ALL CATEGORY

Fundamental Ekonomi Lemah: Terjebak Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Tinggi

Oleh: Anthony Budiawan – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Diskusi Pubilk, Diselenggarakan oleh Forjis, di Rumah Kedaulatan Rakyat, Jl. Guntur No 49, Jakarta. 1. Pembangunan Ekonomi dan Industri lemah, bergantung pada sektor komoditas, yaitu sektor minerba dan perkebunan besar seperti sawit, karet. Fluktuasi harga komoditas menentukan performa ekonomi, mengakibatkan boom-bust ekonomi Indonesia. 2. Sebelum era Reformasi, ketika era Orba, kebanyakan sumber daya alam dikuasai oleh negara, melalui BUMN. Kenaikan harga komoditas dinikmati oleh BUMN, tercermin dalam pendapatan negara, dan dibelanjakan untuk kesejahteraan rakyat. 3. Salah satu dampak Reformasi, pengelolaan dan “kepemilikan” kekayaan alam beralih dan terkonsentrasi di perusahaan swasta, khususnya perkebunan sawit, tambang batubara, dan tambang mineral lainnya. 4. Eksploitasi sektor komoditas perkebunan dan pertambangan oleh swasta, di era reformasi ini sangat masif. Lonjakan harga komoditas sejak awal 2000 hingga pertengahan 2008, dan 2009-2011 dinikmati oleh sekelompok kecil korporasi dan pengusaha. 5. Ekses reformasi dan eksploitas kekayaan alam membuat korupsi lahan perkebunan dan pertambangan semakin tidak terkendali, dilakukan oleh para pengusaha dan kepala daerah atau pejabat kementerian, atau kekuasaan partai politik. 6. Salah satu dampak terburuk, kesenjangan sosial meningkat tajam. Sekelompok kecil masyarakat menikmati kekayaan ekonomi sangat besar. Kekayaan terakumulasi pada segelintir orang. 7. Kebijakan fiskal pro-orang kaya, tarif pajak orang kaya dikurangi signifikan, membuat kesenjangan sosial semakin buruk dan pemberantasan kemiskinan lumpuh. 8. Jumlah penduduk miskin dengan pendapatan 5,5 dolar AS per orang per hari, kurs PPP 2011, atau setara sekitar Rp30,500 mencapai 150,2 juta orang, atau 56,1 persen dari jumlah penduduk, pada 2018. 9. Ekonomi Indonesia semakin tidak berdaya. Pembangunan Industri gagal. Eksploitasi kekayaan alam semakin menjadi-jadi. 10. Seiring dengan anjloknya harga komoditas sejak 2011, membuat neraca transaksi internasional (transaksi berjalan) mengalami defisit akut yang semakin membesar. Keuangan negara juga semakin buruk, pertumbuhan penerimaan negara melemah, defisit anggaran meningkat tajam, utang negara meningkat tajam, naik dari Rp2.608 triliun pada 2014 menjadi Rp6.900 triliun pada 2021. 11. Defisit transaksi berjalan membuat uatng luar negeri meingkat tajam, dimotori oleh pemerintah dan BUMN. Utang luar negeri naik dari 41,8 persen, dari miliar dolar AS pada 2014 menjadi 416 miliar dolar AS pada 2021. Kenaikan utang luar negeri dimotori oleh utang pemerintah dan BUMN yang masing-masing naik 61,7 persen dan 92,4 persen. 12. APBN semakin rentan: a. Rasio penerimaan pajak terhadap PDB turun dari 11,4 persen pada 2014 menjadi hanya 9,1 persen pada 2021. b. Rasio utang terhadap PDB mulai menanjak, dari 20,4 persen pada 2014 menjadi 40,7 persen pada 2021. c. Dengan jumlah utang semakin besar, beban bunga juga semakin besar, rasio beban bunga terhadap penerimaan pajak naik dari 11,6% menjadi 22,2%. 13. Keuangan negara diujung tanduk, akhirnya rakyat yang menderita. Pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen, dan memperluas barang kena pajak. 14. Artinya, rakyat kelompok menengah ke bawah dibebani pajak relatif lebih besar terhadap pendapatannya, untuk menambal defisit dan pembayaran bunga utang yang melonjak. Terselamatkan Harga Komoditas yang Melambung 15. Indonesia dan keuangan negara untuk sementara waktu diselamatkan oleh melambungnya harga “durian runtuh” komoditas, yang merupakan berkah bagi pengusaha dan pemerintah, tetapi derita bagi rakyat. 16. Kenaikan harga komoditas juga mengakibatkan kenaikan harga pangan dan energi, inflasi, yang sebagian besar dibebankan kepada rakyat. 17. Pendapatan negara di dalam APBN naik tajam, tapi belanja negara dan subsidi masih tertahan, membuat APBN per Juni 2022 surplus. Sampai kapan kondisi ini akan bertahan: Perkiraan Ekonomi ke depan hingga 2024. 18. Ekonomi global sedang melawan inflasi yang meningkat tajam, bank sentral terkemuka dunia menaikkan suku bunga acuan cukup agresif. Suku bunga ini akan terus naik sampai inflasi terkendali. Artinya sampai harga komoditas turun, yang merupakan suatu kenisyaan. 19. Penurunan harga komoditas tinggal menunggu waktu. Ketika itu datang, ekonomi dan keuangan negara dalam posisi memprihatinkan lagi, dapat memicu krisis valuta dan krisis fiskal. 20. Aliran dolar ke luar negeri diperkirakan akan meningkat dan sulit dikendalikan. Hal ini dipicu oleh dua faktor. a. Pertama, penurunan harga komoditas akan membuat ekspor dan neraca perdagangan turun drastis, membuat defisit transaksi berjalan membesar. b. Kedua, pertumbuhan investasi asing akan melambat bahkan kontraksi. Resesi global akan menahan aliran penanaman modal asing (PMA). Investasi portfolio kemungkinan besar juga akan kontraksi. Artinya, investor asing akan divestasi saham dan obligasi. 21. Pertumbuhan ekonomi dalam jangka waktu tidak terlalu lama hingga pemilu 2024 diperkirakan akan terus melemah. Semua faktor konsumsi menunjukkan pelambatan. Ekspor, investasi dan belanja negara akan melambat atau kontraksi. Begitu juga dengan daya beli dan konsumsi masyarakat, diperkirakan akan terus melemah.

