ALL CATEGORY

Kapolri Ajak Seluruh Kader GPA Ikut Sukseskan Program Asta Cita Pemerintah

Medan | FNN - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh kader Gerakan Pemuda Al Washliyah bersama pemerintah untuk menjalankan dan mensukseskan program Asta Cita pemerintah.  Hal itu ditegaskan oleh Kapolri yang diwakili Dirsosbud Baintelkam Polri Brigjend Pol Nanang Rudi Supriatna pada acara HUT ke-84 Gerakan Pemuda Al Washliyah di halaman Universitas Al Washliyah Jalan SM Raja, Jumat (10/1/2025) malam. Menurut Kapolri, dalam pidato pertamanya setelah dilantik, Presiden Prabowo Subianto mengatakan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama. Namun tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, sehingga pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Seluruh elemen bangsa harus terlibat aktif dalam menghadapi ancaman dan tangan yang dihadapi. Untuk meraih target tersebut, lanjut Kapolri, presiden telah membuat visi bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 yang memiliki tiga pilar utama, delapan visi dan tujuh program prioritas. \"Dalam mendukung program tersebut Polri telah berkomitmen dan telah melakukan tindakan nyata sesuai dengan tupoksi kami,\" ujar Kapolri. Kapolri juga mengajak seluruh kader GPA untuk bersama-sama pemerintah mendukung program Asta Cita dan program-program prioritas lainnya.  \"Saya atas nama Kepolisian Republik Indonesia mengucapkan selamat ulang tahun GPA yang ke-84. Semoga sejalan dengan thema kegiatan, \'Kokohkan Persatuan Pemuda dalam Bingkai Merah Putih Menuju Indonesia Emas 2024\', GPA bersama-sama pemerintah dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapi saat ini. Terutama dalam memajukan ilmu, iman dan amal untuk kemandirian bangsa. Tidak hanya berkaitan dengan kemajuan ekonomi, tapi juga mencakup kemandirian pendidikan, sosial dan keamanan,\" ujar Kapolri. Sementara itu, Ketua Umum GPA, Aminullah Siagian, S.PdI dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kapolri yang diwakili Brigjend Pol Nanang Rudi Supriatna. Kehadiran Kapolri di acara HUT ke-84 GPA menunjukkan komitmen Polri untuk bersama-sama seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Menurut Aminullah, dalam perjalanan sejarah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Al Washliyah yang dideklarasikan di Medan pada 30 November 1930 dan GPA dilahirkan pada tanggal 11 Januari 1941 atau 4 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan 1945. \"Artinya jauh sebelum negara ini merdeka Al Washliyah dan GPA telah dilahirkan oleh alumni Maktab Islamiyah dan pelajar di Madrasah Al Hasaniyah, Diantara mereka adalah Abdurrahman Shihab, Ismail Banda, Arsyad Thalib Lubis, Adnan Nur Lubis, dan Yusuf Ahmad Lubis. Mereka adalah para ulama yang turut ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengorbankan harta dan nyawa. Sejarah telah mencatat bahwa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, Al Washliyah turut ikut serta di dalamnya.  Saat ini Al Washliyah berusia hampir satu abad. Oleh sebab itu catatan penting tentang sejarah dan kontribusi Al Washliyah tidak boleh hilang dan diabaikan walaupun darah menjadi taruhannya,\" ujar Aminullah. Momentum HUT ke-48 ini, lanjut Aminullah, GPA harus menjadi pilar utama dalam menghawal kemaslahatan umat mulai dari Sabang sampai Merauke. Setidaknya GPA bisa melakukan hal-hal positif di kancah nasional maupun lokal. \"Karena itu atas nama Pimpinan pusat GPA, kita sambut dengan gembira bahwa usia yang sudah tidak muda lagi organisasi ini, tidak lagi diragukan dalam hal mengkonsolidasikan potensi arah bangsa dan negara. GPA wajib mendistribusikan para kadernya di sektor pemerintahan, demi mengkawal dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Mari kita bantu kita kawal pemerintah Prabowo-Gibran untuk menjalankan program yang sedang berjalan, untuk mewujudkan Asta Cita. Mari kita dukung TNI-Polri, hususnya polisi presisi,\" ujarnya. Aminullah juga mengajak seluruh kader GPA untuk bijak dalam menata kehidupan dan sportif dalam berteman. \"Jangan menghalalkan segala cara untuk menjual sesuatu, jangan injak kepala saudara dan temanmu, jangan menikam dari belakang, jangan berhianat dalam persahabatan dalam apapun itu, karena kita pun tidak mau dibuat seperti itu oleh orang lain. Jangan lakukan apapun yang kita tidak suka dilakukan pada diri kita, kalau bisa kita amalkan dan bisa benar-benar kita jalankan walaupun tidak mudah. Kadang mudah diucapkan tapi sulit untuk diaplikasikan,\" ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum PB Al Washliyah KH Masyhuril Khamis diwakili H Ismail Effendi dalam sambutannya mengatakan, waktu akan berjalan terus dan tak mungkin bisa mundur lagi. Dia mengajak seluruh kader GPA untuk memanfaatkan waktu dengan benar. \"Usia muda adalah usia produktif. Dalam mengurus organisasi rencanakan apa yang menjadi cita-cita ke depan, mau kemana dan mau jadi apa kita. Maka teruslah berjuang wahai seluruh kader Pemuda Alwashliyah,\" harapnya. Masyhuril Khamis juga berharap kader GPA tidak larut dengan suasana yang mencekam. Terkadang mungkin kita frustasi melihat suasana yang mencekam. tapi jangan juga menjadi apatis,\" ujarnya. Acara yang dihadiri seribuan kader GPA itu berlangsung meriah dan khidmat. Diawali dengan sholawatan dan pembacaan ayat suci Al Qur\'an juga diwarnai dengan pemotongan nasi tumpeng dan pemberian santunan kepada anak yatim serta diakhiri dengan tausyiah oleh al ustadz Abdil Ritonga. Hadir dalam acara HUT ke-84 GPA antara lain Kapolda Sumut diwakili Dir Intelkam Polda Sumut, Kombes Pol. Dwi Indra Maulana, S. IK, Ketua PB Al Washliyah H Ismail Effendi, Wakil Ketua Dewan Fatwa, Dr. H. Muhammad Nasir, LC, MA, Ketua PW Al Washliyah Sumut H Dedi Iskandar Batubara dan pengurus organ bagian, Rektor Univa Medan Prof. Dr. H. M. Jamil, M.A, Warek III UMN Syamsul Bahri MPd, alim ulama Al Washliyah, Ketua PW GPA Sumut Nurul Yakin Sitorus, Sekretaris Erwinsyah, pengurus GPA se-Sumut, pengurus GPA Banten, GPA Sumsel, GPA Pengurus GPA Banten, GPA Sulut, GPA Banda Aceh, GPA Kalimantan Utara dan GPA Sulawesi Tenggara serta PD Al Washliyah se-Sumut. (Zai)

