ALL CATEGORY

Rocky Gerung: Namanya Negeri Tirai Bambu, Kita Hanya Bisa Mengintip, Yang Jelas China Rapuh

Jakarta, FNN – Setelah ‘menghilang’ beberapa hari, Presiden China Xi Jinping akhirnya muncul di depan publik di tengah rumor kudeta politik. Xi terlihat mengunjungi sebuah pameran di Beijing dalam tayangan televisi pemerintah China yang disiarkan pada Selasa (27/9/2022) waktu setempat. Seperti dilansir Associated Press, Rabu (28/9/2022), Xi Jinping terlihat tengah mengunjungi sebuah pameran dengan tema \'Menempa Menuju Era Baru\' yang digelar di Beijing Exhibitian Hall dalam tayangan televisi pemerintah China pada Selasa (27/9) waktu setempat. Tampak Perdana Menteri (PM) Li Keqiang dan beberapa jajaran pejabat tinggi China mendampingi Xi dalam momen tersebut. Xi sendiri tampak melihat-lihat beberapa benda yang dipamerkan dan sempat mengomentari kemajuan ekonomi China dalam satu dekade terakhir. Kunjungan itu menjadi penampilan pertama Xi di televisi pemerintah China semenjak dia kembali dari pertemuan puncak di Uzbekistan akhir pekan lalu. Diketahui bahwa di bawah aturan pandemi virus Corona (COVID-19) yang berlaku di China, Xi yang juga menjabat sebagai pemimpin Partai Komunis China dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) tersebut juga wajib menjalani karantina selama seminggu usai kembali dari kunjungan luar negeri. Sistem politik yang buram di China kerap memicu desas-desus soal pertikaian politik atau upaya kudeta, meskipun stabilitas yang dijunjung tinggi dalam negara dengan pengawasan otoriter itu berarti adanya penindakan tanpa henti setiap tanda-tanda perbedaan pendapat yang muncul. Xi secara luas dianggap sebagai pemimpin paling kuat dan berpengaruh di China dalam beberapa tahun terakhir, dengan tidak ada penantang kuat baginya. Bahkan Xi telah menghapuskan batasan masa jabatan yang diatur konstitusional China, yang mengizinkannya untuk menjabat seumur hidup jika dia berkenan. Sebenarnya, bukan hal yang tidak biasa bagi para pemimpin China untuk absen dari pandangan publik selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Seperti yang terjadi saat pertemuan politik informal digelar di resort tepi pantai Beidaihe setiap musim panas. Namun, waktu hilangnya Xi dari mata publik hanya beberapa pekan sebelum digelarnya kongres partai yang penting, yang hanya digelar setiap lima tahun, semakin mengobarkan rumor-rumor yang beredar. Xi diperkirakan akan menerima masa jabatan ketiga, selama 5 tahun, sebagai pemimpin Partai Komunis China (PKC) dalam kongres yang akan dimulai 16 Oktober 2022 mendatang. Masa jabatan ke-3 itu mematahkan tradisi sejak lama yang hanya membatasi pemimpin China untuk menjabat maksimum dua periode saja. Menurut Wartawan Senior FNN Hersubeno Arief, sementara spekulasi tersebut mereda, tetapi tetap saja namanya sistem yang tertutup, negara yang tertutup semacam itu, selalu saja ada spekulasi-spekulasi  yang akan bermunculan. “Kemarin kita membahas soal Xi Jinping yang berkembang rumor di Nepal dan di India dia dikudeta karena dia ternyata tidak muncul dalam waktu beberapa hari setelah pertemuan di Uzbekistan,” katanya saat dialog dengan pengamat politik Rocky Gerung dalam Kanal Rocky Gerung Official, Kamis (29/9/2022). Ternyata dia kemudian kemarin itu mulai muncul dan dia membuka sebuah pameran di Beijing. Dengan begitu ini polanya bagus selalu seperti negara-negara yang otoriter. Kita ingat selalu dulu rumor muncul itu seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, terus tiba-tiba muncul-muncul dan polanya selalu seperti itu. Dan, ini bukan berarti bukan menjelaskan bahwa tidak terjadi apa-apa ya walaupun Jinping muncul. “Kelihatannya sinyal-sinyal semacam itu menunjukkan ada hal yang rapuh di China. Secara ekonomi, ekonominya tidak bertumbuh dan dimensi politiknya ada ketegangan kelas menengah yang melihat demokrasi terhalang di China dan pasti ada operasi intelijen,” tandas Rocky Gerung. “Jadi, standar bahwa negara yang tertutup, namanya tirai bambu itu ya hanya bisa diintip. Sebetulnya kita nggak tahu apa yang terjadi di dalam. Dan sangat mungkin sebenarnya Xi Jinping sedang ikut musra itu, musyawarah rakyat,” sindirnya. (Ida/sws)