Ketidakpercayaan Publik Meluap, Negara Ini Harus Ditata Ulang

Jakarta, FNN - Insiden tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat terus meyedot perhatian publik sejak awal kasus ini diumumkan. Kini kasus tersebut memasuki babak baru dengan penetapan status tersangka kepada Bharada E yang terlibat dalam penembakan terhadap Brigadir Yoshua. Meski demikian, publik masih menyoroti terkait beberapa kejanggalan yang berujung pada lahirnya spekulasi liar. Situasi ini melahirkan antara terbenturnya spekulasi di publik dan keterangan atau penjelasan pihak kepolisian. Akademisi dan Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara lewat kanal YouTube miliknya Rocky Gerung Official dalam perbincangan bersama  wartawan senior FNN Hersubeno Arief, Jumat, 6 Agustus 2022. Petikannya:  Kalau sekarang yang paling aktual adalah penetapan Bharada E atau Bharada Richard Eliazer sebagai tersangka. Kemudian orang jadi bertanya-tanya, kalau kemudian disebut motifnya bukan membela diri apa urusannya Bharada Richard ini menjadi pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Joshua. Kan orang bertanya-tanya, jangan-jangan ini dia cuma dikorbankan saja gitu. Kan Anda selalu persepsinya akan dari situ. Dari soal bagaimana keberpihakan kepada kelompok yang lemah. Ini akibatnya kalau penundaan makin lama maka komposisi lagu bisa berubah-ubah. Kita terpaksa musti melihat partitur awalnya apa sih sehingga kok terlihat semacam komposisi yang diubah-ubah. Arangernya siapa? Jadi kalau kita tahu itu maka dengan mudah kita bisa duga bahwa ini ada sesuatu yang lebih tinggi yang harus diselamatkan, yang sering kita sebut “janganlah ada konflik antar-bintang di langit terus ada batu di bawah yang ketiban”. Jadi nggak boleh begitu. Tetapi, publik sudah merasa bahwa terlalu jauhlah permainan ini. Jadi itu yang menyebabkan semua orang akhirnya menduga bahwa ini sudah masuk pada soal yang lebih rumit lagi, karena soal sikut menyikut di antara bintang,  karena soal order meng-order, karena soal sebut saja bahkan gengsi antar-angkatan. Jadi semua hal sehingga orang menganggap ya sudah mau diapain lagi kalau keterangan-keterangan itu berseliweran. Tapi tetap, kita ingin lihat bahwa Polisi balikin kasus ini pada ketajaman ilmu pengetahuan, sebelum berkembang makin jauh. Lalu Pak Listyo Sigit mungkin merasa bahwa ini kesempatan dia terakhir untuk menunjukkan bahwa dia punya kemampuan untuk mengatur resolusi itu. Jadi jangan sampai kasus ini berakhir pada berantakannya institusi. Lalu semua saling salah menyalahkan. Padahal, dari awal keterangan yang berantakan itu justru datang dari penyidikan awal kan. Jadi intinya itu tuh. Tetapi, tetap Ibu Putri harus diproteksi kalau beliau sudah sehat baru dimintai keterangan. Demikian juga hasil otopsi itu, harus terbuka walaupun masih perlu waktu mungkin 2 bulan lagi. Tetapi, mencicil keterangan itu terlihat terlalu berbahaya karena ini melawan opini publik. Opini publik juga kadangkala masuk dalam kekonyolan dan mulai dengan sensasi. Jadi pertandingan sebetulnya antara opini publik dan opini institusi.  Kenapa begitu? Karena opini publik dari awal mencurigai syarat-syarat saintifik yang sedang dipakai. Dan itu dibuktikan bahwa dua kali diotopsi artinya ada syarat-syarat saintifik yang dilanggar. Demikian juga kepolisian musti rapi karena ada soal tingkatan-tingkatan kebintangan. Dan ini menjadi masalah yang akan menumpuk di dua minggu ke depan atau dua bulan ke depan begitu otopsi diambil. Tetap isu ini akan dituntut oleh publik. Lain kalau isu korupsi mungkin dalam dua hari dua minggu juga selesai. Tapi ini karena ada berbau skandal, bukan sekadar skandal privat tapi skandal institusi.  