Jokowi Pasti Menyerah

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  TIDAK ada yang statis pergantian perubahan  dalam kehidupan pasti tiba. Semua terbaca dengan jelas dalam peradaban dan sejarah kekuasaan manusia di muka bumi ini. Semua jejak keangkuhan, kesombongan, kejahatan, kebiadaban, kekejaman, kebengisan, penipuan, kelicikan bagi manusia pasti akan berakhir menjadi bencana bagi pelakunya. Bencana kecil hukuman sesama manusia untuk sementara bisa dihindari dengan berbagai rekayasa. Bencana besar adalah pengadilan Tuhan sedikitpun manusia tidak akan bisa menghindarinya. Seorang penguasa tidak lebih hanya menjalankan amanah untuk kebaikan bersama rakyatnya. Apapun definisi politik, hukum atau apapun namanya hanya sarana menjalankan tugas yang diamanahkan. Sebagai mantan Presiden mestinya bisa hidup tenang justru terkena   penyakit Skizofrenia : \"gangguan mental yang terjadi dalam jangka waktu panjang, gangguan tersebut menyebabkan penderita mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, seolah olah masih berkuasa \". Keadaan yang sesungguhnya Jokowi sedang  mengalami kepanikan, ketakutan pada stadium parah,  dengan nasib setelah lepas dari kekuasaannya yang tidak menentu.  Jokowi mungkin tidak sadar mengendalikan bagaimana persisnya sasaran bereaksi adalah akan melahirkan berbagai kemungkinan. Salah sasaran akan membuat penurunan pada frustasi, kelelahan dan putus asa. Jokowi mengelola  dan menentukan terlalu banyak cara mengamankan dirinya paska lengser dari segala ancaman hukuman dari rakyat. Akan menjadikan dirinya nanar, kelelahan, melakukan banyak kesalahan dan akhirnya akan kehilangan kendali atas situasinya. Kondisi terburuk Jokowi adalah kondisi kebuntuan, menjadikan kemandegan mental, kehilangan untuk berfikir. \"Pada titik seperti ini segalanya hilang\" Bahwa kepanikan, ketakutan dan emosi adalah kelumpuhan dan akan menjadi kalang kabut. Kejatuhan mental selalu akan mengawali kejatuhan fisik tidak lama lagi Jokowi akhirnya akan menyerah. Tapak sejarah ini semoga jadi Ibrah bagi Prabowo Subianto - jangan sembrono dalan mengelola dan mengendalikan negara. (*).