Tetap Mewaspadai Komunis

Oleh  M Rizal Fadillah - Pemerhati Politik dan Kebangsaan  GERAKAN Komunis dimulai dari membangun kesadaran akan pentingnya kesejahteraan komunal yang dislogankan sebagai keadilan proletar. Menyusup ke berbagai elemen strategis, menggalang kekuatan hingga angkatan bersenjata, akhirnya melakukan kudeta atau pengambilalihan kekuasaan.  Pemilu 1955 membuktikan PKI itu kuat. DN Aidit tahun 1964 membuat buku \"Membela Pancasila\" tetapi 1965 mencoba melakukan kudeta untuk mengganti Pancasila. Ditumpas oleh TNI pimpinan Pangkostrad Letjen Soeharto. Dibuat Tap No XXV/MPRS/1966 yang membubarkan dan melarang PKI, melarang pengembangan faham Komunisme Marxisme/Leninisme.  Diperkuat dengan Tap MPR No I tahun 2003 dan UU No 27 tahun 1999 yang memasukkan Pasal 107 KUHP yang memberi sanksi pidana penyebaran Komunisme, Marxisme-Leninisme. Sanksi bervariasi antara 12, 15 dan 20 tahun.  PKI secara formal sudah dibubarkan akan tetapi bukan berarti tidak potensial untuk bangkit. Neo PKI. Geliat anak muda kiri mendirikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) pimpinan Budiman Sudjatmiko di awal Reformasi cukup fenomenal. Sudjatmiko  kemudian bergabung dengan PDIP.  Alfian Tanjung dalam buku \"Menangkal Kebangkitan PKI\" menyatakan setelah Kongres terakhir ke VII di Blitar 1965, maka loyalis mengadakan Kongres ke VIII di Sukabumi Selatan (2000), ke IX di Cianjur Selatan (2006), ke X di Desa Nagrak Magelang (2010) dan ke XI sekaligus HUT PKI 23 Mei tahun 2015 di Kendal Jawa Tengah.  Ribka Tjiptaning 18 Maret 2004 menulis buku  \"Aku Bangga Menjadi Anak PKI\" dan menyatakan : \"Hanya Front Nasakom yang bisa keluarkan bangsa ini dari krisis\". Slogan saat ini mirip dengan masa Nasakom \"kerja, kerja, kerja\". Rieke Diah Pitaloka kader PDIP mengusulkan RUU HIP dengan spirit perjuangan pertama, tidak mencantumkan konsiderans Tap MPRS No XXV/MPRS/1966. Kedua, muncul pasal untuk rumusan Pancasila 1 Juni 1945 dengan pemerasan Trisila dan Ekasila. PKI di Konstituante mendukung Ekasila. Ketiga, agama dan nilai Ketuhanan yang dikerdilkan. Sila keadilan sosial bersifat materialistik dan menempati posisi dominan.  Rezim masih menggenggam erat persahabatan dengan RRC baik untuk kepentingan investasi, hutang luar negeri maupun kerjasama dengan Partai Komunis China. 60 calon Jenderal Polri ber KKN ke China, Mega ucapkan selamat HUT PKC, dan PKC untuk pertama kalinya dapat menginjakkan kaki di Istana Merdeka.  Penghancuran dan penghilangan diorama penumpasan G 30 S PKI di Makostrad oleh Letjen Dudung Abdurahman. Alasan diminta oleh Pangkostrad lama dan katanya haram membuat patung. Tokoh Jenderal Nasution, Letjen Soeharto dan Kolonel Sarwo Edhi dihilangkan. Vulgar sekali.  Isu sensitif keterkaitan Presiden dengan aktivis atau tokoh PKI khususnya hubungan keluarga harus terklarifikasi. Ungkapan Bambang Tri tentang ibu asli Jokowi adalah Yap Mei Hwa mesti dijawab dengan serius dan ilmiah termasuk melakukan test DNA. Jangan biarkan publik terus ragu dan bertanya-tanya.  Rezim kini tidak atau  kurang bersahabat dengan umat Islam dan menciptakan stigma keagamaan yang radikal dan intoleran. Komunis itu dasar perjuangannya senantiasa memusuhi agama dan umat beragama. Adu domba dan gemar memfitnah. PKI sudah tidak ada, tetapi komunisme tetap hidup. Seperti ucapan Kamaruzaman \"tanpa bentuk\". Ada tapi tidak mudah untuk mendeteksi. Tindakan bodoh dan ceroboh jika mengabaikan keberadaan PKI atau Neo-PKI.  Kesadaran (awareness) dan kewaspadaan (alertness) harus tetap kuat bahkan harus semakin kuat. PKI dalam berbagai bentuknya adalah musuh kemanusiaan serta representasi dari kedustaan dan kebiadaban.  30 September 1965 menjadi monumen kekejian dan kebinatangan PKI. Kita tetap waspada. (*)