Itu yang kita ingin cegah jangan sampai skandal privat ini dieksploitasi, skandal institusi dieksploitasi, lalu kasusnya sendiri hilang di dalam ingatan publik.   Saya banyak mendapat dapat chatting yabegitu tadi malam ditetapkan Bharada Richard ini sebagai tersangka, lo kok jadi antiklimaks ya Mas? Ini memang penting kita sampaikan supaya Pak Kapolri maupun polisi punya catatan bahwa mereka ini sekarang bekerja bukan hanya mereka harus cepat menyelesaikan, tapi mereka harus cepat-cepatan dengan logika publik. Karena semakin lama logika publik semakin tidak percaya. Iya, kalau tidak percaya masih mungkin dibuat percaya. Tapi kalau logika publik sudah dineal, nggak mau lagi diatur dengan logika sain, itu bahaya. Begitu logika publik menolak logika saintifik  maka hancur negeri dan sistem penegakan hukum kita. Itu yang terjadi dalam semua kasus. Jadi ini kasus tembak menembak ini cuma aspek kecil dari meluapnya ketidakpercayaan orang pada institusi.  Di kasus lain juga banyak, apalagi kasus korupsi. Jadi orang merasa bahwa ya sudah satu paket saja. Negara ini sebaiknya ditata ulang dari awal, dan yang menata ulang itu harus pergi pada perubahan kekuasaan tertinggi, perubahan politik, kekuasaan, macam-macamlah. Jadi ini taruhannya bagi Pak Listyo Sigit, juga terhadap presiden karena kasus ini ada di depan mata presiden dan kepolisian itu betul-betul sekarang sudah ada di bawah Presiden, sebagai institusi diperintah oleh Presiden, jadi keadaan itu yang harus kita... Kita sudah tahu sebetulnya, bedah anatomi sudah tahu siapa yang lempar isu duluan, siapa yang bilang kemudian ngompori, siapa yang kemudian ingin dapat keuntungan, partai mana yang pertama kali menganggap ini soal yang menyangkut pertandingan orang nomor satu di Polri. Jadi semua hal akhirnya harus diuji ulang, diriset ulang, perlahan-lahan tapi dengan ketertiban metodologi.  Iya, dan ini saya kira tetap menjadi sulit karena sejak awal saya menyebutnya lapangannya sudah becek.  Ya, itu intinya. Lapangan becek dan yang main di situ kan nggak jelas. Wasit sama penonton pun turun.  Dan sinyal dari Pak Jokowi melalui Pak Mahfud kemaren kan dipercepat. Itu artinya, ada sesuatu yang melebihi apa yang kita intip sebagai sensasi. Jadi, Pak Mahfud harus terus-menerus ucapkan lagi apa yang dimaksudkan waktu itu. Jangan sekadar mengejar tikus lumbungnya terbakar. Dan Presiden Jokowi 2-3 kali memberi ketegasan itu. Tapi tetap, soal kita balik pada isu awal, ada tembak-menembak, ada korban, ada yang sekarang diproteksi oleh lembaga perlindungan saksi segala macam. Nah, sekarang ada faktor baru bahwa Bharada E adalah tersangka. Nah, ketersangkaan itu juga bisa panjang karena musti diulangi lagi rekonstruksi segala macam. Tetapi, minimal ada hal yang orang lihat ada titik terang bahwa oke itu adalah semacam lompatan-lompatan kejadian yang terlalu jauh, itu juga harus diterangkan dengan terang benderang oleh kepolisian. Bahwa ketersangkaan itu dalam soal apa. Itu yang ingin segera orang tahu, tersangka sebagai apa? Ini soalnya. Nah, satu hal dan orang juga paham, ini ada persoalan perang bintang dan saya kira belakangan ini bagaimanapun kan peran polisi ini begitu dominan dalam kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan berpolitik. Dan ini kemudian mengingatkan kita pada masa lalu, peran semacam ini dipegang oleh TNI, terutama oleh Angkatan Darat. Tetapi, sekarang polisi ini kan berbeda dengan Angkatan Darat. Dia bahkan sampai masuk ke kehidupan kita sehari-hari karena berkaitan dengan masalah Kamtibmas. Saya kira persoalan-persoalan begini ini kalau kita biarkan nanti menyeret-nyeret lembaga kepolisian ke arah politik juga sangat berbahaya. Bukan hanya bangsa, tapi juga instansinya sendiri sangat berbahaya. Saya kira sudah terseret karena dari awal proses pengangkatan Kapolri itu dimensi politik tinggi sekali. Padahal, kita tahu dari awal polisi itu adalah manusia sipil, agen sipil, institusi sipil yang dipersenjatai. Jadi pertama-tama dia adalah lembaga sipil, lalu dipersenjatai untuk peran-peran penertibsn atau ketertiban. Jadi sangat mungkin lembaga yang seharusnya dikelola secara mental sipil ini, karena kemudian dipolitisir maka senjata yang seharusnya dipergunakan untuk ketertiban, dia bisa diubah menjadi alat untuk menekankan. Kan itu buruknya di situ. Dan kita ingin sebetulnya betul-betul dikembalikan, yang kita sebut sebagai sipil yang dipersenjatai, itu beda dengan tentara yang memang kedudukan utamanya adalah senjata. Di belakang senjata adalah orang. Kalau polisi yang di depan adalah orang, yang dibelakang senjata. Itu bedanya. Ini yang harus kita perhatikan supaya ada rasa bangga kita punya polisi yang bermutu dan tidak diintervensi oleh para politisi. Tetapi, itu juga butuh perubahan total. Itu cara kita menghasilkan demokrasi. Sekarang kita tahu bahwa Polisi Kejaksaan itu dekat dengan lobi-lobi politik. Itu bahayanya begitu. Di luar itu ada masalah lain tentang kelakuan oknum-oknum polisi yang terlibat di dalam berbagai macam bisnis gelap. Itu yang sudah dibersihkan sebetulnya dari awal oleh Pak Sigit. Tetapi, di ujung masa jabatannya, ia diuji akhirnya. Apakah betul presisi itu berlaku untuk semua orang atau akan ada grouping, akan ada senioritas, lalu terhenti kasus-kasus semacam ini. Iya ya. Jadi, sebenarnya kita bisa melihat kehebohan atau carut marut kasus tewasnya Brigadir Yosua ini ada semacam sebenarnya ini cuman simptom gitu ya.  Betul. Ini simtom dari bisul yang besar, yang kemudian akhirnya orang ingin tau bisulnya apa penyebabnya? Infeksikah? Atau sengaja digelembungkan sebagai bisul sehingga kalau pecah efeknya bisa ke mana-mana nanahnya. Jadi kita nggak mau melemahkan institusi kepolisian. Jadi tetap dua hal, soal proteksi human right, proteksi hak-hak korban, yaitu Ibu Putri dan Pak Yosua; dan proteksi marwah institusi. Kan itu aja sebetulnya. Yang publik ingin lihat itu. Karena itu, percepat dan lakukan sesuatu yang betul-betul membuat publik percaya bahwa pekerjaan yang lagi dilakukan Pak Sigit ini adalah pekerjaan untuk memulihkan kembali peradaban demokrasi, karena ini menyangkut juga keterbukaan informasi. Sebelum demokrasi, informasi itu nomor satu. Dan keutuhan lembaga ini supaya betul-betul kasus ini clear, nggak ada lagi di belakang hari itu ikutannya banyak. Derivat dari kasus ini kan banyak betul, mulai dari adanya isu perjudian, money laundring mungkin. Macem-macem itu. Jadi semua soal ini yang harus dimulai dengan prinsip pertama, lakukan analisis kriminal murni, setelah itu putuskan di pengadilan, terbuka,  dan itu selesai. Hal-hal yang menyangkut itu ya diselesaikan oleh institusi kepolisian di luar proses pidana

