ALL CATEGORY

Peserta Membludak, Gelora Boat Race Diusulkan Jadi Lomba Nasional untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Tanah Air

Jakarta, FNN- Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sukses menggelar \'Gelora Boat Race 2022\' di Pantai Gelora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (13/11/2022). Gelora Boat Race 2022 ini, merupakan ajang balapan sampan atau perahu bermotor yang digelar untuk kedua kalinya, setelah even yang sama untuk pertama kalinya digelar pada 2021 lalu. Pantai Gelora sendiri yang berada di Meno, Utan, Kabupaten Sumbawa, NTB diresmikan oleh Anis Matta selaku Ketua Umum Partai Gelora pada Senin, 23 November 2020. Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, \'Gelora Race Boat 2022\' diikuti hampir 100 peserta dari seluruh wilayah pesisir di Kabupaten Sumbawa. \"Tahun kedua ini minat pelomba makin besar, hampir seratus tim berasal dari seluruh wilayah pesisir di Kabupaten Sumbawa,\" kata Fahri Hamzah, Senin (14/11/2022). Selaku inisiator \'Gelora Boat Race\', Fahri mengatakan, balapan sampan ini merupakan pesta rakyat, sekaligus menyalurkan minat dan kegembiraan masyarakat. \"Balapan sampan ini pesta rakyat, diperlukan agar masyarakat dapat menyalurkan minat dan kegembiraannya,\" ujar Fahri. Karena itu, kata Fahri, dalam waktu dekat, \'Gelora Boat Race\' akan diusulkan ke pemerintah untuk menjadi ajang balap sampan nasional. Sebab, even balapan sampan ini juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke tanah air. \"Dari Sumbawa, berikutnya kita berharap mengundang dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, Pulau Lombok, NTT dan Ambon. Berikutnya lagi dari wilayah lain secara nasional,\" katanya. Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini mengatakan, tidak sulit untuk merealisasikan ide tersebut, karena daerah pesisir Indonesia memiliki tradisi sampan atau perahu yang telah mengakar. \"Balapan sampan ini tidak sulit direalisasikan, karena daerah pesisir Indonesia memiliki tradisi sampan atau perahu yang telah mengakar,\" ujarnya. Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Sumbawa Burhanudin Jafar Salam menambahkan, even \'Gelora Race Boat 2022\' merupakan ajang kegiatan maritim terbesar di Sumbawa. \"Tahun 2021 hanya 39 peserta, tahun ini mencapai 84 peserta terbagi ke dalam dua kelas standar dan terbuka. Tercatat minimal 1.400 penonton memadati pantai saat hari final dilangsungkan,\" kata Burhanuddin. Menurut dia, even \'Gelora Boat Race\' juga sekaligus untuk mengenalkan keberadaan Partai Gelora di Meno, Kabupaten Sumbawa, NTB ke tingkat nasional maupun mancanegara yang memiliki alam yang indah seperti di Bali dan Lombok. \"Jadi Pantai Gelora di Meno ini dibuka untuk umum pada hari-hari biasa. Selain berpasir putih untuk wisata pantai, wisatawan menyukai kegiatan menyelam dan berperahu, karena ombaknya tenang,\" katanya. Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengungkapkan, Pantai Gelora juga menjadi tempat kolaborasi bagi semua orang untuk mengekspresikan mimpi-mimpinya yang akan membawa kemajuan Sumbawa, NTB, dan Indonesia. Pengembangan Pantai Gelora sebagai tempat bercengkerama dan bergembira ini, lanjut Anis Matta, merupakan ide Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora. Sebab, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, yang diperlukan adalah menemukan peluang di tengah krisis. \"Kita sedang hidup di tengah krisis, kita fokus menemukan peluang seperti kata Pak Fahri Hamzah mengubah wajah pantai ini menjadi tempat bercengkerama dan tempat bergembira, begitu juga jika ingin mengubah Indonesia,\" kata Anis Matta, Senin (23/11/2022) lalu. \"Jadi jika bicara laut dunia, kita hanya bicara tiga tempat wisata, yakni laut Mediterania, laut Karibia dan laut Indonesia. Luas laut Indonesia adalah luas laut Mediterania yang dinikmati banyak negara, tapi kita Indonesia sendirian. Karena itu, kita perlu mempertahankan kegembiraan kita di tengah krisis ini,\" imbuhnya. (Lia)

