ALL CATEGORY

Kasak-kusuk untuk Menjadi Nakhoda Muhammadiyah di Muktamar Ke-48

Kita menginginkan ada seperti tipikal Pak AR lagi di Muhammadiyah. Yang ke atas punya ketegasan dan ke bawah punya marhamah ke warga persyarikatan Oleh: Moh. Naufal Dunggio, Aktivis dan Ketua LDK PWM DKI MUHAMMADIYAH bukan partai politik. Tetapi Muhammadiyah punya amal usaha dan pendukung serta simpatisan separoh dari warga masyarakat di negeri ini. Maka dari itu Muhammadiyah menjadi seksi dan gula-gula bagi siapa yang berkuasa dan ingin berkuasa baik itu di Muhammadiyah atau di pemerintahan. Tapi, sayangnya Muhammadiyah sudah punya cara sendiri dalam mengatur dirinya yang gak bisa dikangkangin oleh pihak lain siapapun dia. Mau jadi Ketua Umum (Ketum) silakan atau mau jadi Ketum kedua kali juga silakan. Gak ada yang bisa melarang dan mencegahnya. Tapi kalau pengen jadi Ketum kemudian membentuk Tim-tim dari kalangan angkatan mudanya yang hampir persis sama dengan yang ada di partai-partai politik yang sikat-sikut sana-sini dan membentuk polarisasi yang kemudian menyebabkan warga persyarikatan terbelah seperti saat Pemilihan Presiden (Pilpres) itu yang gak elok dan gak boleh. Dulu ada kejadian orang yang tidak masuk jadi calon Ketum tapi beliau dipilih secara aklamasi oleh semua pengurus untuk jadi Ketum. Itu pernah terjadi. Yakni KH. Sutan Mansur. Model seperti ini tidak pernah terjadi di organisasi manapun baik organisasi massa atau politik baik di dalam negeri atau di dunia. Itu hanya terjadi di Muhammadiyah. Apakah hal semacam ini bisa terjadi di era milenial lagi seperti saat ini di Muktamar ke-48? Kayaknya hal itu Sulit bin Susah. Why atau Kenapa? Karena orang sekarang punya kepentingan pribadi dengan Muhammadiyah cukup tinggi. Mereka mau jadikan Muhammadiyah sebagai tunggangan untuk Kepentingan Pribadi dan Kelompoknya. Seperti yang sudah terjadi di beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) saat ini. Ada yang punya kepentingan ingin jadi rektor. Dan, kalau sudah jadi rektor, ingin bisa dua atau tiga priode tanpa prestasi. Ada yang pengen jadi direktur di suatu AUM tanpa malu-malu memintanya agar dia bisa duduk di situ. Padahal Aib bagi Muhammadiyah minta-minta jabatan. Ada yang pengen jadi pengurus di suatu AUM yang gak mau diganti-ganti dengan orang lain kecuali dia mati. Ada yang benar-benar cari hidup di Muhammadiyah karena sudah pensiun di pemerintahan daripada gak ada pemasukan cuan ke kantongnya maka lebih baik jadi pengurus Muhammadiyah. Lumayan kan ada honornya. Padahal dia sudah hafal betul perkataan Yai Ahmad Dahlan “Hidup-hidupkan Muhammadiyah jangan cari hidup di Muhammadiyah”. Ke semua kelompok manusia yang dicontohkan di atas itu mereka adalah orang-orang taat kepada Allah tapi masih hubuddunnya. Jadi, pengurus dan jabatan apa aja di Muhammadiyah silakan saja dan itu tidak haram tapi jangan Kemaruk dan Serakah. Karena organisasi ini milik umat, bukan milik bapak moyang ente. Jadi harus bergiliran. Kecuali ada aturan khusus yang telah disepakati bersama dan disetujui bersama agar anda menduduki jabatan itu sampai kiamat. Itu baru boleh. Seperti yang terjadi sama KH. AR Fakhrudin, beliau jadi Ketum cukup lama karena keteladanan yang beliau miliki. Beliau dengan Kultur Jawanya bisa meredam Pak Harto (Soeharto) sang presiden saat itu yang semua orang takut hatta Jenderal semut saja di negeri ini takut dengannya. Tapi Alhamdulillah Pak AR begitu panggilannya bisa mengatasinya. Kita menginginkan ada seperti tipikal Pak AR lagi di Muhammadiyah. Yang ke atas punya ketegasan dan ke bawah punya marhamah ke warga persyarikatan. Kira-kira ada gak model-model kayak Pak AR lagi? Ke depan Muhammadiyah harus dipimpin oleh seorang yang bermental kayak Pak AR. Yang kesempatan beliau jadi kaya terbuka luas tapi beliau memilih jualan bensin eceran di depan rumahnya sambil nunggu dengan membaca kitab kuning. Oh Pak AR kami merindukan sosok karismamu di Muktamar 48 Muhammadiyah ini. Allahummag filahu warhamhu wa\'afihi wa\'fuanhu. Nasrum Minallahi wafathun Qoriib wa Basysyiril Mukminin. Wallahu A\'lam ... (*)