Magis Anies

Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI  Upaya berpola Machiavellis dalam menjatuhkan Anies, tampaknya semakin gencar namun selalu menemui jalan buntu. Dipolitisasi menjadikannya  lebih bergengsi, dikriminalisasi malah muncul segudang prestasi. Kalut dan gegabah rezim menyerang, takut dan ciut rezim mendapat bumerang. Penguasa kerapkali meradang, semakin Anies didzolimi, semakin Anies dicintai rakyat seantero negeri. Anies telah memberi bukti,  bahwasanya  budi pekerti dan kerendahan hati, seiring waktu mampu menaklukan tirani. Anies seperti sedang berselancar dengan delik, diterpa gelombang politisasi dan kriminalisasi. Serbuan hujatan dan fitnah hingga framing jahat menghujamnya tanpa jeda. Alih-alih mendegradasi dan membunuh karakter, Anies melalui cara-cara santun dan beradab dalam menghadapinya. Siasat dan perangkap setan-setan politik itu, justru berbuah arus besar besar dan dukungan luas mulai dari mulut ke mulut komunikasi publik dan  relawan hingga partai politik terhadap Anies terus menggema. Melawan kejahatan dengan kebaikan dan dengan kebesaran jiwa yang dimilikinya, Anies terus  menuai simpati dan empati serta dicintai rakyat  Indonesia. Tak dimiliki yang lain, itulah magis Anies. Kinerjanya penuh prestasi meski dalam keheningan publikasi. Integritasnya mengemuka di tengah krisis negara dan kemerosotan moral bangsa. Belajar dari sakit dan penderitaan akibat distirsi demokrasi dan konstitusi, membuatnya memahami kepentingan publik di atas segalanya dan betapa pemimpin tak berarti apa-apa tanpa kehadiran rakyat. Baginya, politik tidak sekedar menjadi bisnis harapan dan  arena sirkus yang menghibur rakyat. Politik didesain sedemikian rupa untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran. Kekuasaan tidaklah digenggam kecuali sebagai alat untuk mengkreat ideslisme. Prinsip-prinsip itu menghidupi karakter Anies. Anies yang lahir dari keluarga terdidik dan pendidik, terus tumbuh mewarisi ilmu dengan memelihara tradisi pembelajaran. Sejak anak hingga usia remaja, Anies berkembang menjadi pemuda berprestasi baik dalam akademis maupun ranah sosial lainnya. Menjadi aktifis pergerakan  kampus, akademisi hingga menggeluti dunia birokrasi. Membuat Anies Rasyid Baswedan bermetamorfosis sebagai figur pemimpin potensial dan masa depan Indonesia. Mewarisi nilai-nilai Islam secara genetis dari keluarga yang kental dengan nasionalisme dan patriotisme. Anies juga menempa pengetahuan tentang demokrasi dan pluralitas berbasis peradaban barat saat mengenyam pendidikan di Amerika. Perlahan dan berangsur-angsur mewujud pemimpin berpengaruh yang visioner, inklusif dan berwawasan global. Lengkap sudah identifikasi Anies sebagai pemimpin kebhinnekaan dan kemajemukan, tanpa menghilangkan   kultur nasionalis religius dan  religius nasionalis.  Kelebihan Anies yang begitu fundamental dan fenomenal juga sering terlihat ketika larut dalam dinamika politik kontemporer. Sifat-sifat yang tenang, santun, cerdas dapat merangkul pelbagai macam perbedaan. Mampu membuat diferensiasi yang menonjol pada figur Anies jika dikomparasikan dengan pelaku politik lainnya. Begitupun terkait aspirasi dan kehendak rakyat ketika menginginkan Anies menjadi presiden pada pilpres 2024. Anies, melakonkan capresnya bersumber dari kedaulatan rakyat yang menginginkan perubahan yang lebih baik di negeri ini. Simpati, empati dan bahkan euforia rakyat pada Anies, telah memantik api pencahayaan sekaligus energi yang luar biasa bagi keberadaan bangsa yang sedang dirundung kegelapan. Itu ada di Pundak Anies sekarang. Sebuah mandat sekaligus tantangan yang berat bagi upaya restorasi Indonesia. Masyarakat tanpa pemerintahan dan  tanpa negara kesejahteraan. Kejahatan bak lumpur beracun yang menyembur ke permukaan, sementara kebenaran dan keadilan terbenam ke dasar terdalam. Anies seperti denyut nadi kesadaran yang masih berdetak di tengah kematian yang membalut Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Sayup terdengar, perlahan dan belum kuat hentakannya, tapi setidaknya memberi sinyal kehidupan masih ada dan akan bertumbuh. Sedikit dari pemimpin yang waras dan menggunakan akal sehat. Sedikit dari pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional dan sipritual, lebih dari kecerdasan intelektual. Sedikit pemimpin yang mau akrab dengan modernitas tanpa menegasikan humanisme. Sedikit dari pemimpin yang bukan hanya mampu kerja keras dan kerja cerdas, melainkan juga sanggup terencana, tepat sasaran dan terukur. Sedikit dari pemimpin yang takut terhadap kekuasaan Tuhan dan mampu merendahkan posisinya dibawah kedaulatan rakyat. Ya, sedikit pemimpin yang bergenre semua itu,  dan Anies lah yang salah satunya berada dalam hitungan sedikit itu. Anies lah yang bisa dinilai sebagai pemimpin yang menjadikan kemampuan menderita sebagai kekuatannya dan menjadikan  kesabaran sebagai penolongnya, dalam memimpin Jakarta dan kelak Indonesia. Anies sang pemimpin yang pikiran, ucapan dan tindakannya tunduk di hadapan keesaan Ilahi serta kesolehan sosial sebagai tradisi. Sekali lagi, itulah Magis Anies. *) Catatan pinggiran labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan. Bekasi Kota Patriot, 30 September 2022/4 Rabi\'ul Awal 1444 H.