Bangsa Indonesia: Mudah Percaya, Lupa dan Menyerah, Berahir Nestapa

Pemimpin boneka, selalu bermain watak, seperti pelawak yang bisa ketawa, sekalipun situasinya sedang gawat. Ini biasa terjadi. Inilah yang oleh Goffman disebut dengan dramaturgi. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) berencana balik ke Solo, Jawa Tengah, usai masa jabatannya sebagai presiden selesai pada 2024. “Saya akan kembali ke kota saya, Solo, sebagai rakyat biasa,” kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan The Economist yang ditayangkan di YouTube, seperti dikutip, Ahad (13/11//2022). Tiba-tiba muncul puja-puji bak seperti telah datang berita segar dari “dewa langit” yang turun ke bumi. Basa-basi politik yang jauh dari pencerahan keadaan sesungguhnya yang sedang terjadi, seperti kena kekuatan magis semua kesurupan. Jokowi ingin kembali ke kampung halamannya di Solo. Jokowi ingin terlibat dalam kegiatan di sektor lingkungan setelah tak lagi menjabat presiden. Selagi masih memiliki kekuasaan telah merusak lingkungan di mana-mana. Jokowi juga berharap kepemimpinannya dapat memberikan dampak terhadap perubahan pola pikir dan cara kerja baru. Dia juga ingin Indonesia melompat menjadi negara maju. Mengapa masih mimpi di siang bolong, kok masih hanya keinginan selama ini apa yang dilakukan. Lompatan apa yang telah terjadi selain lompat mundur ke belakang? Bung Lenin mengatakan, “kebohongan yang diajarkan terus-menerus di kemudian hari akan dianggap sebagai sebuah kebenaran”. Telah datang kebohongan berkali-kali masih dipercaya dan dilahab sebagai sebuah berita benar. Erving Goffman menggunakan mekanisme panggung ini untuk menganalisis dunia sosial di Indonesia. Ada panggung depan (front stage), ada panggung belakang (back stage). Panggung depan sering berbeda 180 derajat dengan panggung belakang. Cliffort Geertz adalah ahli antropologi asal Amerika (AS). Ia memakai istilah “negara panggung” alias theater state untuk memotret dinamika kekuasaan di Indonesia. “Ya Indonesia sudah berubah menjadi “negara panggung” alias theater state”. Simbolisme, persepsi, narasi dan drama lebih penting ketimbang realitas. “Pemimpin Boneka” seringkali diasosiasikan untuk pemimpin yang ucapan, peran, dan sikapnya dikendalikan orang lain. Saat manggung, dikendalikan peran panggungnya oleh sutradara. Pemimpin boneka, selalu bermain watak, seperti pelawak yang bisa ketawa, sekalipun situasinya sedang gawat. Ini biasa terjadi. Inilah yang oleh Goffman disebut dengan dramaturgi. Tipuan dan kebohongan politisi busuk, sedang memainkan perannya. “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki!”. Sesungguhnya keinginan untuk perpanjangan jabatan dan atau keinginan untuk tiga periode masih hidup. Jangan keburu percaya agar tidak jatuh lagi ke alam nestapa, Jokowi  akan kembali ke Solo, apalagi tampak jelas statemen yang menyertainya hanya kalimat verbal belaka. Sejak maraknya demo mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya, pada awal 2022 lalu, barang-barang pribadi milik Jokowi sudah mulai diboyong pulang kampung ke Solo. Hal itu dilakukan untuk mencegah peristiwa yang pernah dialami Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ketika dipaksa lengser dan keluar dari Istana sebelum waktunya: banyak barang pribadinya hilang! (*)

Muhammadiyah Insya Allah Tangguh

Oleh M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  AGENDA pokok Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Surakarta di samping menyusun program, penetapan Risalah Islam Berkemajuan, serta Isu-Isu strategis adalah pemilihan Pimpinan Pusat periode 2022-2027. Muktamar yang dilaksanakan dua tahun sebelum hajat politik khususnya Pilpres dinilai rawan dari berbagai kepentingan.  Siapapun yang  akan memerintah negara RI untuk periode 2024-2029 tentu merasa perlu dengan warna atau sikap politik kepemimpinan Muhammadiyah terpilih.  Adalah wajar jika banyak fihak khawatir adanya intervensi untuk jabatan Ketum maupun jajaran kepemimpinan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar tersebut.  Ini disebabkan banyak musyawarah Ormas terjadi pengkutuban atau friksi tajam dalam pemilihan Ketua Umum nya. Kekuasaan pun ikut bermain.  Muhammadiyah memiliki tata cara pemilihan yang spesifik dengan pola penyaringan bertingkat. Dari pengajuan awal berapapun jumlahnya akhirnya dipilih dan ditetapkan oleh Sidang Tanwir menjadi 39 Calon anggota Pimpinan. Dalam arena Muktamar, peserta memilih dari 39 orang tersebut menjadi 13 anggota Pimpinan. 13 anggota terpilih menetapkan Ketua Umum. Pola seperti ini sulit ditembus oleh politik uang maupun kekuasaan.  Peserta Muktamar baik dari Daerah, Wilayah maupun unsur Pusat dibekali dengan nilai-nilai kejuangan ideologi Muhammadiyah sehingga datang ke Muktamar bukan untuk sekedar memilih Ketua Umum melainkan kepemimpinan kolektif. Tidak ada sikap otoritarian kekuasaan dalam Muhammadiyah. 13 orang bersama-sama bermusyawarah menyusun \"kabinet\" dan bekerja secara kolegial.  Ada usul bahwa dalam Muktamar ke-48 esok jumlah anggota Pimpinan Pusat yang dipilih menjadi 17 orang. Usul yang rasional dan sesuai dengan perkembangan. Hanya untuk itu diperlukan perubahan AD/ART terlebih dahulu. Mungkin berlaku untuk periode berikut. Akan tetapi AD/ART saat ini sudah membuka peluang bagi adanya anggota Pimpinan tambahan. Direkrut dari personal 39 orang terpilih dalam Sidang Tanwir. Hal itu bila ke 13 anggota Pimpinan menganggap perlu.  Dengan sistem yang ada maka polarisasi tidak akan terjadi. Konflik dapat diminimalisasi dan kapasitas serta profesi dapat beragam sesuai dengan aspirasi peserta Muktamar. Isu penyegaran dapat direspon baik dalam kategori personal lama dan baru, tua dan muda, atau keragaman profesi dan kapasitas.  Peserta dan penggembira datang ke arena Muktamar dengan semangat untuk berkorban demi silaturahmi bukan untuk mendapatkan sesuatu apalagi materi. Peserta Muktamar akan dengan cepat menolak politik uang karena ideologi Muhammadiyah mengharamkannya. Bahasa membantu transportasi difahami menjadi bagian dari politik uang jika berhubungan dengan pemilihan. Haram hukumnya.  Para calon anggota Pimpinan Pusat tentu meyakini bahwa jabatan itu bukan kesenangan tetapi ujian yang berakibat kemuliaan dan kehinaan dirinya dimata Allah SWT. Ambisi adalah sebab dari kesulitan sementara kepercayaan menjadi jalan kemudahan. Nashrun minallah.  Penunaian amanah merupakan sebab dari kemenangan dan kebahagiaan. Fathun qoriib.  Dengan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah yang terus meningkat maka shaff perjuangan akan semakin kokoh. Keumatan yang mengakar. Benteng pertahanan pun semakin kuat.  Muktamar Muhammadiyah adalah konsolidasi strategis bagi pengembangan organisasi.  Muhammadiyah insya Allah tangguh.  Bandung, 14 Nopember 2022