Indo Pacific, Kick Off

Oleh Ridwan Saidi  | Budayawan  Menlu ASEAN meeting 5 Agustus 2022 di Pnompenh, Khmer, dihadiri Menlu USA Blinken, Menlu Jepang, dan Menlu China. Menlu Myanmar, sebagai anggota, tak dihadirkan. Dalam pertemuan itu Menlu2 ASEAN mencapai kesepakatan dengan USA akan menjadikan Indo Pacific kawasan yang damai dan makmur. Tampaknya Menlu China hadir sebagai observer saja. Mereka bukan Pacific. Hawaii USA itu Pacific, juga Jepang. Kehadiran China di Pnompenh sebagai, dalam istilah sebuah ormas di sini untuk observer, penggembira. China penggembira dalam  Menlu ASEAN meeting, dan ini berdampak menggembirakan penggemar China di Indonesia, baik pelaku politiknya mau pun pakar kampus.  VOA Indonesia menyiarkan Menlu Retno pada tanggal 22/2/2022 di Paris berkata dengan lantang, Jangan ada satu pun negara yang mendominasi Indo Pacific. Kata orang Betawi jangan diungkit-ungkit lagi. Pinjam istilah Imam Syafi\'i, ucapan Menlu Retno di Paris itu qaul qadim (lama), yang di Pnompenh qaul jadid (baru). Indonesia tak punya pilihan lain kecuali bersama AUKUS berkiprah di Indo Pacific. Dan Indo Pacific sudah kick off. Kiranya dalam pelaksanaan polugri perlu mencari inspirasi dari masa lalu. Bagainana Syahbandar Sunda Kalapa Wa Item pada tahun 1518 ke Malaka menemui Laksmana d\'Albuquerqe membujuk Portugis agar mau investasi membangun labuhan Kalapa II.  Untungnya  Syahbandar Wa Item pandai berbahasa Portugis sehingga semua lancar selama 3 tahun berlangsungnya pembicaraan. Wa Item tidak sebentar-sebentar lihat catatan. Akhirnya perjanjian investasi ditanda-tangani.  Wa Item tidak mau hutang non budget, karena akan menyusahkan Syahbandar pengganti dia. Juga dirinya sendiri. (RSaidi)

AS Terjebak "Kestabilan Mengerikan" Terkait Kematian Akibat COVID-19

New York, FNN - Laju pertambahan kasus kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat masih relatif stabil sejak Mei, terlepas dari kenaikan tipis ke angka sekitar 400 jiwa per hari pada Juli, demikian dilaporkan oleh surat kabar USA Today, Rabu (3/8).\"Kami terjebak dalam kestabilan yang mengerikan ini,\" kata spesialis penyakit menular dari Pro Health Care sekaligus instruktur keperawatan pengobatan di Universitas Columbia Daniel Griffin di New York.Jumlah kematian akibat COVID-19 itu serupa dengan angka kematian akibat influenza yang biasanya dilaporkan selama musim puncak, sebut laporan itu mengutip seorang epidemiolog di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health David Dowdy.Musim flu yang buruk di AS dapat menyebabkan lebih dari 50.000 kematian. Dalam periode setahun, jumlah kematian akibat COVID-19 akan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat flu, ujar Dowdy. (Sof/ANTARA) 

Bercirikan Indonesia, KA Cepat Jakarta-Bandung Generasi Fuxing

Beijing, FNN - Kereta api berkecepatan tinggi yang bakal beroperasi pada jalur Jakarta-Bandung merupakan kereta dari generasi Fuxing China yang memiliki nuansa keindonesiaan, kata diplomat RI di Beijing, Jumat.\"Kereta tersebut memang dirancang dengan menyesuaikan kondisi iklim dan geologis Pulau Jawa,\" kata Wakil Duta Besar RI di Beijing Dino R Kusnadi saat ditemui usai mengikuti acara peluncuran rangkaian kereta cepat listrik (EMU) di Beijing, Jumat.Warna merah dan abu-abu yang menjadi ciri khas kereta cepat generasi Fuxing memang tidak bisa lepas dari warna bodi kereta cepat Jakarta-Bandung.Namun, motif komodo, batik, dan Candi Borobudur sangat kental nuansa keindonesiaannya, kata Dino.Kereta yang mampu melaju dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam itu merupakan hasil rancang bangun CRRC Qingdao Sifang Co Ltd.Fuxing merupakan generasi kereta cepat China yang dikembangkan secara mandiri di dalam negeri dengan 100 persen kandungan lokal.Menurut Dino, 11 rangkaian EMU ditambah satu rangkaian kereta inspeksi segera dikirim secara bertahap dari Qingdao, Provinsi Shandong, menuju depo kereta cepat di Bandung.Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu bentuk kerja sama strategis dalam kerangka Poros Maritim Global Indonesia dan Prakarsa Sabuk Jalan (BRI) China.\"Bagi Tiongkok, ini adalah proyek pertama kereta cepat yang mengadopsi penuh sistem dan teknologi Tiongkok yang dikirim ke luar negeri. Indonesia sendiri nantinya akan menjadi negara pertama yang memiliki moda transportasi kereta cepat di Asia Tenggara,\" kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.Kereta tersebut dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Juni 2023 dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung yang biasanya tiga jam akan dipersingkat menjadi 40 menit saja. (Sof/ANTARA)

