NASIONAL

Bertemu Elon Musk, Diduga Presiden Cuma Dijadikan Bemper Oligarki

Jakarta, FNN – Ada kesan pertemuan CEO Tesla Elon Musk dengan Presiden Joko Widodo di Gedung Stargate SpaceX, USA dipaksakan, sebab sebelumnya produsen baterai listrik itu sudah bertemu Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.  ”Presiden Jokowi memaksa untuk bertemu Elon Musk itu sudah ajaib kan. Kalau soal bisnis, ya kirim saja tim bisnis. Jadi, terlihat bahwa mungkin ada semacam kebanggaan gitu, wah gua datang ke pusat teknologi mutakhir dan di dalamnya seluruh next teknologi futuristik ada di situ. Tapi kan orang lihat bahwa Elon Musk adalah konglomerat besar yang sekarang sedang mengendalikan dunia, bahkan opini publik akan dikendalikan lewat penguasaan Twitter, misalnya,” kata pengamat politik Rocky Gerung kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 16 Mei 2022. Rocky menegaskan bahwa Indonesia dirancang bukan untuk cun in dengan para monopolistik di bidang kapital. “Sinyal itu musti terlihat bahwa Indonesia bukan negara kapitalis. Karena itu, musti ada semacam tradisi untuk mengatakan bahwa saya Presiden Republik Indonesia, negara sedang berkembang, dan ingin mengetahui teknologi ke depan. Tetapi musti ada semacam forum yang agak bermutu,” katanya. Yang terjadi tidak demikian, ia datang hanya untuk bangga dengan melihat semua teknologi. “Kita juga musti melihat bahwa teknologi basisnya adalah pengendalian persepsi. Kita tidak tahu apa betul prospek dari space X itu memungkinkan kita untuk membayangkan Indonesia akan maju dalam 3-4 tahun ke depan,” paparnya. Padahal, kata Rocky rencana lompatan teknologi itu akhirnya batal karena mau bikin IKN. “Jadi musti konsisten. Kalau kita mau investasi di bidang hi-tech ngapain kita bikin infrastruktur-infrastruktur konvensional. Jalan tol, bangunan ini, transportasi konvensional. Langsung aja bikin lompatan,” paparnya. Yang tampak saat ini adalah bahwa presiden mungkin senang melihat ada mainan baru. “Tapi mungkin juga bukan itu problemnya.  Nanti juga Elon Musk akan bilang kalian sudah siap apa belum untuk saya datangi dengan investasi besar-besaran, kemampuan Anda untuk melakukan transfer teknologi, Anda punya lembaga riset apa enggak? Lalu presiden bilang kami punya BRIN. Apa itu BRIN? Badan riset teknologi. Lalu mereka ketawa ngapain riset teknologi itu,” paparnya. Menurut Rocky pertemuan Jokowi dengan Elon Musk, seolah-olah hanya head line yang bisa membuat orang bangga presidennya. “Iya, tapi pertemuannya isinya apa. Jangan-jangan presiden justru dimanfaatkan sebagai bumper dari para pemain bisnis Indonesia untuk supaya lebih mudah. Padahal justru desain-desain perjanjian bisnis, bukan G to G atau G to B, tapi B to B.  Jadi itu intinya,” sindirnya.   Dugaan dijadikan bemper, kata Rocky terlihat nyata dengan sosok yang dibawa presiden selama di Amerika Serikat bahwa mereka pebisnis semua, bukan orang yang paham tentang masa depan bangsa ini sebagai bangsa yang memerlukan teknologi mutakhir. “Jadi bukan teknologi yang sedang diincer oleh Jokowi, tetapi bisnisnya itu. Nah, bisnisnya itu dikendalikan oleh orang-orang di sekitar presiden yang nama-namanya kita tahu dari fotonya. Jadi itu ngincer bisnisnya, bukan ngincer alih teknologi,” tegasnya. Rocky menyebut unicorn yang dibangga-banggakan Presiden di depan Elon Musk, itu seungguhnya punya asing yang digelontorkan untuk jadi showcase saja. “Kan unicorn Indonesia itu adalah tempat pajang unicorn-unicorn asing. Jadi, cuman mampir pasang nama saja. Dan semua yang disebut sebagai investasi berbasis digital, itu hancur semuanya. Bahkan menyeret sekandal antara Menteri BUMN dan kakaknya yang adalah pemegang saham di beberapa start up,” tegasnya. Dari fakta ini, kata Rocky tampak bahwa Presiden Jokowi