Pagar Laut 30 KM, Jelas Alat Bukti Kejahatan 

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan PENYEGELAN pagar laut oleh pihak Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) patut untuk diapresiasi, meskipun janggal bin aneh bahwa pihak KKP baru tahu setelah sekian lama terpasang, itupun akibat reaksi dari banyak pihak yang menolak  proyek kontroversial PIK 2 dengan status PSN nya tersebut. Panjang 30 KM bukan hal yang tersembunyi.  Pihak perusahaan Aguan pemilik proyek PIK 2 membantah bertanggungjawab atas pembuatan pagar laut tersebut. Publik membaca dengan mudah bahwa pihak yang berkepentingan adalah pihak PT PIK 2. Jika tidak ada pihak yang mengaku telah membuat maka pagar misterius 30 KM mungkin akan menjadi salah satu keajaiban dunia. Buatan Jin atau Alien? Terakhir muncul nama Ali Hanafiah Alijaya yang diramaikan orang yang bertanggungjawab pemagaran. Ia dalam Channel Eddy Mulyadi disebut sebagai monster yang menakutkan bagi rakyat sehingga rakyat terpaksa melepaskan hak tanahnya untuk kepentingan proyek PIK 2. Ali Hanafiah dikenal sebagai etnis Cina tangan Aguan.  Dengan munculnya nama ini semestinya pihak aparat penegak hukum harus mulai mengendus dan bergerak. Polisi segera bertindak untuk menahan dan memproses hukum. Barang-barang bukti segera disita. Pagar laut 30,16 KM yang telah disegel KKP adalah salah satu alat bukti kejahatan itu.  Adanya pernyataan bahwa KKP akan membongkar pagar laut tanpa izin tersebut jelas sangat keliru. Pagar itu alat bukti, tidak boleh dibongkar sebelum diproses hukum si pembuat dan penyuruhnya. Nanti pengadilan yang menentukan statusnya. Jika tiba-tiba KKP membongkar, maka KKP telah melakukan \"obstruction of justice\". Terjadi pengulangan kasus KM 50 untuk pagar laut 30 KM.  Borok-borok Aguan di PIK 2 semakin terlihat. Setelah dugaan pemberian status PSN PIK 2 sebagai tukar guling Aguan menyelamatkan Jokowi di IKN, lalu ungkapan Nusron Wahid bahwa PIK 2 melanggar hukum soal RTRW, RDTR dan status hutan lindung, kemudian penyelundupan hukum PSN dan mafia pertanahan, kini pagar laut pun terungkap. Memang Aguan harus ditangkap.  Pemerintahan Prabowo tidak boleh tinggal diam. Semangat mengevaluasi PSN itu bagus tetapi kebijakan nyata yang dapat mencegah kerusakan bahkan kejahatan itu harus didahulukan. Prabowo berhak untuk memerintahkan aparat Kepolisian untuk segera bertindak agar memproses para pelanggar hukum. PIK 2 adalah proyek berbahaya. Bahaya penggerusan kedaulatan rakyat oleh sekelompok orang yang menjadi penentu kebijakan. Oligarki mengubah dan menginjak-injak demokrasi. Bahaya hukum yang telah menjadi mainan kepentingan bisnis, termasuk penegak hukum yang diperalat. Bahaya kesenjangan sosial akibat pagar-pagar kekayaan, relasi atau etnik. Bahaya hankamneg  akibat investasi yang berimplikasi pada invasi dan kolonialisasi. Dalam kaitan pagar laut 30 KM bukan prioritas untuk membongkar, tetapi menangkap dan memproses hukum pelaku atau pembuat, penyerta kerjasama, serta pihak  yang menyuruhnya. Nampaknya akan banyak pihak terlibat termasuk mereka yang membiarkan terjadinya pelanggaran hukum atau kejahatan tersebut.  PIK-2 yang ditempeli PSN adalah skandal besar pengusaha besar yang berkolusi dengan pejabat dari tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten hingga Provinsi Banten. Bahkan terkait dengan permainan Pemerintah Pusat di masa Presiden Jokowi. Lazim jika kolusi disana bersarang korupsi.  Pagar laut adalah jembatan awal Kepolisian, Kejaksaan atau KPK untuk memeriksa dan menyelidiki kejahatan yang terjadi dalam proyek PIK 2. Ada pemaksaan, penyerobotan, penipuan, penggelapan, suap, gratifikasi hingga  kolusi dan korupsi. PIK 2 merupakan skandal nasional.  Selesaikan secara mandiri sebelum OCCRP dan lembaga internasional lain melempar rilis baru. (*).