Anies Baswedan Setuju Dana Saweran Untuk Pilpres

Oleh Asyari Usman - Jurnalis Senior FNN  BELUM lama ini saya menjumpai Anies Baswedan di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Berbincang tentang banyak hal. Kami kilas balik ketika dia masih mahasiswa UGM di Yogyakarta. Waktu itu, sekitar 1990-an awal, saya bertugas di BBC London. Kalau ada aksi-aksi mahasiswa di Yogya, saya telefon Anies yang ketika itu adalah salah seorang pentolan gerakan mahasiswa. Cukup sering wawancara telefon dengan Anies semasa dia di bangku kuliah. Sekarang, saya ngobrol dengan Anies dalam posisinya sebagai calon presiden. Salah satu aspek yang menarik dalam percakapan dengan mantan gubernur DKI itu adalah soal pendanaan pilpres 2024 nanti. Partai NasDem sudah resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres. Sedangkan dua partai lain, PKS dan Demokrat, yang juga mendukung Anies, masih belum menentukan sikap.  Dari mana uang besar untuk membiayai Anies ikut pilpres? Ini pertanyaan yang sangat krusial. Siapa yang bisa menjawab? Tidak ada yang bisa menjelaskan ini. Dan sangat mungkin NasDem belum tahu juga dari mana dana untuk Anies akan dicarikan. Bisa jadi PKS masih belum deklarasi karena faktor duit itu. Bagaimana dengan Demokrat? Partai ini kelihatannya punya duit. Tapi, mereka ingin memastikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Demokrat, mendapat posisi cawapres. Singkatnya, dana untuk Anies belum ada. Di sisi lain, Anies sendiri tidak bersedia kalau para pemodal besar, terutama orang-orang yang selama ini disebut Oligarki, ikut memodali dirinya di pilpres nanti. Barangkali, itulah sebabnya Anies menyambut gagasan dana saweran alias gotongroyong rakyat. Orang lain menyebut ini “crowd funding”. Sumbangan masyarakat luas. Tentang saweran ini, saya tanyakan kepada Anies sewaktu bincang-bincang dengan beliau. Dia setuju. Diperkirakan, publik akan siap berdonasi sesuai kemampuan. Mungkin yang menjadi masalah adalah pengorganisasiannya. Apakah akan dibuatkan rekening nasional atau dikelola secara regional; per provinsi atau bahkan per kabupaten/kota. Pada prinsipnya saweran ini akan menjadi model yang pas. Semua pendukung akan ikut sebagai pemegang saham (shareholder). Anies mengatakan, dia melihat sendiri antusias masyarakat untuk menyumbang. Dia ceritakan ketika seorang pedagang menengah mau menyerahkan sejumlah uang tunai kepadanya. Anies menyarankan agar si pengusaha membantu kegiatan para relawan di daerahnya saja. Begitu juga bagi para donatur lain. Disarakan agar berkolaborasi dengan para relawan setempat. Itu mengenai dana saweran untuk biaya Anies ikut pilpres. Saya juga tanyakan kepada Anies perihal sikap PKS dan Demokrat. Menurut Anies, waktu yang ada ini cukup panjang. Pendaftaran resmi masih jauh. Beliau memahami kalau kedua partai calon koalisi itu masih belum mendeklarasikan dukungannya. Meskipun masih banyak waktu, kalangan relawan dan pendukung Anies mengkhawatirkan langkah PKS dan Demokrat. Mereka menginginkan kepastian koalisi PT 20% (presidential threshold) –jumlah terendah di DPR yang harus mendukung Anies. Kalau ketiga partai mendukung, maka Anies terjamin 25% lebih. Bagaimana dengan proyek Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur? Apa kata Anies tentang ini? Sangat normatif. Anies menegaskan, kalau dia terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan semua perintah UUD 1945 dan UU yang menjadi panduan kerja. Termasuklah UU tentang IKN. Ketika saya tanyakan apakah dia akan melanjutkan pembangunan IKN, jawaban Anies selalu menggambarkan bahwa dia akan taat hukum. Dia