ALL CATEGORY
Guguran Lava Pijar Meluncur 15 Kali dari Gunung Merapi
Jogjakarta, FNN - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Tengah 15 kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah tenggara dan barat daya pada Minggu. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Jogjakarta, menyebutkan guguran lava pijar ke arah barat daya meluncur 10 kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB. Sedangkan guguran lava ke arah tenggara meluncur lima kali dengan jarak maksimum 1.000 meter. "Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah," ujar Hanik. Selain guguran lava pijar, Merapi juga mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-26 milimeter (mm) selama 28-102 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 milimeter (mm) selama 11.9-13.8 detik. Berikutnya, 54 gempa fase banyak dengan amplitudo 3-22 milimeter (mm) selama 5.6-7.7 detik dan 13 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 55-75 milimeter (mm) selama 8.7-13.2 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8 milimeter (mm) selama 61 detik. Sementara untuk periode pengamatan pada Sabtu (24/7) malam, pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mencatatkan delapan kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya dan enam kali ke tenggara sejauh 1.000 meter. Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Adapun jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung. (mth)
Polisi Yunani Bentrok dengan Massa yang Menolak Vaksinasi Wajib
Athena, FNN - Aparat kepolisian Yunani menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang menolak kewajiban vaksinasi COVID-19 di Athena, Sabtu (24/7). Lebih dari 4.000 orang berunjuk rasa di depan gedung parlemen Yunani untuk ketiga kalinya bulan ini guna menentang vaksinasi wajib bagi sejumlah pekerja, seperti tenaga kesehatan dan staf panti wreda. Pejabat kepolisian, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebutkan bahwa sejumlah pengunjuk rasa melemparkan bom molotov sehingga memicu polisi untuk meresponsnya dengan gas air mata. Aksi protes pada Rabu (21/7) juga diwarnai kekerasan. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan mayoritas warga Yunani akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dan sekitar 45 persen dari 11 juta penduduk telah divaksin lengkap. Sejak virus corona mulai berjangkit di Yunani tahun lalu, tercatat 12.890 korban meninggal akibat penyakit tersebut. Yunani memerintahkan vaksinasi dilakukan pada petugas kesehatan dan staf panti wreda saat kasus meningkat. Pemerintah juga mendesak guru-guru sekolah agar menjalani vaksinasi tepat waktu menjelang tahun ajaran baru pada September. Hampir 2.500 kasus baru COVID-19 dilaporkan pada Sabtu, sehingga menambah jumlah total menjadi 474.366 kasus. (mth)
Vitalina Batsarashkina Persembahkan Emas Menembak untuk ROC Rusia
Jakarta, FNN - Petembak putri Rusia Vitalina Batsarashkina memenangkan medali emas nomor pistol 10 meter putri di Asaka Shooting Range dalam Olimpiade Tokyo 2020, Minggu. Atlet Bulgaria Antoaneta Kostadinova harus puas dengan medali perak, sedangkan Jiang Ranxin dari China mendapatkan medali perunggu. Atlet-atlet Rusia terpaksa berkompetisi menggunakan nama Komite Olimpiade Rusia (ROC) selama Olimpiade Tokyo ini gara-gara sanksi akibat skandal doping yang menimpa negara itu. Jiang sempat memuncaki babak kualifikasi nomor ini dengan mencetak rekor Olimpiade baru, 587, namun Kostadinova yang justru terlihat bakal menyabet medali emas nomor ini setelah memimpin lagi pada awal-awal final ini. Ketika Batsarashkina semakin memanas, Kostadinova akhirnya menyerah kepada tekanan dan hanya bisa mencatat nilai 9 yang merupakan paling rendah dalam bidikan terakhirnya. Batsarashkina mencetak 10,4 poin untuk menggagalkan petembak Bulgaria itu dalam meraih emas. Mantan juara Olimpiade Olena Kostevych dari Ukraina menduduki urutan keempat, sementara juara pistol 25 meter putri Olimpiade Rio lima tahun lalu, Anna Korakaki dari Yunani, menempati urutan keenam, demikian Reuters. (mth)