HARGAI KEPUTUSAN PSSI, Selamat Bekerja Coach Patrick

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior       \"Setiap malam sebelum tidur. Aku akan mengecup pasanganku\". Itu wujud rasa cinta! Timnas Indonesia adalah milik rakyat Indonesia.     Rakyat mencintainya. Rakyat akan mengecupnya! Tak ada kultus individu! Yang terbersit, bagaimana Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026 (AS-Kanada-Meksiko). Titik!      Ini bukan soal Shin Tae Yong (STY). Bukan soal Patrick Kluivert. Juga bukan soal Erick Thohir. \"I don\'t care about popularity\", suatu ketika polemik penggantian STY membuncah. Erick bereaksi!    Mengikat perilaku 11 pemain yang diinginkan PSSI, adalah struktur dasar. Itu adalah fondasi utuh, \"beton bertulang\" yang akan sulit menatanya kembali.    Seandainya \"approach\" yang tersedia, membuat para pemain tak nyaman. Mungkin hasil 1-2 Indonesia versus China di \"matchday\" ke-4 lalu, akan berbeda. Ini adalah \"case study\".     Tidak mungkin Indonesia kalah lawan China (di Qingdao Youth Football Stadium)! Trend positif di \"matchday\" ke-3 versus Bahrain (meski wasit Al-Kaf curang), ditambah bagusnya permainan Jay Idzes dkk. Mestinya Indonesia menang!    Shin Tae Yong, telah \"mencuri hati\" masyarakat Indonesia. Sebuah fakta. Sejuta harapan, dimanifestasikan publik kepada mantan pelatih \"World Cup\" Timnas Korea Selatan (2018) ini. Shin Tae Yong tak diharap pergi secepat ini. \"Pesta\" belum usai, mengapa harus berpisah!     Sebuah negeri yang \"gila bola\" dan pelatihnya dicintai. Publik haus kebanggaan, meski cuma sejumput. STY telah membangkitkan harapan \"mustahil\", dengan ketatnya persaingan poin di Group C.      Polemik penggantian Shin Tae Yong kepada mantan bintang: Belanda, Ajax Amsterdam, dan Barcelona (Patrick Kluivert), membuat sengit pertengkaran di media sosial. Publik terkejut, dan terkesima. STY tak diharap pergi.     Meski \"kekayaan\" prestasi STY belum megah. Namun, tangga yang didaki telah manampakkan fenomena \"suggestion impulse buying\". Bukan sekadar membeli produk (pelatih), bukan sekadar \"membeli\" STY.      Lebih dari itu, prestasi Shin Tae Yong telah \"tersaji\" baik di depan mata. Lolos ke Piala Asia hampir di semua kelompok usia, maju ke putaran tiga Pra-Piala Dunia, dan rangking tiga klasemen sementara Group C. Itu yang membuat publik \'kepincut\'. Shin Tae Yong \"reputable\".     Pilihan PSSI mengganti Shin Tae Yong, tentu ada alasan. Tidak secara eksplisit dikemukakan. Namun narasi ada persoalan komunikasi, melahirkan praduga implisit. Terdapat masalah antara Shin Tae Yong dengan pemain.     Saya yakin, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dihadapkan pada soal pelik. Kehilangan pemain, atau kehilangan Shin Tae Yong?     Kehilangan pemain, ekuivalen dengan kehilangan asa lolos ke Piala Dunia. Sementara kehilangan Shin Tae Yong, lebih bisa disederhanakan. Bisa cepat dicari pengganti, tanpa perlu proses dokumen dan sumpah.      Sejatinya, hingga diambil keputusan cepat. Erick Thohir pasti sudah mendapat masukan. Ada persoalan antara pemain-STY. Tak ada tanda-tanda STY akan diganti. Inilah yang membuat publik \"shock\", dan bereaksi keras.     Ketua Umum PSSI dikejar \"deadline\". \"Deadline\" untuk memastikan: Mees Hilgers, Kevin Diks, Eliano Reijnders, Elkan Baggott. Bahkan: Jairo Riedewald dan Elo Romeny, untuk bisa dan mau bermain 20 Maret versus Australia, dan 25 Maret melawan Bahrain.    PSSI tentu ingin kesempatan bermain di Piala Dunia, terbuka lebar. Dimotori sebagian besar pemain keturunan, sang Ketua Umum ingin memastikan. Semua pemain diaspora, tak ada lagi yang beralasan cedera, atau karena \"mal-komunikasi\" dengan pelatih.     Hari ini dijadwalkan, Patrick Kluivert, Alex Pastoor, dan Denny Landzaat akan tiba di Indonesia. Sehari kemudian, besok (Minggu) mereka akan diperkenalkan pada publik sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru.      \"Teluk budi, pangkal akal\". Langkah yang dilakukan Ketua Umum PSSI, terlepas dari apa pun sudah tepat. Tak ada kultus individu, kepentingan bangsa di atas segalanya.      Hargai keputusan PSSI. Apa yang dilakukan, tentu sudah Arif dan bijaksana. Selamat bekerja \"Coach\" Patrick Kluivert! (***).