akan menjalankan amanat konstitusi negara dan peraturan perundang-undangan di bawahnya. IKN diatur dalam UU Nomor 3 Tahun 2022. Selanjutnya, bagaimana dengan oligarki bisnis dan oligarki politik yang bisa menjadi hambatan? Dalam bincang-bincang yang lumayan panjang itu, Anies menegaskan bahwa dia punya resep sendiri untuk menghadapi mereka. Pertama, pendekatan nurani. Kedua, pendekatan supremasi hukum. Ketiga, pendekatan ekologi (kondisi alam). Dengan pendekatan nurani, Anies akan berusaha memberikan pemahaman bahwa negara ini didirikan untuk menghadirkan keadilan sosial dan untuk kebersamaan. Para pengusaha besar, termasuk mereka yang disebut oligarki bisnis, bisa menikmati kekayaan Indonesia dengan bebas. Tetapi, ada kelompok lemah yang perlu dilindungi dan dibantu. Anies ingin mengimplementasikan motto “Membesarkan yang Kecil, Tanpa Mengecilkan yang Besar”. Pendekatan supremasi hukum tentu lebih mudah dimengerti. Semua orang, siapa pun dia, harus mematuhi ketentuan konstitusi dan undang-undang serta peraturan-peraturan lainnya. Tertib hukum pasti akan menghasilkan keharmonisan dan keadilan. Di atas itu semua, pembuatan undang-undang dan peraturan pelaksananya haruslah melibatkan publik seluas mungkin. Jangan sampai ada pasal-pasal yang dipesan oleh pihak tertentu untuk melayani kepentinngan pribadi atau kelompok. Sedangkan pendekatan ekologi adalah kunci untuk menjaga negara ini agar tidak mengabaikan kerusakan lingkungan. Eksploitasi yang melanggar hukum dan melewati batas kewajaran akan menyebabkan kehancuran. Sekarang saja kehancuran di Kalimantan dan Sumatera sudah sangat mencemaskan. Yang diobrolkan dengan Pak Anies termasuk tudingan “politik identitas”. Artinya, Anies memainkan sentimen Islam untuk mendulang dukungan. Sebelum mengerucut ke tudigan itu, perlu disinggung sedikit mengapa “politik identitas” diasosiasikan dengan ekploitasi sentimen Islam? Padahal, ada juga eksploitasi identitas-identitas lain: identitas komunisme, identitas buruh, identitas kapitalisme, identitas kesukuan, dlsb. Intinya, tudingan “politik identitas” yang bermakna memainkan sentimen Islam sangat tidak relevan. Ini tudingan absurd. Sekarang, apakah benar Anies memainkan sentimen Islam? Mantan gubernur DKI itu mengatakan silakan cari jejak eksploitasi sentimen Islam selama lima (5) tahun memimpin Jakarta. Anies minta ditunjukkan kapan itu terjadi. Memang tidak akan dijumpai. Anies menjelaskan bahwa dia bergaul dengan dengan semua komponen dan lapisan masyarakat. Mulai dari yang paling kanan sampai yang paling kiri. Yang paling atas sampai yang paling bawah. Anies mengatakan dia dekat dengan tokoh Islam, Kristen, Hindu, Budha, Kong Huchu, dll. Tetapi, ketika suatu kebijakan harus diterapkan tentulah ada asas proporsionalitas. Ada aspek kuantitatif sesuai fakta-fakta demografis. Anies menambahkan, bagi dia tudingan “politik identitas” yang bolak-balik digoreng oleh pihak-pihak yang tidak suka kepadanya itu hanyalah persepsi. Dia tidak pernah menjawab persepsi orang tentang dia dengan persepsi dia tentang dirinya. Anies menjawabnya dengan tindakan-tindakan selama lima tahun di Jakarta. “Persepsi itu tidak terbukti,” kata Anies. Ada “hakim” yang telah menjatuhkan putusan tentang kualitas pribadi Anies. Hakim itu berkumpul belasan atau ratusan ribu ketika Anies meninggalkan Balai Kota Jakarta pada 16 Oktober. Kemudian, ada puluhan ribu lagi “hakim” yang menjatuhkan vonis tentang siapa Anies ketika dia datang ke Medan pada 4 November. Selanjutnya, ribuah “hakim” lainnya menyambut Anies di Yogyakarta beberapa hari yang lalu.[] 17 November 2022.

