ALL CATEGORY

RASIO ERICK THOHIR, Tolok Ukur Elkan Baggott

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior       MANUSIA lebih kompleks daripada angka. Manusia bukan matematika: 2+3=5. SDM Timnas juga bukan angka.    Elkan Baggott, Jay Idzes,  Shin Tae Yong, atau Ketum PSSI Erick Thohir, satu sama lain punya dimensi rasionalitas yang berbeda.    \"Terbuangnya\" salah satu generasi awal diaspora (Elkan Baggott), adalah satu dimensi. Dimensi yang sebetulnya tak perlu terjadi, bila informasinya terbuka di ranah publik. Pertanyaannya, Baggott terbuang atau dibuang oleh STY?      Hal yang diketahui publik,  Baggot tidak datang memenuhi panggilan \"play off\" (tiket terakhir) STY, melawan Guinea.    Alih-alih mengejar slot ke-24, setelah Timnas U-23 gagal menempati posisi tiga besar Piala Asia U-23 (Qatar), Indonesia dikalahkan oleh Tim yang tidak istimewa, Guinea.     Sejak itu, pemain Ipswich Town dengan bakat besar ini, tak pernah lagi menjadi pilihan \"coach\" Shin Tae Yong (STY). Keberadaan Elkan Baggott, bukan lagi menjadi hal yang luar biasa (extraordinary) bagi STY.    Publik pasti terheran. Keheranan makin bertambah, setelah muncul isu Elkan Baggott akan melepaskan kewarganegaraan Indonesia-nya. Publik sepertinya tak rela Elkan Baggot pergi. Baggott tidak punya kesalahan fatal. Indonesia akan rugi?     Asosiasi Sepak Bola  Thailand (FAT), pernah sangat menginginkan Baggot. Baggott yang lahir di Thailand, adalah Investasi PSSI yang tak boleh terbuang.  Dia memilih Indonesia, bukan Thailand. Satu bentuk keyakinan, Indonesia mesti dibelanya. Tak mungkin Baggot menolak panggilan di Timnas Indonesia.     Pemain belakang eksplosif dalam Timnas Indonesia ini, tentu mempunyai alasan fundamental, mengapa tak antusias kembali ke Timnas Indonesia.     Kabar satu sisi mencuat, karena pelatih Shin Tae Yong tak mau memanggilnya. Apa betul? Atau Baggot-nya yang tak ingin kembali memperkuat Indonesia, bila pelatihnya masih STY?     Tanpa titik desimal, tak ada yang bisa diukur. Apakah STY-nya yang tak lagi menginginkan Baggott, atau Baggot-nya yang sudah enggan berada di bawah kendali Shin Tae Yong.     Bisa jadi, PSSI melihat \"case\" Baggott sebagai \"benchmarking\" (tolok ukur) peringatan dini, bubarnya para diaspora? Manajemen PSSI mungkin telah mengumpulkan informasi dari Jay Idzes dkk, tentang  masa depan Timnas bila \'coach\' STY masih menukangi mereka.     Kisah Mees Hilgers yang beralasan cedera, saat dipanggil menjalani \"matchday\" ke-5 melawan Jepang. Lalu, Kevin Diks, mengatakan cedera dan pulang ke Belanda, jelang \"matchday\" ke-6 melawan Arab Saudi. Adalah dua misteri yang hanya PSSI dan sang pemain, yang tahu.     Pilihan antara meminggirkan STY, dengan perginya diaspora (pemain naturalisasi) adalah dua \"choice\" yang sulit bagi Ketua Umum PSSI Erick Thohir.      Keputusan seperti \"petir di siang bolong itu, tak pernah disangka oleh mayoritas publik, yang \"terlanjur sayang\" pada STY.        Solusi Erick Thohir, dengan melahirkan polemik di tengah optimistis jelang lawan Aussie (Australia) dan Bahrain, seperti meredupkan antusiasme publik.     Namun, \"cover both side\" saya mengatakan. PSSI jauh lebih tahu, keputusan apa yang mesti diambil. Sikap mengakhiri kerjasama dengan STY, sudah dikalkulasi \"lost\" dan \"benefit\"-nya. Tak ada yang keliru!     \"Semilir angin\", cerita tersembunyi kekalahan Timnas Indonesia vs China (1-2) di \"matchday\" ke-4, dan kemenangan 2-0 (Indonesia-Arab Saudi/\'matchday\' 6), makin menguatkan dugaan. Ada persoalan psikologis antara skuad diaspora dengan \'coach\' Shin Tae Yong.     Di satu sisi, banyak pelajaran disiplin dan nilai nasionalisme yang diajarkan STY, dalam membangun Timnas Indonesia. Kenaikan hampir 50 level di rangking FIFA (2019-2025), itulah jasa baik STY kepada kita.     Hanya saja pemikiran manusia (pemain), jauh lebih independen ketimbang angka-angka (statis). Lebih sulit diukur berdasarkan ekuitas, dan marjin laba dalam konsep \'trading\'.     Pemain adalah ekuitas (modal) kita. Sementara marjin adalah kemenangan dan keuntungan.    Kemenangan, atau kekalahan dalam satu \"matchday\" (Kualifikasi Piala Dunia), acap dipengaruhi suasana kebatinan para pemain.     Peringatan dini, mumpung masih ada waktu 2,5 bulan, PSSI  melakukan langkah ekstreem. Mengganti Shin Tae Yong, sebelum \"matchday\" ke-7,8,9, dan 10.     Tak usah terlalu khawatir dengan \"perginya\" Shin Tae Yong. Berpikirlah seperti  seorang \"imajiner\". Pelatih baru Timnas Indonesia: Patrick Kluivert, atau Louise Van Gaal,  akan punya resep lebih baik dari STY.      Kemampuan Erick Thohir melihat STY, menganalisis  beberapa skenario. Akhirnya memberinya pilihan, Shin Tae Yong harus pergi. (***).