Indonesia Terima 300 Konsentrator, 100 MT Oksigen Medis dari India
Jakarta, FNN - Indonesia pada Sabtu (24/7) telah menerima dukungan Pemerintah India untuk penanganan pandemi COVID-19, yakni berupa 300 unit konsentrator oksigen dan 100 metrik ton (MT) oksigen cair medis. Seluruh bantuan yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut telah diserahterimakan oleh Dubes India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti kepada Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Pusat Krisis, Eka Jusup Singka. Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah India atas bantuan yang telah disampaikan, yang akan sangat berguna dalam penanganan COVID-19 di Indonesia, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Minggu. Dalam sambutannya, Dubes India untuk Indonesia menyampaikan komitmen dan harapan India untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dalam penanganan pandemi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Konsentrator dan oksigen medis yang diterima langsung disalurkan melalui Kementerian Kesehatan kepada berbagai pihak yang membutuhkan. Pada kesempatan sebelumnya, Indonesia juga pernah mengirimkan bantuan serupa kepada India, saat negara tersebut mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang luar biasa pada Mei lalu. India merupakan negara mitra komprehensif strategis bagi Indonesia di kawasan, dan kedua negara terus mengembangkan kerja sama di berbagai bidang, baik melalui forum bilateral, regional, maupun multilateral. (mth)
Pegasus Perangkat Pengintai Pejabat Negara via WhatsApp
Semarang, FNN - Pegasus belakangan ini menjadi perbincangan masyarakat dunia. Bahkan, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengganti ponsel beserta nomornya setelah adanya kecurigaan bahwa dirinya dan para menteri menjadi sasaran perangkat pengintai (spyware) ini. Juru bicara pemerintah Prancis Gabriel Attal kepada radio France-Inter, sebagaimana disiarkan ANTARA pada hari Jumat (23/7), mengatakan bahwa Macron menganggap masalah ini sangat serius. Bahkan, Presiden Prancis ini mengadakan pertemuan darurat untuk membahas keamanan siber dan kemungkinan langkah pemerintah selanjutnya di Istana Élysée pada hari Kamis (22/7) waktu setempat. Dikutip dari France 24, Presiden Prancis menuntut "penguatan semua protokol keamanan" terkait dengan sarana komunikasi yang sensitif. Berdasarkan laporan Amnesty Internasional, tidak hanya Macron, sejumlah presiden, perdana menteri, dan raja juga menjadi target dari malware buatan NSO, perusahaan teknologi Israel. Hal ini pun menjadi perhatian Lembaga Riset Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) yang dipimpin Dr. Pratama Persadha. Lembaga riset ini mengungkapkan laporan dari Amnesty International dan Citizen Lab menyusul dugaan kebocoran data pada 50.000 target potensial alat mata-mata Pegasus NSO. Target tersebut termasuk 10 perdana menteri, tiga presiden, dan seorang raja. Sebelumnya, juga ramai diberitakan bahwa Jamal Kashogi, jurnalis Saudi, yang meninggal dunia juga menjadi target Pegasus. Pegasus merupakan malware berbahaya yang bisa masuk ke gawai seseorang dan melakukan kegiatan surveillance atau mata-mata. Pegasus sebenarnya merupakan sebuah trojan (jenis malware) yang begitu masuk ke dalam sistem target dapat membuka "pintu" bagi penyerang untuk dapat mengambil informasi yang berada dalam sistem target. Lebih spesifik boleh dikatakan bahwa Pegasus adalah sebuah spyware. Malware seperti ini, menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, banyak dijual bebas di pasaran, bahkan ada beberapa yang bisa didapatkan dengan gratis. Adapun yang membedakan adalah teknik atau metode yang digunakan agar malware tersebut untuk dapat menginfeksi korban, serta teknik untuk menyembunyikan diri agar tidak dapat terdeteksi oleh antivirus maupun peralatan security dan juga teknik agar tidak dapat di-tracking. Saat ini sangat sulit untuk menghindari kemungkinan serangan malware. Pegasus sendiri hanya membutuhkan