Anies Effect dan Quo Vadis PAN

Oleh Yarifai Mappeaty - Pemerhati Masalah Sosial Politik  JIKA boleh meminjam terminologi politik pembelahan berbasis identitas Ade Armando, maka, sebagai parpol bernuansa religius, mestinya PPP, PKS, dan PAN, menjadi partai pengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Sebab kalau tidak, ketiga partai itu boleh jadi akan dihukum oleh konstituennya. Kisah tragis tentang parpol dihukum konstituennya, sungguh bukan isapan jempol. Setidaknya PPP sudah mengalami di DKI Jakarta pada Pileg 2019. Kala itu, PPP ditinggal oleh konstituennya sehingga hanya menyisakan 1 kursi di DPRD DKI Jakarta. Padahal pada Pileg sebelumnya, 2014, PPP masih anteng dengan 10 kursi. Tragedi itu menimpa lantaran PPP memilih tak mengusung Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Tentu saja pemilih partai berlambang ka’bah itu di DKI Jakarta menyesalkan. Akibatnya sungguh fatal, PPP nyaris tak mendapat kursi. Sebaliknya dialami PKS dan PAN. Sebagai Parpol pengusung Anies, PKS mendapatkan tambahan 5 kursi menjadi 16 kursi. Lantaran faktor “Anies effect”, Partai Gerindra saja, meski tak tergolong partai religius, pun mendapat tambahan 5 kursi menjadi 19 kursi.  Begitu pulan dengan PAN, bukan lagi beruntung. Tetapi benar-benar mendapatkan durian runtuh dari faktor Anies effect. Padahal, meski baru belakangan bergabung mendukung Anies diputaran kedua, PAN juga mendapat tambahan 5 kursi menjadi 9 kursi, menyalip posisi PKB, Golkar, dan Nasdem.  Apa pelajaran yang dapat dipetik dari pada itu? Adalah jangan sekali-kali mencoba membangkang terhadap keinginan konstituen. Sebab konstituen punya cara terbaik memberi penghargaan. Demikian pula sebaliknya, punya cara paling kejam memberi hukuman.  Tetapi kendati begitu, tampaknya para pemegang otoritas  partai tak belajar-belajar juga. Mereka lebih suka sekadar dekat dengan kekuasaan, ketimbang mendengarkan suara batin konstituennya. Sudah tahu kecenderungan di akar rumput, namun tetap saja pura-pura buta dan tuli. Sebuah survei yang dirilis baru-baru ini mempertegas kecenderungan itu. Di Jakarta, misalnya, Indostrategic menyuguhkan informasi menarik mengenai kecenderungan pemilih Parpol untuk memilih Anies pada Pilpres 2024.  Pemilih Partai Gerindra, 39,2% memilih Anies, lebih besar dari pada yang memilih Prabowo Subianto, yaitu, hanya 31,2%. Meskipun Muhaimin Iskandar telah dideklarasikan sebagai Capres, namun pemilih PKB lebih memilih Anies sebesar 34,8.  Pemilih Parpol terbesar memilih Anies adalah Partai Nasdem 62,3%;  Partai Demokrat, 66,3%; dan PKS, 70,2%. Yang menarik di sini adalah pemilih Nasdem. Tentu pada Pilgub DKI 2017, mayoritas tak memilih Anies. Tetapi saat ini terjadi perpindahan secara besar-besaran ke Anies.   Bagaimana dengan konstituen partai yang tergabung dalam Kolaisi Indonesia Bersatu (KIB)? Walaupun Golkar telah mendeklarasikan Airlangga Hartatro sebagai Capres, namun yang memilihnya hanya 1,4%. Sedangkan yang memilih Anies, 35,2%, jauh lebih besar.  Sementara itu, PPP yang meraih 175.935 suara pada Pileg 2019, setengahnya memilih Anies. Artinya, jika PPP kembali tak mengusung Anies kali ini, maka PPP diprediksi akan mengalami kebangkrutan tanpa ada satu pun kursi tersisa di DPRD DKI Jakarta. PAN yang meraih 375.882 suara, lebih dari setengahnya (55%) memilih Anies. Sekiranya PAN benar-benar tak  mengusung Anies, maka sangat mungkin akan mengalami nasib yang sama dengan PPP. Bayangkan kalau 55% itu pergi meninggalkan PAN, maka suara yang tersisa pun tak cukup untuk satu kursi.  Pada gilirannya, temuan Indostrategic di atas dapat pula dimaknai bahwa “Anies Effect” berpengaruh besar terhadap elektabiltas Parpol, terutama yang bernuansa religius. Di mana Parpol yang akan mengusung Anies akan menuai hasil positif. Sebaliknya pun begitu.  Tetapi sebenarnya, faktor Anies effect itu sudah diendus oleh Habil Marati, jauh hari sebelumnya. Itu sebabnya kader senior PPP tersebut mengambil langkah antisipatif, kalau-kalau pada akhirnya PPP benar-benar tak mengusung Anies. Habil Marati telah menyiapkan sekoci penyelamatan dengan membentuk Forum Ka’bah Membangun untuk mendukung Anies.  Di Partai Golkar, kondisinya mungkin sedikit berbeda.  Anies effect dapat menaikkan elektabiltas Golkar, tetapi tidak terlalu berpengaruh sebaliknya. Kalaupun terjadi penurunan elektabilitas, paling jauh akan menghuni kelompok Parpol papan tengah. Kendati begitu, namun tetap saja ada kekhawatiran di kalangan tokoh muda Golkar, lalu menginisiasi terbentuknya Go – Anies. Sedangkan PAN yang diperkirakan tak bakal mengusung Anies, kondisinya kurang lebih sama dengan PPP, di mana Anies effect sangat berpengaruh. Hal ini  dirasakan oleh kader-kader PAN yang berpotensi menjadi balal calon legislatif ketika turun ke daerah, yang kemudian membuat mereka merasa gamang. Bagaimana tidak. Di satu sisi, kondisi elektabilitas PAN terus merosot. Sementara di sisi lain, kepemimpinan Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum, terbukti tak cukup kuat untuk mengangkat elektabilitas PAN.  Beberapa dari mereka terang-terangan menyebut bahwa PAN membutuhkan Anies effect. Jika tidak, maka besar kemungkinan PAN tak lolos parliament threshold, seperti yang diprediksi oleh hampir semua Lembaga survei. Tentu sangat disayangkan kalau parpol yang lahir dari rahim reformasi itu sampai terlempar dari Senayan.  So, seperti orang Makassar bilang, “Lakekomae PAN?” Quo vadis? Depok, 17 November 2022

