ALL CATEGORY

Wartawan Bisnis Indonesia Dibegal di Tengah Kota Jakarta

Jakarta, FNN  – Salah satu wartawan Bisnis Indonesia menjadi korban pembegalan pada Selasa (20/12/2022) dini hari di flyover Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Korban mengalami luka dan sepeda motor raib dirampas pembegal. YAN, dibegal oleh segerombolan orang usai dari warung angkringan di Bendungan Hilir (depan Polsubsektor Tanah Abang) untuk makan malam selepas deadline dari kantor Wisma Bisnis Indonesia Jl KH Mas Masyur, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 02.00 WIB, YAN beranjak dari warung angkringan dengan melewati jalan di depan pasar Benhil ke arah Jl. Jenderal Sudirman. Setelah melintas di Wisma Intiland, dia belok ke Jalan KH Mas Mansyur ke arah Tanah Abang untuk memutar balik. Kemudian, dia naik ke flyover ke arah Mega Kuningan. Sesaat setelah melintas di atas flyover, dengan kecepatan pelan, dia diikuti sejumlah pengendara motor. Mendadak YAN dipepet dari sebelah kanan. Dia sempat melawan, tetapi kawasan pembegal bertambah banyak. Ada empat motor yang dikendarai delapan orang. YAN sempat dipukul di dada kirinya sehingga membuat jatuh.  Dia masih mencoba melawan ketika kunci motor mencoba diambil. Namun, kawanan pembegal kian beringas dan menusuk paha bagian kiri. “Luka tusukan seperti obeng, bentuk bulat,” kata YAN. Sejurus kemudian, pembegal menguasai motornya, dan kabur ke arah Mega Kuningan. YAN ditolong oleh rombongan pemotor dari arah berlawanan.  Sebagian pengendara itu menolong YAN, dan sebagian lainnya mengejar pelaku. Namun, mereka kehilangan jejak ketika melintas di Banjir Kanal Timur (BKT). Kemudian, YAN diantar ke angkringan, karena rekan-rekannya masih ada di warung tersebut. Selanjutnya, dia diantar ke RS AL Mintoharjo untuk mendapatkan perawatan. Menurut YAN, ciri-ciri pelaku ada yang berambut plontos. Pembegal ada yang mengendarai Honda Beat warna hitam-hijau. “Total 4 motor, sekitar 8 orang.” Adapun kerugian yang dialami YAN sepeda motor Vespa Matic warna Biru dengan pelat nomor AB 6731 FV. Barang lain seperti laptop, HP, dan dompet berhasil diamankan. Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin menyesalkan kejadian yang menimpa salah satu wartawan Bisnis Indonesia itu.  Dia berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku kejahatan tersebut sehingga tidak terjadi korban selanjutnya. “Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Terjadi di tengah Ibu Kota Jakarta. Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku kejahatan tersebut. Supaya ada efek jera dan tidak terjadi lagi aksi begal yang meresahkan masyarakat ini,” ujarnya. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Para aparat sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan korban telah dimintai keterangan perihal kejadian tersebut. (rof)

Sobary dan Kemarahan Tak Berdasar, Memang Anies Salah Apa?

