhut nggak bisa lagi jadi andalan dia, karena jadi sasaran tembak semua orang yang nggak menginginkan politik itu diintervensi oleh LBP. Jadi Pak Luhut sendiri udah kehilangan kemampuan untuk meyakinkan Pak Jokowi bahwa dia masih bisa beri nasehat terhadap keadaan politik.,\" tutur Rocky. \"Demikian juga Pak Mahfud yang akhirnya kemarin menyerah juga tuh, dan membocorkan sedikit kekacauan di Istana. Sehingga ya Pak Jokowi kehabisan pendamping,\" pungkas Rocky. (ida, sws)

Rocky Gerung: Pelarangan Ekspor CPO, Kebijakan Sok Nasionalis dan Pro-Rakyat

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan baru dalam menanggapi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Termasuk di antaranya dengan menerapkan larangan ekspor CPO mulai Kamis (28/4/2022) pukul 00.00 WIB. Kebijakan ini menuai reaksi keras dari para petani sawit. Apalagi belakangan petani sawit mengeluhkan harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok dari Rp 3.500 ke Rp 700. Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung secara tegas menyebut kebijakan Jokowi sebagai sikap sok nasionalis dan pro rakyat semata atas kebijakan larangan ekspor CPO yang dramatis tersebut. \"Jadi penyelundupan berlangsung semantara petani terpapar kemiskinan. Ini akibat dari kebijakan sok nasionalis dan sok pro-rakyat, tapi hitungannya kacau,\" katanya kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/4/2022). Rocky menegaskan, demi mempertontonkan semacam kekuasaan palsu, presiden mengambil kebijakan yang justru kontra produktif. Rocky curiga presiden mendapat bisikan yang terksan asal-asalan itu. “Kita nggak tahu siapa yang kasih nasihat kepada presiden. Atau presiden sendiri yang punya ambisi memperlihatkan bahwa dia menguasai semua hal, ternyata dia dikuasai oleh kekonyolannya sendiri,” paparnya. Rocky menduga, keputusan presiden yang dimentahkan oleh menterinya lalu dianulir oleh keputusan presiden lagi menunjukkan kondisi istana sudah goyang yang membuat emosi presiden naik alias marah. “Saya kira ini ada faktor kemarahan presiden terhadap kelakuan menteri-menterinya yang mbalelo. Tapi cara dia harusnya bisa diatasi dengan menegur, lalu buat kebijakan yang lebih rasional,” tegasnya. Namun, kata Rocky, pamer kuasa di era ketika legitimasi Pak Jokowi turun, kepercayaan publik yang drop dalam beberapa survei, itu artinya semacam orang yang panik lalu enggak tahu apa yang musti dia pakai buat menggebuk. “Diambil saja barang di sekitarnya buat menggebuk. Hanya yang dia gebuk sebetulnya rakyat kecil karena kalkulasi-kalkulasi yang sudah diperlihatkan oleh para pakar penghitung, bahwa kebutuhan kita itu sangat memungkinkan tercukupi,” tegas Rocky. Rocky menyarankan mustinya Jokowi lebih akurat dalam membaca data di lapangan, sehingga tepat dalam mengatasi persoalan. “Pak Jokowi bilang demi kebutuhan dalam negeri, sedangkan kebutuhan dalam negeri sudah dihitung hanya sekian persen. Selebihnya adalah biarkan diatur oleh mekanisme pasar. Kan begitu sebetulnya,” papanya. Sayangnya, kebijakan ini malah tidak menjadi solusi karena berujung menyengsarakan rakyat kecil terutama petani sawit. (ida, sws)

Elon Musk Ingin Tahu, Apa Kedudukan Luhut?

