ALL CATEGORY
Saat Jamuan Makan Siang G20, Jokowi Memberi Kesempatan kepada Presiden IOC untuk Berbicara
Bali, FNN - Presiden RI Joko Widodo memberikan kesempatan kepada Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach untuk berbicara pada sesi jamuan makan siang kepala negara dan delegasi KTT G20 di Bamboo Dome, The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa.“Pada makan siang ini saya mempunyai dua tamu yang saya harap bisa berbicara. Pertama Presiden IOC Mr. Thomas Bach, dan kedua Presiden FIFA Mr. Gianni Infantino. Sekarang saya mengundang Mr. Thomas Bach untuk menyampaikan sambutannya,” ujar Jokowi.Presiden IOC Thomas Bach dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema KTT G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger” sejalan dengan moto olimpiade yakni Faster, Higher, Stronger Together.Dia menyampaikan pandemi global memperjelas betapa pentingnya olahraga bagi kesehatan fisik dan mental serta dapat menyelamatkan nyawa.“Inilah mengapa Komite Olimpiade Internasional bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia untuk mempromosikan masyarakat yang sehat dan tangguh melalui olahraga,” kata Bach.Menurutnya, atlet Olimpiade berperan penting sebagai panutan untuk gaya hidup sehat. Dia menyampaikan kerja sama yang sangat baik dengan pemerintah Jepang dan Tiongkok serta kemitraan erat IOC dengan WHO sangat penting bagi IOC untuk menyelenggarakan dua edisi Olimpiade dan Paralimpiade dengan sukses dan aman selama puncak pandemi.“Selama masa-masa kelam ini, Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 memberikan harapan dan optimisme kepada begitu banyak orang di seluruh dunia,” jelasnya.Dia menekankan pesan penghargaan yang tidak terhitung jumlahnya dari semua lapisan masyarakat dirangkum dengan sangat baik oleh Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom yang mengatakan Olimpiade menyatukan seluruh dunia dalam solidaritas dan perayaan harapan.“Kami hanya dapat menyatukan seluruh dunia, jika para atlet dari 206 Komite Olimpiade Nasional dapat berpartisipasi di Olimpiade. Inilah yang dimaksud dengan pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade. Seluruh dunia bersama-sama dalam persaingan damai tanpa diskriminasi apapun,” kata dia.Bach mengatakan dalam situasi sekarang ini beberapa pemerintah mulai memutuskan atlet mana yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam kompetisi olahraga internasional dan atlet mana yang tidak. Mereka melakukannya atas dasar politik.Menurutnya, IOC membutuhkan partisipasi semua atlet dalam olimpiade tanpa diskriminasi, termasuk atlet yang negaranya sedang berkonfrontasi atau berperang, guna mendorong terciptanya perdamaian.\"Sebuah kompetisi antara atlet dari negara-negara yang berpikiran sama, bukanlah simbol perdamaian yang bertahap. Di era perpecahan ini, peran kita jelas, untuk menyatukan dunia dan bukan memperdalam perpecahan,\" kata Bach.(Ida/ANTARA)
Jokowi Mengantar Tamu KTT G20 Makan Siang dengan Mengemudikan "Buggy Car"