Oleh Ady Amar - Kolumnis  MOHAMAD Sobary, itu nama komplitnya. Saya biasa  memanggilnya dengan Kang Sobary, bahkan memanggilnya dengan panggilan lebih singkat lagi, Kang Sob. Tapi itu dulu kala. Dulu sekali, lho ya. Saya sebut dulu kala, itu karena saking lamanya, dan karenanya belum tentu Kang Sobary masih ingat perkawanan kita itu. Kang Sob, saya tetap akan panggil untuknya demikian, agar bisa tampak tetap akrab, seperti sediakala. Kang Sob memang kawan lawas, itu di sekitar pertengahan 90-an. Serius saya lupa kenal dengannya itu bermula di mana, dan bahkan lupa siapa yang mengenalkan. Bisa jadi Kang Sob pun saya rasa lupa berawal dari mana perkawanan kita itu dimulai, dan dari peristiwa apa. Jika Kang Sob pun lupa kita pernah berkawan, itu sih sah-sah saja. Wong sudah dulu kala perkawanan kita itu, lama sekali. Tapi baiklah sedikit untuk mengingat-ingatkan pada Kang Sob, bahwa jika ia ditanggap di Surabaya, acap saya membersamainya. Ditanggap itu tentu bukan dalam pentas wayang orang. Ditanggap itu ia hadir memenuhi undangan sesuai kapasitas dirinya, yang orang menyebut ilmuwan LIPI, yang aktif menulis kolom. Dan dari kumpulan kolomnya, saya yang salah satu menerbitkannya menjadi sebuah buku. Saya ambil judul buku itu dari salah satu tulisannya, \"Sasmita Tuhan\". Judul buku lalu menjadi Sasmita Tuhan: kemenangan suara moral, Risalah Gusti (1997). Saya ingat persis bukan dari terbitnya buku itu, saya berkawan dengannya. Tapi jauh sebelumnya. Beberapa kali bahkan Kang Sob tak segan-segan leyeh-leyeh di bilik kecil sederhana tempat tinggal saya, yang boleh disebut sekelas hotel melati, tapi dengan servis hati jembar penghuninya sekelas hotel bintang lima. Sering juga ia muncul di kantor, yang kebetulan bilik kecil saya, itu disekat dengan kantor, lebih tepat kantor-kantoran. Kang Sob datang duduk di kantor dan memilih komputer yang sedang tidak dipakai. Ia enjoy menulis apa yang ingin ditulisnya. Biasanya artikel untuk media cetak yang biasa ia berlangganan rutin menulis di sana. Kang Sob memang penuh canda, tapi itu juga pengamatan saya dulu kala. Dalam setiap tanggapan yang mengundangnya, sepertinya para mahasiswa dan aktivis asyik dengan candaannya yang memang menghibur. Bahkan boleh dikatakan, Kang Sob punya joke yang lebih lucu bahkan dari Srimulat. Benar-benar menghibur. Satu hal lagi yang boleh dilihat darinya, tampilannya amat sederhana. Boleh dibilang sederhana lahir batin, itu dulu. Sekarang pun tampilan dirinya tetap tampak sederhana, bahkan bisa disebut kucel. Soal kesederhanaan batinnya saat ini saya tidak tahu. Tidak bisa menilainya. Saya teramat ingat dengan Kang Sob, bahkan hal sekecil-kecilnya. Bahkan pada ketidaksukaannya pada beberapa orang, yang kebetulan bergelut di dunia ilmu humaniora yang sama dengannya. Ia ceritakan ketidaksukaannya dengan detailnya. Terkadang sampai perlu menirukan gaya orang itu. Benar-benar teatrikal. Beberapa dari mereka yang tidak disukanya, itu pun saya mengenal dengan amat baik. Saya cuma dengarkan saja keluhan Kang Sob itu, dan tentu tidak saya teruskan pada kawan yang tidak disukainya tadi. Saya simpan dalam-dalam. Sedang kawan yang tidak disukainya itu tidak sekalipun pernah bicara tidak baik tentang Kang Sob. Memang terlihat aneh, dari beberapa kawan yang tidak disukainya, karena lagak dan tampilannya, itu sampai sekarang dengan saya masih berhubungan baik. Padahal hubungan saya dengan Kang Sob, itu jauh lebih dekat dari kawan yang tidak disukainya tadi. Itulah mungkin wolak-walike zaman. Sampai pada saatnya hubungan dengan Kang Sob menjadi putus. Entah oleh sebab apa. Setelah Reformasi 98, euforia kebebasan seolah menemui puncaknya, termasuk dinamika politik kekuasaan yang begitu cepat berganti. BJ Habibie, Presiden RI ke-3, dibegal. Pertanggungjawabannya ditolak MPR-RI. Habibie memilih mundur sebagai ksatria. Penggantinya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diusung Poros Tengah, yang dimotori Fuad Bawazier (PAN). Di era Gus Dur inilah Kang Sobary diangkat sebagai Direktur LKBN Antara, menggantikan Parni Hadi. Sejak itu rasanya hubungan kami, saya dan Kang Sob, berjarak. Sulit bisa menghubunginya. Bukan cuma saya, tapi banyak kawan mengalami hal yang sama. Tidak satu pun SMS saya yang dibalasnya, pikir saya Kang Sob memang tengah bekerja serius, tak ingin mengecewakan Sang Bos, Gus Dur. Pantas saja jika ia memilih tidak perlu sampai pecah konsentrasi dengan hal lainnya, termasuk dengan perkawanan kita. Itulah sekelumit kisah perkawanan saya dengan Kang Sobary di masa lalu. Tapi melihat Kang Sobary saat ini, terus terang miris, dan buat saya terkaget-kaget. Dan itu pada penyikapannya pada Anies Baswedan yang di luar kepatutan. Saya melihat bukan seperti Kang Sob, yang sebagaimana dulu saya kenal, yang  rendah hati.  Suatu waktu seorang kawan mengirim video di mana Kang Sob bicara tentang Anies Baswedan dengan tidak ada baik-baiknya. Bahasanya kasar, dan penuh kebencian. Memangnya salah Anies itu apa ya, Kang Sob, kok sampai sebegitu jahat narasi yang sampeyan semburkan. Memang tidak pernah jelas kemarahan itu berdasar pada apa. Maka, yang muncul spekulasi menyebut, bahwa pendukung Ahok satu ini belum siuman. Belum move on dengan kekalahan jagoannya pada Pilkada DKI Jakarta (2017). Ketidaksukaan pada seseorang, itu boleh-boleh saja. Tapi disampaikan dengan tidak dengan caci maki demikian. Lalu mengundat-undat, bahwa Anies itu dulu anak buahnya. Digambarkan dengan penggambaran sarkasme amat merendahkan. Memangnya murid atau anak buah itu tidak boleh mengungguli guru atau atasannya, iya Kang Sob. Itu sih masuk jealous dengan pencapaian Anies.  Narasi yang lebih kurang sama diulang lagi di podcast Refly Harun. Mengumbar nafsu amarah tentang Anies. Lagi-lagi tidak ada penjelasan yang valid bisa diberikan, mengapa mesti uring-uringan dengan Anies itu sampai sebegitu dahsyatnya. Gaya penyampaiannya pun serasa dibuat-buat. Bicara sampai perlu mulut seperti orang sedang mengunyah lalu memeras makanan yang ada di mulut dengan geraham giginya, sampai mulut tampak monyong. Tidak cukup di situ, mulut pun perlu ditekuk ke sana kemari, agar suara yang keluar menampakkan kemarahan yang sangat. Hari ini seorang kawan di grup perkawanan WhatsApp mengirim lagi sumpah serapah Kang Sob pada Anies. Katanya, Anies itu haus kekuasaan. Intinya, Anies jangankan didukung kelompok radikal--mengindikasikan buzzer yang sitik-sitik radikal-radikul, intoleran, politik identitas, dan seterusnya--didukung jin iprit pun Anies terima. Dan, masih juga kebiasaan mengundat-undat, bahwa Anies itu mantan bawahannya. Tentu dengan yang begini-begini ini Kang Sob, Anies pastilah cuek bebek. Anies sepertinya membiarkan saja. Dan, umpatan sampeyan itu memang tak pantas direspons. Karenanya Kang Sob, janganlah terus-terusan menjegal Anies dengan umpatan tidak selayaknya. Bisa dipastikan takkan mampu mengecilkannya. Bahkan elektabilitas Anies makin membumbung tinggi, dan jenengan di hadapan publik akan terlihat kedodoran dan naif. Hidup kita ini, Kang Sob, bukan makin jauh dari kematian, tapi makin dekat. Karenanya, mengunduh kebaikan itu mestinya yang jadi konsen kita. Maka, sudahi sajalah Kang Sob, ojo diterus-teruske. Jujur saya ingin sampeyan tetap sehat. Sehat raga lan pikiran. Mari sisa hidup ini kita isi dengan kehidupan penuh berkah. Saya ingin menutup tulisan pada kawan lama saya, Kang Sobary, dengan menyitir dua paragraf dari bawah, artikel yang ditulisnya di Kompas, (27 Oktober 1996), \"Sasmita Tuhan\". Saya pastikan sampeyan lupa pada narasi yang pernah ditulis, \"jangan menjegal, kalau tak ingin terjegal\". Dengan mengingatnya, semoga njenengan bisa lebih bijak bersikap pada orang yang tidak disuka sekalipun. Betapa bahagia mereka yang tanggap terhadap sasmita Tuhan. Ketika dalam politik kita menjegal pihak lain, mungkin cucu kita pun menjegal teman sebayanya di halaman. Apa ini artinya? Artinya, mungkin, Tuhan bersabda, \"Silakan jegallah orang lain bila engkau pun ingin suatu saat terjegal-jegal.\" (*)