Usia Pensiun Bertambah: Berkah atau Musibah

Jakarta | FNN - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) , Mirah Sumirat, SE menyikapi keputusan Pemerintah yang telah menetapkan kenaikan usia pensiun pekerja menjadi 59 tahun mulai 1 Januari 2025. Kebijakan itu diatur dalam Peraturan Pemerintah(PP) Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggara Program Jaminan Pensiun. Pada Pasal 15 menetapkan usia pensiun pertama kali ditetapkan pada usia 56 tahun. Setelah itu usia pensiun akan bertambah satu tahun setiap tiga tahun sehingga mencapai usia 65 tahun. Apa bila pekerja masih mau di pekerjakan kembali padahal masa pensiunnya sudah terpenuhi , maka peserta tetap dapat memilih menerima uang pensiun pada saat masa pensiun atau pada saat berhenti bekerja paling lama masa 3 tahun setelah masa pensiun. Tertuang dalam pasal 15 ayat 4. Menanggapi penambahan usia Pensiun 59 tahun menurut Mirah Sumirat, ada dua sisi yaitu pekerja/buruh akan terus mendapatkan kepastian pekerjaan dengan masih menerima upah, tapi ada sedikit kekawatiran lain yaitu  bagaimana tentang produktifitas?? karena bekerja dengan usia yang lama tentu fisik dan mental akan menurun dan akan mempengaruhi produktifitas hal ini khususnya terutama bagi Pekerja/Buruh yang bekerja dengan mengandalkan fisik.  Lalu sisi yang lainnya adalah Mirah  mempertanyakan bagaimana dengan pekerja yang TerPHK diawal atau sebelum memasuki usia pensiun,Pekerja/Buruh di PHK di tengah jalan, contoh saat usia 40 tahun sudah di PHK maka masih ada waktu tersisa 19 tahun untuk mencapai usia pensiun 59 tahun. Hal ini tentu Pekerja/Buruh tersebut harus menunggu waktu yang sangat lama  untuk bisa menerima dana pensiunnya artinya akan pekerja/buruh akan kehilangan kesempatan untuk menjadikan sebagai peluang untuk membangun ekonomi dan membantu financial mereka, terutama yang sangat  membutuhkan untuk keperluan jangka pendek. Hal ini perlu di carikan solusinya sehingga tidak merugikan Pekerja/Buruh.  Belum lagi terjadi permasalahan lainnya yaitu masih banyak perusahaan yang belum mematuhi Peraturan perundangan dalam hal penetapan usia pensiun. Banyak Perusahaan yang menetapkan usia pensiun Pekerja/buruh nya di bawah usia pensiun yang telah diatur oleh Perundangan. Ada perusahaan yang menetapkan usia pensiun bagi pekerja/buruhnya di usia 40 tahun, 45 tahun, 50 tahun, 55 tahun, yang intinya di bawah usia pensiun yang telah di tetap kan sesuai peraturan perundangan. Parahnya lagi  hal ini Perusahaan mengatur di Dalam Perjanjian Kerja Bersama. Seharusnya ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah agar menindak tegas perusahaan yang melakukan pelanggaran perundangan. Mirah menginformasikan bahwa selain Uang pensiun yang begitu lama diterima juga jumlahnya tidak memadai alias sangat kecil. Rekomendasi dari ILO system dari dana pensiun memberikan penggantian penghasilan yang memadai sehingga pekerja bisa mempertahankan hidup layak setelah pekerja pensiun.Besaran jumlah penggantian pensiun sekitar 40 persen hingga 60 persen dari pendapatan terakhir Pekerja sebelum mereka pensiun, hal ini berdasarkan perinsip pada saat pensiun harus bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, papan, dan untuk kebutuhan lainnya. Yang terjadi saat ini dana pensiun yang diterima paling sedikit didapatkan sebesar Rp 300.000 untuk setiap bulan dan paling banyak didapatkan sebesar Rp 3.600.000 per bulan. Dan besaran manfaat Pensiun paling sedikit dan paling banyak disesuaikan setiap tahun berdasarkan Tingkat inflasi umum Tahun sebelumnya, pasal 18 ayat 3. Jaminan sosial yang baik dan layak bagi Pekerja/Buruh memberikan manfaat yang sangat banyak bagi Pekerja/Buruh setelah tidak bekerja, Pekerja/Buruh sudah membayar pajak pada saat dia masih produktif  tentu hal itu harus di kembalikan pada saat mereka sudah tidak mampu bekerja sehingga bisa hidup layak. Pekerja/Buruh sangat berjasa dalam membangun ekonomi suatu bangsa rakyat sejahtera maka negara menjadi kuat. Pungkas Mirah Sumirat SE. (*)

Menyibak Tabir Misteri Nusantara:  Tempat Seseorang Memahami Solusi dari Apa Yang Terjadi di Ringin Telu (5)