tidak punya semacam intelektual standing untuk baca secara cermat. Keadaan  ini menunjukkan bahwa sekali lagi seluruh informan di istana yang membisiki presiden cuma mau ambil bisnisnya saja. “Kan mustinya ini dievaluasi oleh Kementerian, Menko, Menteri Keuangan, kemasukakalan dari perjalanan Presiden itu. Jadi sekali lagi, Indonesia akan didera oleh bahkan distagflasi, inflasi dan stagnasi. Karena betul tadi, begitu kita ditekan karena musti beli food yang mahal dari luar negeri, import, gandum yang pasti makin tinggi, lalu biaya energi juga jadi mahal karena NATO dan Amerika sudah pasti akan berhadapan dengan Rusia di panggung Eropa, lalu kita mengalami kesulitan ekonomi yang luar biasa,” paparnya. Hal semacam ini, kata Rocky tidak dipikirkan oleh presiden bahwa presiden malah bilang kalau ketemu Elon Musk maka Elon Musk bisa selesaikan inflasi dua digit Indonesia. Padahal, kita sudah mulai merasakan tekanan itu dari sekarang. “Jadi pasti soal-soal semacam ini yang kalau presiden pulang ke Indonesia diposisionir lagi. Namun, tiba-tiba Bank Indonesia menaikkan suku bunga, lalu uang beredar ditarik lagi untuk mengatasi inflasi. Ini hal-hal yang teknis harus disesuaikan di dalam negeri yang memerlukan konsentrasi presiden dengan kabinet itu nggak dipikirkan,” katanya . “Jadi begitulah. Tapi kan di media massa wah hebat, Presiden Jokowi ketemu Eden ketemu Joe Bi dan Elon Musk. Itu namanya imago saja, bermain dalam image.   Uniknya, oran tiba-tiba orang merasa masih ada harapan, “Oh Pak Jokowi hebat di fora internasional maka buat para pendukung dia the Cebongers, ini kemudian mengelu-elukan lagi, lalu lupa fakta-fakta riil di dalam negeri, soal inflasi, kenaikan harga energi, harga pangan, segala macam yang akan berakibat pada kerusuhan sosial,” tegasnya.     Menurut Rocky, kalau dibilang itu lagi cari rekanan bisnis, iya betul, tetapi kita tahu bahwa kalaupun rekanannya adalah BUMN, sementara BUMN dikendalikan juga oleh oligarki. “Dengan contoh tadi, investasi Telkomsel di Goto yang kemudian membusuk di situ karena harga sahamnya jatuh.  Atau Pak Jokowi dimanfaatkan saja oleh pebisnis-pebisnis yang ingin dapat akses langsung pada investor-investor Amerika. Jadi nggak ada urusan dengan apa yang disebut undang-undang dasar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itu nggak ada,” tegasnya. Tapi kemampuan analisis dari pendukung Jokowi, terutama buzzer, hanya sekadar ingin memberi harapan palsu sebetulnya.  “Dan harapan palsu itu mungkin bisa dibuat harapan riil kalau presiden ada di atas kepentingan-kepentingan ini, kalau presiden paham anatomi BUMN, presiden paham anatomi bisnis Indonesia,  maka kita percaya kalau presiden ke Amerika itu pasti karena presiden sudah memilih sesuatu untuk kepentingan bangsa,” katanya. Rocky menambahkan bahwa dari awal Pak Jokowi memang tidak punya kapasitas. “Bahkan membaca faksi-faksi bisnis di Amerika yang berlain-lainan arah idiologinya, ada yang tetap demokrat, ada yang ke republik, dan itu berbeda dalam soal urusan teknologi, kalau Republik dia mau teknologi senjata, kalau demokrat ingin teknologi yang makin lama makin humanitis. Jadi peta teknologi dunia Pak Jokowi nggak paham,” paparnya. “Kan presiden senang ketemu Elon Musk, tapi dia nggak ngerti  apa artinya. Presiden juga senang ketemu Joe Biden, tapi dia nggak ngerti sebetulnya,” tegasnya. Hal ini menurut Rocky sangat berbahaya, jika presiden tidak diimbangi dengan kapasitas presiden sendiri. “Lain kalau presiden betul-betul datang di depan konferensi pers lalu terangkan itu dari A sampai Z, lalu kita paham bahwa presiden memang in touch di dalam soal-soal semacam ini, dan itu tidak ada,” pungkasnya. (ida, sws)

Mimbar Bebas di Depan Kampus Muhammadiyah Ciputat : Serukan Aksi Serentak 19-20 Mei