Genetika Betawi

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Wolly Candramila peserta program pasca sarjana IPB 2002. Wolly menulis tesis Variasi Genetik populasi Betawi berdasarkan Polimorfisme DNA Mitokondrion. Untuk itu Wolly  meneliti komunitas Betawi di 50 kantong pemukiman di seluruh Jakarta dan sekitar.  Wolly menyimpulkan antara lain: Ditemukan 5 haplotipe dalam sampel populasi Betawi yang dianalisis, kesemua kelompok memiliki SEBARAN HAPLOTiPE YANG SAMA, kecuali ditemukannya haplotipe IV dan V dalam kelompok berbeda. Haplotipe IV ditemukan dimiliki 1 individu dalam kelompok Pinggir, haplotipe V dimiliki 1 individu dalam kelompok Tengah. Kedua haplotipe merupakan hasil mutasi individual yang belum tersebar dalam populasi. Wolly mendeskripsi secara genealogis etnik Betawi, sebelumnya beberapa nomor CABE telah mendeskripsi Betawi secara sosiologis dan historis. Dengan demikian terpulang pada orang Betawi sendiri, apa kaga kocak lihat perkumpulan etnik Betawi dipimpin bukan oleh anak Betawi? Baik ditilik dari genealogis, sosiologis, mau pun historis, laisa minal Batawi. Bukan Betawi. (RSaidi)