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  Serat Musarar Joyoboyo Prabu Jayabaya atau Sri Warmeswara, yang dalam pengucapan bahasa Jawa disebut Joyoboyo, hidup pada tahun 1135–1159. Ia adalah raja dari Kerajaan Kediri atau Panjalu yang dikenal sebagai pemimpin bijak dan peramal ulung.  Jayabaya juga dikenal sebagai sosok di balik penerjemahan kisah Mahabharata dari India Kuno ke dalam bahasa Jawa, yang melahirkan kisah populer Bharatayudha.  Jayabaya juga dikenal karena ramalannya yang dikenal sebagai \"Jangka Jayabaya\".  Ramalan - ramalannya masih diperhatikan banyak orang, ratusan tahun setelah kematiannya, khususnya di pulau Jawa. Gambaran carut marut negara ini akan di awali dengan menandai suatu masa atau periode dalam \"Sinom bait 18\" yang berbunyi : ”Dene jejuluke nata, Lung Gadung Rara Nglingkasi, Nuli salin gajah meta, Semune tengu lelaki, Sewidak warsa nuli, Ana dhawuhing bebendu, Kelem negaranira, Kuwur tataning negari, Duk semana pametune wong ing ndesa.” ”Nama rajanya Lung Gadung Rara Nglingkasi kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan tatanan negara tidak karu-karuan. Waktu itu pajaknya rakyat adalah..” Menyimpan misteri siapa yang dimaksud \"Lung Gadung Rara Nglikasi, Gajah Meta\'. Dalam bait ini juga dikatakan bahwa negara selama 60 tahun menerima kutukan sehingga negara terus dalam goncangan. 60 tahun dimulai dari tahun berapa dan sampai tahun berapa.  Kalau sejak kemerdekaan di tahun 2007 saat ini adalah 62 tahun. Bahkan di era Presiden Jokowi sejak 2014 sampai 2024 negara mengalami kerusakan yang sangat parah. \"Dalam bait 20 dikatakan\": \"Bojode ingkang negara, Narendra pisah lan abdi, Prabupati sowang-sowang, Samana ngalih nagari, Jaman Kutila genti, Kara murka ratunipun, Semana linambangan, Dene Maolana Ngali, Panji loro semune Pajang Mataram.” \"Lalu pada bait 21 tertulis :\" ”Nakoda melu wasesa, Kaduk bandha sugih wani, Sarjana sirep sadaya, Wong cilik kawelas asih, Mah omah bosah-basih, Katarajang marga agung, Panji loro dyan sirna, Nuli Rara ngangsu sami, Randha loro nututi pijer tetukar.” Bait 20 menggambarkan situasi negara yang kacau. Pemimpin jauh dari rakyat kemudian berganti jaman Kutila. Yaitu masa karakter pemimpinnya saling jegal untuk saling menjatuhkan (Raja Kara Murka). Misteri yang harus di cari, siapa dua Raja ( Presiden) yang terus-menerus bertengkar  Bait 21 menggambarkan ; negara dipimpin oleh orang pandai dan kaya tetap tidak berdaya. Rakyat tetap sengsara, rumah hancur berantakan diterjang jalan besar Misteri lain yang muncul yaitu : \" ganti kekuasaan dengan lambang Rara ngangsu, randha loro nututi pijer tetukar, itu siapa ?.” Solusi mengapa terjadinya carut marut ada pada bait 22 dikatakan: ”Tan kober paes sarira, Sinjang kemben tan tinolih, Lajengipun sinung lambang, Dene Maolana Ngali, Samsujen Sang-a Yogi, Tekane Sang Kala Bendu, Ing Semarang Tembayat, Poma den samya ngawruhi, Sasmitane lambang kang kocap punika.” ”Tan kober paes sarira, Sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.” Perlambang Tan kober paes sarira, Sinjang kemben tan tinolih bermakna pemimpin yang tidak sempat mengatur negara karena direpotkan dengan berbagai masalah. Perlambang Semarang Tembayat merupakan tempat dimana tempat seseorang memahami dan mengetahui solusi dari apa yang terjadi. Semarang Tembayat merupakan tempat yang masih misteri  Telah diungkapkan oleh Prabu Joyoboyo. Guna membantu memecahkan misteri ini dapatlah saya pandu sebagai berikut : Sunan Tembayat adalah Bupati pertama Semarang. Sedangkan tempat yang dimaksud adalah lokasi dimana Kanjeng Sunan Kalijaga memerintahkan kepada Sunan Tembayat untuk pergi ke Gunung Jabalkat (Klaten).  Tetapi secara  spiritual, lokasi itu dinamakan daerah “Ringin Telu (Beringin Tiga)\" berada di daerah pinggiran Semarang. \"Semarang Tembayat juga bermakna Semarang di balik Semarang. Maksudnya adalah di balik lahir (nyata), ada batin (gaib). Kerajaan gaib penguasa Semarang adalah “Barat Katiga”. Insya Allah lokasinya adalah di daerah “Ringin Telu” itu.\" Semarang Tembayat dapat diartikan : SEMARANG TEMpatnya BArat DaYA Tepi. Dapat diartikan lokasinya adalah di Semarang pinggiran arah Barat Daya. \"Lokasi ini harus di cari karena pada bait 22 ini, petunjuknya cukup sebagai arah dan tempatnya\"_ . (Bersambung).