nomor telepon target. Ponsel bisa jadi terhindar dari Pegasus jika nomor yang digunakan tak diketahui oleh orang lain. Teknik yang digunakan oleh Pegasus ini disebut dengan remote exploit dengan menggunakan zero day attack atau suatu metode serangan yang memanfaatkan lubang keamanan yang tidak diketahui, bahkan oleh si pembuat sistem sendiri. Serangan ini biasanya sangat sulit terdeteksi oleh perangkat keamanan walaupun ter-update. Hal ini menurut Pratama yang membuat Pegasus sangat berbahaya. Bila menilik malware Pegasus, cukup dengan panggilan WhatsApp, ponsel penerima sudah terinfeksi, bahkan tanpa harus menerima panggilannya. Dengan metode yang sama dan mengirimkan file lewat WhatsApp, juga bisa menyebabkan peretasan. Tidak hanya aplikasi WhatsApp yang bisa dimonitor, tetapi semua aplikasi yang terinstal di dalam smartphone tersebut. Lebih jauh lagi Pegasus dapat mengumpulkan semua data ponsel. Jika malware berhasil ditanamkan, data dari ponsel bisa disedot dan dikirim ke server. Bahkan, yang lebih mengerikan, Pegasus bisa menyalakan kamera atau mikrofon pada ponsel untuk membuat rekaman secara rahasia. Pegasus bisa melakukan segala hal di smartphone dengan kontrol dari dashboard. Bahkan, bisa melakukan pengiriman pesan, panggilan, dan perekaman tanpa sepengetahuan pemilik ponsel. Kasus tersebut seharusnya menjadi pengingat pentingnya Indonesia mengembangkan perangkat keras sendiri serta aplikasi chat serta email yang aman ketika negara menggunakannya. Dengan demikian, kata Pratama yang juga dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), akan mengurangi risiko eksploitasi keamanan oleh pihak asing. Oleh karena itu, pakar keamanan siber dari CISSReC ini menyarankan agar Presiden RI Joko Widodo dan para pejabat negeri ini tidak lagi memakai WhatsApp karena menjadi pintu masuk Pegasus. Pendiri Telegram Paul Durov, kata Pratama, bahkan menegaskan bahwa WhatsApp sejak awal tidak serius membangun keamanan pada aplikasinya. Di antara kasus tersebut, yang paling ramai adalah peretasan ponsel iPhone milik Jeffrey Preston Bezos, pengusaha terkaya di dunia. Ponsel pemilik saham mayoritas perusahaan teknologi Amazon.com ini diretas sesaat setelah komunikasi dengan Pangeran Saudi Muhammad bin Salman. Akhirnya foto-foto dan chat pribadi dengan selingkuhannya seorang pembawa berita nasional di Amerika Serikat, kata Pratama, terkuak ke publik yang berujung Bezos cerai dari istrinya. Dari tim forensik yang memeriksa ponsel Bezos, ditemukan bukti yang mengarah pada ponsel telah diretas oleh Pegasus. Ancaman ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada ponsel milik para pejabat di Tanah Air. Pratama lantas menyarankan agar para pejabat melakukan forensik pada perangkat gawai mereka. Selanjutnya, melakukan protokol keamanan untuk nomor yang dipakai komunikasi antarpetinggi negara harus dirahasiakan atau tidak boleh bocor kepada siapa pun. Masalahnya, nomor ponsel adalah pintu masuk dari Pegasus lewat WhatsApp. Bahkan, menurut Pratama, ponsel apa pun, termasuk iPhone, masih bisa ditembus oleh Pegasus. Langkah preventif yang paling bisa dilakukan adalah penggunaan software enkripsi sehingga data yang ditransmisikan atau dicuri oleh Pegasus tidak serta-merta langsung bisa dibuka atau diolah. (mth)
Presiden Main Sandiwara
By M RIzal Fadillah Bandung, FNN - Tiba-tiba di group wa muncul video Presiden datang ke apotik pinggir jalan di Bogor lalu menanyakan obat anti virus dengan nama yang ditulis di kertas. Penjaga toko obat menjawab obat tidak ada baik yang generik maupun paten. Presiden bertanya mencarinya di mana, jawabnya tidak tahu. Cukup sekian. Mungkin misi atau pesannya adalah bahwa obat penting itu kini tidak ada di toko obat atau apotik. Jadi distributor atau mungkin industri farmasi tidak memasok di pasaran. Presiden Jokowi mengingatkan fakta kelangkaan tersebut. Bagus-bagus saja. Meski jadi aneh juga permainan yang dishoot kamera termasuk para bapak polisi tersebut. Sidak? Tidak juga tampaknya. Dari gaya pelayan toko obat