Anjlok dan Menabrak

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  AKHIRNYA sinyal kegagalan proyek Kereta Cepat China mulai terasa. Kereta kerja yang terdiri dari Lokomotif Teknis dan Mesin Pemasangan Rel (ballasted) naas mengalami kecelakaan di Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Sebelumnya ada kejadian pipa Pertamina meledak dan tiang penyangga yang roboh.  Kereta anjlok itu menyebabkan 6 korban dengan pembagian merata 2 tewas, 2 luka berat dan 2 luka ringan. Demikian keterangan pihak Kemenhub. Kereta melaju dengan cepat hingga melewati ujung rel yang belum terpasang. Menurut pihak Kepolisian yang meninggal adalah Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36) sedang korban luka Wang Jiji, Jie Then Chang dan Chao Qianyo. Satu belum teridentifikasi. Masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi. Proyek pembangunan dihentikan sementara.  Proyek Kereta Cepat Indonesia China ini sejak awal dinilai kontroversial. Mulai dari \"penyingkiran\" investor Jepang, pembengkakan biaya, hingga penggunaan dana APBN. Banyak warga yang mempertanyakan urgensi Kereta Cepat Jakarta Bandung. Luhut Panjaitan sudah berkoar akan \"membunuh\" dulu Kereta Argo Parahyangan untuk menjawab rasa khawatir Kereta Cepat ini kelak sepi penumpang.  Kereta Cepat Jokowi Bohong (KCJB). Katanya tidak akan menggunakan dana negara karena prinsip kerjasamanya B2B atau Business to Business. Akan tetapi karena terjadi  \"cost overrun\" kurang lebih 21,7 trilyun maka China menekan Indonesia untuk menambah biaya. Jokowi memberi sinyal akan menggunakan dana APBN.  Sudah tercium aroma proyek ini gagal bahkan bisa terjebak pada perbuatan korupsi jika dana APBN tersebut benar-benar direalisasikan. Menjadi bagian dari efek domino proyek gagal lainnya seperti Bandara Kertajati, Bandara Yogyakarta, proyek PSN Bendungan Bener, Jragung, Dihaji, dan Budong, Tol Laut, pelabuhan Patimban, Tol rugi Cibitung-Manado dan Tol Cisumdawu yang mangkrak.  IKN di Kaltim juga tidak memiliki kepastian karena investor Jepang kabur dan investor baru belum ada yang serius. Urusan lahan yang tidak tuntas dalam pembebasan.  Sibuk obral HGB 160 tahun, bebas pajak 3 tahun, dan diskon hingga 35O % adalah tanda bahwa Jokowi panik akibat proyek pemindahan Ibukota Negara ini terancam gagal. Rakyat memang tidak mendukung.  Anjlok Kereta Cepat Indonesia China menjadi pertanda anjloknya kekuasaan Jokowi. Ia ingin menyambung rel jabatan, tetapi kereta melaju terus dengan cepat tanpa peduli kondisi. Tidak mampu mengerem lagi dan Kereta keluar rel lalu  menabrak. Korban pun berjatuhan.  Jika rezim Jokowi tidak bisa mengerem ambisi kekuasaannya, maka kelak lokomotif akan menabrak sana sini. Lalu anjlok keluar rel dan menabrak Konstitusi.  Korban dari prinsip melaju tanpa rasa salah dan malu sudah dan akan terus berjatuhan. Radikalisme dan terorisme negara telah merenggut nyawa warga negaranya sendiri, bukan warga negara China.  Chang Shin Shang dan Chang Shin Yung telah tewas. Kita tentu prihatin. Tetapi kita akan lebih prihatin lagi jika Kereta China akan menabrak dan menewaskan Kereta Pribumi Argo Parahyangan. Demi sekedar memenuhi ambisi Jokowi dan Luhut Binsar Panjaitan.  Bandung, 21 Desember 2022