Jakarta, FNN - Dari pinggiran selatan Jakarta sejumlah elemen mahasiswa dan elemen rakyat melakukan mimbar bebas di depan kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta Cireundeu Ciputat. Mereka menyatakan bahwa Reformasi telah dikhianati dan menyampaikan seruan aksi nasional pada tanggal 19-20 Mei 2022 dan seterusnya di gedung DPR/MPR. Sejumlah elemen mahasiswa dan rakyat yang hadir dalam mimbar bebas di depan kampus Muhammadiyah ini diantaranya Front Millenial Jabodetabek (FMJ), perwakilan mahasiswa Universitas  Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Pamulang (UNPAM), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), UPN Jakarta,  UIN Syarif Hidayatullah,     PTIQ, STAI Al-Aqidah, Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Universitas Islam Djakarta (UID), hadir juga Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando), HMI MPO Cabang Jakarta, HMI MPO Cabang Jakarta Selatan, dll.  Dari elemen rakyat di antaranya hadir Komunitas Masyarakat Jakarta Utara (Komju), Forum Pegawai Honorer Indonesia (FPHI), emak-emak Melati Indonesia, ARM, Front Nusantara, aktivis GN98, Buruh Jakarta utara, buruh Cikampek, LAKSI2000, KIM, KARAT, MPR, dan lain lain. Dalam orasinya mahasiswa menyampaikan bahwa korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) telah merajalela di Indonesia, mereka meminta diberantas dan diberi hukuman tegas kepada siapapun yang melakukan KKN termasuk mereka yang ada di istana. \"Reformasi telah dihianati, sebab faktanya korupsi merajalela di Indonesia\" tegas Febriditya (Adit) dalam orasinya. M.Thoriq dari Front Millenial Jabodetabek mengemukakan bahwa agenda mimbar bebas ini sebagai kelanjutan konsolidasi nasional 10-12 Mei 2022 di Cibubur.  \"Agenda mimbar bebas ini adalah kelanjutan dari konsolidasi nasional 10-12 Mei 2022, dan hari ini kami menyampaikan seruan aksi serentak nasional yang akan dilaksanakan pada 19-20 Mei dan seterusnya \" tegas Thoriq, aktivis FMJ dari  UPN Jakarta. Masa aksi juga mengingatkan kepada aparat agar tidak bertindak represif kepada para mahasiswa dan rakyat yang menyampaikan aspirasi \" kepada para aparat jangan represif karena kami demonstrasi menyampaikan aspirasi rakyat yang dijamin oleh undang-undang dan konstitusi UUD 45 \" tegas Yasri Nurdin dari HMI MPO Cabang Jakarta. (sws)

UAS Dideportasi dari Singapura

Jakarta, FNN – Singapura mendeportasi Ustad Abdul Somad (UAS) dan seluruh rombangan setibanya di Pelabuhan Tanah Merah Singapura dari dermaga Batam Center, Senin,16 Mei 2022. UAS membawa istri Ustadzah Fatimah dan bayinya Sami serta sahabat, istri dan anak usia 4 tahun, Aska, menuju Singapura dalam rangka liburan. Tiba di Pelabuhan Tanah Merah pukul 13.30, UAS mengurus administrasi di bagian Imigrasi. Seluruh rombongan menunggu pemeriksaan berlangsung. Sebagaimana diunggah video channel Hi Guys milik asisten UAS, kemarin, selepas pemeriksaan, satu demi satu rombongan ke luar dari pelabuhan. Ketika giliran UAS yang membawa tas pakaian bayi, seorang petugas Imigrasi Singapura menahan tas UAS dan menanyakan siapa saja rombongan UAS sambil ditunjukkan istri, bayi dan rombongannya yang sudah ada di pelataran pelabuhan. Petugas menarik UAS dan seluruh rombongan untuk masuk kembali ke ruang imigrasi. Khusus UAS lalu dimasukkan ke ruang 1×2 m, bertelaris putih. Seperti ukuran kuburan selama 1 jam. Ketika UAS bertanya, mengapa dimasukkan ke ruang ini, “Apakah karena teroris, ISIS, atau membawa narkoba?” Sang petugas pun tak bisa menjawab. Setelah sejam, UAS kemudian dimasukkan ke ruang lebih luas di mana rombongan sudah lebih dulu berada. “Anak teman saya, Aska, usia 4 tahun bilang, kita seperti dipenjara. Anak kecil bisa berkata seperti itu,” ujar UAS. Empat jam kemudian, pukul 18.20 seluruh rombongan dideportasi kembali ke Indonesia melalui Pelabuhan Batam dengan kapal ferry terakhir. Saat UAS ditanya dalam rangka apa ke Singapura. “Ya holiday, liburan. Sebab hari-hari ini hari libur. Bukan untuk berceramah. Singapura tidak tahu siapa UAS. Singapura tidak update data UAS. Saya ini profesor yang mendapat gelar dari universitas di Brunai Darussalan dan gelar doktor dari universitas di Selangor, Malaysia,” jelas UAS. Jadi, kata UAS, Duta Besar Singapura di Indonesia Anil Kumar Naya, wajib menjaskan mengapa mereka dideportasi. Kepada komunitas, kepada jamaah-  jamaah harus dijelaskan secara detail, kenapa dideportasi. “Singapura mengapa sombong, ya? Negara kecil saja. Kalau kita semua di Indonesia kencing bersama lalu pipa di arahkan ke Singapura, habis negara itu,” sindir UAS. UAS pernah dideportasi sebelumnya pada 2018 jauh sebelum kampanye Pilpres 2019 saat masuk ke Timor Leste. Padahal seluruh rencana sudah tersusun akan tablig akbar yang dihadir Xanana Qusmao. UAS dipulangkan hari itu juga. Ketika ditanya mengapa dipulangkan, kata petugas karena mendapat informasi dari Jakarta, kalau UAS adalah teroris. Rencana hari ini akan ada keterangan resmi dari UAS melalui channel. “Hi Guys Official” tentang deportasi. (IP)