Aguan, Anthoni Salim dan Agung Sedayu Grup Dalang Pagar Laut PSN PIK-2  

Oleh Faisal S Sallatalohy | Pemerhati Kebijakan Publik Muannas Alaidid, selaku kuasa hukum membantah keterlibatan bos-nya, Aguan dalam kasus pemagaran laut sepanjang 30 Km di pesisir Tanggerang, Banten.  Melindungi belang busuk korporasi oligarki perampas lahan warga, Muannas keberatan dengan semua pemberitaan dan pernyataan yang mengatakan Agung Sedayu Group sebagai dalang pemagaran laut.  Menurutnya, Aguan tidak mungkin terlibat pemagaran laut yang berdampak mengahalangi akses masyrakat nelatan terhadap sumber daya perikanan mencari nafkah. Aguang memiliki komitmen tinggi libatkan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan propertinya.  Preeettt.....  Berhentilah \"kibul mengibul\". Jilat kembali semua \"bacot konyol\" itu. Masyarakat udah cerdas dalam memahami kelicikan, keserakahan, kerakusan konglomerat Cina di Indonesia. Praktik busuk mereka merampas lahan warga, terlihat terang seterang sinar matahari di langit yg menerangi bumi.   Aguan berani. Sangat berani melakukan apapun dengan kekuatan uang dan sikap aeogansinya menindas masyarakat, merampas lahan mereka secara tidak adil dengan memanfaatkan, jaringan APDESI, oknum pejabat Pemda dan dilindungi pula oleh kekuasaan Jokowi selama hampir 10 tahun.  Info dari masyarakat setempat, Projek pagar laut itu, dijalankan orang-orang Aguan secara berantai. Pelaksana proyek lapangan namanya Memet, warga desa Lemo, Kecamatan Teluknaga atas perintah Gojali.  Perintah kepada Gojali diberikan Ali Hanafiah Lijaya, gerombolan mafia tanah, orang kepercayaan yg bertanggung jawab terhadap pengembangan peoyek PIK 2 milik Aguan dan Antoni Salim.  Ketika misteri pagar laut ini terungkap, Hojali dan Ali Hanafiah disuruh menghilang entah kemana.  Anehnya, pagar laut ini sudah ada sejak Agustus 2024 lalu. Proyek sepanjang 30 Km, terbentang memagari 16 desa di 6 kecamatan, sama sekali tidak tercium kepolisian dan pemerintah.  Mustahil pagar sepanjang, wujud yg sangat mencolok, terbuka, melintasi 6 kecamatan, dikerjakan dan bertahan selama itu tanpa ada info yg dikantongi kepolisian dan pemerintah.  Maka jadi wajar jika masyarakat menduga, pemerintah Mulyono yg menetapkan kawasan PSN dengan irisan kepentingan bisnis Aguan di PIK 2, pasti tau dan berada di balik misteri pagar laut ini.  Polisi dan pemerintah harus bertindak tegas dan profesional. Usut dan tangkap Aguan serta Anthoni Salim sebagai pemilik PIK 2 yang berperan dibalik misteri pagar laut.  Peristiwa ini adalah pelanggaran hukum berat yang harus dipidana seberat-beratnya. Bila perlu husir itu Aguan pulang ke tanah asal nenek moyangnya di Cina sana. Datang ke Indonesia hanya untuk merampok, menindas rakyat, dan mencuri aset milik rakyat banyak.  Pagar laut dibuat tanpa izin, dapat dikatakan sebagai upaya mengkapling, menguasai dan mencuri aset negara milik rakyat Indonesia secara ilegal. Wajib dihukum seberat-beratnya.  Lebih lagi Aguan itu asalnya orang asing. Rantai bisnisnya di Indonesia tidak terlepas dari visi-misi Cina menjadikan Indonesia sebagai bagian dari aset penjajahan yang harus dikuasai dan dikendalikan.  Maka apa yang dilakukan Aguan adalah melanggar kedaulatan negara berdasar Pasal 106 KUHP tentang makar dengan maksud untuk membawa seluruh atau sebagian wilayah negara di bawah kekuasaan asing Cina.  Tidak ada cerita pengampunan. Jika Aguan terbukti sebagai dalangnya, maka ancaman pidana makar yang pantas diberikan padanya seringan-ringannya adalah penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama 20 tahun.  Sekarang kita lihat nyali dan sikap Prabowo. Berani gak bantai para pelakunya. Atau masih tetap komitmen dengan perilaku omon-omon?

Laut Jawa Dipagar Penjajah, Pemerintah Lelet, Masih Berwacana

Tangerang | FNN -  Tindakan pemagaran laut sepanjang 30,16 kilometer (km) yang terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, kian menjadi perhatian masyarakat luas. Anehnya pemerintah terkesan lamban merespons. Diketahui, pagar laut itu membentang sepanjang 30,16 km di wilayah perairan Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji di Kabupaten Tangerang. Merespons hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penyelesaian masalah pemagaran laut yang rawan akan penyalahgunaan tata ruang tersebut. Menanggapi respons pemerintah, mantan anggota KSP Rahman Sabon Nama menyatakan geram bahwa negara segenting ini  tapi pemerintah masih berwacana, bukannya bertindak cepat. \"Menkopolhukam dan Menteri Pertahanan harus mengusut segera pemagaran laut sepanjang 30 KM di ujung hidung Pantai Utara Jakarta itu,\" tegasnya di Jakarta, Jumat (20/01/2025). Rahman meminta seluruh komponen bangsa Indonesia harus segera bertindak. Sebab semua masyarakat memiliki kepentingan bersama terhadap laut yaitu terwujudnya stabilitas keamanan di laut dalam rangka menjamin integritas wilayah maupun kepentingan nasional di laut. Tujuannya untuk dapat mewujudkan kondisi keamanan di laut dari penyelundupan barang-barang terlarang agar negara segera  menegakan kedaulatan dan penegakan hukum.  Oleh karena itu lanjut Rahman, Menkopolhukam harus segera memanggil Menteri Pertahanan, Panglima TNI , Menteri KKP dan Panglima TNI AL, karena pemagaran laut sepanjang 30 KM menjadi  isu nasional yang sangat penting mengingat  kerugian negara yang dialami negara amat besar akibat dari berbagai pelanggaran hukum dapat digunakan untuk ilegal migrant dengan maraknya imigran asal daratan China Tiongkok yang berbondong-bondong masuk dan menetap di Indonesia. Mereka dipastikan akan melakukan ilegal loging, narkoba dan penyelundupan senjata ilegal dan ilegal mining.  Menurut Wareng  V Adipati Kapitan Lingga Ratuloly itu, setidaknya ada dua dimensi pendekatan hukum yang perlu dilakukan Menkopolhukam dalam menegakan keamanan di laut di depan hidung Istana presiden Jakarta yaitu menegakkan kedaulatan dan menegakan hukum sehingga kedua dimensi tersebut saling terkait satu sama lain.  (Ida).