Jelang Nataru Harga Jengkol Malah Naik

Tangerang, FNN - Harga sejumlah kebutuhan menjelang Nataru  berfluktuasi. Ada sejumlah komoditi yang mengalami  kenaikan harga dan sebagian lagi harga turun. Para pedagang malah mengeluh penjualan sepi. Berdasarkan pantauan di beberapa pasar di Kota Tangerang, Banten, Selasa, 20 Desember 2022,  harga jengkol, cabai, tomat, dan wortel naik.  Harga jengkol naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram (kg).  \"Harga jengkol Rp 50.000/ kg. Sebelumnya Rp 35.000/kg, atau naik Rp 15.000/kg. Kenaikan harga itu membuat sebagian pembeli mengurangi belanjaanya,\" kata Bukori Selasa, 20 Desember 2022. Bukori mengatakan, yang membeli jengkol di tempatnya berkurang. \"Walaupun harga naik, tetapi karena pembeli berkurang maka pendapatan pun ikut berkurang,\" katanya. Sedangkan Samsudin pedagang cabai di pasar yang sama mengatakan, kenaikan harga menyebabkan calon pembeli irit berbelanja. Akibatnya, keuntungan yang peroleh menjadi tipis. \"Harga cabai rawit naik Rp 5000/kg dari Rp 25.000 menjadi Rp 30.000/kg. Harga cabai lainnya juga mengalami kenaikan.\" kata Samsudin. Menurut dia, kenaikan harga tersebut terjadi karena pasok dari daerah pertanian berkurang. Hal itu terjadi karena cuaca yang kurang mendukung atau musim hujan, sehingga tanaman cabai gagal panen. Sedangkan harga telur justru turun dari Rp 31.000/kg menjadi Rp 30.000/kg. Bahkan, ada beberapa pedagang telur yang sudah menjual Rp 29.000 perkilogram.  Harga telur ayam kampung tidak mengalami kenaikan, tetap Rp 2.500 per butir. Demikian juga harga telur puyuh tetap Rp 34.000/kg.  \"Omset turun dari rata-rata Rp 8 juta menjadi.Rp 7 juta per hari, pembeli berkurang.\" kata Anisa.  Berdasarkan pantauan, situasi pasar menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) masih biasa. (Anw).

Penjelasan BI Soal Nomor Seri Kaesang dan Erina, Tak Masuk Akal

Oleh Asyari Usman - Jurnalis Senior FNN SUDAH berlalu 10 hari. Tapi, ada isu yang masih mengganjal seputar nomor seri khusus pecahan Rp100,000 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) untuk pernikahan Kaesang Pangarep (KSP) dan Erina Sofia Gudono (ESG). Masalah ini belum kelar. Karena penjelasan BI tentang ini tidak klop. Direktur Komunikasi BI, Erwin Haryono, mungkin menganggap publik akan menerima begitu saja penjelasan dia tentang nomor seri uang Rp100,000 untuk Kaesang dan Erina. Inti penjelasan Erwin adalah bahwa tiga nomor seri, yaitu KSP251294, ESG111296, dan KSE101222 tidak dirancang. Bukan rekayasa. Menurut Erwin, ketiga lembar itu muncul secara kebetulan. Dalam arti tidak ada pengaturan yang membuat ketiga singkatan yang bisa dipakai untuk nama Kaesang Pangarep (KSP), Erina Sofia Gunodo (ESG), dan Kaesang Erina (KSE) itu cocok dengan tanggal lahir kedua mempelai dan tanggal pernikahan mereka. Klaim BI itu tak masuk akal. Seberapa besarkah probabilitas (kemungkinan) kombinasi huruf yang muncul otomatis dan pas dengan singkatan nama Kaesang serta Erina itu bisa bertemu tanggal lahir mereka? Sulit diterima kalau kecocokan itu terjadi secara kebetulan. Saya menduga penjelasan pejabat BI itu tidak dipikirkan dengan matang. Si pejabat menganggap publik akan menerima begitu saja. Barangkali semua pejabat BI menilai publik tidak memiliki daya analisis dan kritis untuk mempertanyakan sesuatu yang tak masuk akal. Seperti dilansir situs berita ‘detikcom’, Bank Indonesia (BI) menerapkan pola kombinasi berurutan (aritmetik), mengikuti urutan huruf dan angka sedemikian rupa sehingga tidak terdapat nomor seri ganda pada uang Rupiah yang dicetak Bank Indonesia. Uang Rupiah yang telah dicetak tersebut, selanjutnya disimpan di khazanah Bank Indonesia untuk menjadi persediaan uang nasional dan memenuhi kebutuhan layanan kas. \"Jadi tidak benar kalau BI melakukan pencetakan khusus. Kalau dicetak secara khusus, kitanya yang repot. Jadi memang karena sudah ada di dalam khazanah BI saja, kebetulan nomornya pas ya terus kemudian ditukarkan,\" kata Erwin.  Kebetulan? Sekali lagi, itu tidak logis. Pengkombinasian otomatis antara tiga hurup dan enam angka yang menghasilkan singkatan dan angka yang pas, barangkali memiliki probabilitas 1 per 1 juta. Bahkan mungkin 1 per 10 juta. Kenyataannya, Kaesang Pangarep yang lahir 25 Desember 1994 bisa mendapatkan kombinasi KSP261294. Erina Sofia Gudono yang lahir 11 Desember 1996 bisa mendapatkan kombinasi ESG111296. Dan, hebatnya lagi, pasangan ini bisa pula mendapatkan kombinasi KSE101222 untuk tanggal pernikahan mereka. Luar biasa sekali Bank Indonesia kita, bukan? Dahsyatnya lagi, ketiga nomor seri itu “kebetulan” masih tersimpan rapi di khazanah BI. Dan “kebetulan” belum diedarkan ke publik. Kebetulan semua. Sebaiknya, para pejabat tidak ‘asal bunyi’. Berhentilah menggunakan asumsi bahwa orang awam akan manggut-manggut saja. Berhentilah membohongi publik.  Boleh jadi saya keliru. Karena itu, para pakar matematika dan aritmetika yang membaca tulisan ini diharapkan bantuannya untuk menjelaskan kemungkinan-kemungkinan kombinasi nomor seri tiga lembar uang mahar Kaesang untuk Erina itu bisa mulus sesuai keinginan mereka. Inilah tiga kebetulan yang tampakya mendekati tingkat mukjizat. Luar biasa fantastis. Kalaupun bukan mukjizat, maka kebetulan-kebetulan itu hanya bisa dihadirkan untuk keluarga Presiden.[]