Miliki Kemampuan sebagai Juru Damai, Pasca G20 Indonesia Diharapkan Bisa Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Jakarta, FNN  - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memberikan apresiasi terhadap capaian pemerintah Indonesia dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, terutama terkait dengan upaya penyelesaian perang Rusia-Ukraina.  Indonesia telah menunjukkan kemampuan dan kompetensinya sebagai juru damai dengan gaya diplomasi khasnya. Sehingga selama perhelatan KTT G20 terbangun suasana kondusif dan menghasilkan komunike bersama untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. \"Saat ini Indonesia sudah menjadi bagian dari Big Dining Table, meja makan besar dunia, terutama negara-negara besar. Dengan Presidensi G20 ini,  telah menunjukkan kemampuan kita dan kompetensi kita. Paling tidak mampu membangun suasana atau atmosfer dengan gaya diplomasi yang khas Indonesia,\" kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora dalam Gelora Talk bertajuk \'Mampukah Indonesia menjadi juru Damai Lewat Presidensi G20\', Rabu (16/11/2022) sore. Menurut Mahfuz, Indonesia dibawah kepempinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menggelorakan ambience (suasana )dan atmosfir kebersamaan untuk bangkit.  \"Saya meyakini Indonesia semakin diterima dan diakui sebagai bagian dari Big Dining Table. Dan dengan suksesnya KTT G20 makin menaikkan leverage Indonesia di komunitas pemain global ini. Bravo Indonesia, thank you Mr President Jokowi,\" ujarnya Mahfuz menilai Presiden Jokowi telah memberikan pesan penting kepada dunia, bahwa Indonesia berhasil membangun kepercayaan kepada para pemimpin dunia.   \"Perang ini memang tidak bisa diselesaikan dalam satu event saja dan big dining table membutuhkan langkah lanjutannya. Saya kira Indonesia harus mengambil peranan ini, menjaga keamanan, ketentraman dan kedamaian kawasan regional,\" katanya. Partai Gelora juga berpandangan, bahwa keberhasilan pertemuan bilateral antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan Presiden RRC Xi Jinping dalam perhelatan KTT G20 Bali, merupakan keberhasilan dan prestasi Presiden Jokowi.  \"Salah satu keberhasilan dari KTT G20 adalah pertemuan bilateral Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping, mencairkan ketegangan panjang antar kedua negara dan melapangkan jalan bagi jaminan keamanan dan kestabilan kawasan Indopasific. Pada gilirannya hal ini akan berdampak kuat pada peredaan dan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina,\" katanya. Eks Duta Besar Indonesia untuk Australia & Tiongkok Prof Imron Coton mengatakan, Presiden Jokowi berhasil membuat para pemimpin dunia rileks dan menghindarkan terjadinya konflik selama KTT G20. \"Presiden Jokowi membuat orang rileks dengan modal sosial capital kita. Bahkan Presiden Joe Biden sampai mengatakan, kalau bisa saya tinggal di Bali dan tidak mau pulang. Saya kira ini luar biasa apresiasinya, dan sosial capital ini tidak dimiliki India sebagai Presidensi G20 berikutnya,\" kata Imron. Sebagai negara terbesar keempat penduduknya di duna, Indonesia,kata Imron, memiliki kemampuan sebagai juru damai, apalagi hal ini telah diatur dalam konstitusi untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia. \"Menjadi ketua atau tidak menjadi ketua apapun, Indonesia wajib menjalankan tugas konstitusinya yaitu menegakkan perdamaian dunia. Jadi  saya kira kita mampu, kita punya modal sebagai salah satu negara terbesar di dunia,\" katanya. Imron menegaskan, konstitusi telah menugaskan Indonesia sebagai juru damai atau penengah. Indonesia bisa diterima semua negara, karena relatif tidak punya musuh. Tidak seperti India, ketua Presidensi G20 berikutnya yang bermusuhan dengan China dan Pakistan. Karena itu, perhatian seluruh dunia tertuju kepada Indonesia berharap menjadi juru damai untuk mengkahiri perang Rusia-Ukraina agar tidak berdampak lebih lanjut pada krisis global. \"Itu sebenarnya bukan tugasnya G20, tapi tugasnya PBB yang sekarang ini sudah praktis tidak mempunyai gigi lagi. Organisasinya sudah tidak mampu mengatasi menghadapi tantangan zaman, oleh karena itu PBB perlu direformasi,\" ujarnya. Imron menambahkan, keberhasilan mengumpulkan 17 kepala negara dan pemerintahan, serta pemimpin lembaga-lembaga penting di dunia sudah sangat baik, sudah melampaui 50 persen plus 1.   Menurutnya, Kahadiran Presiden AS Joe Biden dan Presiden China  Xi Jinping Presiden China dalam KTT G20 sangat melegakan dunia, meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir.  \"KTT G20 berhasil menghasilkan deklarasi baru mengenai pandemic fund. Amerika juga berkomitmen untur menyisihkan sekitar 700 miliar dolar AS untuk masa transisi energi hijau untuk Indonesia. Secara garis besar pelaksanaan KTT G20 sudah cukup berhasil,\" terangnya.  Berikan Hasil Positif Sementara, Robi Nurhadi, Kapuslitbang Ilmu Politik Universitas Nasional, situasi Indonesia sebagai pelaksana KTT G20 sangat luar biasa. Indonesia memiliki peluang dan kapasitas untuk melakukan proses ke perundingan bisa diakselerasi menjadi lebih efektif. \"Tentu menu perundingan yang bisa ditawarkan. Kita lihat dua hari ini, namun demikian konteks kemampuan berunding, tetap ukuran strategi. Tidak hanya kepentingan inner side, tetapi juga dilihat dari eksternal,\" ujar Robi.  Menurut Robi, perang Rusia-Ukraina tidak hanya melibatkan kedua negara, tetapi merupakan perang polarisasi. Dengan begitu, akan sulit siapa yang menjadi juru damai dalam meredakan persoalan. \"Akibat perang polarisasi ini, tidak ada negara pengendali dan nantinya terbentuk tatanan baru,\" katanya. Peran Indonesia, menurut Robi, dalam KTT G20 cukup positif namun butuh peran bersama melibatkan berbagai negara kawasan untuk mewujudkan berbagai kesepakatan. \"Setidaknya meredakan ketegangan yang selama ini antara AS dan China, dengan pertemuan Xi Jinping dan Joe Biden. Ini memperlihatkan Indonesia memiliki peran penting dalam perdamaian dunia,\" tuturnya. Sedangkan Kepala Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran Arfin Sudirman mengatakan, tatanan dunia hingga sekarang masih menganut hukum rimba atau anarkistis dalam kaitanya hubungan keamanan multilateral.  Ketika terjadi perang yang menyangkut multilateral, maka tidak berlaku hukum antar negara. \"Sehingga hubungan antar negara di dunia bersifat anarkis. Untuk itu, setiap negara harus mampu bertahan survival ditengah ketidakpastian tatanan global ini. Tidak ada aturan hukum yang pasti dalam hubungan tatanan global. ini pandangan dari pemaham orang realis,\" kata Arfin. Meski begitu, menurut Arfin bagi pandangan kaum pesimistis ini mendapat tentangan dengan kelompok lainnya. Kelompok yang berbeda pandangan ini, menilai masih ada peluang bagi perdamaian di tatanan global.  \"Padahal secara realita pandangan realis yang sering terjadi. Perang Irak, begitupun lahirnya G20 juga tak jauh beda, demikian pula perang Rusia-Ukraina . Sehingga sudah betul, Indonesia mencari jalan tengah dalam problem multilateral dalam konteks Presidensi G20,\" katanya.  Karena itu, momentum kepemimpinan Indonesia dalam KTT G20 tahun 2022 ini, cukup tepat. Indonesia dipandang sebagai negara yang bisa menjembatani persoalan Rusia dan Amerika Serikat dan sekutunya. Namun, Arfin memperkirakan, perang Rusia-Ukraina tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Setidaknya perang masih saja berlangsung paling cepat musim semi mendatang. \"Gencatan senjata Rusia kemungkinan tidak dalam waktu dekat. Apalagi popularitas Vladimir Putin cukup tinggi karena berhasil turunkan inflasi dan membayar utang IMF,\" terangnya. (sws)