Nusa Dua, Bali, FNN - Presiden Ri Joko Widodo mengemudikan mobil golf atau buggy car yang membawa sejumlah kepala negara anggota G20 serta perwakilan organisasi internasional menuju lokasi makan siang di sela-sela rangkaian kegiatan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa.Dengan mengenakan kemeja putih dengan bagian lengannya digulung dan berdasi hitam, Jokowi tampak menyetir mobil golf dari lokasi pertemuan utama di Candi Ballroom, The Apurva Kempinski, menuju Ocean Front Lawn yang masih berada satu kompleks dengan hotel tersebut.Seperti dipantau dari tayangan langsung di media center KTT G20 di Bali, Selasa, Jokowi tampak mengendarai buggy car sembari bercengkerama dengan perwakilan beberapa organisasi internasional, antara lain Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva.Setibanya di lokasi makan siang, Jokowi kemudian disapa oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Keduanya lalu mengobrol sebelum Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese turut bergabung. PM Jepang Fumio Kishida dan PM Kanada Justin Trudeau juga terlihat berbincang akrab di acara tersebut.Kawasan Ocean Front Lawn terletak di pinggir pantai yang dibangun sebuah kubah dari bambu khusus untuk KTT G20. Kubah tersebut melambangkan komitmen Indonesia terhadap ekonomi hijau, yang merupakan isu prioritas Presidensi Indonesia di G20, yaitu transisi energi, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan global.Indonesia menyelenggarakan KTT G20 pada Selasa dan Rabu (16/11) sebagai puncak Presidensi G20 dengan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger.(Ida/ANTARA)
Survei Litbang Kompas: Dukungan Sangat Rendah terhadap Jokowi, Cuma 15,1 Persen
Jakarta, FNN- Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan seberapa berdampaknya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendukung sosok calon presiden (capres) untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Demikian pembahasan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Senin (14/11/22) di Jakarta. Hersubeno panggilan akrab Hersu menyampaikan judul yang dipublikasikan oleh Survei Litbang Kompas: 15,1 Persen Warga Pilih Capres yang Didukung Jokowi. Survei Litbang Kompas ini diselenggarakan pada 24 September-7 Oktober 2022 secara tatap muka. “Jadi ini masih hangat-hangatnya ya,” ungkap Hersu. Diketahui, Litbang Kompas bertanya kepada responden, \"Apakah Anda akan memilih sosok calon presiden yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo?\". Rupanya, hanya 15,1 persen responden yang yakin memilih sosok capres yang mendapat dukungan dari Jokowi. Sementara itu, 35,7 persen responden menjawab masih mempertimbangkan, 30,1 persen tidak akan memilih sosok yang disarankan Jokowi itu, dan 19,1 persen sisanya tidak tahu. l Itu artinya, jumlah warga yang sudah yakin memilih capres yang disarankan Jokowi memang masih terpaut jauh dari sepertiga publik yang menyatakan akan mempertimbangkan. Adapun menurut Hersu yang dapat dibaca dalam survei terbaru Litbang Kompas tersebut adalah: Pertama, Kompas adalah media pendukung pemerintah. Jadi tidak mungkin Kompas mempublikasikan hasil survei yang sudah difabrikasi. Kedua, angka 15,1 persen adalah angka yang sangat rendah dan menunjukkan rakyat tidak percaya lagi dengan pilihan Jokowi. Ketiga, jelas ini kabar buruk bagi para capres yang berlomba-lomba meminta dukungan Jokowi. Keempat, publik akan memilih calon yang tidak terafiliasi dengan Jokowi. Kemudian, Hersu menyebut konsekuensi dari hasil survei ini yakni Jokowi akan ditinggalkan para capres yang semula berkerumunan di sekitar Jokowi. “Kalau tidak ingin mendapatkan dampak buruknya, para capres harus pelan-pelan memutuskan afiliasi dengan Jokowi, karena sangat merugikan mereka,” pungkasnya. (Lia)
Ketua DPD RI Berharap Kolaborasi Efektif untuk Hasilkan Rekomendasi Bagi Pemimpin Dunia