Baterai Sebagai Bahan Penting Strategis, Jepang Tetapkan Cip

Tokyo, FNN - Jepang pada Selasa menetapkan 11 barang utama, termasuk semikonduktor, baterai, dan unsur logam, sebagai bahan penting yang perlu diamankan persediaannya secara stabil bahkan pada saat keadaan darurat.Masalah ketahanan rantai pasokan untuk sumber daya strategis, yang terkait langsung dengan keamanan ekonomi tetapi sangat bergantung pada sumber dari luar negeri, telah menjadi sorotan pemerintah Jepang di tengah meningkatnya pengaruh China dan invasi Rusia ke Ukraina.Penetapan oleh Kabinet Jepang itu didasarkan pada undang-undang promosi keamanan ekonomi yang diberlakukan pada Mei tahun ini.Para pemasok bahan-bahan penting tersebut akan memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan keuangan untuk investasi modal dan pencadangan dengan persetujuan menteri.Bahan-bahan penting lain yang ditetapkan adalah gas alam dan pupuk, yang harganya melonjak sejak Rusia melancarkan perangnya di Ukraina, serta obat antibakteri yang diperlukan untuk operasi dan pengobatan penyakit menular.Selain itu ada peralatan mesin, robot industri, suku cadang pesawat, peralatan terkait kapal, komputasi awan, dan magnet permanen.Kelangkaan semikonduktor melanda berbagai industri global, termasuk mobil, setelah dimulainya kembali aktivitas ekonomi normal saat dunia keluar dari pandemi virus corona.Penetapan bahan-bahan penting tersebut dilakukan saat Jepang mencoba memulihkan lokasi-lokasi manufaktur domestik sambil mengamankan bahan dan perangkat manufaktur yang diperlukan.Undang-undang promosi keamanan ekonomi Jepang terdiri dari empat pilar, yaitu mengamankan pasokan barang-barang penting secara stabil, mendukung pengembangan teknologi utama, menyaring layanan infrastruktur dasar, dan menahan paten tertentu yang terkait dengan produk teknologi sensitif dari pandangan publik.Jepang meyakini bahwa kerja sama dengan negara-negara sekutu dan mitra yang berpikiran sama akan sangat penting karena negara itu tidak akan mampu sendiri membangun rantai pasokan yang tangguh untuk barang-barang penting yang strategis.(sof/ANTARA)