Inilah Sejarah dan Dosa Hitam Jokowi

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih  PRESIDEN Jokowi akan menorehkan sejarah hitam yang tidak akan bisa dihapus, dilupakan atau ditelan oleh perjalanan waktu. Berdampak hukum akan menimpanya dirinya. Tak pelak dampak kerusakanya akan menjadi beban negara dan rakyat Indonesia. Terlacak dari penelusuran tindakan dan kebijakan Jokowi yang  di luar kendali UUD 45 dan Pancasila, beberapa kebijakan yang merupakan dosa hitamnya, antara lain: 1. Regulasi dan kebijakan pemerintah selalu diputuskan melalui mekanisme yang jauh dari jangkauan publik dan kepentingan rakyat 2. Kebijakan asal asalan KA Cepat Jakarta Bandung, akan berdampak buruk dan sangat tidak perlukan oleh dan untuk rakyat. 3. Proses penunjukkan Penjabat (Pj) Kepala Daerah yang tidak memperhatikan Accountability, Participation, Predictability, and Transparency.  4. Brutal dan represif dalam menyikapi pendapat dan aspirasi di ruang publik.  5. Ada 622 pelanggaran dan serangan terhadap kebebasan sipil meliputi kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul secara damai.  6. Penyempitan kebebasan ruang sipil di ranah digital.  7. Ada 89 peristiwa berkaitan dengan UU ITE, baik penangkapan, pelaporan, hingga pemenjaraan dengan total 101 korban.  8. Masifnya pembangunan dan Proyek Strategis Nasional yang memicu konflik terhadap masyarakat, perampasan tanah dan pengusiran warga dari tempat tinggalnya 9. 964 peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di sektor sumber daya alam dan pembangunan.  10. Politik berkepihakan terhadap pemilik modal secara terang-terangan.  11. Memberikan \"karpet merah\" bagi kepentingan oligarki.  12. Aktor terbesar dalam konflik agraria; swasta 732 peristiwa, kepolisian 178 peristiwa, pemerintah 113 peristiwa, dan TNI 20 peristiwa. Contohnya kericuhan di Pulau Rempang. Ada konflik di wilayah adat masyarakat Seruyan. 13. Empat tahun pemerintahan Jokowi kultur kekerasan dan militeristik yang muncul secara terang-terangan.  14. Aktor-aktor keamanan dijadikan sebagai \"senjata\" untuk menyelesaikan berbagai masalah.  15. Gagalnya Jokowi melakukan pembenahan terhadap Polri.Gagal Merevisi UU Peradilan Militer dan potensi menguatnya militerisme.  16. Akuntabilitas BIN dan penyalahgunaan intelijen.  17. Dalam banyak kasus, hukum dijadikan sebagai alat penguasa untuk melakukan pembungkaman.  18. Ketidaknetralan dan politik cawe-cawe Jokowi dalam kajian ketatanegaraan merupakan bentuk penyimpangan dan penghianatan terhadap konstitusi. 19. Sudah 10 Tahun dan dua putaran UPR, Indonesia belum juga meratifikasi OPCAT untuk isu penyiksaan dan ICPPED di isu penghilangan paksa.  20. Melakukan kecurangan Pemilu dengan brutal dan TSM. 21. Menggunakan ijazah yang diduga palsu, berkali kali sidang di pengadilan mengalami jalan buntu tanpa bukti ijazah asli Jokowi 22. Kriminalisasi ulama dan pendakwah yang vocal menegakkan amar ma\'ruf dan nahi munkar.  23. Bertanggung jawab atas terjadinya pembunuhan di berbagai tempat selama rezim Jokowi berkuasa (al. kasus KM.50). 24. Mem- back up terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme.  25. Membungkam dan menjadikan DPR hanya jadi tukang stempel pemerintah.  26. Menyandera para Ketum Parpol.  27. Mematikan fungsi oposisi.  28. Membiarkan macam macam mafia ikut mengatur kebijakan pemerintah.  29. Menghidupkan kembali paham komunisme.  30. Membiarkan negara dijajah oleh China komunis. Bahkan membebaskan China membangun pemukinan chusus dengan dalih pembangunan reklamasi pantai. 31. Secara tidak langsung Presiden Jokowi bermain halus menggerogoti APBN untuk kepentingan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.  32. Jokowi dinilai membangun politik dinasti sebagai salah satu cara upaya dari penguasa untuk melanjutkan kekuasaannya dengan berbagai cara.  33. Menghidupkan kembali pemerinyah otoroter. Tahun 1998 mahasiswa sudah berhasil melakukan pergerakan untuk mewujudkan reformasi, tapi hari ini cita-cita reformasi terancam padam dan gagal.  34. Adanya pelemahan pemberantasan korupsi dan melindungi para koruptor. Akan berdampak terhadap kestabilan negara, berdampak pada praktik-praktik korupsi merebak kemana mana 35. Jokowi dinilai abai kepada kesejahteraan masyarakat. Kinerja para pejabat publik tidak mengendepankan fungsinya sebagai public service.  36. Melabrak aturan dan UU melalui tangan Paman Usman di MK, demi politik dinastinya. 37. Jokowi adalah pengkhianat terhadap gerakan Reformasi 1998.  . 