Fahri Hamzah Nilai Program Makan Bergizi Gratis Upaya Presiden Prabowo Ciptakan SDM Indonesia Berkualitas

Jakarta | FNN –Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah memberikan apresiasi atas peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto yang resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025.  Menurut Fahri, program ini sebagai upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. \"Program ini (makan bergizi gratis) adalah langkah nyata pemerintah dalam membangun generasi unggul dan kompetitif menuju visi Indonesia Emas 2045,\" sebut Fahri melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/1/2025). Dengan adanya program makan bergizi gratis, lanjut Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) itu, sejarah mencatat bahwa pemerintah hadir sejak dini dalam investasi membangun bangsa. \"Ini adalah pijakan penting untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul, berdaya saing, dan tangguh,\" ujar Fahri seraya menambahkan bahwa fokus utama dari program MBG adalah pengembangan SDM, termasuk upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Pemerintah, masih menurut Fahri, juga berharap program ini dapat menjangkau lebih banyak wilayah di seluruh Indonesia, sehingga memberikan dampak signifikan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan berdaya saing global. \"Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menghadirkan kebijakan yang berorientasi pada masa depan bangsa. Dengan program ini, kita optimistis mampu menjadi negara maju pada tahun 2045,\" demikian Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Periode 2014-2019 itu. ***

Lagi, Semua Tergugat PIK-2 Serentak Mangkir

Jakarta | FNN - Sidang ke-2 kasus Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK-2) pada hari Senin (6/1/2025), kembali dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.  Proyek yang diduga bakal menjadi kawasan Negara Dalam Negara ini digugat oleh puluhan tokoh masyarakat yang peduli nasib NKRI ke depan. Sidang ini digelar setelah ditunda selama 3 minggu lalu. Pada sidang pertama para tergugat hanya dihadiri oleh tergugat 2 dan 3. Lainnya tidak mau hadir semua. antara lain Tergugat I PT. Agung Sedayu Group (Sugiyanto Kusuma) alias Aguan dan tergugat IV Nono Sampono sebagai Dirut PT. Kukuh Mandiri dan PT Sedayu Sejahtera Abadi (unit usaha Agung Sedayu Group). Juga mantan Presiden Jokowi selaku turut Tergugat, tidak menghadiri sidang tersebut. Pada sidang kedua, mereka kompak dan koor serempak tidak mau hadir secara lengkap. Panggilan I (pertama) kepada Penggugat tersebut, atas nama Aguan beralamat; jalan Marina Raya, Kel. Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Kuasa hukum para penggugat antara lain Juju Purwantoro, SH, Khozinudin, SH, dkk, dalam perkara \'a quo\' menggugat Aguan sebagai Tergugat I telah dipanggil secara patut dengan alamat; jalan Marina Raya, Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Surat panggilan sidang tersebut ternyata kembali, dengan alasan alamat tidak ditemukan.  Demikian juga untuk surat panggilan kepada Nono Sampono, surat panggilan tersebut kembali dengan alasan yang sama. Sedangkan surat panggilan sidang untuk mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diterima, tetapi tidak ada keterangan lebih lanjut. Setelah melalui konfirmasi dalam persidangan, akhirnya disepakati majelis akan melakukan panggilan ulang kepada Aguan, Nono Sampono, dan Jokowi. Panggilan ulang dilakukan untuk sidang keTiga baik kepada Aguan maupun Nono Sampono. Kepada Aguan dialamatkan lewat kantor mereka beraktifitas sehari-hari yaitu; Tower Agung Sedayu Group, 8 dan 10flr unit G, jalan Marina Raya, Kel.Kamal Muara, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Agung Sedayu Group, dengan alamat Kukuh Mandiri Kestari, jalan Marina Raya. Sedangkan untuk Nono Sampono, selaku Dirut PT. Kukuh Mandiri dan PT. Sedayu Sejahtera Abadi (unit bisnis Agung Sedayu Group), dengan alamat yang sama kepada Aguan tersebut. Perihal alamat kantor Aguan dan Nono tersebut, adalah para tokoh bisnis yang sudah sangat dikenal di Indonesia. Jadi pihak Pengadilan Jakarta Pusat tidak perlu lagi beralasan dengan alamat tidak diketahui, ataupun pimpinan perusahaan tidak dikenal. Sebetulnya nyata- nyata alamat kantor tersebut sudah jelas, domisili di Jakarta, demikian juga siapa pimpinan perusahaannya sudah sangat dikenal publik. Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK-2) sangatlah strategis tapi penuh kontroversi karena dikaitkan juga dengan proyek Strategis Nasional (PSN). Tampaknya pengembang PIK-2 \'mendompleng\' PSN tersebut. Proyek PIK-2 jelas akan merugikan rakyat terdampak, merugikan kepentingan umum. Mereka membeli lahan rakyat secara paksa dengan harga sangat murah dan memagari laut secara sepihak. Aguan dengan korporasinya telah membatasi mata pencaharian warga untuk bertani, beternak ikan dan sebagai nelayan. Hal itu jelas sangat merugikan kehidupan masyarakatnya.  Padahal PSN masih sedang dievaluasi dan dikaji oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Masyarakat perlu segera dikeluarkannya keputusan rekomendasi (sesuai janji Husein) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) atas adanya PSN dan proyek PIK-2 di Jakarta Utara tersebut. Ini terkait ketidaksesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi maupun RTRW Kota/Kabupaten di kawasan tersebut. Bahkan, PSN juga PIK-2 tak memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Kawasan dengan total 1.700 tersebut, 1.500 hektarnya masih masuk dalam kawasan Hutan Lindung. Oleh karenanya majelis hakim setelah melakukan panggilan sidang kedua kepada Aguan dan Nono Sampono, termasuk Jokowi, maka harus melanjutkan sidang sesuai pokok perkara, walaupun tanpa kehadiran tergugat (verstek). Hal itu adalah sesuai ketentuan Pasal 125 HIR, Pasal 149 ayat (1) RBg, dan Pasal 78 Rv, sebagai berikut: Pasal 125 HIR ; \"Jika tergugat tidak datang pada hari perkara itu diperiksa, atau tidak pula menyuruh orang lain menghadap mewakilinya, meskipun ia dipanggil dengan patut, maka gugatan itu diterima dengan tidak hadir (verstek), kecuali kalau nyata kepada pengadilan negeri bahwa pendakwaan itu melawan hak atau tidak beralasan\". Majelis hakim telah memutuskan untuk menunda sidang hingga 20 Januari 2025. Para tergugat diharapkan dapat hadir dipersidangan secara lengkap, tanpa alasan yang dicari-cari. (abd).