Denpasar, FNN – KTT G20 yang berlangsung di Bali, 15-16 November 2022, diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi untuk para pemimpin dunia. Menurut Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, hal tersebut bisa diwujudkan lewat kolaborasi antar unsur pemerintah dan non pemerintah. “Faktanya, besar harapan dunia terhadap hasil keputusan yang dihasilkan pada G20 di Indonesia. Terutama terkait pemulihan ekonomi global,” kata LaNyalla, saat tiba di Bali dalam agenda menghadiri KTT, Senin (14/11/2022). Menurutnya, hal yang sangat krusial ini harus diwujudkan melalui kolaborasi global. \"Sehingga mampu menghasilkan langkah-langkah nyata dan terobosan besar untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan global yang terjadi saat ini, serta mempercepat pemulihan bersama,\" ujarnya. LaNyalla yakin tantangan global dan berbagai isu ekonomi non-finansial yang terjadi saat ini dapat dipecahkan bersama melalui keputusan bersama di tingkat Sherpa G20. “Sebagai salah satu workstream, komitmen bersama tingkat Sherpa diharapkan mampu memberikan rekomendasi terbaik yang dapat ditetapkan oleh para Kepala Negara dan Pemerintahan negara anggota G20 pada KTT G20 ini,\" ujarnya. Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, Indonesia harus mampu memberikan jalan tengah dalam mendapatkan rekomendasi terbaik untuk kepentingan dunia global. \"Oleh karena itu, saya mendorong terjadinya kolaborasi yang dibangun Indonesia, baik dari unsur pemerintah maupun kelompok non-pemerintah, serta stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi,\" katanya. Pertemuan Sherpa G20 keempat yang sekaligus merupakan pertemuan terakhir menyongsong KTT G20 dalam Presidensi G20 Indonesia, telah dilangsungkan di Jimbaran, Bali, 11-14 November. Ketua DPD RI tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali untuk menghadiri KTT G20, pada Senin (14/11/2022). LaNyalla didampingi Anggota DPD RI asal Aceh Fachrul Razi, Staf Khusus Ketua DPD RI Brigjen Pol Amostian, Staf Ahli Ketua DPD RI Baso Juherman dan Kabag Sekretariat Ketua DPD RI Azmaryadhy. (mth/*)
Yang Mahal di Indonesia Itu Membiayai Oligarki Konglomerat Busuk
Mereka semua oligarki konglomerat busuk tersebut harus ditangkap, jangan dibiarkan menguasai negara, pemerintahan, bank Indonesia, perbankan, sumber daya alam. Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi Politik Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) JANGAN dibalik ya, seolah olah oligarki konglomerat busuk yang membiayai kehidupan sosial, ekonomil, politik, pembangunan negara Indonesia. Bukan! Justru rakyat Indonesia-lah yang berkeringat membiayai kemewahan hidup oligarki konglomerat busuk. Ingatkan seluruh rakyat jangan terpengaruh oleh propaganda oligarki konglomerat busuk yang mengaku sebagai penyangga utama ekonomi Indonesia. Konglomerat busuk itu parasit kutu busuk. Rakyat Indonesia itu marhaen, rakyat dengan lahan sepetak, jendela rumah jadi kios, masak pagi-pagi jual ke tetangga, jualan kaki lima, jualan online skala kecil, rakyat Indonesia begitu mandiri, hampir tidak membutuhkan bantuan pemerintahan, mereka hidup guyub saling tolong menolong dalam komunitas komunitasmya. Rakyat Indonesia itu bisa membiayai pemerintah, menggaji para pejabat dari tingkat RT sampai presiden. Kebutuhan uang untuk itu tidaklah besar. Rakyat bisa iuran beras untuk membiayai mereka, iuran-iuran tersebut telah biasa dilakukan tanpa mengeluh, karena biaya pemerintahan itu murah