POLITIK

Semakin Tampak Karakter Aslinya, Prabowo Kalah Debat Lagi, Baper Lagi, dan Emosi Lagi

Jakarta, FNN – Setelah selesai acara debat capres kedua tadi malam, bisa dipastikan bahwa  percakapan-percakapan di media sosial dan obrolan di warung kopi masih membahas seputar debat antara para kandidat calon presiden yang diselenggarakan oleh KPU. Apalagi acara debat capres yang terjadi tadi malam lebih seru dari debat sebelumnya. Kandidat yang sabar tetap sabar, yang baper tetap baper. Seperti sudah diprediksi sebelumnya bahwa Anies akan kembali memenangkan debat dalam debat capres kedua. Namun, yang di luar dugaan adalah Prabowo yang kali ini kembali benar-benar tidak berkutik dan kembali lagi terpancing emosinya. “Jadi, kalah debat lagi, emosi lagi. Oleh karena itu, tidak heran bila netizen memberi sentimen negatif yang sangat tinggi terhadap Prabowo,” ujar Hersubeno Arief dalam kanal You Tube Hersubeno Point edisi Senin (8/1). Lain halnya dengan Anies yang mendapat sentimen positif tertinggi dan Ganjar Pranowo yang berada di urutan kedua. Jadi sentimen positifnya Anies sangat tinggi dan negatifnya sangat rendah; sentimien positif Ganjar cukup tinggi dan negatifnya cukup rendah; sedangkan sentimen negatif  Prabowo sangat tinggi dan sentimen positifnya sangat rendah. Harusnya, sebagai Menteri Pertahanan Prabowo bisa mendominasi perdebatan atau setidaknya bisa mengimbangi Anies karena tema debat sudah menjadi makanan sehari-hari Prabowo. Ada soal pertahanan keamanan, soal politik luar negeri, dan soal geopolitik global. Namun, justru soal pertahanan inilah yang menjadi titik lemah Prabowo. “Ini yang menjadi amunisi mematikan bagi Anies dan Ganjar untuk menyerang Prabowo,” ujar Hersu. Selain baper saat acara debat, setelah selesai debat Prabowo juga tidak bersalaman dengan Anies. Dia hanya bersalaman dengan Ganjar Pranowo. Ketika ditanya oleh wartawan mengapa tidak bersalaman dengan Anies, dia menyatakan kan bahwa dirinya lebih tua, lebih senior, dan Anies tidak mendatanginya sehingga dia tidak bersalaman dengan Anies. “Aduh ini baper banget ya, kenapa mesti dibawa-bawa tua dan dan muda. Salaman salaman saja, dan harusnya soal debat ya selesai di panggung perdebatan,” ujar Hersu gemas. (ida)  