Gagal Menghapus Ideologi Angpao - Presiden Hanya Omon - Omon

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  Sejak jaman penjajah sampai saat ini, perilaku dan tabiat saudagar etnis Cina tidak berubah \"Ideologinya adalah Angpao\". Semua pejabat pengambil kebijakan negara masih dalam \"genggaman Ideologi Angpao\". Munculnya info dari Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan mengevaluasi Proyek Strategis Nasional, diapresiasi tetapi untuk menjaga kewaspadaan kita, jangan buru buru dipercaya. Mengingat para kapitalis Oligarki di Indonesia telah mendominasi dan menguasai bidang perkebunan, pertanian, pertambangan, perdagangan luar negeri, industri dan perbankan. Khusus Perbankan total dalam kendali dan genggaman Oligarki. Jumlah TKA asal Tiongkok telah menempati dan menguasai  proyek-proyek besar di bawah program kerja sama Belt and Road Initiative (BRI). Beredar pernyataan diduga James Riyadi, dalam 10 tahun mendatang, rakyat China akan eliminasi pribumi Indonesia. Pernyataan tersebut diunggah oleh akun Facebook “Informasi Kegubernuran 9 Naga”, seperti dikutip dari terkini.id pada Kamis, 6 Mei 2021. Selama pandemi  dimulai pada akhir tahun 2019 – 2020 – 2021 terdapat 1.238 penerbangan dari RRC tujuan Indonesia melalui bandara-bandara internasional maupun bandara-bandara kecil di seluruh wilayah Indonesia. Sementara 933 kapal-kapal besar dan sedang telah sukses membawa para emigran melalui pelabuhan-pelabuhan besar dan pelosok di Indonesia. Program Presiden Jokowi sejak tahun 2014 yaitu membuka 10 juta lapangan kerja bagi rakyat China telah melebihi kuota. Hingga tahun 2021 telah melampaui 17 juta rakyat China  berdiam di seluruh pelosok-pelosok wilayah Indonesia. Warga Tiongkok telah membangun pemukiman khusus,  menjadi pemukiman untuk selamanya di dekat lokasi proyek besar. Bahkan sudah dibangun di luar proyek PSN kawasan real estate perumahan mewah, seperti kawasan BSD dan PIK (Pantai Indah Kapuk) dan kawasan lainnya,  disebut-sebut diperuntukkan warga Tiongkok, baik yang sudah bermukim maupun yang baru datang. Sadar atau tidak di kawasan kawasan tersebut pada gilirannya nanti akan sangat membahayakan dan mengancam kedaulatan negara Republik Indonesia. Pada kawasan tersebut akan mengalami transformasi  perubahan sosial, ekonomi, dan fisik menjadi  kawasan \"Pecinan\" dan akan menggeser penduduk asli yang umumnya memiliki status ekonomi lebih rendah.  Ketika suatu kawasan mengalami gentrifikasi, pendatang baru etnis Cina dari kelompok sosial-ekonomi lebih tinggi akan membawa pandangan politik, nilai, dan kepentingan yang berbeda dari penduduk asli. Karena voter`s gentrification misinya adalah usaha untuk mengubah orang lokal atau pribumi yang dulunya mayoritas menjadi minoritas atau  akan dimusnahkan bahkan Indonesia akan punah, berubah menjadi duplikat Singapura. Ideologi mereka adalah Angpao, semua bisa dibeli oleh Oligarki, tiba saatnya bukan hanya Bupati / Walikota , Gubernur bahkan Presiden akan mereka ambil. Gagal mencegat Ideologi Angpao, semua yang diucapkan dan dilakukan Presiden hanya omon omon.(*)

Ketua Umum PDKN: Gabung BRICS, Presiden Prabowo Tak Mustahil Galang Kesepakatan Dunia Melakukan Reformasi Hak Veto di PBB