sekali. Namun, membiayai kemewahan hidup konglomerat busuk itulah yang paling mahal. Lahan sepetak dipajaki, kios semeter dipajaki, rumah dipajaki, bayar iuran dipajaki, jualan dipajaki, semua untuk menumpuk uang di APBN yang kemudian dipakai belanja oleh oligarki konglomerat busuk. Mereka memperbesar kemewahan hidup mereka dengan mendapatkan belanja APBN dalam proyek-proyek mereka yang boros, tidak efisien dan korup. Untuk APBN itu rakyat yang dipajaki, oligarki konglomerat busuk yang belanjakan, pemerintahan yang diperalat. Kemewahan hidup para konglomerat busuk dengan diperbesar tidak hanya dengan memperalat pemerintahan, namun seluruh institusi moneter dan keuangan. Konglomerat busuk memperalat institusi moneter agar merusak stabilitas moneter. Mereka mendapatkan untung dengan menjatuhkan nilai tukar, mereka juga menjadi insider trading, memainkan nilai mata uang. Mereka itu adalah biang kerok hancurnya mata uang negara ini, setelah terlebih dahulu memindahkan aset-aset mereka ke luar negeri dan kembali disaat uang mereka bernilai besar terhadap rupiah. Coba lihat itu Bantuan Liquiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Kredit Liquiditas Bank Indonesia (KLBI), mereka membangkitkan negara, memaksa negara agar meminjam uang, membuat uang, lalu dialirkan semua ke kantong-kantong konglomerat busuk. Tahu berapa jumlahnya, 6-7 kali APBN Indonesia di masa itu. Bagaimana mereka tidak kaya-raya, mereka itu parasit, kutu busuk yang tengik. Apa yang mereka lakukan terhadap ekonomi Indonesia? Mereka merusak, sumber daya alam dikeruk secara serampangan, sawit, batubara, minyak, tambang-tambang yang luas luas, mereka keruk, meninggalkan kerusakan kerusakan yang sangat parah, mewariskan bencana alam, seperti tragedi kemanusiaan di seantero negeri. Uang mereka dibawa kabur ke luar negeri. Mereka simpan di Panama Papers, pandora papers atas nama pejabat negara dan budak-budak piaraan mereka. Para konglomerat busuk dan antek-anteknya pada dasarnya anti dengan kebangsaan Indonesia. Jadi, sekali lagi yang mahal itu bukan transisi energi, bukan pelaksanaan politik dan pemerintahan, bukan penyelenggaraan hajat hidup orang banyak. tapi yang mahal itu adalah biaya yang harus ditanggung untuk menopang kemewahan hidup para konglomerat busuk yang sepanjang hari merampas sumber daya ekonomi rakyat dan merusak kemampuan produksi serta produktifitas rakyat. Mereka semua oligarki konglomerat busuk tersebut harus ditangkap, jangan dibiarkan menguasai negara, pemerintahan, bank Indonesia, perbankan, sumber daya alam. Karena para konglomerat busuk itu hanya akan terus melanjutkan kerusakan yang tidak berkesudahan. Mereka harus ditangkap karena telah melakukan kudeta, makar kepada bangsa dan negara Indonesia. (*)
Spirit Sejati
Selalu ada sisi terang dari gelap. Di tengah lautan kegelapan bisa saja terbit rembulan pandu penerang. Kalaupun tiada purnama, kita bisa menyibakkan kelam dengan menyalakan lentera sendiri. Oleh: Yudi Latif, Cendikiawan Muslim, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia SAUDARAKU, kita hidup di zaman buih keterapungan. Saat huruf-huruf tak jadi kata; kata tak jadi kalimat; kalimat tak jadi ayat; ayat tak menjangkau alamat. Di seantero negeri, ucapan menggelembung mudah pecah tanpa isi yang bisa ditangkap. Orang mudah berganti posisi tanpa konsistensi posisi etis. Pusat perhatian lekas bergeser dari suatu isu ke isu lain seperti ikan berebut umpan. Tak ada