Anies Kembali Menjadi Pemenang Debat Capres 2024 Versi Netizen

Jakarta, FNN -  Debat ketiga capres – cawapres 2024 telah berlangsung tadi malam (7/1). Ini menjadi acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk para netizen. Bahkan, netizen selalu memberikan penilaian langsung terhadap jalannya debat dan performance masing-masing kandidat melalui akun media sosialnya. Penilain juga banyak dilakukan oleh para pengamat dan ahli politik. Di antaranya Rustika Herlambang, Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, yang menyaksikan secara live jalannya debat dalam kanal You Tube Liputan6 live (7/1). Usai acara debat capres, ketika ditanya soal siapa pemenang debat ketiga capres-cawapres, jawabannya adalah Anies Baswedan. “Ini kemenangan versi netizen,” kata Rustika. Menurut Rustika, netizen menilai Anies menang karena dia dianggap paling menguasai panggung dan paling menguasai data, meski kita/netizen tidak tahu manakah data yang benar. Selain itu, netizen juga menilai secara performance Anies paling bagus, dia menyerang kemudian serangannya membuat orang yang diserang keder. Serangan tersebut terlihat dari ekspresi yang ditunjukkan oleh Anies hingga tampak sepertinya niatan untuk menyerang langsung diluncurkan sejak awal. “Sepertinya serangan itu memang sudah direncanakan awal oleh tim Anies. Dan ternyata serangan itu betul-betul dimunculkan saat debat, sejak awal sampai akhir,” ujar Rustika. Bahkan, lanjut Rustika, Ganjar yang semula tidak menyerang secara langsung pun, akhirnya ikut-ikutan menyerang di sesi terakhir hingga membuat suasana debat sangat dinamis. Menurut Rustika, panggung debat menjadi sesuatu yang sangat penting,  terutama bagi netizen, karena netizen bisa melihat  secara langsung performance ketiga kandidat. Netizen bisa melihat bagaimana respons para kandidat ketika harus berhadapan langsung, ketika mereka menghadapi masalah, dan ketika mereka menghadapi situasi terjepit. “Akhirnya, netizen tidak hanya fokus pada kata-kata yang disampaikan pada narasi, tapi juga pada gestur tubuh dan bahkan ekspresinya,” ujat Rustika. Netizen juga sangat antusias memperhatikan apa yang disampaikan para kandidat hingga di antaranya menjadi salah satu trending topik, seperti kata “omon-omon” yang diucapkan kandidat capres nomor 2 Prabowo Subianto kepada kandidat nomor Anies Baswedan.(ida)  

Debat Capres Kedua, Apa yang Akan Menjadi Burning Issue?

Jakarta, FNN – Beberapa saat lagi, debat capres kedua akan berlangsung. Kalau melihat kembali hasil debat capres pertama beberapa waktu lalu, hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh sejumlah media, poling, dan lainnya, Prabowo berada di posis paling rendah dulu ya paling buncit posisinya, sementara Anies paling unggul. Sementara Ganjar berada di tengah-tengah. Tetapi, debat capres malam ini sebagian adalah soal pertahanan dan keamanan sehingga merupakan pekerjaan sehari-hari Prabowo. Jadi, kemungkinan orang akan berharap bahwa Prabowo akan tampil lebih baik dibandingkan debat sebelumnya. “Saya juga menduga begitu, tergantung pertanyaan dari panelis. Panelis pasti berharap Prabowo menjawab hal-hal yang sifatnya konkret. Kalau itu yang ditanyakan pasti Prabowo di luar kepala, dia tahu berapa rasio senjata yang diperlukan, apa sebetulnya tendensi politik di Asia Pasifik, bagaimana globalisasi memengaruhi postur pertahanan Indonesia, itu semua sudah ada di kepala Prabowo,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tubenya, Minggu (7/1). Hal ini berbeda dengan Anis. Menurut Rocky, kalau ditanya apa pun, dia tidak mungkin menjawab secara konkret, karena statusnya masih paradigma. Jadi, Anies akan membuat analisis akademis tentang potensi gangguan berdasarkan prinsip demokrasi peaceful coexistence. Sedangkan Ganjar, menurut Rocky, dia mau bicara data dia tapi tidak punya pengalaman, jika bicara ide maka satu-satunya ide yang harusnya dia ucapkan adalah ide Soekarno tentang internasionalisme, tentang status Indonesia di antara dua karang, kira-kira cuma muter-muter di situ. Lain halnya kalau panelis diberi kesempatan untuk mengulas. Panelis tentu akan mempertanyakan postur pertahanan Prabowo butuh berapa persen dari APBN dan kalau sekian persen dipakai itu artinya IKN tidak perlu dibangun lagi, demi pertahanan. Itulah pentingnya panelis mengolah. “Jangan sampai panelis cuman sebagai pemungut pertanyaan di fish bowl,” ujar Rocky. Menurut Rocky, mungkin hal akan menjadi burning isu atau isu yang akan membakan perdebatan adalah isu mengenai pembelian pesawat bekas yang dilakukan di era Prabowo sehingga Prabowo mesti duel argumen habis-habisan. Dia mesti membuktikan bahwa ada keperluan pertahanan Indonesia 5 sampai 6 tahun ke depan.  Karena, asumsinya kalau kita membeli senjata tapi tidak bisa membeli senjata yang baru sehingga membeli senjata bekas, artinya ada kedaruratan.(ida)