Menyambut G20: Tiang Bendera, Pameran Bendera

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  Di Kota ada Jalan Tiang Bendera. Ini bukan nama dengan makna sejati tapi methaporic merujuk pada bangunan Majakatera di seberang menara Syahbandar I. Tiang Bendera lambang pengendali Jakarta oleh Tandem (duet) Syahbandar dan kuasa adat.  Portugis menyebut tempat ini Tiang Bendera sejak XV M. Orang Inggris menetap di sebelah barat Jl Kakap yang versi lidah penduduk Brok sampai kini. Inggris menyebutnya Block. Metathesis L dengan R. Ini ciri Betawi. Lari  dibilang Rari. Poris (kota) dibilang Polis.  Ketika konflik Irian Barat 1962 dimana Bung Karno  kumandangkan Tritura, Belanda merespons dengan vlag vertoon kapal perang Karel  Doorman. Vlag vertoon itu pameran bendera dengan makna kekuatan.  Jelang G20 di Bali (15-16 November) ada kritik USA pameran bendera di perairan Indonesia.  Kapal China seperti tak kebagian laut mondar-mandir di kawasan Kutub Selatan.  Penjelasan Panglima TNi, pengamanan G20 sama dengan Garuda Shield. Paham, Pak. Tentu pengamanan Bali sangat istinewa. Mungkin istinewa pula dampaknya. Semoga. (RSaidi)