Jakarta, FNN – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama rombongan bertemu dengan Bos Tesla, Elon Musk. Tampaknya, meminjam sebutan Elon untuk Luhut, “perdana menteri” Indonesia ini menawarkan investasi kepada Elon untuk membangun industri di Indonesia.  Tentu saja Elon tak sembarangan menerima tawaran tersebut. “Ini akhirnya tentu akan ada semacam bisnis Intelijen untuk mengetahui apa sebetulnya kedudukan Pak Luhut dan Tesla itu tentu dengan gembira berupaya untuk memberitahu bahwa memang ada potensi, tapi kita lihat dulu dalam posisi apa?” ungkap pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung. “Dan, dalam publik Indonesia nama Luhut itu cukup bonavid, tidak sekedar sebagai pengusaha saja,” lanjutnya kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal Rocky Gerung Official, Jum’at, 29 April 2022. “Itu yang saya kira kita baca secara hati-hati karena Amerika punya sistem yang memantau antara bisnis dan politik, tentu Pak Luhut tetap dipantau oleh pembisnis Amerika karena ada kasus di Papua melalui perseteruannya dengan Haris Azhar,” ujar Rocky Gerung. Jadi, nama Luhut tentu akan dievaluasi oleh Tesla. “Tentu Tesla, Elon Musk tak tahu secara sempurna, tapi karena ini investasi yang juga menyangkut keamanan industri dari Tesla di bidang mobil listrik atau omical, pasti akan ada studi mendalam tentang kedudukan pak Luhut walaupun dia mewakili Indonesia,” ungkapnya. Tentu sekali lagi bisnis di Indopacific itu akan dilihat oleh Amerika juga dalam konsolidasi politik. “Justru kita menduga kalau itu belum mengerti artinya belum ada keseriusan, mesti ya betul supaya tidak error di personal, maka Tesla ingin tahu siapa Pak Luhut, kalau semacam sinisme itu juga berbahaya karena kita tentu diolok-olok oleh luar negeri,” lanjut Rocky Gerung. Rocky menyitir, “Wah ini kita bertemu dengan orang yang jabatannya banyak, karena jabatannya banyak maka dia tidak dianggap sebagai perdana menteri, agak ajaib kalau Tesla atau Indonesia sistemnya presidensil.” Jadi soal-soal semacam itu yang sisinya terbalik menjadi mungkin di kalangan diplomatik mereka saling kirim WA. “Sekarang pak Luhut gini loh jabatannya dan Amerika kemudian kasih sinyal kepada Tesla bahwa hati-hati karena ini dunia yang terkait dengan diktetion pegination ride,” ujarnya. Dan, “Saya kira inusiasi oleh PBB masih berlaku. Jadi hati-hati karena akan ada audit human rice, audit lingkungan, semua itu ada di dalam sistem etis investasi perusahaan Amerika.” Kita ingin menerangkan keadaan yang kita tahu di Indonesia bukan untuk mencampuri niat baik dari investasi, lagi-lagi yang selalu dihitung tersebut berdasarkan kemasuk-akalan investasi oleh perusahaan Amerika yang juga termaksud global konteks. “Begitu ada konvoi itu pasti Duta Besar Amerika langsung kasih klarifikasi. Kita harus lihat itu, karena pak Luhut bukan perdana menteri dan bagaimana pun diplomasi sociaty di Indopasific itu lagi sangat waspada terhadap isu-isu lokal di negara-negara Indopasific itu. Jadi itu tadi baru tahap pembicaraan yang pasti disusul dengan proposal lain, “Saya bertemu di pabriknya di Texas dan kita tidak tahu apa sebetulnya posisi Elon Musk waktu itu, sehingga harus terima pakai kaus oblong. Di kanan kirinya financial yang masih muda-muda,” tutur Rocky Gerung. “Jadi kita anggap saja bahwa pak Luhut berupaya memang tapi dunia bahkan di Indonesia kok sinis ya? Kan mestinya kita bangga Pak Luhut bisa bertemu dengan investor besar tapi kok sinis. Jangan-jangan seluruh kebijakan negara akan disiniskan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Kan itu bahayanya,” lanjut Rocky Gerung. Jadi, menurutnya, tak ada dukungan moral pada pemerintah untuk memulai langkah baru bicarakan investor. Soal yang agak aneh dan itu manandakan, bagi Amerika kalau penduduknya saja sinis bagaimana kita merasa nyaman untuk investasi di Indonesia? Kira-kira begitu psikologi yang lagi dibahas, dibahas di ruang yang sama di Texas oleh Elon Musk dan pengoperasian keamanannya. “Lain kalau pak Jokowi secara spesifik mengatakan itu maka orang anggap bahwa Pak Jokowi paham akan keadaan,” tutur Rocky Gerung. Jadi reaksi yang kacau ini menyebabkan orang mengatur. “Berarti Pak Jokowi dari awal gak tahu dong apa sebetulnya inti dari CPO ini dan itu yang terus dipantau oleh investor asing,” tegasnya. “Bahwa berbisnis di Indonesia itu gak jelas. Presiden minta A, menteri bilang B dan Dirjen usul C, maka yang diambil adalah D. Kan kacaunya begitu,” jelas Rocky Gerung. “Kini soal kita ini sangat beda dengan jaman pak Harto (Presiden Suaharto) secara teknokratik diputuskan dalam sidang kabinet maka semuanya selesai. Begitu juga jaman SBY ya gak mungkin Presiden itu dipermalukan,” ujarnya. “Ini kan pak Jokowi dipermalukan, apalagi kalau ada menteri, bahkan disebut balelo, menterinya kok balelo,” tegas Rocky Gerung. Bahkan Dirjennya memberi usulan yang presiden mungkin kaget kok lainnya yang dia bayangkan. “Sekarang presiden mungkin baca di koran, saya minta A kok dia bikin B atau mungkin presiden gak ngerti. Nah, gak ada bedanya A B C D itu,” simpul Rocky Gerung. (mth)