Jaksa Agung Larang Koruptor Pakai Baju Koko dan Hijab

Jakarta, FNN – Fenomena tahanan koruptor yang tiba-tiba pakai baju koko dan berkopiah atau hijab ketika disidang di pengadilan. Ini membuat Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menaruh perhatian serius. Padahal sehari-harinya kita tahu banget bahwa mereka ini tidak mengenakan pakaian semacam itu. Apalagi kerudung ini pakaiannya banyak juga diantara mereka yang suka mengumbar auratnya. Bahkan, beberapa diantaranya itu biasanya tampil glamor tapi tiba-tiba ketika dia tampil dipersidangan itu betul tadi mendadak menjadi syar\'i, soleh, soleha itu dan menyaksikan fenomena semacam ini. “Saya yakin Anda itu sama dengan saya sudah lama ini kesel bertanya-tanya, ngapain sih kalau sidang mesti mengenakan pakaian yang terkesan sangat muslim atau muslimah sangat soleh dan soleha?” kata Burhanuddin. Dalam perbincangan di kanal Deddy Corbuzier, seperti disampaikan wartawan senior FNN Hersubeno Arief di kanal Hersubeno Point, Jaksa Agung mengaku sangat kesal dan bahkan dia pernah marah melihat fenomena semacam itu. Burhanuddin mengaku pernah memarahi anak buahnya. “Mengapa setiap kali di persidangan ini para terdakwa diberi baju koko dan peci?” Rupanya baju ini disediakan oleh para Jaksa Penuntut. “Tapi ini saya kira berlaku untuk tahanan-tahanan kelas teri atau tahanan pidana-pidana pencurian atau lain sebagainya. Pasti Anda selalu melihat ya mereka seragam. Kalau gak pakai baju koko, itu celananya hitam dan kemeja putih terus pakai kopiah,” ujarnya. Menurut Burhanuddin, kalau kita telusuri secara historis ini adalah bagian dari proses pencitraan di mana akhirnya kemasan itu lebih penting daripada isinya. “Atau tadi itu You Are What You Wear dengan anda menggunakan pakaian itu menunjukkan status Anda. Jadi, kalau Anda orang kaya itu berarti pakaian-pakaian Anda pakaian yang mahal, bagus atau branded,” kata Burhanuddin. Tapi, lanjutnya, dalam hal ini karena kasusnya di persidangan jadi dia ingin menyampaikan citranya, bahwa dia seorang Muslim yang baik gak mungkin dia korupsi. Namun, “Mereka tidak sadar bahwa apa yang telah mereka lakukan itu justru dampaknya buruk terhadap Islam secara keseluruhan kalau ini justru mereka ini mendistribusikan umat bahwa Islam itu identik dengan korupsi jadinya.” (mth/sws)

