ALL CATEGORY
Kalau Jokowi Ingin Jadi Ketum PDIP, Apa Yang Salah?
Oleh: Tony Rosyid | Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa SEMUA kader partai ya cita-citanya jadi ketua umum partai. Kader di partai manapun, semua ingin jadi ketua umum partai. Beda simpatisan dengan kader. Kalau simpatisan, hanya punya rasa suka. Pendekatannya lebih emosional. Kalau kader, partai itu tempat berkarir. Pendekatannya itu rasional. Jabatan sebagai ketua umum partai itu puncak karir bagi setiap kader. Maka, keinginan setiap kader untuk menjadi ketua umum partai itu sesuatu yang rasional. Kalau Jokowi, atau kader PDIP yang lain ingin jadi ketua umum PDIP, itu wajar dan sangat alami. Jokowi kader PDIP, kalau kemudian ingin jadi ketua umum PDIP, itu lumrah. Sebagai perbandingan saja. Sandiaga Uno pernah ditawari jadi ketua umum PPP. PPP butuh Sandiaga dan Sandiaga butuh lokomotif partai. Kalau Sandiaga bersedia dan konsolidasi kader PPP menyetujui, bukankah itu hal yang wajar. Ini konteksnya Sandiaga bukan kader PPP. Sementara Jokowi kader PDIP yang berkarir dari bawah. Mulai dari Walikota Solo, kemudian Gubernur DKI, lalu dua periode menjadi presiden. Ini bisa jadi modal besar bagi Jokowi jika ingin jadi ketua umum PDIP, menggantikan Megawati. Jusuf Kalla ketika jadi wakil presiden 2004-2009, juga sukses menggantikan Akbar Tanjung sebagai ketua umum Golkar. Apalagi kalau jadi presiden, tentu lebih mudah lagi. Jadi, jangan buru-buru menuduh Jokowi tidak tahu terima kasih seandainya ada keinginan menjadi ketua umum PDIP. Sebagai partai yang sudah berusia 25 tahun, tentu PDIP sudah matang dan moderen. Salah satu ciri partai moderen adalah terbuka. Termasuk terbuka bagi setiap kader untuk mengembangkan karirnya dan ikut berkontestasi dalam suksesi kepemimpinan partai. Ini hanya soal kemampuan dan keaempatan. Soal kemampuan, Jokowi presiden dua periode. Tentu tidak diragukan kemampuannya jika memimpin partai. Soal peluang, bergantung sebesar apa dukungan para kader PDIP terhadap Jokowi. Kalau dukungan Jokowi lebih besar dari kader-kader lain, tentu peluang untuk jadi ketua umum PDIP sangat terbuka. Isunya, Puan Maharani yang disiapkan untuk menjadi ketua umum PDIP pasca Megawati. Itu sah-sah saja. Puan juga punya kans cukup besar. Puan telah melewati proses kaderisasi yang cukup panjang. Mulai anggota DPR, lalu ketua fraksi, kemudian menko dan terakhir ketua DPR. Dari sisi persiapan dan kemampuan, Puan memiliki cukup syarat. Ditambah lagi bahwa Puan adalah trah Soekarno yang memiliki magnet besar bagi para kader dan simpatisan PDIP. Kendati demikian, itu semua bukan jaminan Puan akan secara otomatis terpilih jadi ketua umum PDIP. Dalam proses suksesi kepemimpinan partai akan selalu ada dinamikanya. Belajar dari sejarah Demokrat tahun 2010. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam posisinya sebagai ketua umum sekaligus presiden. SBY calonkan Marzuki Alie dalam Konggres Demokrat II di Bandung. Tapi, Anas Urbaningrum berhasil mengalahkan calon SBY itu. Ini artinya bahwa politik itu dinamis. Hal yang sama tidak menutup kemungkinan terjadi di PDIP. Jadi, tidak perlu merespon secara negatif jika muncul isu bahwa Jokowi akan ikut dalam suksesi kepemimpinan PDIP. Begitu pula dengan munculnya nama Budi Gunawan (Kepala BIN) yang kabarnya juga mendapatkan dukungan untuk ikut suksesi tersebut. Itu hal biasa dalam dinamika politik yang menganut sistem demokrasi. Pada akhirnya, siapapun yang akan menggantikan Megawati sebagai ketua umum PDIP adalah kader yang memiliki pengaruh dan dukungan kuat di PDIP. Bisa Jokowi, bisa Puan Maharani, bisa Budi Gunawan. Bisa juga kader lain yang saat suksesi tiba nanti namanya menguat.