Telah Diluncurkan Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jakarta, FNN - Para wartawan mendapat informasi dari China Railway International Co., Ltd. (CRI) bahwa pada 5 Agustus, Rangkaian Kereta Cepat dan Kereta Inspeksi Komprehensif yang disesuaikan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung berhasil diluncurkan di Kota Qingdao, Provinsi Shandong, China timur.Sebelas Rangkaian Kereta Cepat dan satu Kereta Inspeksi Komprehensif akan dikirim ke Indonesia. Ini menjadi pertanda bahwa proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan proyek unggulan \"Sabuk dan Jalur Sutra\" telah mencapai kemajuan yang signifikan, dan akan meletakkan dasar yang kokoh dalam penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berkualitas tinggi sesuai jadwal.Seorang pejabat senior CRI mengatakan bahwa Rangkaian Kereta Cepat dan Kereta Inspeksi Komprehensif yang diluncurkan kali ini dirancang dan diproduksi di bawah pimpinan CRI, anak perusahaan dari China State Railway Group Co., Ltd., yang mengorganisir CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd., salah satu anggota konsorsium perusahaan China untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung.Kereta tersebut menerapkan teknologi canggih dan matang dari standar Rangkaian Kereta Cepat Fuxing China dengan kecepatan 350 km/jam, dan melakukan penyesuaian dengan lingkungan operasi lokal dan kondisi rel di Indonesia, serta mengintegrasikan produknya dengan budaya lokal Indonesia, sambil melakukan perbaikan adaptif, dan mengadopsi standar desain dan manufaktur China.  Pejabat senior tersebut menyampaikan bahwa Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung tampak ramping dengan cat warna perak dan merah yang berarti \"Makmur dan Sejahtera\"; dilengkapi dengan pola poligon merah yang terinspirasi dari tekstur hewan kebanggaan Indonesia, yakni \"Komodo\", dan mencerminkan konsep koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam; warna utama untuk interiornya adalah abu-abu, merah dan biru yang diambil dari \"Candi Borobudur\", bendera nasional dan laut Indonesia; tempat duduknya dihiasi dengan pola awan keberuntungan dalam gaya \"Batik\" Indonesia.Menurut sang pejabat, Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah rangkaian kereta dengan daya terdesentralisasi, kecepatan maksimumnya saat beroperasi mencapai 350 kilometer per jam, dan karakteristiknya meliputi teknologi, keamanan, kecerdasan yang canggih, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang kuat, karakteristik lokal yang nyata dan sebagainya.Agar dapat beradaptasi dengan lingkungan operasi di sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, teknologi penginderaan cerdas telah diadopsi dan sistem pemantauan gempa dan peringatan dini telah dilengkapi. Dengan lebih dari 2.500 titik deteksi yang dipasang di seluruh kereta, pendeteksian, peringatan dini dan diagnosis dapat dilakukan tepat waktu pada semua sistem utama; mengadopsi bentuk kepala kereta yang ramping dengan resistensi rendah, desain badan kereta yang rata, dan teknologi pemulihan energi rem regeneratif, sehingga lebih rendah karbon dan hemat energi; mengadopsi desain tahan korosi berstandar tinggi dan teknologi perlindungan canggih, sehingga lebih tahan terhadap kabut garam dan sinar ultraviolet; memiliki \"mode akselerasi tinggi\", kinerja mendaki yang lebih baik, dan dapat dihidupkan dengan aman pada lereng dengan kemiringan 30 persen.Pejabat itu menyatakan bahwa Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki kapasitas penumpang yang besar, fungsi layanan yang sempurna, dan memberi pengalaman perjalanan yang nyaman. Satu rangkaian kereta terdiri dari delapan gerbong dengan satu gerbong First Class, satu gerbong restorasi, dan enam gerbong Second Class, dengan kapasitas angkut sebanyak 601 penumpang yang terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 penumpang, First Class 28 penumpang, dan Second Class 555 penumpang.Jika diperlukan, operasi penyambungan kembali dua rangkaian kereta dapat diterapkan. Kereta No.4 memiliki zona bebas hambatan, dilengkapi dengan kursi dan sandaran tangan yang bebas hambatan, toilet untuk para penyandang disabilitas, tombol panggil SOS, rambu panduan Braille dan fasilitas lainnya untuk memudahkan perjalanan penumpang disabilitas; Kereta restorasi No.5 dilengkapi dengan lemari penjualan, mesin pembuat kopi, lemari pendingin, microwave dan peralatan lainnya, serta meja bar untuk memenuhi kebutuhan makan dan rekreasi penumpang.Dia pun menambahkan bahwa Kereta Inspeksi Komprehensif untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengadopsi lapisan cat kuning dan mengintegrasikan peralatan deteksi untuk rel dan jalur, catenary, sinyal komunikasi dan lainnya, terutama untuk melakukan tugas deteksi komprehensif pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang akan memberikan dukungan kuat terhadap pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang aman.Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menghubungkan ibu kota Jakarta dan kota wisata populer Bandung, dengan total panjang 142 km merupakan proyek unggulan dalam pembangunan \"Sabuk dan Jalur Sutra\" sekaligus bentuk kerja sama pragmatis antara China dan Indonesia, dan merupakan proyek pembangunan kereta cepat China pertama di luar negeri dengan seluruh sistem, semua elemen, dan seluruh rantai industri, dan seluruh lininya mengadopsi teknologi dan standar China.Saat ini, semua terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah terhubung, dan pekerjaan sipil dasar pada jalan, jembatan dan stasiun telah diselesaikan lebih dari 90 persen. Pemasangan rel untuk jalur utama telah dimulai, dan pembangunan proyek telah sepenuhnya beralih dari tahap pembangunan on-site ke pembangunan off-site.Pembangunan dan peroperasian jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan membantu mempromosikan lebih dalam kerja sama kedua negara pada pembangunan bersama \"Sabuk dan Jalur Sutra\" yang berkualitas, dan juga akan berfungsi aktif mendorong pembangunan komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama. (Sof/ANTARA)  