Ekor G.30.S: Gedung RRT Diduduki Pendemo

Oleh Ridwan Saidi Budayawan  SEJAK Konferensi Asia Afrika 1955 hubungan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok kian erat. Pada perayaan kemerdekaan 1958 hadir Madame Soon Ching Ling. Istri Dr Sun Yat Sen. Walau dipanggil madam beliau tetap memakai Cheong Sam. Saya sempat melihatnya dari dekat karena saya terpilih menyanyi di Istana bersama rekan-rekan pelajar SMP yang lain.  Setelah Bung Karno berkuasa mutlak berkat Dekrit 5 Juli 1959 hubungan dengan Tiongkok makin erat. Akrobat dari Tiongkok pun sering main di Jakarta. Photo Mao Tse Tung sering tampil di media. Gunting rambut model Mao banyak yang contoh termasuk DN Aidit. Mao mengajarkan kader-kadernya pandang ke selatan, kalau ke utara gunung melulu. Hubungan PKI dan PKC makin erat. PKUS ditinggalkan. Organisasi Bapperki, badan permusyawaratan perwakilan kewarganegarsan Indonesia, makin berkembang. Bapperki pimpinan Siauw Giok Tjan. Mereka juga punya onderbouw namanya Perhimi, perhimpunan mahasiswa Indonesia. Perhimi mitra CGMI untuk gasak HMI. Mereka yang tendang HMI dari wadah bersana PPMI, perhimpunan perkumpulan mahasiswa Indonesia. Walau HMI ikut dirikan PPMI, tetap ditendang karena HMI dituduh kontrev, kontra revolusi. Ucapan Menlu RRC Chou En Lai lebih sering dikutip media kiri  dari pada yang lain. Menlu Subandrio sering 4 mata dengan Chou En Lai di Beijing atau Jakarta. Indonesia dianggap kiri.  Untuk jaga keseimbangan pada awal 1965 Indonesia gelar Konperensi Islam Asia Afrika, RRT kirim utusan. Mereka itu muslimin Uighur. Tapi mereka diam saja di sidang-sidang Dengan pers juga membisu.  30 September 1965 Gestapu/PKI meledug. Situasi berbalik. Bangkit demo besar ganyang PKI. Yang didemo termasuk gedung-gedung RRT di Jakarta dan daerah. Ternyata gedung2 RRT sudah tak berpenghuni.  Akhirnya banyak gedung-gedung RRT yang diduduki pendemo. Di antara gedung-gedung itu juga beberapa dihuni tetap oleh ormas pendemo secara legal. Antara lain kantor HMI Jakarta Jl Cilosari 17. (RSaidi)

Pengamat Ekonomi INDEF Sepakat Dengan Hasil Survei Pusat Data Bersatu (PDB)

  Jakarta, FNN – Dr. Agus Herta Sumarto sebagai Pengamat Ekonomi INDEF memberikan tanggapan bahwa sepakat terhadap hasil survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB). Kata sepakat tersebut diungkapkan dalam rangkaian acara Hasil Survei Pusat Data Bersatu yang dilaksanakan pada Kamis (29/30) di Restoran Sederhana, Tebet, Jakarta Selatan. Publikasi Hasil Telepolling yang dilaksanakan pada 24-25 September 2022 oleh PDB dengan 400 responden terpilih di semua kota di DKI Jakarta menghasilkan angka 83,8% merasa puas aras kinerja Anies – Riza. Namun, responden cukup sadar DKI Jakarta terjadi masalah ekonomi yang diakibatkan pandemi. Terkait dengan calon pengganti, mayoritas responden yakin bahwa masalah tersebut bisa diselesaikan oleh calon Pj. Gubernur DKI Jakarta. “Ya, sebelum pergantian Gubernur memang sangat tepat mengadakan survei oleh PDB. Saya sepakat. Meskipun responden rasional, meskipun merasa puas. Masyarakat masih sadar, mengenai PR DKI Jakarta,” ungkap Agus. Kemudian, Agus juga mengatakan bahwa Jakarta memiliki fungsi dan letak yang diibaratkan Jantung (Ibu Kota). Hal ini menjadi PR besar, sepatutnya ekonomi setelah pandemi, ada tiga hal yang dibangun oleh calon pengganti Anies – Riza. “Sosok yang memiliki pergerakan, interaksi, dan relasi menghasilkan modal sosial yang dapat memajukan perekonomian DKI Jakarta,” tambahnya. Tak hanya itu, Calon Gubernur DKI Jakarta juga digadang-gadang harus bisa mengayomi, tidak memihak dan menjunjung tinggi netralis, tidak terasosiasi dengan kelompok atau warna politik tertentu dan diterima semua kalangan masyarakat. “Yang diharapkan oleh publik memang Gubernur selanjutnya mengayomi, dalam hal ini dibutuhkan pemimpin yang punya kondisivitas politik jakarta dan mengakhiri polarisasi masyarakat,“ tutupnya. (Ind)  