Dijamu Makan Pemegang Kunci Kabah, LaNyalla Didoakan Bermanfaat Bagi Indonesia

Mekah, FNN - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti beserta delegasi DPD RI dijamu makan malam oleh Pemegang Kunci Kabah, Syeikh Saleh bin Zain Al-Abidin Al-Syaibi di kantornya di kawasan Mekkah, Saudi Arabia, Ahad (15/5/2022) malam waktu setempat.  LaNyalla hadir bersama Wakil Ketua DPD RI Mahyudin dan Senator asal Lampung Bustami Zainuddin. Turut hadir mendampingi, Sekjend DPD RI Rahman Hadi, Deputi Administrasi Lalu Niqman Zubair dan Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin.  Sementara Syeikh Saleh didampingi putranya, Dr Abdurrahman Al-Syaibi. Ikut hadir dalam jamuan makan tersebut, Staf Konjen RI Jeddah Muzzafar Sahidu dan pengurus Hidayatullah Pusat Ustadz Andi Arlin.  LaNyalla berharap Syeikh Saleh diberi kesehatan dan kesempatan untuk kembali berkunjung ke Indonesia. Mengingat kunjungan terakhir keturunan Bani Syaibah tersebut pada tahun 2012 silam.  “Insya Allah, saya senang datang ke Indonesia. Karena Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar. Semoga Anda sebagai pejabat membawa manfaat bagi Indonesia, dan umat Islam,” tutur Syeikh Saleh yang tugas utamanya adalah membuka dan menutup pintu Kabah, membersihkan, mencuci, membungkus, dan mengganti kain Kiswah itu.  Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan kekeluargaan tersebut, LaNyalla dan dalegasi banyak menanyakan langsung prosesi pencucian dan penggatian kiswah Kabah kepada Syeikh Saleh.  Dijelaskan Abdurrahman Al-Syaibi, proses pencucian Kabah dilakukan dengan air Zamzam dan air mawar. Keempat dindingnya diseka dan dicuci dengan air wangi lalu ditutup dengan pembacaan doa.  “Kakek kami, Qusai bin Kilab, yang juga kakek Nabi, bertanggung jawab atas pemeliharaan Kabah. Lalu menyerahkannya kepada putra sulungnya, Abd al-Dar, dan seterusnya kepada keturunanya, hingga sekarang,” tukasnya.  Ditambahkan Al-Syaibi, nasihat leluhurnya agar merawat Kabah dengan dasar taqwa, serta menjaga prinsip-prinsip Islam, kejujuran, kerendahan hati, moral dan menyimpan kunci dalam tas khusus yang terbuat dari sutra hijau dan emas. “Jika ada tamu kerajaan yang ingin masuk Kabah, biasanya Raja memerintahkan kepada Gubernur Mekkah, lalu Gubernur menghubungi keluarga Al-Syaibi untuk membuka pintu sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ungkapnya.  Syaikh Saleh dan putranya juga menceritakan tentang sejarah kiswah Kabah, yang terkait dengan Raja Yaman Tubba. Dimana awalnya Raja Tubba hendak menyerang Mekkah dan meruntuhkan Kabah. Namun tiba-tiba dia menderita penyakit parah dan tidak bisa disembuhkan.  Lalu seseorang memberi tahunya, bahwa penyakit itu muncul karena niat buruknya mau menghancurkan Kabah. Lalu dia diminta untuk mengurungkan niatnya. Setelah itu dilakukan, Raja Tubba pulih dari penyakit. Setelah sembuh Raja Tubba mengirim hadiah kepada orang-orang Mekkah kain Kiswah untuk menutupi Kabah. Sejak itu Kabah selalu ditutup Kiswah dari generasi ke generasi. “Sekarang ini kiswah terbuat dari sutra alami khusus yang dicelup dalam warna hitam. Tinggi 14 m. Pada sepertiga atasnya adalah ikat pinggang yang terdiri dari 16 keping persegi yang dikelilingi kaligrafi ayat dalam Al-Quran. Sabuk ini lebarnya 95 cm dan panjangnya 47 meter,” beber Abdurrahman Al-Syaibi.  Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, selain diisi dengan jamuan makan bersama, LaNyalla dan delegasi banyak mendengar kisah-kisah seputar Kabah dari sang pemegang kunci. Diakhir pertemuan, Syaikh Saleh secara khusus mendoakan LaNyalla dan delegasi mendapat ridlo dari Allah SWT dalam menjalankan tugasnya. (*)