Tiga Konsep Akan Kita Lihat Dalam Panggung Perdebatan Capres

Jakarta, FNN – Debat capres kedua yang akan dilaksanan nanti malam pasti akan menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Apalagi debat capres dijadikan ajang penilaian rakyat Indonesia tentang kapasitas calon presidennya, dan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menggunakan hak suara atau tidak dalam Pemilu 14 Februari 2024 nanti. Inilah prediksi dari Rocky Gerung yang pasti juga ditunggu-tunggu oleh semuanya. “Sejak awal kita bisa membayangkan Anies akan bicara secara konseptual dan pasti akan pakai pendekatan peaceful coexistence ‘duduk bersama dalam kedamaian’, karena hal itu inline dengan cara berpikir Anies tentang globalisasi,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Minggu (7/1). Ganjar, lanjut Rocky, harusnya bicara dari perspektif Soekarnoisme. Kalau dia bicara dengan cara yang lain, orang anggap agak aneh. Jadi kita mau tunggu Ganjar mengucapkan kembali prinsip-prinsip berdiri di atas kaki sendiri versi Soekarno, tetapi dalam konteks perubahan internasional, terutama kondisi di Asia Pasifik. Sedangkan Prabowo, kata Rocky,  pasti akan bicara hal yang lebih policy, lebih kebijakan, karena dia sudah ditawan sebetulnya oleh kebijakan yang dia buat di era Jokowi. Jadi, Prabowo mungkin akan bicara tentang berapa banyak senjata yang diperlukan untuk mempertahankan negeri, apa yang mesti diyatakan sebagai alat diplomasi dunia. Jadi, tambah Rocky, kalau pakai istilah yang sedikit akademis, Prabowo akan bicara di dalam pengertian-pengertian politik yang sifatnya civis pacem para bellum ‘bila ingin damai, bersiap-siap untuk perang’. Beda dengan Anies, Anies akan mengambil konsep perdamaian adalah inti dari demokrasi global. Sementara, Ganjar harusnya bicara tentang paradigma internasional yang basisnya adalah Asia Afrika, persatuan nasional, dan sebagainya. “Jadi, saya kira idenya ada di situ tuh, tiga konsep yang akan kita lihat dalam panggung perdebatan,” ujar Rocky.(ida)

Berbagai Blunder dari Kubu Prabowo-Gibran Membuat Pemilu 2024 Makin Menarik

Jakarta, FNN - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut Pemilu menjadi menarik karena banyak blunder di Pilpres 2024 dari kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka beserta partai koalisinya. Rocky mengatakan saat ini sudah terlalu banyak blunder terjadi di atas panggung Pilpres 2024 maupun di dalam koalisi capres nomor urut 02. Fokus publik makin lama makin ingin melihat blunder. “Pemilu ini menarik karena blunder itu makin banyak,” kata Rocky di kanal  YouTube Rocky Gerung Official. Blunder tersebut di antaranya dilakukan oleh politisi Ade Armando yang menyebut politik dinasti di Yogyakarta, asam sulfat dari Gibran, ucapan ‘ndasmu etik’ dari Prabowo, dan dugaan penistaan agama oleh Zulkifli Hasan. Rocky juga mengatakan akan semakin banyak orang yang menjadikan Debat Pilpres sebagai panduan untuk memutuskan menggunakan hak suaranya atau tidak pada pemilu 2024. Publik juga akan sangat menunggu apa yang diucapkan oleh Prabowo Subianto ketika elektabilitasnya mengalami penurunan secara drastis. Publik menduga kuat bahwa Gibran akan terus membebani Prabowo ke manap pun. Berbagai blunder tersebut semuanya berasal dari kubu Prabowo. Sebaliknya, kubu Anies selalu mencetak prestasi. Beberapa waktu lalu ada upaya gemoisasi dari kubu Prabowo, tapi ternyata tidak berhasil. Di sisi lain, Anies muncul dengan program Desak Anies dan bahkan Abah Anies dan Park Anies yang luar biasa viral hingga Anies dijuluki Abah Online. Anies pun menjadi Abah bagi kita semua. “Ini perkembangan yang menarik bagi 01, sementara 02 belunder melulu, sedangkan 03 mati angin; 01 dapat angin, 02 dapat blunder, 03 mati angin,” ujar Refly Harun dalam kanal you Tubenya (5/1).