KTT Asean, G20, dan Perubahan Politik Jokowi

Kita berharap Indonesia dapat berperan besar dalam G20. Selain sebagai \"event organazer\", Indonesia dapat membicarakan keadilan tatanan global dan solidaritas. Paska pandemi seluruh dunia mengharapkan adanya order global, yang selama ini dikuasi barat dengan perspektif barat sentris, ke arah dunia yang multipolar dan menekankan kebersamaan.  Oleh DR. Syahganda Nainggolan, Sabang Merauke Circle ALHAMDULILLAH Joko Widodo telah memastikan bahwa dia akan lengser 2024 dan kembali ke Solo. Sebagaimana diberitakan CNN Indonesia, 13/11/22 dalam judul \"Jokowi Beber Rencana Setelah Lengser: Pulang Ke Solo Jadi Rakyat Biasa\", mengutip wawancara Jokowi dengan The Economist, majalah ekonomi terbesar di Eropa, selain lengser, Jokowi juga akan menjadi aktifis lingkungan. Pernyataan Jokowi ini sangat penting bagi kita sebagai pegangan bahwa berbagai upaya yang dilakukan pendukungnya selama ini melalui isu perpanjangan jabatan maupun isu presiden 3 periode ditepis Jokowi. Kita dapat menghentikan kecurigaan kita pada Jokowi sebagai \"mastermind\" isu perpanjangan selama ini dan dapat mengalihkan tuduhan kepada orang-orang terdekatnya, jika isu itu muncul lagi nantinya. Perubahan sikap Jokowi ini mungkin terkait dengan aktifitas internasional Jokowi hari-hari ini yang terlalu berat, baik dalam skala Asean maupun G20. Jokowi dalam KTT Asean dan selanjutnya sebagai ketua Asean telah menunjukkan sikap keras terhadap rezim junta Militer Myanmar. Bulan lalu Asean tidak membolehkan wakil Junta hadir kecuali dihadiri juga oleh pihak oposisi, dalam bahasan batas akhir dialog Junta dan oposisi. Myanmar mengutuk pemerintah Indonesia sebagai \"anjing peliharaan\" Amerika (CNBC Indonesia, 28/10/22). Dengan berubahnya sikap Jokowi yang semula ragu mengutuk Junta di sana, Asean akhirnya mayoritas dalam genggaman mainstream global order, yang menghargai demokrasi dan anti pelanggaran HAM. Pergumulan kedua Jokowi soal demokrasi terkait dengan Vlademir Putin. Pada bulan Agustus (19/8/22), Jokowi melakukan \"self claim\" bahwa Putin akan hadir pada G20. Padahal kedutaan besar Rusia di Jakarta maupun sekretaris/jubir Putin tidak memberikan informasi itu. Setidaknya jika kita merujuk pada media yang memberitakan. Jokowi sepertinya sangat berharap Rusia hadir. Bahkan, Jokowi mengambil resiko pergi ke Ukraina dan lalu ke Rusia tempo hari untuk mengundang Putin, selain Zelensky, presiden Ukraina. Namun, seiring waktu, dengan tekanan barat yang tidak menghendaki kehadiran Putin di G20 Bali, Jokowi terkesan tidak kecewa. Setidaknya tidak diungkapkan oleh Jokowi atau jika merujuk pada statemen LBP bahwa tidak masalah jika tidak ada Komunike Pemimpin Dunia di G20 (CNBC Indonesia, 12/11/22). Myanmar dan Rusia adalah sekutu Peking/RRC. Sikap Jokowi yang terkesan berubah penting dicatat karena selama ini Jokowi menjadi \"anak emas\" RRC. Bahkan, sampai detik-detik terakhir sebelum G20, Jokowi berharap KCIC (Kereta Cepat Jakarta China) Bandung-Jakarta dapat diresmikan Xi Jin Ping, di sela kunjungannya ke Indonesia. Kita bersyukur melihat Jokowi berubah ke arah blok global order yang mementingkan demokrasi dan HAM. Namun, Jokowi tidak bisa terlalu lama di tengah. Sebab, China dan Rusia pasti akan mengevaluasi posisi Jokowi terhadap afiliasinya selama ini.  Spekulasi pertama yang terlihat adalah batalnya rencana Xi Jin Ping meresmikan projek kereta cepat pertama di Asean ini. Bukan hanya tidak meresmikan, isu kereta cepat saat ini malah sudah kehabisan dana operasional, sehingga projeck akan mangkrak, jika tidak ada suntikan negara kita. Padahal selama ini pemerintah China berencana memberikan bantuan besar tanpa resiko APBN kita. Spekulasi kedua adalah kemungkinan Indonesia tidak akan dimasukkan dalam BRICS, sebuah persekutuan negara ekonomi alternatif. Padahal, selama ini Indonesia mempunyai kesempatan untuk bisa bergabung dengan BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan South of Africa), sehingga memperkuat posisi tawar Indonesia dalam global order. Penutup KTT Asean dan G20 membawa perubahan sikap  Jokowi atas isu perpanjangan masa jabatan Presiden. Jokowi telah mengatakan akan lengser dan menjadi pecinta lingkungan, pada tahun 2024. Padahal selama ini Jokowi mengapresiasi kelompok-kelompok anti demokrasi yang menyuarakan perpanjangan masa jabatan dan atau 3 periode Jokowi sebagai bagian demokrasi. Dalam hubungannya dengan Myanmar dan Putin, Jokowi memperlihatkan sikap anti kekerasan, khusus soal Putin, setidaknya tidak mengatakan kecewa atas ketidak hadiran Putin.  Kita berharap Indonesia dapat berperan besar dalam G20. Selain sebagai \"event organazer\", Indonesia dapat membicarakan keadilan tatanan global dan solidaritas. Paska pandemi seluruh dunia mengharapkan adanya order global, yang selama ini dikuasi barat dengan perspektif barat sentris, ke arah dunia yang multipolar dan menekankan kebersamaan.  Semoga Jokowi benar-benar pro demokrasi dan lalu mengkoreksi berbagai kebijakannya yang selama ini terlalu banyak melakukan kriminalisasi ulama, aktifis politik dan tokoh-tokoh lingkungan. (*)