Bill Gates Bicara Iklim, Sebut Target 1,5C Tak Lagi Bisa Dicapai

Washington, FNN - Ketika bicara soal perubahan iklim, Bill Gates menyebut dirinya seorang realis, meskipun harus mengakui bahwa dunia tak mungkin lagi mencapai target pemanasan global 1,5 derajat Celsius.Target 1,5 derajat Celsius ditetapkan negara-negara di dunia dalam Perjanjian Paris 2015 untuk membatasi suhu pemanasan global maksimal pada angka itu, yakni di atas suhu rata-rata sebelum era Revolusi Industri.Mengingat \"keseluruhan skala ekonomi industri, kita bakal harus berusaha sangat keras untuk tetap berada di bawah 2 derajat Celsius,\" kata Gates.\"Bagaimana dengan capaian target 1,5 derajat Celsius? Tak seorang pun mau menjadi yang \'pertama mengatakannya\', tetapi perhitungan menunjukkan target itu sudah di luar jangkauan,\" ujar Gates dalam wawancara dengan Reuters.Pengembang peranti lunak yang kini menjadi dermawan itu selalu optimistis tentang inovasi iklim.Dia berkecimpung di beberapa bidang yang memajukan teknologi rendah karbon dengan dana dari Breakthrough Energy Group yang dia dirikan pada 2015.Gates telah berinvestasi lebih dari 2 miliar dolar AS (sekitar Rp31,3 triliun) untuk mengembangkan teknologi iklim, termasuk penangkap karbondiokasida (CO2) di udara (Direct Air Capture/DAC), energi surya dan fisi nuklir.TerraPower, perusahaan fisi nuklir milik Gates yang sudah berjalan 14 tahun di bawah Breakthrough, berencana menjalankan sebuah reaktor simulasi pada 2030.Hal-hal semacam ini perlu waktu, kata salah satu pemilik Microsoft itu.Gates berbicara dengan Reuters menjelang penerbitan surat tahunannya, yang merefleksikan tahun 2022 dan menjelaskan apa yang paling menarik bagi dirinya pada tahun depan.Dia telah memberikan dana hibah senilai 20 miliar dolar AS ke Gates Foundation, yang berencana menaikkan anggaran sumbangan bagi kesehatan dan pendidikan publik dari 6 miliar menjadi 9 miliar dolar AS dalam beberapa tahun mendatang.Dia juga memuji Warren Buffett atas kontribusinya, yang menurut Gates nilainya mencapai 45 miliar dolar AS sejak 2006, dalam bentuk saham di usaha konglomerasi milik Buffet, Berkshire Hathaway.Namun, Breakthrough Energy, beroperasi secara terpisah dari badan amal Gates Foundation.Dalam suratnya kepada pemegang saham, Gates menjelaskan bahwa masalah iklim terlalu besar untuk ditangani secara filantropi sendirian.\"Tidak ada cukup uang, jadi Anda harus memiliki inovasi,\" katanya kepada Reuters.\"Gagasan bahwa hal itu (pencapaian target 1,5 derajat Celsius) dapat dilakukan secara membabi buta, tidaklah mungkin,\" ucapnya.Perusahaan-perusahaan memerlukan investasi dan dukungan teknis untuk membuktikan gagasan rendah karbon mereka melampaui fase awal dan kemudian meningkatkan produksinya, kata dia.Namun, lanjut Gates, semua keuntungan Breakthrough Energy dikembalikan kepada kelompoknya atau ke yayasan.Beberapa perusahaan di bawah Breakthrough yang mengembangkan DAC, teknologi yang dirancang untuk mendorong CO2 langsung ke atmosfer, baru-baru ini mengikuti tender proyek senilai 3,5 miliar dolar AS di Amerika Serikat untuk membangun fasilitas DAC dan mendanai hibah bagi penelitian.\"Kami punya sejumlah perusahaan Direct Air Capture yang akan mengikuti tender untuk menjadi bagian dari proyek tersebut,\" katanya.Gates mengatakan bahwa Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang disahkan baru-baru ini telah meningkatkan prospek bagi inovasi iklim.Di sektor manufaktur, industri baja dan semen telah mencapai kemajuan yang \"fantastis\", katanya, seraya mengaku bahwa dua tahun lalu dia mengkhawatirkan sektor itu.Manufaktur menyumbang sekitar sepertiga emisi gas buang secara global.Dengan target 1,5 derajat Celsius, dia mengatakan bahwa tantangannya sedang bergeser ke arah bagaimana membantu masyarakat beradaptasi dengan masa depan yang lebih keras dan lebih panas.\"Selain mitigasi, yang akan tetap menjadi bagian terbesar (dari investasi Breakthrough Energy), kami juga akan mendanai pekerjaan yang terkait dengan adaptasi,\" kata Gates.Pekerjaan itu, kata dia, mencakup teknologi untuk membantu mengendalikan kebakaran hutan, menggunakan struktur batu karang untuk menciptakan penghalang banjir, atau mengembangkan jenis tanaman pertanian yang tahan kekeringan.(sof/ANTARA/Reuters)