Anies Bisa Menang Satu Putaran Kalau Jokowi Tidak Lagi Sebagai Presiden

Jakarta, FNN – Sepeetinya sudah banyak yang tidak sabar untuk menunggu debat capres besok, karena dalam Pemilu di Indonesia kali ini, debat menjadi faktor yang sangat signifikan ditunggu ditunggu-tunggu acaranya. Apalagi, pasca-debat capres pertama, lembaga survei dari Australia, Utting Research menyoroti lonjakan dukungan pemilih yang mencolok  untuk calon presiden nomor urut 1. Utting Research mencatat kenaikan mencolok jumlah pemilih dari calon presiden Anies Baswedan sebesar 6 persen. “Dukungan terhadap (Anies) Baswedan meningkat enam persen, tambahan suara signifikan yang membuatnya menjadi kontender kuat dalam pertarungan. Hasil survei menunjukkan bahwa (Anies) Baswedan mendapatkan 28 persen suara. Kenaikan ini menjadi titik balik, menjadikan Anies sebagai penantang utama dalam pemilihan,\" kata  Managing Director Utting Research, John Utting, Kamis, (4/1). Sedangkan Prabowo Subianto mengalami penurunan signifikan, yakni turun 6 persen menjadi 44 persen. Sementara, untuk Ganjar, kata Uting, stagnan di posisi 21 persen.  Menurut Uting, jika pola ini berlanjut dan Anies bisa melanjutkan momentum ini di debat-debat capres berikutnya, bisa diperkirakan dia bakal mampu menyaingi Prabowo pada hari pemilihan. Menanggapi hasil survei tersebut, Rocky Gerung dalam kanal You Tuber Rocky Gerung Official edisi Satu (6/1) mengatakan, “Saya kira itu benar karena sebetulnya kalau kita baca literatur, tidak ada dalam sejarah sistem demokrasi seseorang yang sudah memerintah dua periode masih diinginkan.” Jadi, lanjut Rocky, perubahan itu memang tiba pada saat yang tepat dan diambil alih sebagai isu oleh Anies. Bukan karena Anies sendiri yang ingin perubahan, tetapi memang sejarah begitu sifatnya. Karena itu, selalu dianggap bahwa periode kedua itu periode paling lemah. Meskipun dia sukses, tetap dia lemah, karena kebosanan orang untuk lihat baju yang sama dan perilaku yang sama. Rocky juga mengatakan bahwa sifat manusia yang berevolusi menginginkan ada batas ketika seseorang sudah menyelesaikan masa tugasnya sebagai presiden. Hal itu pula yang mungkin diambil alih oleh Anies, dan yang menandakan bahwa kendati Prabowa atau Gibran berupaya untuk mengendalilkan dengan cara yang masuk akal, tetapi orang tetap menganggap bahwa dia cuma mau meneruskan Jokowi. Anies justru sebaliknya, orang masih menduga-duga Anies mau membuat apa. Dalam keadaan ketidaktahuan, orang justru memberi harapan, orang berinvestasi pada sesuatu yang dianggap baru. Ganjar tetap dianggap sebagai Jokowi juga sebetulnya. “Jadi, saya kira riset itu betul sehingga dalam perdebatan itu orang nunggu hasil, perdebatan yang akan memengaruhi terutama kalangan kelas menengah yang tahu bahwa politik itu harus diupayakan sebagai proses sirkulasi elit yang makin lama dipercepat, bukan justru diperpanjang. Itu pula yang menjadi dasar kenapa elektabilitas 02 merosot. Melihat hasil-hasil survei tadi, sudah hampir pasti bahwa Pilpres tidak mungkin satu putaran. Lembaga-lembaga survei dalam negeri pun mulai mengonfirmasi hal ini. Bahkan, ada yang optimis kalau satu putaran itu berarti Anies dan Imin yang menang, meski tetap saja Jokowi dengan mesin kekuasaannya tentu masih akan punya pengaruh. “Iya, pengaruh untuk membesarkan Gibran di dalam koalisi Prabowo dan pengaruh untuk menghalangi Anies. Itu juga yang akan menunjukkan bahwa kalau Anies mau menang, dia mesti menang satu putaran, dan berarti dia mesti 50%. Lompatin mesin-mesin politik atau penghalang yang ditaruh oleh Jokowi,” saran Rocky. Menurut Rocky, penghalangnya adalah Jokowi sendiri, yaitu keinginan Jokowi sendiri. Jadi, caranya adalah Jokowi mesti dihentikan dulu sebagai presiden supaya dia kehilangan kekuasaan memakai peralatan yang dia miliki selama ini. “Jadi, Anies bisa menang satu putaran kalau Jokowi tidak lagi sebagai presiden. Itu kira-kira begitu,” tegas Rocky.(ida)