Kepala BIN Budi Gunawan Serasi Menjadi Cawapres Anies Baswedan

 Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn.) Prof. Dr. Budi Gunawan sangat layak dan pantas untuk dijodohkan menjadi bakal calon Wakil Presiden dari Anies Baswedan. Kapasitas dan kapabiltas sangat baik sebagai tokoh bangsa. Budi Gunawan sukses menjadi negarawan yang teruji mengabdi kepada bangsa Indonesia.  Oleh Kisman Latumakulita - Wartawan Senior FNN HAMPIR dipastikan tidak ada komponen bangsa ini yang meragukan komitmen dan kemampuan Budi Gunawan. Meskipun tidak banyak diketahui masyarakat menengah-bawah, namun kiprah Budi Gunawan untuk menyatukan seluruh komponen bangsa selalu dan selalu dilakukan. Tidak pernah berhenti berbuat yang terbaik demi bangsa Indonesia. Berbagai lapisan masyarakat digalang untuk memastikan bahwa Indonesia tetap bersatu, baik hari ini maupun nantinya.  Ketokohan Budi Gunawan bisa dianggap mewakili kaum nasionalis abangan. Figur yang cocok dengan bakal calon Presiden Partai Nasdem Anies Baswedan yang dikesankan mewakili kelompok nasionalis kanan. Pasangan koalisi yang serasi untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia. Anies Baswedan-Budi Gunawan dapat mengakhiri keterbelahan sosial masyarakat yang masih terasa sampai hari ini. Selain itu, pasangan Anies Baswedan-Budi Gunawan juga bisa membawa Indonesia bersaing dengan bangsa-bangsa lain di panggung kelas dunia. Apalagi menghadapi resesi ekonomi yang melanda dunia hari ini, dan telah masuk di halaman tengah rumah besar bangsa Indonesia, sangat membutuhkan pasangan Capres-Cawapres yang punya kemampuan di atas rata-rata normal. Butuh Capres-Cawapres yang punya kemampuan komunikasi dan diplomasi kelas dunia dan terukur. Itu hanya ada pada pasangan Anies Baswedan-Budi Gunawan.  Jika terwujud, maka pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Budi Gunawan mengingatkan kita dan publik dunia kepada pasangan Presiden-Wakil Presiden Amerika legendaris Ronald Reagen-Goerge Bush senior. Bush adalah mantan Kepala Central Intelligence Agency (CIA). Pasangan Reagen-Bush sangat sukses ketika memimpin Amerika selama dua priode. Setelah Reagen berakhir periode kedua, giliran Bush senior yang menggantikan Reagen sebagai Presiden Amerika dari Partai Republik.  Dibandingkan kandidat cawapres Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat maupun mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Budi Gunawan masih lebih unggul. Bisa dibilang unggul dalam semua aspek. Apalagi Budi Gunawan juga memiliki kedekatan yang sangat mumpuni dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.  Begitu pula bila dibadingkan dengan Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Dr. Muhammad Tito Karnavian PhD, yang sekarang menjabat Menteri Dalam Negeri, maka Budi Gunawan juga masih lebih unggul. Budi Gunawan itu matang dan mampu di semua lini. Baik itu lini depan, lini tengah dan lini belakarang. Sementara masyarakat menduga Tito Karnavian menjadi bagian penting yang ikut membuat institusi Kepolisin jatuh ke titik paling nadir hari ini. Dimulai ketika Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri. Tito membentuk Satgassus Nusantara dan Satgassus Merah Putih. Sekarang sudah dibubarkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Anggota Komisi III DPR Mulfachri Harahap mengatakan, Satgassus adalah organ khusus di dalam institusi Kepolisian yang punya kewenangan tanpa batas. Dapat berbuat apa saja. Menjangkau dan mengambil alih kapan saja perkara di semua Polda. Para anggotanya dikesankan memliiki darah biru, yang dapat dipromosikan pada semua jabatan penting dan strategis di Kepolisian.  Diperkirakan anggota Satgasus sangat mudah untuk sekolah pada semua jenjang pendidikan di Kepolisian. Kebijakan Tito Karnavian ini diteruskan oleh Kapolri Idham Azis. Anggota Satgassus sangat mudah untuk sekolah di Sekolah Calon Perwira Pertama, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (SESPIMMEN) maupun Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (SESPIMTI).  Kasihan Kapolri Jendral Listyo Sigit, yang hari ini harus kerja keras dan pontang-panting mencuci piring kotor yang ditinggakan Tito Karnavian dan Idham Azis. Misalnya, Tito Karnavian menunjuk Ferdy Sambo sebagai Korspripim Kapolri. Jabatan yang setara dengan Ajudan Presiden dan Ajudan Wakil Presiden. Tiga jabatan dengan pangkat Komisaris Besar (Kombes) Polisi ini, kalau dimutasi, dipastikan naik menjadi jendral bintang satu. Tidak mungkin dimutasi ke jabatan dengan pangkat Kombes juga.   Diduga Tito Karnavian kini sedang digadang-gadang oleh beberapa petinggi PKS yang dikoordinir Sekjen PKS Habib Aboebakar Alhabsyi untuk berpasangan dengan Anies Baswedan sebagai bakal Cawapres. Manuver politik Sekjen PKS ini dapat dipahama, karena selama menjadi anggota DPR lima belas tahun, Habib Aboebakar Alhabsyi hanya bertugas di Komisi III DPR. Komisi yang membidangi masalah-masalah hukum. Wajar kalau mempunyai kedakatan khuusus dengan Tito Karnavian.         Dukungan politik untuk Budi Gunawan, pastinya bukan hanya dari PDI-P saja. Sebab sebagai orang menjabat Kepala BIN selama enam tahun lebih, Budi Gunawan tentu punya kaki dan tangan dimana-mana. Mungkin juga di kalangan partai politik selain PDI-P. Bahkan diperkirakan Budi Gunawan masih punya pengaruh yang sangat kuat di kalangan Kepolisian dan TNI.  Budi Gunawan diperkirakan masih juga punya pengaruh kuat di kementerian dan lembaga-lembaga negara. Bahkan termasuk di kalangan pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), para Gubernur dan Bupati-Walikota. Semua ini tentu menjadi modal dan kekuatan Budi-Gunawan untuk berpasangan dengan Anies Baswedan sebagai Cawapres. Jika demikian, maka pasangan Anies Baswedan-Budi Gunawan hampir pasti bakal menang jika berhadap-hadapan dengan pasangan Capres-Cawapres manapun.  Budi Gunawan menjadi bakal Cawapres untuk Anies Baswedan, sangat ditetantukan oleh pandapat dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soerkarnoputri. Tidak mungkin Budi Gunawan membuat keputusan penting tanpa mendengar pendapat dan masukan dari Megawati Soekarnoputri. Apalagi Budi Gunawan pernah menjadi Ajudan Presiden ketika Megawati Soekarnoputri menggantikan Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Jika pasangan Anies Baswedan-Budi Gunawan terwujud, dan terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2024, maka dipastikan Ketua Umum PDI-P setelah Megawati Seokarnoputri nanti tetap dipegang oleh trah Soekarno. Jika dari trah Soekarno, maka kemungkinan besar Puan Maharani yang bakal naik tahta menjadi Ketua Umum PDI. (*)