Rocky Gerung Sebut Cawapres Anies Harus Mampu Tertibkan Begundal di DPR
Jakarta, FNN - Pengamat politik, Rocky Gerung menilai para mendukung Anies Baswedan banyak yang merasa diri mereka adalah orang yang benar. Padahal, sebenarnya mereka bukanlah leader atau pemimpin dalam menegakkan keadilan tetapi mereka lupa menelantarkan kalimat afigmatif dan deklaratoris. Rocky yang merupakan salah satu teman dekat dari Anies Bswedan juga mengatakan, bakal Calon Presiden (Capres) 2024 itu akan merasa sangat senang jika dirinya terus di bicarakan oleh mereka, terutama oposisi. “Saya sempat bertemu dan berdiskusi dengan Anies dan dia mengatakan, calon wakil presiden (Cawapres) 2024 harus memenuhi 3 kriteria. Pertama, mereka harus menyumbang suara. Anies sudah mengetahui sinyal pertama yang diberikan oleh mereka saja sudah tidak cukup. Kedua, calon wakil presiden Anies harus mampu menertibkan begundal-begundal di DPR. Sebab dia tahu jika para begundal di DPR tidak bisa dia kalahkan, apalagi jika dia terpilih jadi presiden nanti. Ketiga, calon wakil presiden juga harus mampu mendampingi Anies dalam soal pembangunan. Artinya, jika Anies terpilih menjadi presiden dia harus mempunyai pendamping yang teknokratis dalam membangun. Dalam diskusi \"Siapa Cocok Dampingi Anies\" yang diselenggarakan FNN (Forum News Network), Jakarta, Rabu 2 November 2022, Rocky mengatakan, hanya tiga kriteria itu yang di perlukan oleh Anies dalam memilih calon wakil presiden. Karena hanya memerlukan tiga kriteri itu, Rocky pun menyebutkan yang pas adalah LBP (Luhut Binsar Panjaitan). Rocky mengatakan, dalam bayangan relawan Anies memang ngak ada yang bisa membayangkan ini bisa terjadi namun dalam bayangan Rocky ada, yaitu orang-orang yang mampu menambahkan elektabilitas datang dari daerah dan wilayah minoritas. “Orang yang mampu menertibkan koboi politik di dalam kekuasaaan DPR ya mereka yang pernah menjadi koboi dari DPR itu sendiri, dan orang yang mampu me-manage administrasi presiden adalah orang yang pernah ada dalam pemerintahan itu,\" ucapnya. (Anw).
Rudal Balistik Korut Melintasi Jepang, Warga Diminta Berlindung
Tokyo, FNN - Korea Utara menembakkan rudal balistik pada Kamis yang terbang di atas wilayah Jepang, uji coba senjata nuklir kedua dalam sebulan yang melintasi negara itu.Peluncuran itu dilakukan hanya berselang sehari setelah Korea Utara menembakkan setidaknya 23 rudal, rekor paling banyak dalam satu hari, termasuk satu yang mendarat di lepas pantai Korea Selatan untuk pertama kalinya.Penduduk di Prefektur Miyagi, Yamagata dan Niigata di Jepang tengah diperingatkan untuk mencari perlindungan di dalam ruangan, demikian menurut J-Alert, Sistem Penyiaran Darurat.Sekitar 25 menit setelah peluncuran pertama kali dilaporkan, Penjaga Pantai Jepang mengatakan rudal itu jatuh ke Samudra Pasifik.Militer Korea Selatan juga melaporkan peluncuran rudal tersebut, yang dilakukan di atas pantai timur Korea Utara. Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa rudal itu melewati tahap pemisahan, yang menunjukkan bahwa rudal tersebut kemungkinan senjata jarak jauh.Setelah Korea Utara menembakkan setidaknya 23 rudal ke laut pada Rabu, termasuk yang mendarat kurang dari 60 km (40 mil) di lepas pantai Korea Selatan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk yeol menggambarkan peluncuran itu sebagai \"perambahan wilayah\" , sementara Washington mengecamnya sebagai tindakan \"sembrono\".Korea Selatan mengeluarkan peringatan serangan udara yang jarang terjadi dan meluncurkan rudal sendiri sebagai tanggapan setelah uji coba Korea Utara pada Rabu.Peluncuran itu dilakukan setelah Pyongyang menuntut Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan militer skala besar, dengan mengatakan \"ketergesaan dan provokasi militer tidak dapat lagi ditoleransi\".Militer sekutu melakukan salah satu latihan udara terbesar yang pernah ada dengan melibatkan ratusan pesawat tempur Korea Selatan dan AS, termasuk pesawat tempur F-35, serta melakukan misi simulasi secara terus menerus. (Ida/ANTARA/Reuters)