38. Jokowi membiarkan Kaesang menjadi Ketua Umum sebuah parpol padahal belum lama menjadi anggota Parpol PSI. Ternyata ada misi politik donastinya untuk menjadi Gibernur 39. Bersama DPR mengesahkan UU DKJ yang bakal memberi kekuasaan besar kepada Gibran di wilayah Aglomerasi.  40. Membuat UU Penyiaran yang akan memberangus kebebasan pers seperti zaman Orde Baru.  41. Bersama dengan DPR Jokowi hendak merevisi UU MK (yang pernah ditolak Mahfud MD),  tujuannya untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas, sama seperti dilemahkannya KPK.  42. Melalui Mendikbud meribah macam isi kirikulim berbau komunis. Akan menaikan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) naik 500%.  43. Melalui Menko Marinves, Luhut Binsar Panjaitan, Jokowi menyediakan 1 juta hektar lahan untuk digarap petani China (yang diduga kuat adalah Tentara Merah China), menambah jumlah tentara China yang sebelumnya masuk lewat TKA China”.  44. Melalui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pajak di sektor ekonomi bakal naik sampai 12%, semuanya bakal kena pajak.  45.Tarif Dasar Listrik, BBM terus naik tidak peduli ekonomi rakyat yang makin silit. 46. Hampir semua harga barang (dan jasa) bakal naik, sedangkan pendapatan tetap, PHK massal terus terjadi, dan peluang kerja sangat sulit terutama setelah membanjirnya TKA China.  47. Di era Jokowi China sangat diistimewakan termasuk ideologi komunis mulai merongrong ideologi Pancasila.  48. Kebijakan penanganan pandemi covid-19 yang simpang siur, justru di gunakan untuk kepentingan politiknya. 49. Masifnya penggunaan pasal-pasal karet untuk membungkam kebebasan berekspresi.  50. Institusi polri digunakan sebagai pelindung kekuasaan yang akhirnya mengucilkan perlindungan terhadap rakyat.  51.Tidak serius melaksanakan agenda pemberantasan korupsi hingga melemahkan KPK.  52. Pengesahan UU Cipta Kerja melalui mekanisme omnibus law merupakan tren buruk dalam penyusunan peraturan perundang-undangan.  53. Dinyatakan bersalah atas buruknya kualitas udara, tapi presiden justru mengajukan banding.  54. Minimnya perlindungan hukum dan ham dalam praktik buruk pinjaman online (pinjol).  55. Persoalan Papua: dari otonomi khusus jilid ii, diskriminasi hingga kriminalisasi terhadap aktivis Papua semakin masif.  56. Mandeknya pembahasan RUU PKS dan RUU PRT menunjukan pemerintah tidak tegas memberikan perlindungan terhadap warga negara.  57. Watak buruk dan berbahaya pembanguna proyek dengan dalih  Proyek Strategis Nasional ( PSN ).  58. Minimnya perlindungan negara terhadap pekerja migran di luar negeri.  59. Pepesan kosong janji untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat masa lalu. Bahkan akan memberikan ganti rugi dan mengampuni kekejaman PKI sebagai korban. 60. Gagap dalam melakukan penanggulangan berbagai bencana alam. 61. (1) Beberapa proses yang tak lazim dalam pembentukan UU Cipta Kerja,  tidak ada naskah akademik; (2) Ribuan halaman RUU Cipta Kerja dibahas dalam waktu sangat singkat dan cenderung berubah-ubah; (3) UU Cipta Kerja malah memandatkan pemerintah untuk melahirkan ratusan peraturan pelaksana baru; (4) UU Cipta Kerja banyak yang melayani kepentingan korporasi, salah satunya Pasal 57 yang mengubah Pasal 162 UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (UU LLAJ).  (5)UU Cipta Kerja semakin memberi kewenangan yang besar terhadap Polri karena bisa menerbitkan perizinan berusaha sekaligus pendidikan dan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan; (6) UU Cipta Kerja juga mengatur ketentuan yang berpotensi mendorong Polri lebih represif, antara lain mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat; (7) UU Cipta Kerja hanya memberikan ilusi investasi.  62. Utang negara yang ugal ugalan  beresiko gagal bayar dan menyitaan aset negara. 63. Pemindan dan pembangunan IKN yang di serahkan ke pihak asing ( khususnya China ) sama dengan menjual ke daulatan negara dan takluk kepada penjajah gaya baru. 64. Polemik terkait nasib warga Kampung Susun Bayam, Jakarta, diusir oleh sekelompok petugas keamanan pada Selasa (21/5/2024). Tindakan semena mena, tidak mausiawi demi kepentingan penjajah gaya baru. 65. Program pemerintah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang mendapat penolakan masyarakatbukan karena dinilai memberatkan pekerja. Tetapi melanggar konstitusi.  66. Jokowi begitu mudah mengubah dan membuat Keppres, UU, Perpu sesuai keinginan penjajah gaya baru tidak peduli merugikan rakyat.  Kondisi tersebut otomatis akan menjadi beban berat bagi siapapun Presiden yang akan meneruskan estafet sebagai Presiden selanjutnya. Konsekuensi lebih lanjut Jokowi harus siap menerima resiko seberat beratnya atas kebijakan yang menyimpang dari Konstitusi UUD 45 dan Pancasila. (*)