Siber Memeriksa 10 Handphone Terkait Kematian Brigadir J

Jakarta, FNN - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menyebutkan hingga saat ini tim siber Polri telah memeriksa 10 telepon seluler (handphone) terkait dengan kematian Brigadir J.\"Tim siber sudah mengumpulkan 15 handphone dan 10 di antaranya sudah diperiksa. Sementara lima lagi sedang dianalisa,\" kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Jakarta, Jumat.Ia mengatakan berdasarkan permintaan keterangan dari tim siber, Komnas HAM mendapatkan foto, dokumen, kontak, akun, termasuk sejak kapan percakapan dilakukan.\"Termasuk temuan digital lainnya,\" kata Beka.Selain itu, kepada Komnas HAM, tim siber juga memperlihatkan sejumlah dokumen administrasi penyelidikan. Terakhir, lembaga itu mendapatkan sejumlah raw material (bahan dasar) soal percakapan.Hasil paparan berupa percakapan, foto, dokumen, kontak dan lain sebagainya akan dianalisa lebih lanjut oleh Komnas HAM.Pada kesempatan itu, Beka juga mengatakan pada awalnya Komnas HAM mengagendakan pemeriksaan atau permintaan keterangan terkait uji balistik.Namun, hal tersebut ditunda karena tim khusus yang dibentuk oleh Kapolri menyampaikan adanya perkembangan terbaru.Permintaan keterangan terkait komunikasi yang didapatkan melalui handphone tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan baru selesai sekitar pukul 15.00 WIB.\"Jadi, hari ini kami meminta keterangan dari tim siber dan Timsus terkait komunikasi yang didapatkan dari handphone, bukan balistik,\" ujarnya. (Sof/ANTARA)  

Forum Pemred Didorong untuk Memunculkan Objektivitas di Media

Jakarta, FNN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong Forum Pemred agar bisa memunculkan sisi objektivitas di semua media sekaligus dibarengi dengan independensi.\"Ini dibutuhkan. Beda dengan subjektivitas. Subjektivitas membawa data juga tapi dia adalah pandangan parsial, sementara objektivitas pandangan komprehensif,\" kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada acara Forum Pemred di Jakarta, Jumat.Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menilai belakangan yang sering hilang adalah objektivitas di media massa. Padahal, objektivitas memberikan ruang yang setara.\"Kalau kita ingin membangun kepercayaan, maka kita membutuhkan objektivitas,\" ujarnya.Menurut dia, membangun objektivitas sangat penting dalam upaya menjaga persatuan bangsa Indonesia. Seiring dengan itu, persatuan juga harus dijaga dengan rasa keadilan.Sebab, akan sulit membangun persatuan dalam ketimpangan, demikian juga sulit membangun persatuan dalam kondisi ketidaksetaraan.Apabila media menjadi wahana kesetaraan gagasan dan kesetaraan kesempatan, maka diyakini perasaan kebersamaan anak bangsa akan muncul, jelas dia.\"Dengan begitu kita bisa meraih tujuan bersama-sama,\" ujarnya.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, telah mencoba menerapkan ruang ketiga. Pertama, di tataran keluarga atau rumah, kedua di ruang kerja, dan ketiga ialah ruangan yang menyetarakan tanpa adanya intimidasi lintas kelas.Sebagai contoh, pemerintah setempat yang memberikan ruang seluas-luasnya terkait dengan fenomena sosial di Jalan Sudirman beberapa waktu lalu.\"Tujuannya kita ingin menjadikan kota ini memberikan perasaan kesetaraan dan siapa saja bisa menikmati tanpa ada tekanan,\" ujarnya. (Sof/ANTARA)