Jakarta | FNN - Ketua Umum PDKN Dr. Rahman Sabon Nama menyambut gembira atas langkah politik luar negeri Indonesia  resmi menjadi anggota BRICS. Pengumuman itu disampaikan oleh pemerintah Brasil sebagai Ketua BRICS pada Senin 6 Januari 2024. Kepiawaian dan kelincahan Presiden Prabowo dalam diplomasi internasional, kata Rahman di Jakarta, Rabu (8/1/2024), dapat memosisikan Indonesia dalam peran strategis keanggotaan BRICS.  BRICS didirikan pada 16 Juni 2009 merupakan akronim dari Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa. Kelima negara tersebut memiliki visi dan misi yang sama, sehingga membentuk kelompok negara. Dalam posisi itu dia mengatakan, Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN) mendorong pemerintahan Prabowo untuk melakukan dipolamasi  luar negeri, menuntut  kesepakatan dunia untuk melakukan Reformasi Hak Veto di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Hak veto adalah mekanisme yang ditentukan oleh PBB pasca Perang Dunia II (1939-1945)  untuk memastikan keamanan global dengan memberikan  hak istimewa kepada 5 negara yaitu Amerika, Rusia, China, Perancis dan Inggeris. Rahman mengatakan bahwa hak veto ini patut dipertanyakan karena menjadi alat politik Amerika dan sekutunya dalam struktur PBB,  serta menjadi penghalang utama menegakkan keadilan dan keamanan dunia. Walaupun sejatinya, menurut Rahman, hak veto itu diberikan dengan tujuan  menciptakan keseimbangan keamanan dalam kekuatan  negara-negara besar. “Dalam catatan saya”, kata alumnus Lemhanas RI ini, “lewat sebulan yang lalu, Amerika menggunakan hak vetonya dalam mencegah Resolusi PBB yang meminta gencatan senjata segera diberlakukan tanpa syarat di Semenanjung Gaza Palestina untuk mengakiri serangan Israel di wilayah itu.” “Ketidak-adilan hak veto seringkali digunakan Amerika dalam menghadapi konflik di Palestina untuk melindungi Israel dan pemimpinnya,” tandas Rahman sembari melabelinya sebagai kepincangan akan nilai-nilai berkeadilan. Itu sebabnya dia mengatakan bahwa dirinya serta para raja-sultan yang tergabung dalam PDKN mendorong pemerintahan  Presiden Prabowo Subianto  mengambil langkah insiatif untuk keadilan, ketertiban dan keamanan global. “Langkah itu dapat ditempuh dengan melakukan diplomasi menggalang dukungan anggota BRICS, agar hak veto PBB dikaji ulang dengan memasukan Indonesia untuk memiliki hak veto atau meniadakan sama sekali hak veto,” kata Rahman. Indonesia, menurutnya, dapat menggalang dukungan itu dengan negara-negara Islam OKI, Liga Arab, negara teluk dan negara-negara anggota BRICS. Ihwal kenapa Indonesia punya posisi substantif untuk memiliki hak veto, Rahman mengatakan, “dukungan-dukungan financial yang kuat  dari aset collateral Kerajaan Nusantara sebagai garantor yang selama ini digunakan dunia  untuk pencetakan matauang dunia.” “Collateral Dinasti Kerajaan Nusantara dapat digunakan sebagai garantor untuk pencetakan matauang  BRICS dengan menerapkan sistem kuantum keuangan global, dan menjadikan mata uang BRICS sebagai mata uang dunia,” pungkas Rahman Sabon Nama. [abd]

Sejak Kapan Nusantara dalam Genggaman Cina: Ideologi Saudagar Cina adalah Angpao

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  MASA penjajahan berabad abad lamanya telah mewariskan kepada Indonesia struktur perekonomian yang didominasi perusahaan asing dan para pedagang Cina. Belanda mendominasi bidang perkebunan, pertanian, pertambangan, perdagangan luar negeri, industri dan perbankan. Semua perusahaan besar di tangan mereka. Golongan etnis Cina menguasai sektor menengah menjadi perantara perusahaan asing dengan orang pribumi. Etnis Cina menguasai industri kecil menampung hasi dari petani sebagai perdagangan antar wilayah. Sejak itulah Nusantara susah masuk dalam perangkap genggaman Cina. Perlahan tapi pasti mempersiapkan penguatan eksistensi penguasaan Nusantara dengan membawa masuk banyak imigran Cina ke Indonesia. Untuk membentuk koloni baru yang kita kenal dengan nama Pa-Cinaan sering kita kenal Pecinan, kaum pribumi tetap menjadi kelas pinggiran. Pada era perjuangan dan paska kemerdekaan, perilaku dan tabiat mereka tidak berubah. Ideologinya adalah Angpao, untuk tetap eksis menguasai pejabat negara, sebagai penguasa dan pengambil kebijakan negara. Pada masa kemerdekaan ekonomi mutlak sudah dikuasai oleh mereka, ketololan pejabat penguasa negara tetap dalam kendali Saudagar Cina, dikendalikan dalam setiap pengambilan kebijakan negara untuk memperkuat etnis Cina menguasai Nusantara. Pada masa Presiden Sukarno dan Suharto, yang paham atas kejadian sejarah di atas, sekuat tenaga masih ada upaya pengendalian kekuatan dan kekuasaan pedagang etnis Cina.  Sampailah pada pada Presiden Jokowi sangat mengerikan bukan saja kedaulatan negara diserahkan ke Saudagar Cina bahkan di berikan karpet merah dengan leluasa menjajah Nusantara. Bahkan imigrasi etnis Cina dengan dalih Tenaga Kerja Asing (TKA ) masuk ke Nusantara dengan bebas dengan alasan investasi dan lebih parah diberi payung hukum Program Strategis Nasional (PSN).  Lebih gila lagi mereka difasilitasi untuk membangun pusat pusat hunian warga Etnis Cina dengan kawasan lebih luas dan eklusif seperti PIK 1 dan akan di bangun PIK 2 dan PIK di sepanjang pantai Pulau Jawa dan kawasan lainnya di luar Jawa. Apa yang membuat penguasa kita benar benar buta sejarah terhadap penghianatan demi penghianatan terus mereka lakukan. Sangat mungkin karena buku-buku sejarah dengan rapi disembunyikan.  Hampir dipastikan Presiden sekelas Jokowi yang buta sejarah menjadi penyebab Nusantara dalam kondisi gawat darurat dalam genggaman cengkeraman saudagar etnis Cina. Pengkhianatan Cina lebih merupakan kelaziman perilakunya sejak jaman penjajahan, pra dan paska kemerdekaan. Kaum pribumi tetap dikorbankan sebagai kelas terbawah bahkan akan dimusnahkan. Ribut ribut soal dugaan korupsi Jokowi menjadi terlalu sederhana di bandingkan dengan penghianatan Jokowi menjual kedaulatan negara, terang benderang masuk kategori Jokowi sebagai PENGKHIANAT NEGARA - hukumannya adalah hukuman mati. (*)