Deklarasi Bali dan Pujian Pemimpin Dunia untuk G20 Indonesia

Jakarta, FNN - Perhelatan Komite Tingkat Tinggi (KTT) G20 menghasilkan Bali Leaders Declaration atau Deklarasi Bali dan pujian pemimpin dunia untuk penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia menjadi pemberitaan sektor ekonomi kemarin. Simak informasi selengkapnya.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan komitmen Indonesia dalam mengembangkan Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) tertuang dalam Leaders’ Declaration atau Deklarasi Pemimpin G20 Bali terutama pada paragraf ke-12.Paragraf ke-12 Deklarasi Pemimpin G20 Bali menekankan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) poin nomor tujuh yaitu memastikan akses energi yang bersih dan terjangkau.Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) menipis sehubungan pihaknya mengalami kendala dalam penyerapan beras di tingkat produsen karena ketersediaan terbatas dan harga jual yang tinggi.Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya kesulitan mendapatkan beras atau gabah di tingkat produsen karena keterbatasan pasokan di tingkat penggilingan maupun petani. Perdana Menteri Inggris Raya Rishi Sunak mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali mempromosikan stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.\"Pada pertemuan ini, G20 dan mitra bersama-sama memperkuat pondasi ekonomi internasional,\" kata Rishi Sunak saat jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Rabu, usai KTT G20 berakhir.Pengamat kebudayaan dan pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Chusmeru mengatakan Indonesia berhasil mempromosikan kain tradisional Tenun Endek dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali. \"Indonesia berhasil mempromosikan kain tradisional khas bangsa ini,\" katanya dihubungi dari Jakarta, Rabu.Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang baru saja usai di Bali, berhasil mengirim pesan yang jelas untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.“Meskipun (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak datang, pesan yang dikirim oleh kekuatan ekonomi utama dari Bali sangat jelas, sebagian besar anggota G20 secara eksplisit mengutuk perang di Ukraina,” kata Macron dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, pada Rabu.(Sof/ANTARA)

Elon Musk Sebut Masa Depan RI Cerah, LaNyalla: Harus Didukung Arah Kebijakan Negara

Denpasar, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan pandangan pendiri Tesla, Elon Musk, yang menyatakan masa depan Indonesia cerah karena bonus demografi dan SDA yang melimpah, adalah hal yang sangat positif. Hanya saja, LaNyalla mengingatkan bonus demografi dan sumber daya alam melimpah tersebut tidaklah cukup untuk mengangkat bangsa ini. Karena ada variabel lain yang juga penting. “Yang lebih penting adalah arah kebijakan negara. Harus mengutamakan national interest di atas segala-galanya. Sehingga negara harus kembali berkuasa penuh atas bumi air dan cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak,” kata LaNyalla, saat menghadiri KTT G20 di Denpasar, Bali, Rabu (16/11/2022). Dikatakan LaNyalla, globalisasi yang ditunggangi kepentingan neoliberalisasi memaksa negara hanya bertindak sebagai “host” untuk kepentingan asing, terbukti membuat negara lemah dan terjebak dalam utang. “Karena itu, saya sering sampaikan pengelolaan kekayaan mineral Indonesia, seharusnya kita kembalikan kepada sistem yang didisain para pendiri bangsa, melalui penerapan secara murni Pasal 33 dan Penjelasan UUD 45 naskah asli,” tukasnya. Begitu pula dengan tujuan negara, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak bisa dimaknai hanya dengan mencerdaskan otak saja.  “Tetapi harus mencerdaskan kehidupan. Itu namanya membangun human capital,” imbuhnya. Ditambahkan LaNyalla, jika arah kebijakan negara tepat dan kecerdasan kehidupan bangsa tercapai, maka apa yang dikatakan Elon Musk itu niscaya benar-benar terwujud. Sebelumnya, saat B20 Summit, pendiri Tesla Elon Musk membuat prediksi dengan mengatakan Indonesia memiliki masa depan cerah. Karena, Indonesia memiliki bonus demografi yang besar serta kekayaan sumber daya alam yang melimpah. (mth/*)