Mengenang Masa Lalu, Ganjar Kunjungi Tempat Kos dan Kerja Pertama di Jakarta

Jakarta | FNN - Ganjar Pranowo napak tilas dan bernostalgia melihat tempat kos dan kantor saat kali pertama merintis kerja di Jakarta setelah lulus kuliah. Ia ditemani istri, Siti Atikoh Supriyanti disambut pemilik kos dan warga sekitar seperti keluarga sendiri, Sabtu (6/1/2024). Dengan mengenakan kaos olahraga warna gelap, Ganjar berjalan kaki melewati gang di daerah Petojo Sabangan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Warga setempat menyambut Ganjar bagaikan anak yang pulang dari rantau.  Bagaimana tidak, semua warga masih mengenali akrab Capres nomor urut 3 itu. Begitu pula, Ganjar masih ingat satu per satu nama warga yang mukim di sekitar indekosnya.  Mereka antara lain Rosali, pemilik kos yang biasa dipanggil Bu Ros dan Engkar, perempuan yang sering membantu mencuci baju saat itu.  \"Ini Ibu Ros yang punya kos dan ini Engkar, yang bantu saya cuci baju,\" ujar Ganjar.  Lalu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu melihat rumah kos yang sudah banyak berubah. Dulu, kos masih berdinding kayu triplek sekarang sudah tembok.  \"Dulu itu pembatasnya triplek. Ukurannya 2x5 meter persegi, jadi kalau kaki selonjor itu habis. Satu bulan Rp 50 ribu,\" tuturnya.  Ganjar menceritakan, menempati kos itu selama kurang lebih 4 tahun sejak 1997. Selama itu pula, Ganjar berjalan kaki sekitar 500 meter tiap berangkat dan pulang kerja di sebuah perusahaan konsultan di Jakarta. \"Kalau berangkat kerja jalan kaki, lumayan dekat. Itu kantor yang baru dibangun baru dirintis dan saya kerja di situ,\" kisahnya.  Politikus berambut putih itu juga mengenang peristiwa tahun 1998 di mana terjadi kerusuhan besar di Jakarta. Banyak orang berlarian, hingga masuk ke tengah kampung. \"Dulu gang ini ramai waktu peristiwa 98 itu,\" kenangnya.  Usai bernostalgia bersama warga sekitar kosnya, Ganjar kemudian berjalan kaki menuju tempat kantornya dulu. Hanya saja, saat ini telah berubah menjadi toko modern.  \"Ini dulu kantornya. Itu ada paku-paku untuk pasang AC itu dulu saya yang pasang sendiri,\" ucapnya.  Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu berbagi tips kepada anak muda yang ingin merintis karir di Jakarta atau daerah lain, tetap semangat berjuang.  \"Waktu itu gaji saya Rp350 ribu, ya ngenes aslinya. Jadi kebutuhan makan harus diatur, jangan cari yang mahal. Pesannya berjuang, belajar memanajemen, dan jangan mengeluh,\" ungkapnya.  Sementara, Ibu Ros mengatakan bahwa Ganjar adalah anak yang baik dan ramah dengan warga sekitar kos. Sehingga, Ganjar sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.  \"Orangnya baik, ramah dan sering kumpul warga di sini. Ya ini seperti pulang, dia seperti keluarga sendiri,\" katanya.  Dari sekian tahun, menurutnya, sikap sopan santun Ganjar tidak berubah.  \"Orangnya sopan dan baik. Dari dulu orangnya baik,\" tandasnya. (*)