Aktivis Buruh Sebut Pengemudi Ojol Layak Dapatkan Jaminan Pensiun

Jakarta, FNN - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan pengemudi ojek online (ojol) layak mendapatkan dana pensiun sama seperti pekerja pada umumnya.\"Mereka berhak mendapat hak hak sebagai pekerja, upah layak, jaminan kesehatan, jaminan pensiun dan jaminan jaminan lain,\" kata Said dalam jumpa persnya di depan gedung DPR MPR RI, Jakarta Pusat, Sabtu.Menurut dia, pemerintah bisa menggunakan kapasitasnya untuk memperhatikan nasib para pengemudi ojol yang tidak mendapatkan jaminan apapun sebagai pekerja.Padahal, pengemudi ojol merupakan bidang pekerjaan yang paling banyak digandrungi masyarakat kalangan menengah ke bawah.\"Driver ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya, sehingga berhak mendapat hak hak sebagai pekerja,\" kata dia.Selain itu, dia juga berharap para pekerja rumah tangga (PRT) mendapatkan jaminan perlindungan yang layak.Dengan aksi demonstrasi yang digelar Partai Buruh hari ini, dia berharap pemerintah mau mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi tersebut.Massa menggelar aksi di depan gedung DPR MPR RI, siang ini. Terlihat massa buruh memenuhi sisi jalan depan gedung, tepatnya di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.Sambil menggelar aksi, mereka mendendangkan lagu perjuangan untuk membakar semangat massa. Suasa demonstrasi pun semakin semarak kala massa bernyanyi bersama.Di saat yang sama, ratusan petugas melakukan penjagaan di lokasi guna memastikan aksi berjalan dengan aman dan lancar. Hingga saat ini, kondisi di lokasi masih terpantau kondusif. (mth/Antara)

Kapolda Metro Jaya Traktir Bakso dan Ketoprak untuk Massa Buruh

Jakarta, FNN - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mentraktir bakso dan ketoprak bagi untuk massa buruh yang tengah berunjuk rasa di depan gedung DPR MPR RI dengan memborong seluruh dagangan penjual yang ada di kawasan itu, Sabtu.Dari pantauan sekitar pukul 11.30 WIB, terlihat Fadil beserta pasukan pengamanan datang untuk memeriksa jalannya aksi demo.Saat sedang berjalan di trotoar depan gedung Parlemen, dia menghampiri Mulyanto, salah satu pedagang bakso yang tengah berjualan di tengah massa.Fadil pun sempat berbincang dan menanyakan beberapa hal kepada Mulyanto. Setelah beberapa saat berbincang, Fadil lalu memberikan uang sebesar Rp900.000 kepada pedagang bakso tersebut untuk dibagikan kepada buruh yang ada di lokasi.Bukan hanya Mulyanto, Waluyo seorang pedagang ketoprak yang ada di sebelah Mulyanto juga mendapat uang sebesar Rp1.000.000 dari Fadil dengan maksud mentraktir seluruh peserta buruh.Setelah perbincangan itu selesai, Fadil beserta jajarannya langsung melanjutkan perjalanan untuk memantau situasi demonstrasi.Mulyanto mengaku Kapolda sempat bertanya tentang pendapatan dia sehari selama menjadi pedagang bakso.\"Habis itu dia langsung kasih bantuan untuk massa buruh. Saya bersyukur Alhamdulillah dagangan saya laris,\" kata Mulyanto. (mth/Antara)

Soal Ruhut Rasis, Komandan Patriot Revolusi: Saya Akan Kejar, Jujur Saya Marah, Saya Tersinggung