KTT G20 Mengirim Pesan yang Jelas untuk Menghentikan Perang

Nusa Dua, Bali, FNN - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang baru saja usai di Bali, berhasil mengirim pesan yang jelas untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.“Meskipun (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak datang, pesan yang dikirim oleh kekuatan ekonomi utama dari Bali sangat jelas ... sebagian besar anggota G20 secara eksplisit mengutuk perang di Ukraina,” kata Macron dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, pada Rabu.Sambil menegaskan bahwa G20 tidak menutup mata terhadap perang, Macron menjelaskan bahwa kelompok negara-negara tersebut menyoroti masih ada ruang pembicaraan, termasuk dengan negara berkembang seperti China dan India, untuk mendorong Rusia mengakhiri konflik. “Sekarang waktunya bagi Rusia untuk mendengar pesan yang disampaikan oleh komunitas internasional dan kembali ke meja negosiasi,” tutur dia.Macron kemudian menyinggung perkembangan terbaru atas konflik Rusia-Ukraina, yaitu jatuhnya rudal di sebuah desa di Polandia yang dekat dengan perbatasan Ukraina.Insiden itu, yang terjadi pada Selasa (15/11), menewaskan dua orang dan memicu reaksi dari kepala negara G7+ yang segera melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali pada Rabu pagi.“Kami sedang bekerja sama dengan Polandia untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan kami melakukannya dengan seluruh sekutu yang kami temui pagi ini,” ujar Macron mengenai rapat G7.Presiden Polandia Andrzej Duda pada Rabu mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa serangan rudal itu sengaja menargetkan Polandia.\"Kami tidak mengantongi bukti bahwa roket itu diluncurkan oleh pihak Rusia, kemungkinan besar roket itu digunakan oleh pasukan pertahanan Ukraina,\" kata dia.Dalam Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali, yang disepakati para kepala negara G20 dalam KTT kelompok kerja sama 19 negara plus Uni Eropa itu, menyesalkan agresi Rusia terhadap Ukraina.Para pemimpin G20 sepakat menuntut Rusia menarik seluruh pasukannya --tanpa syarat-- dari Ukraina.   Sebagian besar anggota G20 juga mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan bahwa perang tersebut  menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa.Selain itu, kata mereka, perang di Ukraina memperburuk kerentanan ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan krisis energi dan pangan, dan meningkatkan risiko pada stabilitas keuangan.(Sof/ANTARA)

Indeks Dow Jones Merosot 0,12 Persen, Wall Street Berakhir Melemah

New York, FNN - Indeks-indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena prospek suram dari Target Corp memicu kekhawatiran baru tentang para peritel menuju musim liburan penting, sementara saham semikonduktor turun setelah pemotongan pasokan Micron.Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 39,09 poin atau 0,12 persen, menjadi menetap di 33.553,83 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 32,94 poin atau 0,83 persen, menjadi berakhir di 3.958,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 174,75 poin atau 1,54 persen, menjadi ditutup di 11.183,66 poin.Keuntungan di area-area defensif seperti utilitas dan bahan pokok konsumen membantu mengurangi kerugian S&P 500, dengan sektor utilitas menguat 0,9 persen, sementara bahan pokok naik 0,5 persen.Saham Target Corp anjlok 13,1 persen setelah peritel besar itu memperkirakan penurunan mengejutkan dalam penjualan kuartal liburan. Saham-saham peritel merosot secara luas, termasuk penurunan lebih dari 8,0 persen pada saham Macy\'s Inc dan Best Buy Co Inc dan penurunan 7,0 persen untuk Foot Locker. Sektor konsumer non-primer S&P 500 kehiangan 1,5 persen.Saham Micron Technology anjlok 6,7 persen, setelah perusahaan mengatakan akan mengurangi pasokan chip memori dan memangkas lebih banyak rencana belanja modalnya. Sektor teknologi informasi S&P 500 turun 1,4 persen dan indeks Philadelphia SE Semiconductor merosot 4,3 persen.\"Masalah sektor terbesar adalah pendapatan Target dan apa artinya bagi belanja ritel dan konsumen secara umum. Saya pikir itu telah mengatur nada untuk pasar,\" kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.Berita Micron \"tentu saja menyebabkan beberapa investor teknologi mengambil sebagian dari keuntungan jangka pendek karena tampaknya fundamental masih belum bagus di sektor teknologi,\" kata Carlson.Terlepas peringatan penjualan dari Target, data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih besar dari yang diharapkan pada Oktober karena rumah tangga meningkatkan pembelian kendaraan bermotor, menunjukkan belanja konsumen meningkat di awal kuartal keempat.Saham peritel lainnya, Lowe\'s terangkat 3,0 persen setelah perusahaan jaringan toko material perbaikan rumah itu menaikkan perkiraan laba tahunannya.Saham-saham AS telah melakukan reli besar selama sebulan terakhir, setelah data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan Federal Reserve AS bisa menjadi kurang agresif dengan kenaikan suku bunga.\"Pasar telah melihat peningkatan yang baik dari posisi terendah tersebut dan terus bergerak lebih tinggi,\" kata George Catrambone, kepala perdagangan Amerika di DWS Group. \"Pasar memiliki banyak hal untuk dipikirkan dan dicerna saat kita memasuki akhir tahun.\"Gubernur Fed Christopher Waller, seorang hawkish inflasi dan blak-blakan, mengatakan dia sekarang \"lebih nyaman\" dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil ke depan setelah data menunjukkan kenaikan harga-harga melambat.Investor juga mengamati ketegangan geopolitik. Sebuah rudal yang menghantam Polandia mungkin ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina dan bukan serangan Rusia, kata Polandia dan NATO, meredakan kekhawatiran global bahwa perang di Ukraina dapat meluas melintasi perbatasan.Sekitar 10,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 12,2 miliar selama 20 sesi terakhir.(Sof/ANTARA)