Penonton AFF 2022 yang Diizinkan Polri 70 Persen

Jakarta, FNN - Polri memberikan izin penyelenggaraan pertandingan Piala FFA 2022 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat (23/12), dan memperbolehkan penonton pertandingan sebanyak 70 persen dari total kapasitas stadion.  \"Kami telah mengeluarkan izin untuk kegiatan Piala AFF bisa dihadiri oleh penonton. Pada saat ini kami berikan maksimal 70 persen dari kapasitas penonton,\" kata Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo usai inspeksi langsung Stadion GBK, Jakarta, Selasa.  Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa pemberian izin ini setelah melalui penilaian risiko oleh tim kepolisian.  Hal ini, kata Kapolri, sesuai dengan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Kompetisi Olahraga yang baru diundangkan pada bulan Oktober lalu.  Perpol ini, kata dia, merupakan tindak lanjut dari arahan dan kebijakan Presiden RI Joko Widodo dalam rangka menciptakan iklim sepak bola yang lebih baik dan memenuhi standar FIFA.  \"Presiden telah memerintahkan untuk melaksanakan evaluasi secara total, baik dari sistem penyelenggaraan, sistem keamanan, maupun hal-hal yang menyangkut keselamatan, terkait dengan pemain dan penonton,\" kata Sigit.  Dalam perpol tersebut, kata Sigit, memuat bagaimana mengatur sistem pengamanan olahraga, termasuk di dalamnya sepak bola.  \"Ada enam aspek yang menjadi salah satu kami ukur sehingga kemudian penyelenggaraan ke depan nanti semuanya kami harapkan betul-betul bisa sesuai dengan standar yang ada,\" kata Sigit.  Sigit mengatakan bahwa izin penonton pada pertandingan Piala AFF 2022 ini merupakan bagian dari tahap uji coba dari Perpol 7 Tahun 2022 guna melihat kemampuan penyelenggaraan kegiatan olahraga dari sisi pelaksanaan pertandingan, keamanan, dan keselamatan. \"Jika berhasil, bisa diselenggarakan dengan kapasitas 100 persen,\" ujarnya.  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengingatkan kepada pendukung sepak bola yang nanti hadir menonton di lapangan untuk mematuhi aturan yang ada.  \"Pemeriksaan kami ketat sebelum dia masuk. Jangan bawa apa-apa daripada nanti diperiksa. Berisiko buat mereka kalau bawa flare dan sebagainya. Lebih baik jangan karena pasti tidak akan bisa masuk,\" kata Amali.(sof/ANTARA)

Usai Pemutaran CCTV, Sambo Berharap Hakim Objektif Menilai Keterangan

Jakarta, FNN - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo berharap agar majelis hakim dapat menilai keterangan para terdakwa dengan objektif usai menonton pemutaran rekaman CCTV di persidangan.\"Terima kasih, Yang Mulia. Dengan diputarkan nya CCTV ini, kami berharap Yang Mulia dapat kemudian menilai objektif semua keterangan dari terdakwa ini,\" kata Ferdy Sambo ketika memberikan tanggapan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa.Dalam persidangan, Ahli Digital Forensic dari Puslabfor Bareskrim Polri Hery Priyanto memutar rekaman CCTV di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo pada hari kematian Brigadir J.Rumah pribadi Ferdy Sambo berlokasi di Saguling, sedangkan rumah dinas Ferdy Sambo berlokasi di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Pembunuhan Brigadir J terjadi di Duren Tiga.“Konstruksi yang dibangun oleh penyidik ini harus menersangkakan semua yang ada di Duren Tiga,\" ucap Ferdy Sambo.Oleh karena itu, ia berharap agar para hakim dapat menilai keterangan para terdakwa dengan objektif setelah melihat rekaman CCTV yang diputar di persidangan.Penasihat hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah, mengatakan bahwa pemutaran CCTV mengonfirmasi beberapa hal, seperti Yosua yang terlihat tidak dikawal oleh siapa pun dan tidak sedang digiring ke kediaman Duren Tiga untuk dieksekusi.\"Yosua dalam keadaan bebas di rumah Duren Tiga dan sempat keluar melihat, dan kemudian juga sempat ke sebelah kanan sebelum masuk rumah di taman. Itu kan kelihatan di CCTV tadi,\" kata Febri.Selain itu, CCTV juga menunjukkan bahwa Ferdy Sambo tidak menggunakan sarung tangan hitam ketika turun dari mobil dan berjalan menuju rumah dinasnya di Duren Tiga. Hal ini juga membantah kesaksian terdakwa lainnya, yakni Richard Eliezer, yang mengatakan bahwa Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan hitam.\"Bisa disebut, tuduhan bahwa Pak Ferdy Sambo menggunakan sarung tangan itu rontok dengan CCTV tadi,\" kata Febri.(sof/ANTARA)