Industri Nikel dan Baterai Listrik Bisa Kuatkan Ekonomi Nasional
Jakarta, FNN - Citi Indonesia dalam laporannya di Jakarta, Kamis, menyebut, perkembangan industri nikel dan baterai mobil listrik yang berorientasi ekspor di Indonesia, berpotensi dapat menguatkan perekonomian nasional.Dengan itu, di tengah upaya memperkuat posisi sebagai produsen logam dasar dan baterai mobil listrik dalam rantai pasokan global, Indonesia perlu mendapatkan perhatian dari investor.\"Masuknya investasi di sektor logam dasar dan baterai mobil listrik berpotensi memperbaiki struktur neraca perdagangan hingga menaikkan peringkat utang Indonesia, walaupun dalam hal menjaga stabilitas nilai tukar, diferensial suku bunga kebijakan tetap harus diperhatikan,” kata Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman.Menurut dia, membaiknya struktur pasar valas selama dua tahun ini memang disumbang oleh tingginya harga komoditas ekspor, seperti batu bara dan sawit, namun, peranan ekspor logam dasar juga signifikan dan akan terus meningkat.“Sangat menarik bahwa keseimbangan di pasar valas sejak akhir 2020 hingga sekarang relatif terjaga, walaupun terdapat tekanan besar akibat penarikan dana asing keluar dari pasar obligasi Indonesia – setelah penarikan stimulus moneter dan kenaikan suku bunga di Amerika,” ujar Helmi.Mengacu pada studi Citi Indonesia, kontribusi ekspor logam dasar dan baterai mobil listrik terhadap neraca perdagangan Indonesia dapat mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam tiga tahun ke depan.Selain itu, apabila ketergantungan pasar valas terhadap pasokan dari aliran dana asing ke pasar modal turun, yang dibarengi dengan membesarnya pasokan valas hasil ekspor, maka, peringkat utang Indonesia berpeluang meningkat dari BBB menjadi BBB+.Lebih lanjut, Helmi optimistis Indonesia dapat bersinar dengan berkembangnya sumber-sumber ekspor baru, di saat banyak negara lain sedang menghadapi prospek penurunan ekspor dan pertumbuhan ekonomi yang struktural.Sebagai informasi, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar dunia dengan memiliki 23,7 persen porsi cadangan bijih nikel dunia, ditambah, memiliki cadangan kobalt yang besar.Dimana, kedua logam dasar ini mencakup ± 90 persen dari total komponen baterai mobil listrik.(Ida/ANTARA)
Bulog Jambi Miliki Stok Beras 6.000 Ton
Jambi, FNN - Bulog Kanwil Jambi menyebutkan stok atau cadangan beras di gudang mereka saat ini sudah cukup sampai empat bulan ke depan atau sebanyak 6.000 ton.Kepala Kanwil Bulog Jambi Defrizal di Jambi Kamis, mengatakan untuk stok beras yang ada di gudang Bulog cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan termasuk untuk menghadapi perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru mendatang.Untuk saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog lebih dari 4.000 ton dimana terdiri dari jenis beras medium dengan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3.800 ton, beras jenis premium sebanyak 238 ton dan stok itu cukup untuk hingga empat bulan ke depan.\"Dan Bulog Kanwil Jambi juga sudah mendapatkan tambahan beras baru stok beras CBP sekitar 1.850 ton sebagai cadangan jika terjadi peningkatan permintaan pasar jelas perayaan natal dan tahun baru mendatang,\" kata Defrizal.Kalau ditambah stok beras digudang saat ini ada 4.000 ton lebih ditambah permintaan cadangan 1.850 ton lagi maka stok yang ada di Jambi totalnya mencapai 6.000 ton dan bahkan bisa bertahan sampai lima bulan mendatang.Defrizal mengatakan jika permintaan pasar meningkat sampai hingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), karena stok di Bulog Jambi sifatnya tentatif dan apabila berkurang nanti akan tambah terus dan stok di gudang itu minimal rata-rata harus cukup untuk tiga bulan ke depan.\"Untuk saat ini harga beras medium untuk Jambi cukup stabil di angka Rp8.600 per kilogram nya dan harga beras premium yang dibeli oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut Rp11.000 per kilogram dan kegiatan operasi pasar akan terus kita lakukan semaksimal mungkin, baik melalui mitra maupun melalui satgas Bulog,\" katanya.Selain itu stok beras, Bulog Kanwil Jambi juga memiliki stok untuk untuk komoditi gula pasir yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak tujuh ton gula dan pihaknya sudah melakukan pengadaan baru lagi dan akan masuk lagi sekitar 70 ton untuk gula sedangkan untuk minyak goreng ada stok sebanyak 30.819 liter.(Ida/ANTARA)