Simulasi Pencoblosan Pilpres KPU Hanya Dua Paslon, Ini Balas Dendam yang Dibuat Lucu

Jakarta, FNN - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar - Mahfud sedang uring-uringan karena simulasi pencoblosan Pilpres hanya ada dua gambar paslon, yaitu paslon nomor urut 01 dan 02. Tidak ada  paslon nomor urut 03. Simulasi pencoblosan  sudah dilakukan oleh KPU di beberapa daerah, tapi dalam simulasi yang disebar oleh KPU hanya ada dua paslon, yaitu paslon nomor 1 Anies – Imin dan paslon nomor 2 Prabowo - Gibran. Paslon nomor 3 Ganjar – Mahfud tidak ada. Apakah skenario dua putaran yang sengaja dirancang oleh KPU? “Itu namanya kisi-kisi. Kan KPU suruh kasih kisi-kisi. Jadi kira-kira begitu,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Jumat (5/1). Rocky juga mengatakan bahwa mungkin Jokowi berpesan agar Ganjar dikerjain dulu, disakiti dulu hati Megawati. “Ini kan balas dendam yang yang dibuat lucu sebetulnya, dan manipulasi semacam ini adalah khas politik Indonesia. Tidak mau terang-terangan, tapi melalui simulasi,” ujar Rocky. “Ini kecurangan yang absurd juga kan. Jadi, kita anggap bahwa segala jenis tipe kecurangan memang direncanakan oleh istana,” tegas Rocky. Jadi, bisa dikatakan bahwa simulasi ini membongkar skenario kecurangan. Kita tidak bisa hal lain kecuali memang diarahkan untuk mengalahkan dulu paslon 03. “Jadi, musuh Jokowi utama bukan lagi Anies karena Anies mungkin dianggap gampanglah putaran kedua dikerjain. Tetapi, jangan sampai Ibu Mega masuk putaran kedua tuh, itu bahaya buat Jokowi. Karena Anies bisa bergabung, misalnya, dengan Mega,” ujar Rocky. Menurut Rocky, hitungan itu memang sengaja di atas kertas dan itu dicoba diterapkan di dalam simulasi yang hanya dua pasangan itu. Jadi, ini semacam perang urat saraf. “Ini perencanaan kejahatan yang ada lucu-lucunya,” seloroh Rocky. (ida)

Unboxing Kertas Suara di Taiwan Mempertontonkan Secara Nyata Awal Kecurangan Pemilu