kesetiaan menggumuli masalah. Persoalan menjadi debu beterbangan yang menghilang sendiri dihempas angin. Dalam kerumunan nunut hanyut, kesadaran takluk pada sihir kemasan. Jutaan orang tanpa tumpuan rentan terbius hipnosis pencitraan. Frustrasi gelombang hati yang ringkih mudah berserah pada titah mesiah gadungan. Di zaman gelisah kepalsuan, saat orang terempas tunggang-langgang tanpa jangkar jatidiri, jalan terbaik pulang ke akar. Yakni, akar keyakinan yang menumbuhkan pohon harapan. Bahwa kesenjangan antara impian dan kenyataan bisa dipecahkan dengan menghidupkan spirit, yang menyatukan pikiran dan hati. Di bawah terang spirit, katastropi tak perlu terlalu diratapi. Krisis bisa dilihat sebagai derita ibu hamil yang mengandung anak kemajuan. Seperti kata Hegel, sejarah memang mahkamah penjagalan, namun bukannya tanpa tujuan. Kekacauan memberi ruang kemunculan para pencerah; bintang penuntun yangg dapat menyingkap pola-pola tersembunyi sebagai pemandu manusia keluar dari lorong gelap menuju jalan cahaya. Maka, tetaplah teguh dalam menyusuri gelap malam. Semakin jauh kita melangkah, makin dekat dengan fajar. Tak usah terlalu gundah mengarungi kegelapan. Di kelam malam manusia bisa menyadari arti kehadiran bintang penuntun. Selalu ada sisi terang dari gelap. Di tengah lautan kegelapan bisa saja terbit rembulan pandu penerang. Kalaupun tiada purnama, kita bisa menyibakkan kelam dengan menyalakan lentera sendiri. Satu pijar lentera kecil bisa menuntun langkah di gulita malam. Jutaan lentera serentak menyala, pancarkan gelombang pencerahan. Satu hal yang pasti, gelap tak bisa disingkirkan dengan gelap. Gelap hanya bisa dienyahkan oleh cahaya. Daripada mengutuk kegelapan, marilah masing-masing pribadi tetap eling dan waspada, dengan menghidupkan kembali spirit kasih-sejati yang bisa menyalakan lentera jiwa. (*)
Ibu Iriana Terpeleset di Tangga Pesawat, Petanda Apa Ini?
Jakarta, FNN - Video terpelesetnya Ibu Negara, Ibu Iriana Jokowi, di tangga pesawat ketika akan mendarat di Bali masih terus viral dan luar biasa heboh di media sosial. Bahkan, sampai ada yang membawa soal ini ke persoalan mistik, ini petanda apa? Namun demikian, tidak semua menanggapi terpelesetnya ibu Iriana Jokowi di tangga pesawat itu dengan berlebihan. Aktivis Hak Asasi Manusia dari Papua, Natalius Pigai, misalnya, meminta agar dilakukan investigasi bagaimana mungkin Ibu Negara bisa jatuh terpeleset di tangga pesawat dalam sebuah momen yang sangat penting. Seperti kita ketahui bahwa saat ini Indonesia, terutama Bali, sedang menjadi fokus perhatian dunia karena sejumlah kepala negara, ada 17 kepala negara, termasuk Presiden Jokowi, sedang berada di Bali untuk menghadiri KTT G20. Peristiwa jatuhnya Ibu Riana Jokowi ini tentu menjadi sorotan dunia internasional. Oleh karena itu, Natalius Pigai meminta agar dilakukan investigasi dan harus diperiksa, mulai dari direksi Angkasa Pura yang bertanggung jawab menyediakan tangga ketika pesawat presiden akan turun, kemudian direksi Garuda, juga Paspampres. Akibat peristiwa ini, menurut keterangan dari Biro Protokol Istana, tidak terjadi hal yang serius pada Ibu Iriana. Hal ini terlihat dari video bahwa Ibu Iriana dan Pak Jokowi tetap bisa melanjutkan berbagai agenda yang berkaitan dengan KTT G20 yang sedang berlangsung di Denpasar, Bali (15-16 November 2022). Namun, menurut Hersubeno Arif, wartawan senior FNN, dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Senin (14/11/22), bagaimanapun juga karena yang jatuh bukanlah orang sembarangan, beliau adalah Ibu Negara, maka netizen cenderung bersikap lebay. Padahal, lanjut Hersu, sebenarnya kalau kita lihat bisa saja terjadi karena kelelahan setelah mengikuti rangkaian acara yang sangat padat. Seperti diketahui bahwa Ibu Iriana baru saja kembali dari Kamboja mendampingi Pak Jokowi yang menghadiri KTT ASEAN. Dalam ingatan Hersubeno Arif, sebenarnya soal peristiwa Ibu Iriana jatuh di depan umum bukan peristiwa yang pertama. Pada tahun 2019, saat kampanye Pilpres untuk periode yang kedua dari Pak Jokowi, Ibu Iriana juga jatuh, bahkan posisinya lebih parah. Saat itu sedang berlangsung kampanye di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan ibu Iriana naik ke panggung bersama dengan Pak Jokowi, kemudian Pak Jokowi sedang bersalaman dengan para pendukungnya. Begitu juga dengan Ibu Iriana, beliau jongkok di atas panggung, kemudian tiba-tiba terjengkang ke belakang. Saat itu, foto-foto dan videonya juga viral. Jadi, jika dibandingkan maka terpelesetnya Ibu Iriana di tangga pesawat kemarin tidak separah ketika jatuh di Banjarmasin. Kemudian, terkait pertanyaan netizen apakah ada petanda buruk, Hersubeno Arif mengatakan bahwa kalau kita mengaca pada kejadian 2019, di mana ketika itu Ibu Iriana jatuh dan lebih parah, ternyata bukan pertanda buruk karena kemudian Pak Jokowi terpilih lagi untuk periode yang kedua. Kalau dikaitkan dengan akan lengsernya Pak Jokowi setelah tahun 2024 di mana Pak Jokowi sendiri sudah menyatakan akan pulang kampung ke Solo, tetapi kita tahu gerakan relawan yang mendorong Pak Jokowi untuk tetap melanjutkan kepemimpinan 3 periode atau memperpanjang masa jabatannya, kelihatannya masih terus berjalan. Musyawarah rakyat, misalnya, yang tadinya dibatalkan di Makassar, Sulawesi Selatan, akhirnya dilaksanakan kembali, dan direncanakan nanti akan berlanjut di seluruh kota di Indonesia. Selain itu, baliho-baliho Pak Jokowi berkaitan dengan bantuan langsung tunai dan bantuan-bantuan sosial lainnya terpasang di mana-mana, di seluruh Indonesia. Ini mengesankan bahwa memang seolah-olah Pak Jokowi masih kampanye. Tetapi, menurut Hersu, beberapa hari ini memang kelihatannya keluarga Pak Jokowi sedang terkena apes. Putra Pak Jokowi yang bungsu, Kaesang Pangarep, yang baru terbang dari Changi menuju ke Sidoarjo, mungkin dalam rangka pulang ke Solo, tiba-tiba kopernya nyasar sampai ke Bandara Kualanamu, Medan. Peristiwa ini juga membuat heboh sehingga dengan cepat Batik Air melakukan investigasi dan koper itu ditemukan dan segera dikirim ke Kaesang Pangarep. Selain minta maaf, Batik Air juga sedang melakukan investigasi internal mengapa sampai kejadian semacam itu. Jadi, menurut Hersu, netizen yang masih menghubungkan peritiwa-peritiwa ini dengan mistik atau politik, disarankan untuk tidak menghubungkannya dengan persoalan yang mistik. Lebih baik, seperti yang disarankan oleh Natalius Pigai, lakukan investigasi terhadap para pihak yang bertanggung jawab. (ida)
Hari Ini, Polisi Menutup Jalur Lalu-lintas Menuju GWK