Jepang Mengapresiasi Presidensi G20 Indonesia

Nusa Dua, Bali, FNN - Jepang menyampaikan apresiasi atas Presidensi G20 Indonesia yang menyuarakan  pesan kuat dalam perdamaian dan pemulihan ekonomi dunia.\"Kami benar-benar mengapresiasi kepemimpinan tegas yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam menyusun seluruh rangkaian dan membuat KTT berhasil,\" kata Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang, Ono Hikariko, di Media Center KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11) malam.Menurut Ono, dalam Deklarasi Pemimpin G20 Bali yang telah disepakati mengandung pesan kuat dan poin-poin penting mengenai situasi dunia saat ini. \"Dokumen itu dapat menjadi langkah besar ke depan,\" kata Ono yang menambahkan Jepang menghargai upaya jalur serpa dan keuangan Presidensi G20 Indonesia.Delegasi Jepang juga menyampaikan kekagumannya atas rangkaian acara, seperti salah satunya saat jamuan makan malam yang spektakuler.Terkait hubungan bilateral ke depan, Ono mengemukakan bahwa Perdana Menteri Fumio Kishida optimistis atas kemajuan hubungan kedua negara, salah satunya pada upaya mengatasi perubahan iklim seperti dukungan bagi Jepang atas inisiatif nol emisi Asia dan Kemitraan Transisi Energi (JETP). \"Dalam kolaborasi itu kami harap Indonesia dan Jepang dapat berperan mengatasi isu perubahan iklim dan kerja sama energi,\" kata Ono.Delegasi Jepang PM Kishida tiba di Bali pada Minggu (13/11) untuk menghadiri rangkaian KTT G20 di Nusa Dua pada 15-16 November. Bali juga menjadi tempat delegasi Jepang melakukan pertemuan bilateral hingga perbincangan dengan negara lain antara lain Rwanda, Afrika Selatan, Argentina, maupun pertemuan darurat NATO/G7.Presidensi G20 Indonesia telah mengadopsi Deklarasi Pemimpin G20 Bali. Indonesia juga telah menyerahkan tongkat estafet kepada India sebagai Presidensi G20 selanjutnya.(Sof/ANTARA)

Deklarasi Anies Kembali Disambut Euforia Massa, Yogyakarta Tidak Mau Kalah dengan Medan

Jakarta, FNN - Seperti tak mau kalah dengan Medan, penyambutan calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, di kota Yogyakarta juga sangat meriah. Seperti penyambutan di Medan, penyambutan Anies di Yogyakarta juga dilakukan sejak Anies turun di Bandara Yogyakarta. Begitu Anis mendarat di Bandara Yogyakarta,  ribuan massa berdesakan menyambutnya sambil meriakkan kata “Presiden” berulang-ulang, seperti terlihat dalam unggahan video yang beredar di jagad Maya. “Sambutan kepada  Anies di Bandara Yogyakarta ini mengingatkan kita pada penyambutan massa saat Anies tiba di Bandara Medan, ketika dia melakukan kunjungan ke Sumatera Utara, beberapa waktu yang lalu,” ujar Hersubeno Arif, wartawan senior FNN, dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Rabu (16/11/22) . Saat itu, sambutan terhadap Anies di Medan memang luar biasa meriahnya, dimulai dari bandara, lalu sepanjang perjalanan, bahkan sampai di berbagai pelaksanaan acara di kota Medan. Memang, bagi Anies Baswedan, ke Yogyakarta berarti pulang kampung, karena Anies Baswedan dibesarkan dan merampungkan perkuliahannya di kota ini, yaitu di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Namun, kehadiran Anies Baswedan di kota Yogyakarta kali ini dalam rangka menghadiri Deklarasi Forum Ka\'bah Membangun sebuah organisasi yang diinisiasi oleh sejumlah tokoh dan mantan anggota DPR RI dari PPP yang dipimpin oleh Habil Marathi, yang pernah menjadi bendahara umum PPP dan anggota DPR RI sampai beberapa periode. Selain penyambutan di bandara, penyambutan dengan kemeriahan yang sama juga dilakukan di sekitar lokasi deklarasi Forum Ka\'bah Membangun, di Gedung Grand Pacific Hall, Sleman, Yogyakarta.  “Kalau melihat antusiasme, bahkan saya menyebutnya euforia warga, setidaknya sementara ini di dua kota tadi, yakni dari Yogyakarta dan Medan, para capres pesaing Anies Baswedan ini harus benar-benar bersiap dan waspada,” ujar Hersu. “Karena, fakta di lapangan sementara ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan menjadi calon presiden terkuat untuk menduduki kursi presiden berikutnya,” lanjutnya.  Masalahnya, apakah Anies akan benar-benar mendapat tiket pencapresan?  Saat ini baru Nasdem yang sudah mendeklarasi Anies sebagai calon presiden, sedangkan keputusan PKS dan Demokrat masih ditunggu untuk memastikan Anies Baswedan benar-benar telah mendapatkan tiket dan bisa berlaga pada Pilpres tahun 2024.  Akan tetapi, lanjut Hersu, dari peristiwa di Yogya ini, kita mengetahui bahwa ceruk-ceruk suara Anies Baswedan, kalaupun jadi diusung oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat, juga akan muncul dari partai-partai pendukung pemerintah yang lain, seperti dari Forum Ka\'bah Membangun misalnya, sebuah forum yang sebenarnya dimaksudkan untuk menyelamatkan PPP.  Seperti kita ketahui bahwa PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Golkar dan PAN.  Lebih lanjut, Hersu menjelaskan bahwa kalau kita melihat antusiasme warga seperti yang terjadi di Yogyakarta ini, terutama pada Deklarasi Forum Ka’bah Membangun kita yakin dan tidak terlalu berlebihan klaim dari Habil Marathi, pimpinan Forum Ka\'bah Mandiri, yang mengatakan bahwa 90% dari massa pendukung PPP akan memilih Anies Baswedan, kendati nantinya secara resmi PPP mendukung calon presiden lain. Sejauh ini, kita juga tahu bahwa bersama dengan PAN, PPP sudah menyatakan akan mengusung Ganjar Pranowo. Sementara, partner koalisi yang lain, yaitu Golkar, sampai saat ini belum sepakat dan mereka tetap ngotot bahwa yang harus diusung menjadi calon presiden adalah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.(ida)