SUKSESI SHIN TAE YONG, "Bagai Hujan Jatuh ke Pasir"

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior      HORMATI keputusan PSSI! Sambil mengatakan. \"Bagai hujan jatuh ke pasir\", jasa \'coach\' Shin Tae Yong (STY), tak terbalaskan hingga kapan pun.     Sangat memahami, mengapa Shin Tae Yong (STY) harus diganti. Mudah dimengerti. Bila PSSI ingin \'step\' yang dibangun mantan pelatih Piala Dunia Timnas Korea Selatan ini, memiliki \'lekuk\'  lain. Perspektif dan nuansa baru!     Resonansi lima tahun STY telah membawa angin segar (fresh breeze) untuk Timnas Indonesia. Meski kurun itu belum satu gelar pun yang dihasilkan STY. Namun, fundamental sepak bola Indonesia telah berubah ke arah yang tepat.      Penggantian STY, bukan karena dia gagal. Keberhasilan membangun Timnas tidak melulu karena menang dan juara. Apalagi saat dia datang ke Indonesia (akhir 2019), kondisi sepak bola kita berada di tingkat \"paria\" (menyedihkan). Ditambah dengan wabah Korona hingga 2022.       Kedatangan suksesor, apa itu: Patrick Kluivert, atau Marco Van Basten, bahkan mantan pelatih (Bayern Munich, Ajax Amsterdam, Manchester United,  Barcelona),  Louis Van Gaal, tinggal memperbaharui kerangka Timnas yang telah dibentuk STY.       \"Kecerdasan emosional\" yang beranalogi dengan \"kecerdasan sukses\". Telah ditunjukkan STY selama lima tahun mengelola Timnas Indonesia.      Lolos ke putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia, posisi ke-4 Piala Asia U-23, adalah buah \"tangan dingin\"  STY. Tak ada yang menyangkal,mimpi bersama STY mesti diperbaharui  dan direstorasi. Itu hukum alam. Ada yang datang, ada yang pergi!     Selama 80 tahun, sejak \"berlayar jauh\" mengikuti Piala Dunia 1938 (Perancis). Di tangan STY-lah,  harapan itu membuncah. Harapan lolos Piala Dunia 2026 (AS-Kanada-Meksiko) mengemuka, setelah menumbangkan Arab Saudi 2-0). Semua bertumbuh tak terbendung.     Kini, tantangan pelatih baru Timnas Indonesia (diumumkan 12 Januari petang), tentu tidak ringan. Kluivert, Basten, atau Van Gaal, dihadapkan pada target lolos ke Piala Dunia 2026.      Sejauh mana \"kecerdasan emosional\" ketiganya (yang terpilih) mampu melampaui STY? Cukup mengalahkan Australia (Sydney 20 Maret), dan menumbangkan Bahrain (GBK 25 Maret). Maka publik tidak akan mempermasalahkan suksesi pelatih Timnas Indonesia. Catat, jangan sampai kalah!     Saya tak ingin mengatakan, banyak publik yang \"marah\", kesal, atau bingung. Mengapa STY harus diganti? Senyatanya STY mampu membawa Timnas Indonesia menang 2-0 terhadap rangking FIFA 59 (Arab Saudi) di \"matchday\" ke-6, November lalu.      Melihat \"kecerdasan emosional\" STY, publik pasti teringat dengan \"coach\" Wiel Coerver (Belanda), atau Tonny Pogacnick (Yugoslavia). Di masa kepelatihan mereka, Timnas Indonesia memiliki karakter bermain mumpuni dan disegani.        Suksesi dan merasa kehilangan, di tengah kecintaan publik terhadap STY, tidak boleh berlarut-larut. Keberanian PSSI menyudahi STY, meski kontraknya hingga 2027. Sejatinya dilihat publik, karena ada hal yang tak lazim.      STY dianggap telah mampu menyihir \"audiance\" dan komunitas sepak bola Indonesia. Saat \"matchday\" ke-5, di mana Indonesia dijungkalkan Jepang 0-4. Nyaris tak ada penonton beranjak, mereka tetap meng-elu-elukan para pemain. Membesarkan hati. Ini pasti dianggap aneh. Kalah, tapi tetap \"disayang\"!      Sehingga di \"matchday\" ke-6, STY membalas \"budi\" penonton, dengan mengalahkan Arab Saudi 2-0. Yang juga unik, dalam sejumlah laga. Penonton meneriakan yel yel \"Shin Tae Yong\"...\"Shin Tae Yong\"...\"Shin Tae Yong\". Mungkin ini peristiwa langka. Lazimnya yel..yel..untuk pemain.      Ketua Umum PSSI Erick Thohir, secara gamblang menyebutkan. Penggantian pelatih, semata-mata karena kebutuhan organisasi. Timnas membutuhkan pemimpin yang bisa mengimplementasikan strategi yang sudah disepakati dengan pemain. Serta mampu berkomunikasi dengan lebih baik.      Selama lima hari Ketua Umum PSSI Erick Thohir mewawancarai para kandidat pengganti STY di Eropa (Desember lalu). Semua meng-\'amini\', dan sepakat dengan target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.      Tentu, penggantian Shin Tae Yong, bukanlah eksperimen. Seperti eksperimen pelatih kenamaan Arab Saudi (Roberto Mancini),  oleh Herve Renard. Penggantian ini tidak menolong Arab Saudi, untuk mengalahkan Indonesia.       Keputusan telah diambil. Shin Tae Yong pasti diganti! Yang masih belum pasti, siapa calon pengganti pelatih berusia 54 tahun ini? Louis Van Gaal, Patrick Kluivert, atau Marco Van Basten?      Atau, ada nama lain di luar itu. Misalnya, sejumlah pelatih Eropa yang saat ini tengah \"un-employment\": Giovanni Van Bronckhotst (Belanda), Erik ten Hag (Belanda), Joachim Low (Jerman), Roberto Mancini (Italia), Rafael Benitez (Spanyol), Massimiliano Allegri (Italia). Teka teki?.      Masih ada waktu 2,5 bulan bagi Jay Idzes-Calvin Verdonk-Sandy Walsh-Marselino Ferdinan dkk. Untuk mempersiapkan diri bersama pelatih baru, menghadapi empat \"matchday\" terakhir kualifikasi Piala Dunia.      Mari menengadah ke masa lalu, untuk melihat ke masa depan. Mari memandang \"coach\" Shin Tae Yong, untuk melihat: Patrick Kluivert-Marco Van Basten-Louis Van Gaal. Apakah perubahan ini akan membawa kemenangan di sisa \"matchday\" kualifikasi Piala Dunia 2026? Semua punya konsekwensi!      Dalam karya epiknya \"War and Peace\". Sastrawan Rusia Leo Tolstoy (1828-1910)  mengingatkan: \"Yang terkuat dari semua pejuang adalah, \'waktu\' dan kesabaran\".      Publik harus bersabar, PSSI pasti ingin memberikan pelatih terbaik untuk Timnas Indonesia.      Penggantian \"Coach\" Shin Tae Yong kepada Kluivert, Van Gaal, atau Basten, adalah lumrah. (*)