Rocky Gerung: Di Ujung Kekuasaan, Politik Itu “Single Player”, Bisa Jadi Nasdem Suruh Keluar

PARTAI NasDem berencana mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024 nanti pada 10 November 2022. Pertanyaannya, Deklarasikan Anies Capres 2024, Nasdem Siap Keluar dari Kabinet? Ikuti dialog Wartawan Senior FNN Hersubeno Arief dengan pengamat politik Rocky Gerung dalam Kanal Rocky Gerung Official, Kamis (29/9/2022). Berikut petikannya. Halo halo Bung Rocky, masih betah di Jepang ini kelihatannya ya. Ya, ada beberapa kegiatan soal lingkungan, ada pertemuan kecil-kecilan gitu. Tapi lebih sebetulnya saya naik ke Gunung Fuji, cuma ditutup karena cuaca dan kebijakan setempat. Tapi ya sempat pinggir-pinggir hutanlah situ. Itu masih bisa, kalau ke puncak nggak boleh. Jadi kelihatannya ini menu baku ya, ke manapun Anda berkunjung, itu harus ke gunung, walaupun cuman sampai kaki harus tetap dilakukan. Ya, harus dilakukan karena itu yang membuat saya mengiyakan permintaan seminar atau undangan diskusi. Kalau ada gunung pasti saya datang. Tapi apakah benar ya ada orang yang katanya kalau sudah terbiasa naik gunung itu memang harus secara berkala harus naik gunung gitu. Rasanya nggak enak gitu nggak nyaman kalau nggak naik gunung atau bagaimana itu? Ya, itu sama seperti orang yang kalau sudah biasa korupsi, dia akan korupsi terus-menerus makin lama makin gede. Atau yang sudah berkuasa maunya terus-menerus, kalau bisa 7 periode. Kan sama saja. Cuman niatnya saja yang membedakan. Saya naik gunung supaya sehat dan melihat keindahan. Ada yang naik kursi kekuasaan untuk pamer arogansi, kira-kira begitu, dan mengintai harta-harta negara. Nah, itu bedanya tuh. Sama dengan spekulasi yang terjadi di dalam negeri juga gitu. Karena ini dalam beberapa hari, sejak kemarin malam saya kira, ini berkembang isu yang sangat kuat dan itu dikonfirmasi oleh sejumlah politisi Nasdem bahwa tanggal 10 November nanti itu sudah akan dideklarasikan calon presiden mereka, yakni Anies Baswedan. Sementara siapa wakilnya itu sedang digodok. Bisa saja akan diumumkan tanggal 10 atau belum. Yang penting presidennya sudah dimunculkan gitu. Walaupun saya begitu baca di internal Nasdem sendiri kelihatannya belum sampai kata sepakat dan itu sekali lagi diserahkan kepada Pak Surya Paloh. Ya, itu tetap masih MoU juga sebetulnya. Kalau kita baca secara detail, tentu yang dimaksud dengan tanggal 10 ada upaya untuk menaikkan elektabilitas Nasdem sendiri itu, bukan Anies Baswedan sebetulnya. Tetapi, memang ada survei yang memperlihatkan gerak-gerik rakyat itu mengarah pada Anies Baswedan. Karena itu, kalau Nasdem nggak ngomong nanti partai lain yang ngambil keuntungan dari naiknya apresiasi terhadap Anies Baswedan. Jadi minimal Nasdem sudah kasih sinyal bahwa tolong pilih kami sebagai partai karena kami akan memilih seseorang yang punya jejak lebih baik dari Pak Jokowi. Kira-kira begitu kan. Tetapi, dengan mengatakan itu, tentu Pak Jokowi juga bersiap-siap untuk cari siasat agar Anies makin lama makin disingkirkan. Nasdem mungkin juga bisa kena sentil atau kena jeweran dari Pak Jokowi karena bagaimanapun itu politik. Tetapi, politik kan selalu di ujung waktu kekuasaan semua akan jadi single player. Dan sekiranya itu terjadi maka Surya Paloh akan menjadi tokoh pertama yang mungkin bilang, oke, maaf Pak Presiden kami sudah tidak mau lagi di dalam kekuasaan. Kami tarik menteri dari kekuasaan karena kami fokus buat Anies. Kan mestinya begitu konsekuensinya tuh supaya fair. Demikian juga partai yang lain. Saya kira cuma Nasdem yang bermasalah. Masih ada dua kaki tuh. Demokrat dan PKS jelas ada di luar. Jadi, trik atau bukan trik bahkan, intrik semacam ini bisa menimbulkan ledakan baru nanti. Mungkin dalam 3-4 hari ini ada sinyal dari Presiden Jokowi supaya Nasdem sebaiknya mundur dari kabinet. Kan begitu jalan pikirannya. Tapi, Nasdem juga bisa melakukan serangan balik. Ini bergantung pada siapa yang punya komorbid paling besar dalam politik Indonesia. Kalau Nasdem ada komorbit ya pasti akan nego tuh. Kira-kira itu intinya. Yang lebih aman sebetulnya ya PKS sama Demokrat, karena di luar. Jadi tetap bola panas Anies ini akan dimainkan oleh para politisi, termasuk mereka yang nyari-nyari sponsor baru dengan pakai nama Anies kan pasti banyak yang