itu melayani mudah dibaca sebagai settingan. Apalagi dia tahu itu direkam dari depan dan belakang. Hebat-hebatnya Presiden Jokowi membeli obat di apotik pinggir jalan. Kesimpulannya adegan itu boong-boongan. Pencitraan Presiden yang sedang bermain sandiwara. Mengerikan dan menyedihkan sekali, di tengah serius-seriusnya penanganan pandemi covid 19 yang telah banyak membawa korban meninggal ini, masih sempat Presiden bermain sandiwara beli-belian obat. Pesan drama tersebut pasti tidak akan sampai pada sasaran. Lalu kepada siapa Presiden sedang mengarahkan pesan? Kepada Menteri atau industri farmasi, penimbun atau apotik? Atau mungkin kepada rakyat semesta? Seharusnya Presiden tak perlu drama seperti itu, jika ada informasi tentang kelangkaan obat, tinggal perintahkan jajaran kementrian dan aparat untuk bergerak. Mencari akar masalah dan mengatasi dengan sebaik-baiknya. Sandiwara satu babak ini sia-sia dan hanya membuktikan bahwa Presiden memang tidak profesional atau amatiran dalam mengelola negara. Pemuji akan mengacungkan jempol bahwa Presiden sidak, tetapi pengeritik melihat ini hanya sidak-sidakan. Artinya ini adalah drama kontroversi. Dan sungguh tidak bagus mendidik publik dengan pola akting yang multipersepsi. Sejak malam-malam mendatangi warga bagi-bagi obat dan sembako kemudian kini akting obat apotik tampaknya Presiden ingin mengulangi sukses kampanye saat Pilpres. Sayangnya ini bukan momen kampanye yang lebih banyak imajinasi daripada realisasi. Saat ini adalah waktu untuk mengambil keputusan yang konsisten, bijak, dan tulus. Melayani masyarakat keseluruhan dengan maksimal. Jauh dari kepura-puraan. Rakyat sudah muak dengan perilaku bermain-main di tengah ancaman serius yang dapat membawa angka kematian yang semakin tinggi. *) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Ganjar Semakin “Bandel”, Dia Tahu Dilema Megawati
By Asyari Usman Medan, FNN - Yang lain banyak menunggangi pandemi Covid untuk kepentingan bisnis, Ganjar Pranowo tak mau kalah. Dia tunggangi wabah virus Wuhan ini untuk tujuan politik. Untuk pilpres 2024. Dalam beberapa hari ini beredar meme yang bertajuk “Saya Percaya, Jokowi Mampu Atasi Pandemi”. Ada foto Jokowi dan Ganjar, disertai tagar #KitaPercayaJokowi. Meme atau flyer ini dikeluarkan oleh “Ganjarist” –kelompok yang mengaku sebagai relawan murni alias bukan pesanan. Murni? Agak sulit dipercaya. Orang lebih percaya “Ganjarist” digerakkan ketimbang klaim bergerak sendiri. Baik. Tidak usah terlalu dalam soal ini. Yang lebih menarik adalah sepak-terjang Ganjar yang semakin berani di depan mata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ganjar semakin “bandel”. Dia makin terang-terangan meremehkan Mega. Dengan membuat flyer Whatsapp yang bernada mendukung penuh Jokowi, walaupun kenyataannya Jokowi gagal menangani wabah virus Wuhan (Covid-19), Ganjar sudah tahu dan sudah siap ambil risiko terburuk. Hubungan Ganjar dengan Mega kini semakin tegang. Tapi, dia tahu bahwa Mega tidak akan bisa mengambil tindakan pendisiplinan. Pertama, Ganjar merasa semakin kuat posisi politiknya. Dia pasti telah mendapatkan “green light” dari Jokowi untuk melawan Mega. Dan kalkulasi melawan itu dipastikan pula akan dimenangkan oleh Ganjar. Pak Gubernur ini sangat populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ganjar itu “kartu hidup”, bukan kartu mati seperti Puan Maharani yang ingin dimajukan oleh Mega di pilpres 2024. Secara realistis, Puan sama sekali “tak menjual”. Kedua, Megawati tidak akan bisa berbuat apa-apa kalau Ganjar semakin bandel. Kalau Ganjar bisa maju lewat koalisi parpol-parpol minus PDIP yang diprakarsai oleh Jokowi, Mega tidak punya pilihan lain kecuali mengakui Ganjar sebagai kader PDIP. Perpecahan terbuka adalah situasi yang tak diinginkan oleh Mega. Ketiga, Ganjar tahu persis dilema yang dihadapi Mega. Membuang Ganjar berarti membelah PDIP. Situasi ini akan menguntungkan Ganjar. Dia bisa ‘playing victim’ (korban kesewenang Mega). Sebaliknya, membiarkan Ganjar “jalan sendiri” sangat