Ternyata Bharada E Bukan Jago Tembak

Jakarta, FNN – Kasus baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J belum berakhir. Terbaru, fakta soal sosok Bharada E yang ditemukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Kali ini, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan, dalam penelaahan pihaknya didapati kalau anggota Brimob asal Manado itu diketahui baru memegang senjata api sekitar tujuh bulan sebelum peristiwa Jumat berdarah di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. Edwin juga memastikan kalau Bharada E bukanlah anggota polisi yang mahir menembak. Ia mendapat temuan bahwa Bharada E baru melakukan latihan menembak lagi pada Maret 2022. Jika dihitung dari insiden yang menewaskan Brigadir Yoshua itu rentang waktu nya cukup jauh dari terakhir kali Bharada E berlatih menembak. Dalam temuan LPSK belakangan ini didapati keterangan kalau Bharada E baru menggunakan pistol jenis Glock pada November 2021 dari Divisi Propam Polri. Kendati demikian, terhadap keterangan tersebut kata Edwin masih dalam penelaahan sekaligus investigasi oleh LPSK. Tak hanya itu, dalam penjelasannya selama menjalani pemeriksaan assessment psikologis di LPSK, Bharada E kata Edwin belum pernah terlibat baku tembak dengan orang lain manapun. Dalam artian lain, kejadian yang menewaskan Yoshua merupakan insiden pertama Bharada E terlibat baku tembak. Atas bukti-bukti itu, Edwin membantah informasi yang menyebut Bharada Eliezer adalah seorang sniper alias penembak jitu. Berdasarkan fakta yang beredar, wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Jumat (5/8/22) di Jakarta, mengatakan penjelasan dari Bharada E ke LPSK sangat berbeda dari informasi sebelumnya.  “Sebelumnya dia dikatakan jago menembak bahkan menjadi inspektur tembak, padahal penjelasaan LPSK bahwa Bharada E belum mahir menembak, bagaimana bisa dibilang mahir apalagi instruktur tembak kalau dia mulai memegang senjata November 2021 dan baru latihan kembali bulan Maret lalu, namun tembakannya tepat, sementara Yoshua yang diketahui sebagai sniper, tembakannya tidak terkena tubuh Bharada E,” tuturnya. Kendati demikian, atas pernyataan tersebut LPSK kata Edwin masih akan melakukan pendalaman pemeriksaan termasuk meminta keterangan dari penyidik Bareskrim Polri untuk mengkomparasi keterangan Bharada E. (Lia)

Harga Minyak Jatuh Ke Terendah Sejak Sebelum Invansi Ukraina

New York, FNN – Harga minyak jatuh ke level terendah sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pedagang resah atas kemungkinan resesi ekonomi tahun ini yang meningkatnya kekhawatiran dapat menghambat permintaan energi.Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September kehilangan 2,12 dolar AS atau 2,3 ​​persen, menjadi menetap di 88,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, penyelesaian pertama di bawah ambang 90 dolar per barel sejak 2 Februari.Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot 2,66 dolar AS atau hampir 2,8 persen, menjadi ditutup pada 94,12 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, penyelesaian terendah sejak 18 Februari.Kemunduran harga terjadi setelah aksi jual di pasar minyak, dengan standar harga minyak mentah AS dan Brent masing-masing anjlok 4,0 persen dan 3,7 persen, pada Rabu (3/8/2022). Data yang dirilis Rabu (3/8/2022) menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS pekan lalu, memicu kekhawatiran atas pelemahan permintaan. Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah negara itu meningkat 4,5 juta barel selama pekan yang berakhir 29 Juli. Para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,7 juta barel dalam pasokan minyak mentah.\"Tampaknya pelemahan dari Rabu (3/8/2022) menyusul permintaan bensin tersirat AS yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan terobosan level dukungan teknis pada Kamis (4/8/2022), telah menyeret minyak lebih rendah,\" kata Analis UBS, Giovanni Staunovo.Prospek permintaan tetap diliputi oleh meningkatnya kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa, tekanan utang di negara-negara berkembang, dan kebijakan nol COVID-19 yang ketat di China, importir minyak terbesar dunia.Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, pada Rabu (3/8/2022) memutuskan akan meningkatkan produksi sebesar 100.000 barel per hari untuk September. (mth/Antara)