Pemeriksaan Dokumen Keimigrasian Wisatawan Asing oleh Imigrasi
Bali, FNN - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memeriksa dokumen keimigrasian wisatawan asing yang tiba di Pelabuhan Benoa, Bali. \"Hari ini ada dua kapal pesiar yang tiba di Pelabuhan Benoa, yakni Viking Orion dan Queen Elizabeth dari Norwegia dan Australia,\" kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar Tedy Riyandi di Bali, Kamis.Dari dua kapal pesiar yang tiba di Pelabuhan Benoa tersebut, kata Tedy, petugas memeriksa 2.083 dokumen wisatawan dengan menerapkan kebijakan immigration on shipping. Adapun periinciannya, sebanyak 1.730 dari penumpang Kapal Queen Elizabeth dan 353 dari kapal Viking Orion.Untuk memeriksa kelengkapan dokumen keimigrasian para wisatawan, lanjut dia, petugas imigrasi menggunakan 3 unit mobile atau alat pemeriksaan portabel.Ia menjelaskan bahwa immigration on shipping adalah pemeriksaan keimigrasian oleh petugas langsung di atas kapal selama berlayar menuju Indonesia dari lokasi keberangkatan sebelumnya.Sejak Oktober sampai awal November 2022, Imigrasi Denpasar Bali telah memeriksa kelengkapan dokumen keimigrasian wisatawan dari empat kapal yang tiba di Pelabuhan Benoa. Secara keseluruhan hingga akhir 2022 dijadwalkan 18 kapal pesiar akan bersandar di pelabuhan itu. \"Jadi, yang bersandar sudah empat kapal dan 14 kapal pesiar lagi akan bersandar hingga akhir tahun,\" ujarnya.Tedy mengatakan bahwa kebijakan pemeriksaan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor wisatawan di atas kapal, sangat efisien dan efektif. Selain mengurangi antrean di pos pemeriksaan pelabuhan, hal itu juga bisa meminimalisasi kemungkinan penyebaran COVID-19.(Ida/ANTARA)
Penolakan Laporan Aremania Kontraproduktif
Jakarta, FNN - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai penolakan laporan Aremania oleh Polda Jawa Timur merupakan tindakan kontraproduktif. \"Penolakan Polda Jatim ini kontraproduktif dari upaya melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat sekaligus mengabaikan perintah Kapolri untuk membangun kepercayaan masyarakat pada kepolisian,\" kata Bambang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis. Alasan Polda Jatim menolak laporan Aremania korban Tragedi Kanjurahan melalui Tim Advokasi Bantuan Hukum Aremania Menggugat karena ne bis in idem, menurut Bambang, tidak bisa diterima. Ne bis in idem adalah istilah hukum untuk perkara dengan objek, para pihak dan materi pokok perkara yang sama, yang telah diputus oleh pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap, baik mengabulkan atau menolak, tidak dapat diperiksa kembali untuk kedua kalinya. \"Alasan ne bis in idem jelas tidak bisa diterima karena kasus masih dalam proses dan belum mendapat ketetapan hukum berupa keputusan hakim dalam persidangan,\" ujarnya. Bambang juga menilai sikap menolak laporan Aremania ini di sisi lain juga bertolak belakang dengan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkap) Nomor 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana. Ada dua jenis laporan, yaitu tipe A dan B. Dijelaskan pula bahwa laporan Model A adalah aduan yang dibuat anggota polisi yang mengalami, mengetahui, atau menemukan langsung peristiwa yang terjadi, sedangkan laporan Model B dibuat berdasarkan pengaduan dari masyarakat. \"Proses pidana kasus Kanjuruhan yang sekarang masuk ke kejaksaan adalah laporan Model A. Model A dan B ini bisa berjalan beriringan,\" ujarnya. Bambang mengemukakan bahwa laporan Model A rawan terjadi conflict of interest (konflik kepentingan), apalagi bila menyangkut adanya keterlibatan aparat sehingga menjauh dari prinsip objektivitas dan imparsial. Pada hari Senin (31/10), Tim Advokasi Bantuan Hukum Arema Menggugat bersama dua keluarga korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjurahan melapor ke Polda Jawa Timur terkait dengan pembunuhan berencana atau Pasal 338 dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana atas peristiwa yang menewaskan 135 orang di Stadion Kanjuruhan. Advokat mengklaim sudah ada tujuh keluarga korban yang melapor kepada pihaknya. Adapun perkara ini telah dalam tahap pelimpahan. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menerima berkas perkara Tragedi Kanjuruhan dari Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur, Selasa (25/10). Total ada tiga berkas perkara untuk enam tersangka yang diserahkan. Enam tersangka tersebut adalah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang Abdul Haris, dan Security Steward Suko Sutrisno. Berikutnya Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman. Pasal yang disangkakan terhadap para tersangka dari unsur sipil, yakni Pasal 359 KUHP dan/atau Pasal 360 KUHP dan/atau Pasal 103 ayat (1) juncto Pasal 52 UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Adapun pasal sangkaan untuk tiga anggota Polri adalah Pasal 359 KUHP dan/atau Pasal 360 KUHP. Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi Jumat (28/10) mengatakan bahwa kasus ini tidak berhenti pada enam tersangka. \"Ada (potensi tersangka lain), menunggu petunjuk jaksa dahulu,\" ujar Dedi.(Ida/ANTARA)
Pentingnya Waspadai Perang Siber
Jakarta, FNN - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra mengingatkan mengenai pentingnya mewaspadai perang siber karena perang tersebut dapat menimbulkan kehancuran lebih parah daripada perang fisik.\"Konsepsi ancaman telah berubah, dari yang semula berupa perang fisik, kini penghancuran pada ketahanan suatu bangsa dapat ditembus melalui jejaring siber. Dampak kerusakan dari perang siber ini lebih parah daripada kehancuran yang diakibatkan oleh perang fisik,\" kata Herindra saat menyampaikan pidato kunci Defense Industry Collaboration: For Better Economy and Stronger Defense pada Indo Defence 2022 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis.Herindra menjelaskan perang yang memanfaatkan medium siber itu memiliki dampak kehancuran lebih parah daripada perang fisik karena langsung menyerang pola pikir suatu bangsa. Akibatnya, perang tersebut dapat menimbulkan kehancuran mental, ekonomi, sosial, budaya, politik, bahkan ideologi.Oleh karena itu, menurut dia, bangsa Indonesia, terutama yang terlibat dalam sektor pertahanan negara, perlu meningkatkan penguasaan teknologi guna menjaga Indonesia dari serangan perang siber.Selain perang siber, Herindra juga menyampaikan beberapa spektrum ancaman pertahanan lain yang perlu diwaspadai oleh bangsa Indonesia. Spektrum ancaman itu adalah pelanggaran kedaulatan negara, pencurian sumber daya alam (SDA) di laut, radikalisme, ancaman serangan biologis, serta bencana alam.\"Spektrum ancaman lain meliputi pelanggaran kedaulatan, pencurian SDA di laut, radikalisme, dan ancaman biologis, serta bencana alam. Semuanya ini telah berubah dari (ancaman) tradisional menjadi non-tradisional,\" jelasnya.Meskipun begitu, Herindra mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak mengabaikan perang tradisional, seperti perang fisik. Menurut dia, perang tradisional tetap berpotensi terjadi, seperti perang yang bergejolak saat ini antara Ukraina dan Rusia.\"Kita juga sebagai suatu bangsa dan negara jangan lupa, kita kadang-kadang diberi pengetahuan bahwa ke depan tidak akan ada perang fisik atau tradisional ataupun konvensional, tapi ternyata terjadi,\" ujarnya.(Ida/ANTARA)
Solusi Resesi Global: Hukum Progresif dan Keadilan Substantif