Denpasar, FNN - Polisi akan menutup dan mengalihkan jalur lalu-lintas menuju kompleks wisata Garuda Wisnu Kencana di Desa Ungasan, kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa 15 November 2022.Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Stefanus Setianto, di Denpasar, Bali, Senin, mengatakan, penutupan dan pengalihan arus lalulintas itu untuk memperlancar perjalanan para kepala negara dan delegasi KTT G20 2022 menuju tempat makan malam di kawasan Wisata Garuda Wisnu Kencana. Ia mengatakan, pemberlakuan penutupan dan pengalihan arus lalulintas jalan yang akan menuju ke GWK dilaksanakan pada Selasa 15 November 2022 pada pukul 17.30-19.30 WITA dan pada pukul 20.30-22.00 WITA. \"Kami menghimbau masyarakat, sehubungan dengan adanya kegiatan gala dinner KTT G20 yang akan dilaksanakan di kawasan Garuda Wisnu Kencana, kami akan menutup dan mengalihkan arus lalu-lintas di kawasan itu. Bagi masyarakat dan wisatawan yang akan menuju kawasan tersebut agar mencari jalur alternatif,\" kata dia. Ia berharap dengan adanya himbauan dan informasi itu masyarakat dapat mengetahui dan memahami tujuan pembatasan tersebut guna mendukung pelaksanaan KTT G20 2022 di Indonesia. \"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Ini semua untuk kelancaran kegiatan G20 yang dilaksanakan di Bali,\" kata dia. Dalam menjamin keamanan perjalanan para kepala negara dan delegasi yang menghadiri KTT G20 di Bali, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan juga telah lebih dahulu mengeluarkan surat edaran tentang pemberlakuan ganjil-genap selama pergelaran KTT G20. Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Cucu Mulyana, beberapa waktu lalu melalui Surat Edaran Nomor SE-DRJD 3/2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Penyelenggaraan KTT G20 2022 di Bali telah menetapkan beberapa ruas jalan yang terkena dampak ganjil-genap itu. Berikut 10 ruas jalan yang berlaku ganjil genap selama KTT G20 di Bali: 1. Simpang Sanur-Simpang Pesanggaran 2. Simpang Pesanggaran-Gerbang Benoa 3. Simpang Pesanggaran-Simpang Kuta 4. GT Bali Mandara Benoa -Simpang Tugu Nugrah Rai-GT Bali Mandara Nusa Dua 5. Simpang Kuta-Simpang Tugu Ngurah Rai 6. Simpang Tugu Ngurah Rai-Simpang Lapangan Terbang (Denpasar) 7. Simpang Tugu Ngurah Rai-Simpang Nusa Dua 8. Simpang Kampus Universitas Udayana-Simpang Nakula Sadewa/Jalan Uluwatu 9. Simpang Kampus UNUD-Simpang Uluwatu SPBU/Jalan Raya Kampus Udayana 10. Simpang Jimbaran-Simpang Nirmala Selanjutnya, ada 13 simpang yang jadi perhatian karena berpotensi adanya kepadatan kendaraan yakni Sanur, Pesanggaran, GT Bali Mandara Benoa, Kuta, Tugu Nugrah Rai, Lapangan Terbang, Benoa Square, Kampus UNUD, GT Bali Mandara Nusa Dua, Nusa Dua, Nakula Sadewa, Uluwatu, dan Simpang Nirmala.(Ida/ANTARA)
Nusa Kalapa
Oleh Ridwan Saidi Budayawan KOTA yang kita sebut Jakarta awal bernama Kalapa. Ini nama dari orang Maya yang berasal dari kota lahirnya Xalapa,, Veracruz. Mexico. Cumda artimya terang benderang. Ini term navigasi seperti Cumda straits, Cumda Besar, Cumda Kecil. Cumda Kalapa nama labuhan bukan nama kota. Jakarta dari Majakatera , blok di seberang menara Syahbandar. Pada 1485 jadi Jakatera, 1512 jadi Jacatra, kemudian Jakarta sebagai nama kota. Sunda Kalapa sebagai nama labuhan tetap digunakan yang meliputi wilayah Kali Aden dan Muara Angke. Sunda dari Cumda dan tak terkait nama sebuah etnik. Em sori. Pelabuhan awal Sunda Kalapa di Kali Adem Muara Angke sejak IX M. Pelabuhan ini bukan bekerja penuh setahunan karena gangguan rob. Pada 1540 pindah ke bum (boom) baru, labuhan, di Kota Inten dan Pasar Ikan. Pujangga Manik dalam Lalampahan menysbut urang Kalapa untuk native di Jakarta. Pangeran Panembong pada XVI M menbuat peta Nusa Kakapa, Kalapa dan sekitarnya. Versi Pangeran batas barat Kalapa sungai Cisadane, timur Citarum, selatan Cibinong. Mungkin indikator yang digunakan bahasa. Barangsiapa berminat bicara atau menulis Betawi garing (garis miring) Jakarta, baik sejarah mau pun peradaban, diimbau agar sudi apalah kiranya memahami toponim dan geografi Jakarta dengan sebenar-benar pehahaman supaya omongan/tulisan tidak seperti bubur kacang ijo campur ta\'oco. Salam ta\'zim. (RSaidi)