Jakarta, FNN – Mungkin tahun 2023 menjadi tahun terburuk bagi Indonesia pasca-reformasi. Korupsi makin menggila, nepotisme dipertontonkan terang-terangan di depan mata, kepatutan dan kewarasan dihilangkan, dinasti politik diserahkan langsung di atas meja, dan lain sebagainya. Bahkan, pesta demokrasi (Pemilu) yang tinggal beberapa hari pun sudah dinodai dengan berbagai kecurangan yang dipertontonkan terang-terangan. “Anehnya, pelakunya menganggap hal ini biasa-biasa saja dan perlu diteruskan walaupun harus melalui fenomena demokrasi yang pura-pura,” ujar Hendri Satrio dalam diskusi bersama Abraham Samad di kanal You Tube Abraham Samad Speak Up edisi Kamis (4/1). Hendri mengatakan demokrasi pura-pura karena dia tidak menemukan alasan buat Jokowi dan pasangan nomor dua untuk tidak memaksakan kemenangan satu putaran lewat Bansos, BLT, dan lain-lain. Hendri bersyukur Tuhan Yang Maha Esa mempertontonkan awal dari semua kecurangan itu. “Unboxing kertas suara di Taiwan yang kata Jokowi takut kantor posnya tutup, itu kan fenomena alam yang menggerakkan orang yang menerima kertas suara itu unboxing dengan difoto dan mengatakan, horee… saya sudah dapat kertas suaranya, coblos nomor dua. Itu semesta, Bang,” ujar Hendri kepada Abraham Samad. Walaupun KPU sudah mengatakan tidak sah, lanjut Hendri, sampai hari ini kita tidak pernah tahu kertas suara sudah dikirimkan ke mana saja. Sebuah kebetulan jika ada yang terbuka di Taiwan. Kita tidak tahu di negara-negara lain. Kita juga tidak pernah tahu bagaimana distribusi ke pelosok-pelosok negeri. Atau jangan-jangan sudah semua terdistribusi ke tempat-tempat yang tidak bisa kita pantau. Kecurangan yang terjadi di Taiwan baru baru satu tempat. “Saya tidak menuduh KPU melakukan kecurangan, ini harus digaris bawahi, karena pemilu harus jadi. Tetapi, kita tidak pernah tahu berapa kertas suara yang sudah dikirimkan oleh KPU. Apakah di Taiwan saja? Walaupun KPU mengatakan itu surat suara tidak sah, apa yang dilakukan? Dikirim balikkah, dibakarkah? Kita tidak pernah tahu,” tambah Hendri. Pertanyaannya kemudian adalah apakah ini hanya terjadi di Taiwan? Bagaimana dengan yang terjadi di Singapura dan Malaysia? Lima tahun lalu juga terjadi skandal di Malaysia. Apa yang terjadi dengan kertas suara yang dikirimkan ke Thailand, negara-negara Eropa, Amerika kita tidak pernah tahu. Karena Jokowi kepala negara sendiri mengatakan takut kantor posnya tutup. “Jadi, artinya memang ada pengiriman yang diketahui oleh Presiden, Bang. Karena presiden yang membela KPU, takut kantor posnya tutup. Presiden mengetahui bahwa sudah ada kertas suara yang dikirimkan duluan,” tegas Hendri. Hendri juga curiga jangan-jangan bukan hanya ke luar negeri saja, tapi sudah sampai juga di daerah-daerah terluar Indonesia. “Ini kalau Jokowi tidak komentar, Bang, nggak apa-apa. Maksud saya itu akan berhenti di level KPU. Tetapi, pada saat Presiden mengatakan takut kantor posnya tutup karena Natal dan Tahun Baru, artinya presiden mengetahui ada pengiriman kertas suara dan penguasa tahu,” ujar Hendri.(ida)

Dikhawatirkan Akan Bertingkah Menjadi Anak-anak, Prabowo Ditinggalkan Pendukung di Purwokerto