Mana yang akan terbukti? Kebangkitan sistem kekhalifahan baru ataukah makin kokohnya raksasa India, China dan Amerika? Atau justru yang akan terjadi adalah Cycle of Fear: Oleh: Pierre Suteki, Dosen Universitas Online (Uniol) 4.0 Diponorogo DIREKTUR Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, pernah memberikan komentar penting terkait ancaman resesi yang melanda dunia. Ia menyebut bahwa pelemahan ekonomi itu kemungkinan besar terjadi. Kristalina mengatakan prospek ekonomi global telah “gelap secara signifikan” sejak April 2022 lalu. Ia mengatakan bahwa IMF akan menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi global di angka 3,6% untuk tahun 2022. Disebutkan bahwa resesi global ini disebabkan oleh beberapa hal yang terjadi secara hampir bersamaan. Seperti penyebaran inflasi yang lebih universal, kenaikan suku bunga yang lebih substansial, perlambatan pertumbuhan ekonomi China, dan meningkatnya sanksi terkait dengan perang Rusia di Ukraina. Beberapa riset menyebutkan bahwa resesi ekonomi kemungkinan besar terjadi tahun depan. Terbaru, analisa Nomura Holdings menyebutkan bahwa resesi akan dialami negara-negara ekonomi besar seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, Australia, Korea Selatan (Korsel), dan juga zona Euro (Kepala Riset Pasar Global Nomura, Rob Subbaraman). Enam negara ini berisiko mengalami resesi yang lebih dalam dari perkiraan jika kenaikan suku bunga memicu kegagalan perumahan dan deleveraging,\" tulis laporan yang dijelaskan Subbaraman itu. Bagaimana dengan China? Subbaraman juga memberikan penjelasan terkait China. Menurutnya, China memiliki tren cukup aneh di mana kebijakan nol-Covid tetap diterapkan, sementara ekonominya diprediksi bebas dari resesi. Mungkin kita akan kagum dengan keadaan ini, dan boleh jadi hal ini sesuai Ramalan NIC bahwa di tahun 2020-an China Menjadi Raksasa dan ada pula Ramalan Khilafah Baru akan muncul. Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Inteligent Council/NIC) pada Desember 2004, “A New Caliphate provides an example of how a global movement fueled by radical religious identity politics could constitute a challenge to Western norms and values as the foundation of the global system” [Maping The Global Future: Report of the National Intelligence Council’s 2020 Project]. Dokumen ini berisikan prediksi atau ramalan tentang masa depan dunia tahun 2020 yang telah lalu. Dalam dokumen tersebut, NIC memperkirakan bahwa ada empat hal yang akan terjadi pada tahun 2020-an yakni: (1) Dovod World: Kebangkitan ekonomi Asia. China dan India bakal menjadi pemain penting ekonomi dan politik dunia; (2) Pax Americana: Dunia tetap dipimpin dan dikontrol oleh AS; (3) A New Chaliphate: Kebangkitan kembali Khilafah Islam, yakni Pemerintahan Global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai-nilai Barat; (4) Cycle of Fear: Muncul lingkaran ketakutan (fobia), yaitu ancaman terorisme dihadapi dengan cara kekerasan dan akan terjadi kekacauan di dunia – kekerasan akan dibalas kekerasan. Dari dokumen tersebut jelas sekali bahwa negara-negara Barat meyakini bahwa Khilafah Islam akan bangkit kembali. Menurut mereka, Khilafah Islam tersebut akan mampu menghadapi hegemoni nilai-nilai peradaban Barat yang kapitalistik sekuler. Bagaimana dengan Indonesia? Tekanan inflasi tinggi di AS juga mendorong kenaikan suku bunga acuan lebih tinggi. Secara historis tekanan inflasi tinggi di AS direspon dengan kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga di Indonesia. Ini bisa berpotensi menimbulkan gejolak dan volatilitas karena peranan dollar Amerika Serikat di dalam transaksi dunia lebih dari 60% dan ini memberikan dampak signifikan ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kalau kita cermati megapa resesi global khususnya di bidang ekonomi adalah karena Potensi Kenaikan Hutang dan Bunga. Dua hal ini lekat dengan pengelolaan perekonomian berbasis Sistem Kapitalisme Sekuler yang jauh dari tuntunan Alloh dan dengan demikian pasti telah terjadi Krisis Spiritualitas. Runtuhnya Sebuah Negeri Bermula dari Krisis Spritualitas Jika anda bertanya, apa sebab peradaban dunia dewasa ini justru bergerak mengalami kemunduran? Sejak dari ancaman perubahan iklim, ancaman kelaparan (krisis pangan), ancaman peperangan dan ancaman dari berbagai wabah penyakit menular, maka salah satu jawabannya dapat ditemukan dalam Al-Qur\'an surah Al-Rum. Di dalam Surah ini, Allah SWT memberitahu sebab-musabab hancurnya kerajaan Persia