menyakitkan Mega. Keempat, garansi dari Jokowi untuk Ganjar tentunya tidak main-main. Jokowi sangat besar kemungkinan telah mendapatkan jaminan dukungan dari para pengusaha besar untuk menyukseskan Ganjar. Antara lain karena mereka (para pengusaha besar) tidak punya pilihan lain. Anies Baswedan, salah seorang kontestan kuat 2024, diperkirakan tidak mudah dikendalikan oleh pengusaha. Jadi, Ganjar adalah satu-satunya figur yang bisa mereka andalkan. Barangkali, karena sadar kekuatan Ganjar di pilpres 2024, Megawati belakangan ini mengubah strategi. Dia melemparkan gagasan paslonpres Mega-Prabowo. Inilah kartu terakhir Mega untuk membungkam Ganjar. Kalau Mega maju, percaturan bisa lain. Tapi, ada masalah besar. Pasangan Mega-Prabowo akan sulit menerobos pemilih milenial. Kalangan pemilih muda akan melihat Indonesia jalan di tempat jika dipimpin oleh pasangan lansia ini. Jadi, hitung-hitungan Ganjar memang hebat. Dia tahu sikapnya yang semakin bandel itu tidak bisa dicegah oleh Mega. Dan Ganjar tahu pilpres 2024 adalah ajang pertarungan yang krusial bagi dia. Artinya, dia harus maju dengan segala risiko kepartaian yang akan dihadapinya. Pilpres 2029 pasti akan dimenangkan oleh Anies sekiranya gubernur DKI ini menang pilpres 2024. Karena itu, kita masih akan melihat manuver Ganjar yang semakin membandel lagi di hari-hari mendatang.[ Penulis wartawan senior FNN
Polisi Pastikan Video Demo Rusuh Hoaks
Jakarta, FNN - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan video dengan narasi demonstrasi serentak yang berlangsung Sabtu, 24 Juli 2021, berujung rusuh, sebagai kabar bohong atau hoaks. "Itu video hoaks," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, di Jakarta, Sabtu. Argo menjelaskan, fakta sebenarnya video demonstrasi berakhir rusuh yang beredar di media sosial merupakan peristiwa demonstrasi menolak omnibus law Cipta Kerja setahun yang lalu. "Faktanya adalah demonstrasi itu merupakan peristiwa lama saat demo menolak omnibus law Ciptaker di Jakarta, pada 8 Oktober 2020," ujar Argo sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara. Argo mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi palsu yang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Masyarakat jangan mudah termakan hoaks. Saring sebelum sharing," ujar Argo. Menurut Argo, sampai dengan saat ini, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) berjalan aman, damai dan kondusif. Ia memastikan tidak ada demonstrasi yang berlangsung sepanjang Sabtu, 24 Juli 2021, termasuk di Jakarta. "Situasi aman dan kondusif. Tidak ada gangguan yang berarti," kata Argo. Selain itu, Polri juga telah menyematkan label hoaks terhadap video yang beredar di media sosial melalui akun Instagram @divisihumaspolri. (MD).
Novel Baswedan Khawatir Dewan Pengawas KPK Dikelabui
Jakarta, FNN - Penyidik KPK Novel Baswedan menyampaikan kekhawatirannya mengenai Dewan Pengawas (Dewas) lembaga antirasuah tersebut dikelabuhi saat memeriksa aduan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan KPK dalam proses alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). "Saya juga berpikir karena beliau-beliau (anggota Dewas) terlalu senior jadi mudah dikelabui oleh pihak-pihak terperiksa. Saya khawatirnya itu karena dari jawaban Dewas, beliau-beliau bertindak seperti kuasa hukum terperiksa. Hal itu yang sangat serius menurut saya," kata Novel dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu, 24 Juli 2021. Jumat (23/7), Dewas KPK melalui konferensi pers tidak dapat melanjutkan laporan pegawai antirasuah mengenai dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan KPK terkait pelaksanaan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ke sidang etik. Sebab, Dewas lembaga tersebut tidak memiliki cukup bukti untuk mlenajutkan laporan tersebut. "Sejelas itu perbuatannya, sekonkrit itu bukti-buktinya tetapi direspon kurang bukti, jadi pertanyaan ada apa dengan Dewas? Apa beliau-beliau tidak punya kompetensi untuk melakukan pemeriksaan atau pendalaman? Saya kok kurang yakin," kata