Rezim Akan Runtuh Akibat Kabut Teori “Guna Tolol”

“Sudahlah yang ingin hobi mengeluh dan dleming lanjutkan, yang ingin terus misuh dan marah marah silakan. Jangan sampai, stress, stroke atau bisa menjadi gila”. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih MOBOKRASI pemerintahan di Indonesia dipegang dan dipimpin oleh rakyat jelata yang tidak tahu seluk-beluk pemerintahan. Otomatis akan melahirkan pemimpin yang inkonstitusional and plain stupid (inkonstitusional dan bodoh). Indonesia sekarang ini seperti hidup tanpa aturan, pengendalian dan tanpa pemimpin, lahan Indonesia menjadi jarahan banyak pihak yang ingin terus menjarahnya. Persaingan kekuatan para penjarah, saat ini Indonesia telah menjadi milik kaum elit, para borjuis – kapitalis Oligarki Politik dan Ekonomi, yang bebas mengatur dan mengendalikan negara dengan suka cita menjadi ambtenaar. Yang ada di Istana hanya badut-badut: When a clown moves into a palace he Doest  be come a king. The palace be come a circus  (Ketika badut pindah ke Istana dia tidak menjadi raja. Istana menjadi sirkus). Yang berlaku adalah teori guna tolol. Menurut Markus Ghiroth (gembong komunis 1965), dalam strategi komunis, ada namanya istilah “teori guna tolol”. Yaitu: orang-orang tolol yang berguna. Menempatkan orang-orang “tolol” bodoh, manut, mata duitan, rakus jabatan, di posisi strategis agar kemudian bisa dan mudah di atur dan di kendalikan. Kritik dari Bung Ihsanudin Nursi ringan tapi tajam, bagi penggemar petahana bahwa rezim ini tidak ada cacat sedikitpun bagi mereka. Ketika ditunjukkan kebodohan, kebohongan dan kegagalan petahana mereka tetap tak bergeming. Saya beri istilah “pemuja”, karena mereka ini sudah menganggap petahana satu-satunya sosok yang akan menyelamatkan Indonesia, “Ratu Adil”-lah istilahnya, ujarnya. Gangguan kejiwaan ini bisa semakin parah, ketika kebohongannya mendapat pujian. Kebohongannya yang menjadi-jadi membuat semua omongannya pasti kebalikannya. Dampaknya kerusakan di mana-mana. Perubahan tidak akan terjadi jika kita menunggu orang lain atau waktu yang lain. Kitalah yang ditunggu-tunggu. Kita adalah perubahan yang dicari (Barack Obama). Kalau mau menunggu sampai siap, kita akan menghabiskan sisa hidup kita hanya untuk menunggu – (Lemony Snicket). Tak ada jalan pintas ke tempat yang layak dituju (Beverly Sills). Fokuslah, bukan sekadar sibuk saja (Tim Ferris). Tanpa sasaran dan rencana meraihnya, Anda seperti kapal yang berlayar tanpa tujuan (Fitzhugh). Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan” – (Sutan Syahrir). Dan jiwamu, jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebathilan” (Imam Syafi’i). “Sudahlah yang ingin hobi mengeluh dan dleming lanjutkan, yang ingin terus misuh dan marah marah silakan. Jangan sampai, stress, stroke atau bisa menjadi gila”. Hanya percaya atau tidak sudah tidak ada jalan perubahan dengan cara kompromi, teori guna tolol harus dihentikan total, tata kembali Indonesia – “kembali ke UUD 45 asli”, jalannya hanya ada satu pilihan “Revolusi”. (*)