dan Romawi yang pernah menjadi negara adidaya pada masanya. Jadi inilah sebab musabab runtuhnya dua kerajaan besar di masa lampau (Persia dan Romawi/Konstantinopel). Dari sisi kemajuan pembangunan infrastruktur (pisik/lahiriah), mereka memang terdepan. Ayat ini juga mengakui hal itu. Namun mereka lalai dalam urusan kehidupan akhirat. Pola kehidupan semacam ini akan berpengaruh pada Hukum-Hukum yang Ditetapkan dan Diterapkan, yakni Hukum yang tidak memiliki Dimensi Keluhuran melainkan hanya Berdimensi Duniawi yang hanya berdasarkan Konsensus manusia yang dzalim. Ini terjadi baik dalam sistem sosial komunisme maupun liberal kapitalisme. Keduanya Sekuler dan telah terbukti \"menyengsengsarakan\" umat manusia dengan tanda-tanda Resesi Global. Apa solusinya? Secara singkat dapat dikatakan kita harus kembali kepada Hukum Progresif yaitu Hukum yang berdimensi spritualitas kehidupan. Mengapa begitu? Karena dimensi spritualitas ini memiliki keluhuran, ketinggian, kemuliaan daripada dimensi duniawi. Dengan demikian, jika menghendaki Peradaban duniawi kokoh, memiliki kedudukan yang mulia, tinggi, berkeadaban dan tidak mudah Jatuh Dalam Resesi maka kehidupan spritualitas dalam suatu masyarakat hendaknya diperhatikan Dan Membingkai Hukum yang Ditetapkan dan Diterapkan. Hukum apa yang sangat Progresif itu? Tidak lain adalah Hukum Alloh, Syariah Islam yang agung dalam mengelola kehidupan dalam segala aspeknya yang jauh dari praktik Ribawi. Bagaimana bisa diterapkan? Apakah dalam negara demokrasi bisa? Bisa tetapi tidak kaffah dan cenderung Prasmanan sehingga sulit juga untuk berkelit dari ancaman Resesi Global. Satu-satunya cara untuk dapat terjadi penetapan dan penerapan Hukum Islam adalah Sistem Pemerintahan Islam Global yang disebut Kekhalifahan atau pun Imamah. Sistem Pemerintahan dengan Hukum Islam inilah yang akan menjamin hadirnya Keadilan Substantif. Namun, berdasarkan sejarah, kita harus sadar betul bahwa setiap negeri, setiap peradaban tumbuh dan berkembang dalam dua alam sekaligus, secara beriringan (paralel) dalam batas-batas waktu yang telah ditetapkan atasnya. Dan oleh sebab itu, pasti adanya bahwa setiap negeri, setiap peradaban memiliki durasi masa pertumbuhan, perkembangan, dan kejayaannya masing-masing, untuk selanjutnya mengalami keruntuhan pada waktu yang telah ditentukan (oleh Allah) atasnya. Artinya, kekuasaan itu dipergilirkan. Kebanyakan, pengabaian kehidupan spritual itu terjadi karena tiadanya keyakinan pada diri seorang individu bahwa pertemuan dengan Allah merupakan keniscayaan yang pasti akan terjadi. Dan karena itu, mereka abai untuk melakukan persiapan-persiapan menyambut saat tibanya masa pertemuan yang dijanjikan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan Resesi Global selalu berulang terjadi. Pertanyaannya adalah: Apakah meski terlambat Ramalan NIC akan terbukti dengan melihat fakta-fakta yang muncul sekarang ini? Mana yang akan terbukti? Kebangkitan sistem kekhalifahan baru ataukah makin kokohnya raksasa India, China dan Amerika? Atau justru yang akan terjadi adalah Cycle of Fear: Muncul lingkaran ketakutan (fobia), yaitu ancaman terorisme dihadapi dengan cara kekerasan dan akan terjadi kekacauan di dunia – kekerasan akan dibalas kekerasan. Tabik...!!! Semarang, Rabu: 2 November 2022. (*)
Magma dan Bara Revolusi Akan Meletus
Amarah rakyat akan terbakar dan meletus. Magma gunung akan meletus dan gelombang tsunami akan datang, revolusi akan muncul, bersamaan dengan lahirnya pemimpin Revolusi. Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih “ALAM telah memutuskan bahwa apa yang tidak sanggup membela diri, tak akan dibela” (Ralp Waldo Emerson). “Saat ini Indonesia telah menjadi milik kaum elit, para borjuis – kapitalis Oligarki, bebas mengatur dan mengendalikan negara dengan suka cita menjadi ambtenaar”. Terpantau dari media sosial telah memancing amarah, kejengkelan, kepada rezim yang mengatur negara dengan ugal-ugalan. Suara keras dari moncong pengeras suara pendemo, meminta agar Presiden Joko Widodo bersedia menemuinya. Rezim justru menjauh mendengar aspirasi apalagi dialog dari hati ke hati dengan pimpinan demo. Dari balik Istana justru terdengar nyaring keangkuhan Jokowi mengatakan: “berapa lama kalian akan bertahan untuk berdemo”. Presiden keluar-masuk melalui pintu belakang Istana. Keangkuhan dan kesombongan terus muncul di saat rezim seharusnya bisa bersama rakyat bergandeng tangan menghadapi kondisi ekonomi dan politik negara yang makin runyam dan gelap. Kebuntuan komunikasi antara rakyat dengan rezim menimbulkan percikan api ketidakpuasan dan kekecewaan makin membesar, arahnya bisa menjadi bara magma menjelang saatnya lahir gerakan people power atau Revolusi. Keadaan bergerak menuju titik terendah, penderitaan rakyat makin meluas. Rezim putar lidah menakut-nakuti (riil memang menakutkan) dengan terus memberi sinyal keadaan akan makin gelap, dengan bahasa yang rakyat tidak semua paham makna arus pengaruh global ekonomi yang terus memburuk. Loh menakut-nakuti rakyat tercium bau busuk hanya akan dijadikan alasan menunda Pilpres 2024. Agar tetap berkuasa sebagai boneka Oligarki. Sekuat- kuatnya berbohong pasti akan terkena batunya, semuanya akan terbongkar. Pada situasi sulit dan ketika para praktisi, ahli dalam bidang masing-masing khususnya para pakar ekonomi memberi saran stop proyek mercusuar seperti infrastruktur, sperti IKN agar dihentikan sementara, rezim fokuslah menolong menyelamatkan ekonomi rakyat. Sifat pongah rezim tersebut justru balik memberi jalan keluar seperti sedang kesurupan, melesat jauh dari rasional dan akal sehat dengan balik memukul rakyat dengan cuap-cuap, “Silakan tanam singkong, makan keong, enceng gondok”. Kebuntuan memaksa dan terpaksa para pakar sementara tetap di tempat, mengisi waktunya terus berdiskusi teori-teori klasik mengatasi resesi global yang dari satu negara ke negara lain. Membahas realitas memang berat bagaimana mengatasi kondisi yang makin mencekam. Sekalipun muncul dengan pemikiran riilnya tetapi masih jauh dari memadai sebagai kekuatan moral mendesak rejim lebih realistis mengatasi keadaan yang makin kritis. Rakyat terus menimbun rasa amarah, tapi tak tahu akan ke mana salurannya, jalan keluarnya masih menemui tembok buntu. Dalam media sosial saling melupakan kemarahannya tanpa titik temu bahkan sering terjadi pertengkaran sendiri dalam ruang yang sama-sama pengap dan gelap. Kesadaran sesekali muncul suara galaknya ini, waktunya rezim harus turun atau diturunkan dengan gerakan revolusi. Sayang, semuanya belum terlihat menjadi kekuatan yang riil masih saling menunggu, berharap sesekali memerintah orang lain untuk segera bergerak. Anehnya antara yang memerintah dan diperintah sama-sama berada di tempat yang sama. Semestinya dialog-dialog teori harus disudahi, mewujud, dan beranjak dari ruang debat tanpa ujung, bergerak menuju ruang perumusan pergerakan untuk penyelesaian masalah. Masalah yang sudah terang-benderang sewajarnya harus metamorfosa menjadi sebuah gerakan. Karena terus dibahas ketika selera gaya analis makin kelelahan justru makin buram dan gelap, semestinya dirumuskan menjadi lebih terang dan realistis Kemurkaan rakyat akan membentuk gelombang tsunami, sekalipun saat ini belum menunjukkan tanda gerak-gerik mengarah menjadi gelombang dahsyat penggulingan rezim. Fakta semua masih bermain-main dengan dalil wait and see, sedang di situlah sebenarnya seorang pengecut bersembunyi dan tiarap. Mereka tetap terus menunggu momentum, tidak sadar momentum hanya akan datang dengan tangan-tangan, keringat, dan keberanian kita untuk bergerak berjuang merubah keadaan yang makin sulit. Revolusi memang tidak bisa dipercepat dan tidak bisa ditunda, kalau lahar magma gunung amarah rakyat sudah waktunya meletus pasti akan pecah gunung tersebut, lahar akan menyambar dan menerjang kemana-mana. Amarah rakyat akan terbakar dan meletus. Magma gunung akan meletus dan gelombang tsunami akan datang, revolusi akan muncul, bersamaan dengan lahirnya pemimpin Revolusi. “Kehidupan adalah suatu pertempuran panjang, kita harus berjuang dalam setiap langkahnya....” (Athur Schopenhuer) ... (*)