Novel sebagaimana dari Kantor Berita Antara. Novel menilai poin-poin pengaduan 24 orang pegawai KPK yang mewakili 75 orang pegawai yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) setelah gagal lolos TWK sudah jelas dan terang. "Bukti-bukti begitu nyata, begitu terang, tetapi seolah-olah seperti tidak ada apa-apa. Tentu kita harap ke depannya Dewas bisa memperbaiki diri. Beliau-beliau adalah orang-orang yang punya dedikasi baik. Saya beberapa kali bekerja dengan beliau dan tentu kita berharap tidak mempermalukan diri sendiri dengan hal itu," ujar Novel. Novel secara pribadi mengaku sedih dengan pernyataan Dewas KPK yang punya pandangan berbeda mengenai laporan dan bukti yang diajukan para pegawai. "Dewas seharusnya bekerja sesuai tugas dan fungsinya yaitu pengawasan. Akan tetapi, ketika hal yang sangat besar dan serius di depan mata tidak kelihatan, ini masalah besar untuk Dewas, dan kalau Dewas bermasalah, maka berbahaya untuk KPK dan perjuangan pemberantasan korupsi ke depan," jelas Novel. Ia menyebut, Dewas adalah satu-satunya kanal untuk mengadukan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan maupun pegawai di KPK. "Tidak ada cara lain dan Dewas KPK itu menjadi pemeriksanya, juga penuntutnya dan hakimnya. Ja. Jadi, penentunya di sana (Dewas) semua. Ketika tidak ada jalan lagi apalagi yang bisa dilakukan? Ini memang masalah serius," tutur Novel. Ia khawatir jika Dewas KPK tidak bekerja sesuai fungsinya maka akan menambah pelanggaran lainnya. "Saya khawatir hal tersebut juga malah membuat pimpinan KPK semakin berani melakukan pelanggaran-pelanggaran. Kenapa? Karena Dewasnya sangat berpihak," kata Novel. Apalagi dari 75 pegawai yang dinyatakan TMS termasuk juga penyidik dan penyelidik yang sedang menangani sejumlah kasus dugaan korupsi. "Itu bukan tiba-tiba menuduh. Akan tetapi, hal tersebut sesuatu yang mudah diteliti. Kita lihat setelah merasa berhasil melemahkan KPK dan orang-orang yang bekerja baik di KPK, kemudian perkara-perkara yang berjalan juga semakin lemah. Tuntutan juga semakin ringan, perkara yang berjalan banyak yang tidak mengusut aktor intelektual. Kita berharap, semua bisa menjadi perhatian karena kalau itu terjadi maka kerugian untuk kita semua. Kerugian bagi pemberantasan korupsi," jelas Novel. (MD).
Ormas di Sulawesi Tenggara tidak Terindikasi Radikal
Kendari, FNN - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Tenggara menyebut organisasi masyarakat (ormas) di daerah tersebut tidak terindikasi radikal dan terorisme. Berdasarkan pantauan, kegiatan ormas di provinsi tersebut bergerak sesuai bidang keormasan masing-masing. "Sejauh ini (ormas) masih aman-aman saja. Masih batas kewajaran (kegiatannya)," kata Kasubid Ketahanan Seni Budaya dan Agama Kesbangpol Sultra, Megawati Hamzah di Kendari, Sabtu, 23 Juli 2021. Ia menyampaikan, hal itu berdasarkan sumber dana organisasi yang jelas dan kegiatan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang terdaftar di Kesbangpol. "Sampai saat ini hasil verifikasi dan identifikasi kami tidak ada (indikasi radikal dan terorisme). Rata-rata mereka itu sumbangan sukarela dari pengurusnya, sumber dananya jelas," jelasnya sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara. Ia menyebut, berdasarkan data base sejak 2013-2021 sebanyak 257 ormas terdaftar di Kesbangpol Sultra. Meski demikian, pihaknya baru melakukan verifikasi kepada 95 ormas, sisanya masih dalam proses. Ormas yang terdaftar di Kesbangpol semuanya berbadan hukum yaitu Administrasi Hukum Umum (AHU) yang dikeluarkan Ditjen AHU Kemenkumham. Juga memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Guna mencegah adanya ormas yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku, Kesbangpol memberikan pemahaman kepada pengurus ormas-ormas, terutama mengenai larangan ormas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017. "Di dalam Undang-undang itu kita memberikan pemahaman bahwa ormas dilarang melakukan kegiatan di luar dari bidang kegiatan yang ada pada AD/ART," katanya. (MD)