Anies Baswedan: Bola Salju Perubahan

Oleh Prof. Ridha Dharmajaya - Direktur Institute for Democracy Research (IDR)  INDONESIA itu hebat. Kalau saat ini kita dilanda banyak masalah, itu bukan karena kita tidak punya sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Melainkan karena para penguasa tidak mampu mengelola kedua sumber itu agar Indonesia menjadi negara maju. Negara ini kaya raya. SDA melimpah ruah. Dan itu ada di mana-mana. Berjenis-jenis. SDM juga melimpah ruah. Pun ada di mana-mana. Beragam-ragam, bertingkat-tingkat, untuk pekerjaan ringan maupun pekerjaan berat. Untui pekerjaan hardware (keras) maupun pekerjaan software (lunak). Jadi, SDA-nya serba ada dan SDM-nya serba bisa. SDA dan SDM yang kualitatif sekaligus kuantitatif. Inilah aslinya Indonesia. Bangsa dan negara ini dikaruniai kekayaan yang komplit. Tetapi, kekayaan yang dahsyat itu hanya dinikmati oleh segelintir orang yang hanya mengutamakan nafsu kerakusan. Mereka mengeksoloitasi kekayaan yang maif itu untuk keuntungan pribadi sebesar mungkin.  Mereka itu adalah persekongkolan orang-orang yang tidak memikirkan orang lain. Mereka semata-mata memikirkan diri sendiri dan geng-geng yang membantu mereka melakukan tindakan yang hanya pantas disebut sebagai perampokan itu. Inilah persekongkolan antara oligarki bisnis (pemodal) dan oligarki kekuasaan, baik yang berada di eksekutif maulun di legislatif. Indonesia sedang babak belur di tangan mereka. Semua serba terbalik. Logika terbalik. Makna ucapan terbalik. Nilai-nilai pun ikut jungkir balik. Yang benar divonis salah. Yang salah diberi perlindungan, dst.  Rakyat susah dan semakin menderita. Pengelolaan negara amburadul sempurna. Rajut sosial menjadi rusak. Semua perbedaan, baik itu soal keimanan, pandangan dan pilihan politik, kultural, dll, digunakan sebagai resep adu domba. Berkembanglah dan maraklah keterbelahan sosial-politik. Rakyat disibukkan oleh perpecahan yang kian hari semakin dalam dan mengeras itu. Alhamdulillah, di tengah situasi yang carut-marut ini masih ada harapan untuk perubahan. Walaupun harapan itu harap-harap cemas. Meskipun kita semua sedang dihimpit seribu kerumitan. Hari ini, harapan perubahan itu tampak muncul di horizon Indonesia. Perlahan, perubahan itu bukan lagi dalam bentuk harapan. Tapi sudah menyosok menjadi kenyataan.  Dari Jakarta, sebagai jantung Indonesia, perubahan yang diteriakkan di seluruh pelosok negeri itu telah menggelinding menjadi bola salju. Dan bola salju itu tidak lain adalah Anies Baswedan. Sejak hari pertama duduk di kursi gubernur DKI, Anies menuliskan lembaran pertama perubahan itu. Dia mengubah kultur administrasi pemerintahan dan orientasi pembangunan fisik dan psikis Jakarta. Supremasi hukum, etika dan humanisme menjadi tema besar pengelolaan pemerintahan. Singkatnya, semua aturan nasional dan regional harus ditegakkan. Anies menertibkan tempat-tempat hiburan yang sebelumnya menikmati kesewenangan dalam beroperasi. Alexis adalah salah satu simbol kesewenangan yang kemudian ditutup atas instruksi Anies. Penghentian pekerjaan pulau reklamasi merupakan contoh spektakuler tindakan hukum yang dilaksanakan Anies.  Supremasi hukum diperkuat oleh etika dan prinsip-prinsip humanisme (kemanusiaan). Inilah resep utama yang digunakan Anies. Dampak dari penagakan hukum dan perangkat peraturan itu mengubah suasana Jakarta. Pendekatan kemanusiaan yang diterapkan Anies menyempurnakan misi perubahan Jakarta. Seluruh rakyat, tidak hanya orang Jakarta, menyaksikan perubahan fisik dan psikis yang diprakarsai Anies. Banyak warga yang tidak punya tempat tinggal, sekarang bisa menikmati program rumah murah dan mudah. Anies membangun infrastruktur transportasi yang baru. Atau memperbaiki dan meningkatkan kualitas jaringan yang sudah ada. Anies menciptakan taman-taman hijau yang selama ini tidak ada atau tidak dirawat. Semua ini menumbuhkan rasa nyaman dan percaya diri warga Jakarta. Selama lima tahun ini warga kecil yang terpinggirkan, ikut merasakan kebahagian hidup. Mereka merasa dimanusiakan. Inilah antara lain hasil kebijakan humanisme yang melengkapi langkah-langkah penegakan peraturan hukum.  Walhasil, Jakarta tidak hanya milik orang-orang yang berduit. Tetapi juga menjadi harapan hidup berjuta-juta orang kecil yang kemarin tak dianggap oleh kapitalisme dan individualisme Jakarta. Terlalu singkat tulisan ini untuk menjelaskan pekerjaan teknokratis yang sangat rumit selama kepemimpinan Anies di Jakarta. Yang jelas, dia telah mengubah Jakarta menjadi kota yang berkemanusiaan. Dia juga mengubah kota besar ini menjadi ramah pengguna transportasi, menjadi ramah bagi orang yang memerlukan perawatan kesehatan, menjadi ramah bagi pelaku bisnis besar, menengah maupun kecil, menjadi ramah bagi penikmat taman hijau, dlsb. Begitu dahsyat transformasi yang dialami Jakarta dan warganya. Begitu nyata dan drastis perubahan yang digagas oleh Anies. Sampai-sampai gaungnya menjangkau dan menyentuh hampir semua sudut negeri. Yang kemudian memicu keinginan sebagian besar rakyat agar Anies memimpin perubahan Indonesia. Masih lagi duduk di Balai Kota Jakarta, sekian banyak kelompok relawan bermunculan. Mereka semua siap mendukung Anies di Pilpres 2024. Siap juga mengkampanyekan Anies kepada rakyat. Sungguh luar biasa. Anies Baswedan kini berubah menjadi bola salju perubahan. Dia terus menggelinding sambil memperbesar bola salju itu. Medan, 13 November 2022