Habisi Sang Koruptor, Diktator dan Aligator

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan Dari berbagai perdebatan dan perbantahan mengenai respons atas rilis OCCRP tentang Joko Widodo itu apakah koruptor kelas dunia, nasional, lokal, hingga bersih tidak korupsi maka solusinya tangkap dan adili. Jokowi sudah tidak mungkin lagi lari-lari. Ia harus menghadapi. Biar pengadilan yang membuktikan. Bukan teriak pembelaan dari para buzzer.  Spirit habisi Jokowi koruptor adalah tekad untuk membersihkan negeri dari budaya korupsi. Kondisinya sudah sangat darurat. Korupsi menjadi pandemi yang merajalela dengan korban yang besar. Uang kecil rakyat yang didapat dengan berat dirampok habis oleh penguasa dan pengusaha. Jokowi harus bertanggungjawab dan mulai diadili.  Korupsi dilakukan atas penyimpangan kewenangan.Tidak seorangpun didengar baik  nasehat maupun pencegahannya. Semua \"gimana gue\" atau \"kumaha aing\". Jokowi dibalik gestur kesederhanaannya adalah diktator. Memerintahkan, menyandera dan mengendalikan. Mungkin ia hanya mau tunduk dan patuh kepada kaum spiritualis bernama dukun yang berada di lingkaran terdekatnya. Yang ketiga bermodel aligator saudaranya buaya. Aligator hidup soliter, selalu menguasai wilayah, predator, sering ganti pasangan, serta mengeluarkan air mata setelah memangsa. Sebagaimana buaya yang \"pura-pura sedih setelah kejam memakan\" maka aligator juga serupa. Pura-pura sederhana padahal rakus, tidak ambisi padahal memiliki nafsu besar kekuasaan. Presiden model Joko Widodo tidak boleh terulang, bukan memberi mashlahat bagi rakyat dan negara tetapi mudharat atau merusak. Indonesia mengalami musibah telah memiliki pemimpin Jokowi dan kini pelanjutnya Gibran Rakabuming Raka. Penggantinya Prabowo belum bisa bertindak apa-apa. Sepertinya ia tak berdaya dititipi mainan anak buaya. Jokowi tahun 2025 ini harus selesai segala bentuk cawe-cawenya. Menurut agama masa kejayaan itu dipergilirkan :\"wa tilkal ayyamu nudaawiluhaa bainan naas\" (QS Ali Imran 140). Jokowi harus rela berhenti. Ngotot terus berarti menentang hukum alam, hukum politik, hukum sejarah dan tentu saja hukum agama. Apalagi kepemimpinannya berkinerja buruk. Sudah butut ngotot lagi.  Untuk \'ngeh\' pada korupsi ternyata perlu tekanan luar negeri dulu. Investigasi OCCRP tidaklah ujug-ujug. Mencium gejala dari perilaku Presiden eks tukang kayu yang aneh. Dari gejala, didalami, kemudian diputuskan untuk menjadi obyek. Hasilnya masuklah Jokowi sebagai finalis manusia terkorup dunia 2024 bersama William Ruto (Kenya), SyekhHasina (Bangladesh), Ahmed Tinubu (Nigeria), dan Gautam Adani (India). Juaranya Bashar Assad (Suriah). Tuduhan koruptor, diktator, dan aligator adalah dugaan yang melalui proses peradilan akan masuk tahap pembuktian. Putusan  menghukum nantinya menjadi dasar untuk eksekusi, dan jika itu terjadi, maka habislah Jokowi.   Jokowi yang lugu, bersahaja, tidak korupsi, bekerja untuk rakyat, korban fitnah, anti asing, tidak mendahulukan keluarga, jujur, sabar, dan polesan citra bagus lainnya adalah pemakai topeng kebohongan dan kemunafikan. Berkata bohong, berjanji ingkar, dan diberi amanat khianat.  Menjadi contoh akhir buruk dari perilaku politik anak manusia yang lupa diri saat berkuasa. (*)