mulai nanya NPWP-nya berapa ya. Kira-kira begitu. Tapi ini analisis yang bagus dan FNN selalu kasih sinyal saja kan kita enggak bisa lalu mensponsori seseorang. Tapi kita kasih sinyal bahwa Anies kelihatannya nggak akan pindah dari Jakarta, dia cuman akan pindah dari Merdeka Selatan ke Merdeka Utara. Nah, kira-kira begitu. Kalau saya ngomong begini nanti orang bilang kalau gitu ada yang masuk amplop. Enggak. Kita cuma buat analisis. Yang dapat untung ya partai-partai yang sponsori Anies. Tapi itu bagus buat mendorong supaya terjadi pembelahan politik baru, jangan sekedar mengikuti keinginan Pak Jokowi bahwa hanya boleh ada dua calon. Nggak bisa itu. Tak ada amplop-amplop yang masuk ke FNN. Kita bukan wartawan amplopan. Oke. Sebelum kita ngomongin soal ini, tadi lanjutin soal Anies, saya jadi ingin memberikan semacam penekanan pada Anda karena tadi Anda menyatakan bahwa publik sekarang ini menginginkan agar ada presiden yang lebih bagus dari Pak Jokowi dan Anies itu lebih bagus dari Pak Jokowi. Itu kesimpulan Anda, pengakuan Anies, atau apa? Karena kalau pengakuan Pak Prabowo kan Pak Jokowi itu lebih hebat, ilmunya dan strateginya di atas Pak Prabowo. Gitu loh. Iya, Pak Prabowo sama juga, pencitraan. Pak Prabowo kan kita sudah kenal siapa Pak Prabowo, mengasuh-asuh sesuatu yang dianggap bisa menambah kelucuan politik. Sebab kalau Pak Prabowo anggap Pak Jokowi lebih hebat dari dia ya nggak usah tantangin Pak Prabowo kan. Ya dukung saja calon dari Jokowi atau pastikan bahwa Gerindra akan mengusulkan tiga periode. Kan logikanya begitu. Tapi, kita paham Pak Prabowo sudah berapa tahun, mungkin 5 tahun, ada di dalam lingkaran ini dan terlihat bahwa memang Prabowo mengerti apa yang terjadi di Istana. Tentu dia punya cara tertentu dengan style Prabowolah. Kan nggak mungkin Pak Prabowo bilang iya saya lebih hebat dari Pak Jokowi, karena itu pilih saya. Nggak bisa itu. Kalau kita mampu untuk bikin analisis bahwa ya pasti Anies lebih bisa dong. Sebab, kalau Anies bilang ya saya juga kurang atau belum mampu untuk menandingi prestasi Pak Jokowi, ya buat apa nyaleg kalau begitu. Ya, itu yang dibilang oleh netizen, hati-hati Pak Prabowo, karena itu bisa di blunder karena mereka akan berpikir dengan yang lebih pintar saja kondisi Indonesia seperti sekarang, apalagi dengan yang nggak lebih pintar. Ya, jadi ketegangan psikologi di kalangan capres-cawapres ini, ada yang terpaksa keceplosan musti memuji Pak Jokowi. Itu artinya, itu lagi kasih sinyal supaya Pak Jokowi puji balik. Kalau Anies nggak mungkin minta puji balik Pak Jokowi. Kalau Anies minta puji balik Pak Jokowi, elektabilitasnya langsung drop. Oke, kita teruskan ya tadi analisisnya. Jadi, menurut Anda ini bagian bagian dari “main-main” dalam tanda petik untuk menaikkan elektabilitas dan posisi tawar yang lain gitu. Karena nantinya kalau toh dia yang pertama kali menyebutkan dan juga ini sudah disebutkan di Rakernas sebagai salah satu calonnya, kan orang akan melihat bahwa ketika nanti akhirnya betul-betul Anies diusung oleh tiga partai ini, ya Nasdem bisa mengklaim dia sebagai pemilik saham utama, gitu ya. Ya, itu bahayanya. Buat Demokrat, misalnya, tentu lain lagi hitungannya. Demokrat pasti merasa bahwa elektabilitasnya lebih tinggi dari Nasdem kenapa Nasdem yang klaim. Kan bakal begitu nanti. Kan popularitas Demokrat lagi naik. Jadi, terlihat itu persaingan juga di kalangan internal mereka, di antara internal mereka yang potensial untuk mendukung Anies. Kalau PKS ya stabil-stabil saja. Kan PKS nggak mungkin mendahului pencalonan Anies. Saya kira strategi PKS bener. Kalau PKS yang calonkan Anies maka PKS akan dibuli, dikepung, wah itu memang Kadrun. Jadi memang musti ada partai nasionalis yang mendukung Anies, baru PKS ada di situ. Nanti di dalam lalu dibikin negosiasi. Jadi ini gimmick-gimmick aja ini sebetulnya. Nasdem political gimmick-nya its a smart political gimmick dan SBY juga ambil gimmick yang sama tuh, menyelamatkan Anies. Anies sebetulnya diselamatkan oleh statement SBY, bukan oleh Surya Paloh. Kan Surya Paloh memposisikan Anies dicalonkan. SBY lebih pinter: Anies itu akan disingkirkan, karena itu mari selamatkan Anies. Kan secara moral lebih kuat daripada sekadar menjunjung kan? Jadi sudah kita tahu trik dan intrik saja. Begitu. (Ida/sws)