Olah Raga Tracking Bukit Warga Kota

Jakarta, FNN- Pasca berangsurnya pandemi covid-19 mendorong masyarakat untuk bertahan hidup lebih sehat dan selalu bugar. Menurut Ketua Komunitas Tracking Tifis-Tifis Jakarta, Dr  Des Hanafi, kepada FNN di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/10/2022) setelah  perlahan berangsur hilangnya covid memang meningkat pesat tuntutan gaya hidup sehat masyarakat di tanah air, bahkan gaya hidup ini juga mendunia. \"Sebagian masyarakat terutama melakukannya dengan cara Olah Raga ringan di alam terbuka hijau\" kata Des Hanafi. Sedangkan bagi masyarakat perkotaan yang kehidupannya sesak dengan hiruk- pikuk dan polutan serta rentan terserang penyakit, maka Olah Raga adalah satu pilihan terbaik. Salah satu Olah Raga terbaik dan murah yang bisa dilakukan mayarakat antara lain adalah misalnya dengan perenggaran, jalan kaki dan jogging di alam terbuka. Sedangkan bagi warga Jakarta dan sekitarnya jalan sehat, jogging atau tracking bukit bisa dilakukan di sekitaran kawasan perbukitan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Di kawasan Sentul ini banyak pilihan masyarakat untuk trakking, seperti menuju ke Curug Cibingbin, Curug Ngumpet, Curug Bidadari, Curug Kembar, Curug Leuwi Hejo, Curug Putri Kencana, Curug Hordeng dan Curug Lope. Selain trakking wisata Curug di kawasan Sent ini masyarakat juga bisa memilih Goa Agung  Garonggang. Jarak tempuh Jakarta-Perbukitan Sentul Bogor sekitar 48 km. Sayangnya Kawasan Perbukitan Sentul adalah kawasan hijau yang relatif asri yang kini tengah mengalami perusakan lingkungan hijau karena perambahan pohon dan pengembangan perumahan yang dikuasai swastanisasi. Bagi  para pendaki bukit Sentul kepada FNN menyayangkan terjadinya proses  perusakan alam dan penguasaan kawasan bukit sentul yang terkendali. Bagi pecinta olah raga Hiking dan Tracking dari Mapala UI Olik Warso, berharap pemerintah mau berperan aktif dan serius menjaga keasrian perbukitan Sentul hingga masyarakat luas bisa terus menikmati oksigen yang berlimpah terjaga baik. (Bun)

Harmoni Agung

Oleh: Yudi Latif, Cendikiawan Muslim, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia   SAUDARAKU, agama itu bicara tentang keselamatan pengikut, sedang budaya (budi pekerti) bicara tentang keselamatan bersama. Setiap agama punya universe tersendiri, budaya ibarat lobang cacing (dalam string theory) yang menghubungkan antar-universe ke dalam tatanan agung multiverse. Adalah baik menjaga keselamatan universe masing-masing, dengan menjadi pemeluk agama yang baik. Namun, harap diingat, keselamatan semua saling tergantung, yang memerlukan keserasian gerak antar universe, dengan mengembangkan budaya kewargaan (kebersamaan) yang baik. Mabuk Tuhan jangan sampai melupakan sesama makhluk. Karena Tuhan tak bisa hadir dalam jiwa pemeluk yang  menyengserakan, menyakiti, dan membunuh kehidupan yang lain. Jalan menuju Tuhan harus seiring dengan jalan menuju kemanusiaan dan kealaman. Manakala Tuhan ramai diseru, namun tak membawa kosmos, malah menimbulkan chaos dalam kehidupan bersama, itu pertanda zaman Kaliyuga. Jalan penyelamatan warga bumi menuntut kita untuk berketuhanan secara berbudaya. Semua jalan agama kekamian harus bisa terintegrasi ke dalam sistem lalu lintas budaya kekitaan. Itulah pangkal jalan satyayuga-kertayuga. (*)