Jakarta, FNN - Politisi PDIP Ruhut Sitompul tengah ketiban sial. Ia dihardik warganet setelah mengunggah foto Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengenakan pakaian adat Papua (Koteka) dengan caption menertawakan \"Ha ha ha kata orang Betawi usahe ngeri X Sip deh\". Dalam foto yang diunggah Ruhut Sitompul itu, Anies Baswedan tampak tersenyum dengan latar belakang pepohononan. Politisi yang juga artis sinetron itu kini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev), Petrodes Mega Keliduan karena dinilai telah menimbulkan kebencian antar-suku, ras, dan golongan melalui unggahannya tersebut. Patriot Revolusi merupakan organ sayap Paramiliter Partai Rakyat Ruhut dilaporkan dengan tuduhan telah melanggar Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik (ITE). Unggahan Ruhut tersebut dianggap telah memberikan stigma buruk terhadap warga Papua. Kini berbagai kecaman terhadap politisi yang dijuluki kutu loncat itu telah memenuhi  Twitter. \"Ini betul-betul rasisme yang ga lucu. Selain menghina pak @aniesbaswedan, pak Ruhut juga menghina saudara kita orang Papua,\" cuit akun @berlianidris. \"Inilah sampah politik yang mesti dimusnahkan di Republik ini. Nyari makan dari ngejilat penguasa pasti akan bertingkah semaunya,\" kata akun @akarrum30758044. Petrodes mengaku kaget dan marah terhadap postingan yang diunggah Ruhut. “Saya kaget tiba-tiba dapat postingan dari Ruhut Sitompul. Dalam kondisi rakyat Papua yang sedang berkonflik dan ketidakpercayaan rakyat Papua terhadap pemerintah, adanya gerakan-gerakan yang cukup masif, lalu ada gerakan penolakan DOP, tiba-tiba ada seorang yang mencoba mengacaukan keadaan. Ini sangat mengacaukan, karena ini, walapun sederhana, tetapi  ini akan berefek meluas dan akan memicu konflik,” katanya kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Jumat, 13 Mei 2022. Petrodas menganggap apa yang dilakukan Ruhut membahayakan rakyat Papau. “Menurut saya ini sesuatu yang konyol dan salah. Saya tetap akan kejar. Saya jujur saya marah. Saya tersinggung, karena saya aktivis sosial, mantan pimpinan mahasiswa. Walaupun berpartai sampai hari ini saya masih aktivis sosial.  Saya masih aktif dalam perkumpulan rakyat Papua,” tegasnya. Petrodas semakin marah karena Ruhut dianggap orang yang tahu adat bagirakyat Papua. “Saya marah karena ketika Pak Jokowi, benar-benar mencoba menaruh fokus membangun Papua dan mengembalikan hati rakyat Papua, tiba-tiba seseorang yang tidak tahu adat, seseorang yang tidak tahu menghargai pemerintah, seseorang yang tdak paham kondisi, tiba-tiba langsung mengupload hal seperti itu. Ini kan sebetulnya salah. Beliau salah,” paparnya. Oleh karena itu, ia akan mengambil sikpa tegas terhadap Ruhut. “Saya harus mengambil sikpa tegas, saya akan tegur dia, dan  supaya tidak terjadi lagi hal-hal semacam ini. Ini sifatnya rasis dan melecehkan budaya Papua.  Walaupun malam hari, makanya saya langsung laporkan ke Polda MetroJaya,” paparnya. Petrodas mengaku bahwa pelaporan ini tidak ada kaitan dengan Anies Baswedan yang digadang-gadang menjadi presiden. “Ini tidak ada kaitan dengan Anies Baswedan. Siapapun yang diperlakukan seperti itu, melakukan lelucon seperti itu, saya tetap akan proses. Ini bukan persoalan Anies Baswedan. Mungkin dia terget Anies, tapi saya tidak persoalkan Anies. Kenapa disematkan busana adat papua lau kemudian gambar Anies Baswedan mengenaan busana adat Papua yang ada taring babinya lalu pakai mahkota lalu dijadikan bahan lelucon. Itu kan sesuatu yang nilainya sakral, kenapa dijadikan bahan lelucon. Itu adat turun temurun panjang hubungan Tuhan, manusia, dan alam,” tegasnya. Petrodas mengaku sudah dipertemukan dengan Ruhut dan Ruhut minta maaf, akan tetapi dia tidak dalam kapasitas memberi maaf. “Ini sifatnya universal, saya hanya sebagai person. Persoalan dia minta maaf ke saya, saya bukan siapa-soapa. Kita bicara tentang rakyat Papua,” paparnya. Namun dalam tradisi di Papua bahwa minta maaf itu tidak serta merta hanya minta maaf di depan media lalu kemudian selesai. ‘Saya memang tidak mampu menjawab itu, karena saya bukan siapa-siapa. Ini langusng kepada rakyat Papua, apalagi suku Dani. Ini ornamen adat dari suku Dani di Papua. Saya tidak bisa mewakili Suku Dani atau mewakili rakyat Papua untuk menerima permintaan maafnya beliau. Nanti malah bisa merusak nama saya karena saya punya tujuan baik,” tegasnya. Petrodas mengaku mendapat dukungan dari Koordinator mahasiswa seJawa Bali, ada beberapa aktivis di kampus Uncen,  mendoakan dan mendukung saya, termasuk Majelis Rakyat Papua. “Ada juga statamen tegas tentang apa yang dilakukan Ruhut. Saya maunya cepat supaya cepat diproses polisi.  Saya cegah supaya tidak ada konflik horizontal,” katana. (sof, sws) 