Lagi MK Tolak Gugatan Presidential Threshold PKS

Jakarta, FNN – Mahkamah Konstitusi menolak permohonan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atas pengajuan pembatasan ambang batas presidential treshold dalam Sidang Pengucapan Putusan yang digelar secara daring melalui kanal Youtube Mahkamah Konstitusi RI, Kamis (29/09).  Pembacaan putusan perkara nomor 73/PUU-XX/2022 tersebut dimulai pukul 15.01 WIB dan diajukan oleh pemohon I PKS yang diwakilkan oleh Ahmad Syaikhu dan Aboe Bakar serta pemohon II oleh Salim Segaf Aljufri.  Sebelumnya, PKS mengajukan gugatan presidential threshold untuk mempersempit pembatasan angka ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden oleh partai politik. Mahkamah menyatakan bahwa pernah memutus perkara pengujian konstitusionalitas terkait Pasal 222 UU 7/2017 pada sidang-sidang sebelumnya.  Dalam pokok permohonan dijelaskan bahwa pemohon menyatakan presidential threshold perlu diberikan batasan besaran angka yang lebih proporsional, rasional, dan implementatif. Hal ini diseimbangkan dengan penguatan sistem presidential dan demokrasi. Pemohon juga membedakan dengan permohonan sebelumnya dengan melampirkan dasar yang berbasis kajian ilmiah perhitungan indeks Effective Numbers of Parlementary Parties (ENPP).  Meskipun begitu, MK menyatakan tetap pada pendirian terhadap ketentuan Pasal 222 UU 7/2017 dikarenakan bukan ranah kewenangan Mahkamah untuk mengubah besaran angka ambang batas tersebut.  \"Menurut Mahkamah, hal tersebut bukanlah menjadi ranah kewenangan Mahkamah untuk menilai kemudian mengubah besaran angka ambang batas,\" ujar Enny Nurbaningsih, salah satu anggota Hakim Konstitusi, membacakan pertimbangan hukum melalui Sidang Pleno MK, Kamis, 29 September 2022.  Terkait hal tersebut, MK memaparkan yang mempunyai kewenangan atas kebijakan tersebut adalah antara DPR dan Presiden. Mahkamah juga menyatakan bahwa dalil para pemohon tidak beralasan menurut hukum sehingga tidak dipertimbangkan lebih lanjut.  Dengan segala pertimbangan tersebut, Mahkamah menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya. Diketahui, sebelumnya beberapa gugatan serupa juga pernah diajukan, namun tidak ada yang membuahkan hasil. (oct)

Mencari Aliran Dana Konsorsium 303 Sambo, Chudry Sitompul : Jalan Masuknya Gampang

Jakarta, FNN -  Kasus keterlibatan Ferdy Sambo sebagai salah bandar besar judi atau biasa disebut dengan Konsorsium 303 hingga kini masih terus dilacak kebenarannya, banyak fakta-fakta baru yang bermunculan ke permukaan. Chudry Sitompul selaku Pakar Hukum Pidana Universitas Indonesia (UI) dalam sebuah diskusi publik yang diinisiasi oleh Kopi Party Movement menjelaskan bahwa, langkah utama untuk membongkar aliran dana Konsorsium 303 sebenarnya mudah untuk dilakukan. Ia mengatakan bahwa, langkah utama yang harus dilakukan untuk mengetahui kemana aliran dana tersebut menuju adalah dengan mengadakan cek gratifikasi setiap politisi yang diduga terlibat dalam Konsorsium 303 ini. \"Ini kan sebenernya mudah, jadi pintu masuknya nggak susah-susah kita harus mencari  perjudian, yang gampang saja yaitu gratifikasi,\" ujarnya dalam diskusi publik berjudul \"Kemana dan Dari Mana Uang Konsorsium 303 Sambo Mengalir?\" di kawasan Pasar Minggu, Rabu, 28 September 2022. Ia lanjut menerangkan bahwa dengan adanya gratifikasi, aliran dana tersebut akan jelas terlihat. \"Artinya Politisi itu menerima hadiah, baik itu yang berkaitan dengan tugasnya atau tidak. Kalau tidak berkaitan dia kena pasal suap, tapi lalu misalnya ada persekongkolan lebih berat lagi kena pasal 3 tentang penyalahgunaan kewenangan,\" tambahnya. Ia menjelaskan bahwa, inilah cara langkah awal termudah untuk mencari kemana aliran dana Konsorsium 303 itu mengalir. \"Ya menurut saya jadi kita dorong saja untuk mengadakan pemeriksaan gratifikasi,\" ujarnya. (Habil)