Tak Peduli Istri Terpeleset
Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan SAAT tiba di Bali dan menuruni tangga pesawat tiba-tiba Ibu Negara Iriana terpeleset jatuh. Hendak ditolong ajudan dari bawah namun dicegah oleh Jokowi. Fenomena menariknya adalah Jokowi tidak terlihat menolong istrinya untuk berdiri kembali. Cuma planga-plongo. Mungkin menganggap kecil hal tersebut. Gestur tubuh Jokowi yang \"tidak ada empati\" apalagi melakukan bantuan nyata itu menjadi sangat menarik. Ini terjatuh kedua kalinya Iriana tanpa empati penuh Jokowi. Adalah saat kampanye akbar di Banjarmasin saat berswafoto dengan pendukungnya di panggung Iriana terjengkang ke belakang. Jokowi hanya melihat, sementara dua personal Paspampres bergegas menolong. Barulah seadanya Jokowi ikut menolong. Keduanya sedang bahagia menikmati panggung kampanye Pilpres 2019 tersebut. Insiden adalah hal biasa tetapi tanpa empati pada istri menjadi luar biasa. Presiden yang hanya peduli dengan dirinya sendiri. Pantas urusan kesulitan rakyat pun sepertinya tanpa rasa empati apa-apa. Menikmati sendiri lempar lemparan kaos dan bingkisan kepada rakyat yang berebut terengah-engah. Luar biasa hati Presiden di negara Pancasila ini. Ada yang berkomentar atas terpeleset atau jatuhnya ibu Iriana sebagai tanda bahwa Jokowi akan lengser. Sebenarnya itu pasti. Tidak ada jabatan abadi. Bahkan Jokowi sendiri sudah berandai andai dan berencana pulang Solo lalu menjadi rakyat biasa yang akan \"peduli lingkungan hidup\". Masalahnya adalah jika itu sinyal kejatuhan bukan lengser natural. Jatuh di ujung masa jabatan. Ini akan menjadi masalah karena dosa-dosa politik bisa tidak diampuni. Rakyat menuntut tanggung jawab atas perbuatan melakukan kerusakan di muka bumi. Merusak lingkungan hidup dengan membabat hutan 600 hektar di Kalteng. Program food estate yang aneh di samping jenis tanamannya adalah singkong juga ditangani oleh Menhankam bukan Menteri Pertanian. Tuntutan atas kebijakan hutang luar negeri yang menggunung dengan kebohongan memiliki uang di kantong 11 Trilyun. Pelanggaran HAM atas tewasnya 800 an petugas Pemilu, pembunuhan demonstran 21-22 Mei, pembantaian 6 anggota laskar FPI hingga korban gas air mata 130 an penonton Stadion Kanjuruhan. Semua itu tidak ditangani serius. Disikapi dengan \"tidak peduli\" dan \"tanpa empati\". Tidak peduli dan tanpa empati atas terpeleset atau jatuhnya ibu negara adalah tanda bahwa kelak rakyat juga tidak peduli dan tidak akan ada empati atas kejatuhan Jokowi. Bahkan rakyat akan meminta agar Jokowi diproses hukum untuk banyak kasus baik korupsi, kolusi maupun nepotisme. Hidup tenang pasca lengser, belum tentu. Ketika tuntutan mundur saat ini tidak dipedulikan maka ketika nanti sudah mundur rakyat pun tidak akan peduli. Di panggung Iriana terjengkang, di tangga pesawat terpeleset. Jokowi tak peduli. Itulah panggung politik. Biasanya ia suka pada pencitraan kini pencitraan sebagai suami yang baik ternyata tidak dimanfaatkan. Padahal ia sedang berjalan menuju forum yang sedang disorot dan diberitakan dunia. KTT G-20. Bandung, 15 Nopember 2022