Prof. Syaiful Bakhri: Praktik Oligarki Dorong Perubahan

Jakarta, FNN – Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. DR. Syaiful Bakhri, SH, MH mengatakan, jejak-jejak perubahan kepemimpinan nasional telah mendapatkan respon dari para Cendekiawan, Aktivis Mahasiswa, Aktivis Perempuan, dan para Buruh. Itu terjadi karena adanya kegagalan dalam mengelola kesejahteraan rakyat, merosotnya pelaksanaan prinsip keadilan sosial, merobohkan semangat penegakan hukum, menguasai kelembagaan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif secara menyeluruh melalui perspektrum Oligraki dan membunuh demokrasi. Menurut pakar hukum pidana itu, ini menunjukkan pembusukan, regresi, dan memanipulasi negara hukum. Ketidakadilan dan kesenjangan menjadi konsekuensi yang berdampak pada menjauhnya cita-cita bernegara. “Perubahan itu telah nyata terjadi di depan mata, tidak terbendung laksana gelombang tsunami yang ditumpahkan oleh lautan,” tegasnya. Demokrasi yang sejati adalah pemenuhan persamaan di hadapan hukum, persamaan kesempatan mendapatkan akses perlindungan dan pemerataan kesejahteraan. Sedangkan, saat ini ketiga-tiganya tetaplah mitos hingga NKRI hanya wilayah tak bertuan. Profesor Syaiful mengatakan, hal ini tejadi akibat merebaknya praktik oligarki yang menancapkan pengaruh melalui kolaborasi Penguasa dan Pemegang Modal. “Pada akhirnya postulat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berhenti sebagai jargon,” katanya. (mth)

Partai Buruh: 50-an Ribu Buruh Akan Ikuti May Day Fiesta di GBK

Jakarta, FNN – Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan, ada dua kegiatan yang akan dilakukan Partai Buruh bersama Gerakan Buruh Indonesia pada Sabtu, 14 Mei 2022. Dua kegiatan itu adalah, pertama, pada pukul 10 00 – 12.00 WIB dilakukan aksi unjuk rasa di DPR RI. Sedangkan yang kedua, pada pukul 13.00 – 17.30 WIB berupa May Day Fiesta di Gelora Bung Karno (GBK). “Kegiatan ini adalah rangkaian peringatan May Day. Di mana pada tanggal 1 Mei kami juga menyelenggarakan aksi di KPU yang dilanjutkan dengan May Day Fiesta di Gedung Film Usmar Ismail,” kata Said Iqbal. Disampaikan, dalam kegiatan 14 Mei 2022, karena harus memenuhi protokol Kesehatan, jumlah massa yang seyogyanya 100 ribu dikurangi menjadi 50-an ribu orang. Mereka berasal dari DKI, Jabar, dan Banten. “Selain kegiatan di Jakarta, secara bersamaan, juga akan dilakukan aksi serempak di berbagai daerah: 20 ribu buruh di Surabaya, 5 ribu buruh di Semarang, 15 ribu buruh di Batam, 5 ribu buruh di Medan, dan puluhan ribu buruh lainnya yang tersebar di kota-kota industri seperti Yogyakarta, Aceh, Padang, Bengkulu, Riau, Lampung, Sulawesi, Makasar, Gorontalo, Morowali, Kendari, Bitung, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Maluku, Mataram, Ternate, dan beberapa kota industri lainnya,” lanjut pria yang juga menjadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini. Dalam acara May Day Fiesta yang diselenggarakan di GBK, akan diisi oleh orasi dari serikat buruh internasional dan Partai Buruh dari negara lain. Dari serikat buruh Internasional adalah Sekjend ITUC Sharan Burraw, Sekjend ITUC AP Shoya Yoshida, Presiden DGB, Konfederasi Serikat Buruh Brasil, Konfederasi Serikat Buruh Australia, Konfederasi Serikat Buruh Finlandia. “Sedangkan dari Partai Buruh dari negara lain adalah Partai Buruh Brasil, Australia, dan Finlandia,” tegasnya. Dalam momentum kali ini, Partai Buruh dan Gerakan Buruh Indonesia akan menyuarakan 18 tuntutan, sebagai berikut: 1. Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja; 2. Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas; 3. Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB; 4. Tolak upah murah; 5. Hapus outsourcing; 6. Tolak kenaikan pajak PPn; 7. Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran; 8. Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan; 9. Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria; 10. Stop kriminalisasi petani; 11. Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis; 12. Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS; 13. Pemberdayaan sektor informal; 14. Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja; 15. Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya; 16. Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang; 17. Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan 18. Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya. (mth)