Kuasa Hukum Brigadir J Mendukung Agar Jaksa Kasus Ini Berada di Rumah Aman

Jakarta, FNN - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, mendukung agar para jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani berkas perkara persidangan kasus pembunuhan Brigadir J berada di rumah aman (safe house). \"Memang betul kalau bisa JPU ini diamankan supaya steril,\" kata Kamaruddin saat jumpa pers di Jakarta Barat, Kamis.Hal tersebut, kata Kamaruddin, diperlukan agar jaksa tidak terintervensi oleh pihak ataupun faktor eksternal yang dapat pengaruhi jalannya proses persidangan kasus pembunuhan Brigadir J kelak, termasuk pemberian gratifikasi. \"Itu sudah benar, jadi jaksanya misalnya dikarantina. Istilahnya supaya terbebas dari virus-virus \'doa\', mohon maaf ini \'doa\' dalam tanda petik, ya, ini dorongan amplop maksudnya,\" tuturnya.Pada kesempatan itu, Kamaruddin juga berterima kasih sekaligus mengajak masyarakat untuk mengawal kasus pembunuhan berencana Brigadir J agar proses hukum berjalan dengan terang.\"Supaya Indonesia terbebas dari para praktik-praktik mafia karena sekarang ini mafia-mafia itu telah mencengkeram pejabat-pejabat kita antarlembaga negara,\" kata Kamaruddin.Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung Fadil Zumhana menyatakan bahwa berkas perkara pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan berkas perkara obstruction of justice yang melibatkan Ferdy Sambo telah lengkap.\"Persyaratan formal dan materiel telah terpenuhi,\" ucap Fadil kepada wartawan di Lobi Gedung Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum), Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (28/9).Fadil menyatakan bahwa berkas perkara pembunuhan berencana dan berkas perkara terkait dengan obstruction of justice telah memenuhi persyaratan formal dan materiel sehingga dinyatakan lengkap (P-21) dan akan segera disidangkan.(Sof/ANTARA)

China Kecam AS Atas Serangan Siber terhadap Universitas China

Beijing, FNN - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Rabu (28/9) mengatakan bukti telah mengungkap bahwa Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan siber global.Dia juga menyerukan upaya bersama untuk melawan pelanggaran AS terhadap kedaulatan siber dan aturan internasional. Laporan tersebut menjabarkan bagaimana Kantor Operasi Akses Khusus (Tailored Access Operation/TAO) NSA mengendalikan sejumlah fasilitas infrastruktur utama di China.Mereka  menyusup ke jaringan internal Northwestern Polytechnical University di China menggunakan sejumlah server di beberapa negara seperti Belanda dan Denmark untuk menampung senjata siber melalui serangan stepping-stone via Jepang, Jerman, Korea Selatan dan negara-negara lain.Hal ini memungkinkan TAO untuk mencuri data dan informasi sensitif dari orang-orang dengan identitas sensitif. AS juga diam-diam mengendalikan operator telekomunikasi di sedikitnya 80 negara dan melakukan penyadapan acak terhadap para pengguna telekomunikasi global, papar laporan itu.Wang menuturkan bahwa ini merupakan laporan investigasi ketiga yang dirilis oleh institusi China terkait bulan ini mengenai serangan siber berbahaya NSA terhadap Northwestern Polytechnical University di China.Menurut Wang, China dalam beberapa pekan terakhir menuntut penjelasan dari AS dan meminta negara tersebut untuk segera menghentikan aksi ilegalnya melalui berbagai jalur. Namun, sejauh ini AS masih bungkam.\"AS tidak bisa lebih bombastis dan termotivasi lagi ketika menyebarkan kebohongan tentang \'peretas China\', tetapi AS sengaja memilih menjadi buta dan bisu di hadapan bukti kuat yang dikumpulkan oleh institusi China. Apa sebenarnya yang disembunyikan AS dari dunia?\"Seraya menyebutkan bahwa AS telah lama dikenal sebagai \"raja peretasan dan jawara pencurian rahasia\", Wang mengatakan dengan dominasi mutlaknya di bidang teknologi Internet, AS melakukan pengendalian dan pencurian siber tanpa pandang bulu berskala global demi menguntungkan negaranya sendiri secara politik, militer, diplomatik dan komersial.Praktik perundungan AS di dunia siber menjadi kekhawatiran umum yang terus berkembang di kalangan masyarakat internasional, tambah Wang.\"Ada banyak bukti bahwa AS tidak diragukan lagi merupakan ancaman terbesar bagi keamanan siber global,\" tutur Wang, yang menyerukan kepada semua negara untuk bersatu dan melawan tindakan hegemonik AS yang merusak kedaulatan siber dan aturan internasional serta bekerja sama untuk menciptakan dunia siber yang damai, aman, terbuka, dan kooperatif. (Sof/ANTARA)