Purwokerto | FNN -  Kekhawatiran masyarakat akan adanya pemimpin kekanak-kanakan makin meluas, seiring dengan makin massifnya penolakan terhadap capres Prabowo - Gibran. Jika sebelumnya kekhawatiran itu terjadi pada masyarakat perkotaan, kini masyarakat di daerah pun mulai sadar, bahwa kelak akan ada capres yang berkarakter anak-anak. Ramai-ramai masyarakat luas mulai meninggalkannya, termasuk di Kota Satria, Purwokerto. Hal ini disampaikan oleh Shinta dan Ella warga Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah saat berbincang dengan wartawan FNN, Jumat (04/01/2024). Dua anak milenial itu menilai Prabowo terlalu tua untuk menjadi presiden Republik Indonesia. \"Orang yang sudah tua, pikirannya akan kembali ke anak kecil,\" katanya. Sedangkan Gibran terlalu muda untuk menjadi presiden, apalagi dengan proses yang dipaksakan. \"Kematangan seorang pemimpin mutlak diperlukan. Dari beberapa kali debat capres dan cawapres, publik tahu siapa yang tidak dewasa,\" terangnya. Jadi, kata Shinta mereka akan menjadi pasangan anak-anak memimpin bangsa ini,  hal mana akan membahayakan bangsa Indonesia sendiri.  Shinta dan Ella menyarankan Prabowo maupun Gibran bisa menahan diri nafsu berkuasa, sebab masih banyak putra bangsa yang lebih mumpuni dan diterima masyarakat. \"Seharusnya kesadaran atau tahu diri, muncul dari mereka,\" kata lulusan perguruan tinggi di Purwokerto tersebut. Senada dengan Shinta dan Ella, Slamet Riyadi pemuda Purwokerto yang sering nongkrong di depan Masjid Raya menyayangkan Prabowo mengambil cawapres Gibran. \"Saya heran, kenapa Pak Prabowo memilih Gibran,\" kata Slamet yang sejak awal mendukung Prabowo namun tahun ini memilih Anies Baswedan. \"Saya dulu jagoin Prabowo, tetapi tahun ini pilih Anies. Saya kecewa dulu dia merapat ke Jokowi,\"  paparnya dengan bahasa ngapak yang khas. Oleh karena itu, kini Slamet memutuskan untuk mendukung pasangan Anies - Cak Imin. Di samping kecewa pada Prabowo, dukungan ke Anies disebabkan oleh banyaknya warga Purwokerto yang mendukung pasangan ini.  Slamet menyebut beberapa tokoh Purwokerto mendukung AMIN, seperti Haji Tohirin Sokaraja (pengusaha getuk goreng), Pak Turyo Kasepuhan Alun alun dan Banser PKB di wilayah Purwokerto.  Perihal mengapa rakyat harus menolak Prabowo, Koordinator Kajian Merah Putih Sutoyo Abadi menyebut bahwa Prabowo telah terperangkap kekuasaan oligarki yang membahayakan negara. Ia tidak kokoh pada pendiriannya untuk menyelamatkan negara, dan terkesan hanya mencari aman bersekutu dengan penguasa untuk meraih kekuasaan. Sikap oportunis Prabowo, kata Sutoyo terbaca dari sikap politiknya dengan pengorbanan umat Islam (khususnya para pendukungnya pada pemilihan presiden 2019). \"Umat penyumbang suara terbanyak ini ditinggalkan begitu saja. Sungguh menyakitkan. Aneh sekarang mereka kembali mengais -ngais suara umat Islam,\" paparnya. Kengerian sudah terbaca di depan mata, bahwa jika Prabowo berkuasa kata Sutoyo,  perlawanan rakyat akan membesar. Apalagi jika akan meneruskan pola kepemimpinan Jokowi. \"Sangat mungkin berpotensi lahirnya people power atau revolusi,\" pungkasnya. (abd).