PELATIH INDONESIA, Kluivert & Warisan Rinus Michels

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior       PATRICK Kluivert tidaklah sementereng Rinus Michels. Tidak juga se-agung Guus Hiddink, Leo Beenhakker, Bert van Marwijk, Louis van Gaal, atau Erik ten Hag.     Sebagai \"coach\", Kluivert belum sampai pada \'chapter\' mereka. Bahkan lewat \"grade\" sedikit ke bawah, dengan Frank Rijkaard. Kluivert belum sampai di situ.      Kluivert yang seangkatan dengan Giovanni van Bronckhorst, dikenal sebagai \'striker\' haus gol. Dibesarkan Ajax Amsterdam, dan berkiprah selama enam tahun (1998-2004) di Klub elite Barcelona. Keturunan Suriname (dari Ayah),  mantan asisten pelatih Timnas Belanda ini, sangat produktif.     Selama berada di Barcelona, dari 182 penampilan, Kluivert mencetak 90 gol. Bila dihitung prosentase, \'average\' (rata-rata) setengah (0,5) gol dia ciptakan di setiap pertandingan.      Rekapitulasi golnya makin terlihat, bila dihitung kurun 14 tahun (1994-2008)  berkarier di tujuh Klub elite Eropa (Ajax, AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, Lille). Dalam 343 kali tampil, sebanyak 149 gol berhasil dilesakkannya.      Tak keliru. Bila pelatih berusia 48 tahun ini,  ingin menjadikan Timnas Indonesia \"panen gol\" di empat sisa \"matchday\" kualifikasi Piala Dunia Group C Zona Asia. Pilihan PSSI kepadanya, tidaklah salah.      Angka statistik, pun menunjuk dan membenarkan probabilitas itu. Dalam 79 penampilannya memperkuat Timnas senior Belanda (1994-2004), sebanyak 40 gol telah dia ciptakan. Prosentasenya, hampir sama setengah (0,5) gol rata-rata dari setiap pertandingan.     Diakui. Kluivert yang pernah meraih trofi Champion Cup (1994-1995) bersama Ajax Amsterdam,  kondisinya belum secemerlang \'coach\' Rinus Michels, Leo Beenhakker, atau Dick Advocaat. Popularitasnya juga tidak lebih kuat ketimbang Frank Rijkaad, atau Johan Cruijff.      Patrick Kluivert, dengan pengalaman lebih banyak sebagai asisten pelatih Timnas Senior: Belanda (2012-2014), Kamerun (2018-2019), NEC Nijmegen (2010-2011), AZ (2008-2010), Brisbane Roar (2010), akan berjuang bersama pemain Timnas Indonesia, meraih tiket Piala Dunia.      Membawa Belanda menduduki posisi 3 Piala Dunia 2014. Patrick Kluivert (asisten pelatih Louis van Gaal), akan dikenang  sebagai pemain  berintelegensia tinggi. Gol tunggal yang diciptakannya tahun 1995 (UEFA Champion), telah mengantarkan Ajax ke tampuk singasana.     Kluivert adalah salah satu, dari empat generasi emas  yang memperkuat Timnas Belanda dengan kualitas mumpuni. Nama-nama: Johan Cruijff, Rob Resenbrink, Marco Van Basten,  adalah tiga nama lain,  yang pernah di \"takuti\" dalam kompetisi-kompetisi Dunia-Eropa.     Prestasi Kluivert  sebagai penyerang berbahaya (Eropa), memang tidak bisa dianggap sebelah mata.  Mengikuti tiga kejuaraan Eropa (UEFA), Piala Dunia FIFA 1998, torehan lima gol di Piala Eropa tahun 2000, adalah monumen bagi mantan pelatih Timnas Curacao (2015) ini.      Tak salah, bila kemudian FIFA yang berpusat di Zurich, mencantumkan Kluivert dalam FIFA 100. Sebuah daftar berisi 125 pesepakbola dunia terbaik, yang masih hidup di tahun 2004.      Sampai kini, Kluivert  menjadi salah satu penyerang terbaik di Timnas Belanda yang pernah ada. Sekalipun prestasinya sebagai pelatih, belum sementereng saat jadi pemain. Talenta Kelahiran Amsterdam (Belanda) ini, akan mencoba membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 (AS-Kanada-Meksiko).      Yang tentunya juga menarik. Keberadaan Patrick Kluivert, akan lebih memudahkan komunikasi Calvin Verdonk dkk,  dalam menerapkan sepak bola khas Belanda, \"Total Football\".     Rinus Michels, sang \"designer\" sepak bola ala Belanda telah membekali Kluivert.  Dia adalah Guru bagi semua pemain, dan pelatih asal Belanda sampai kini.       Yakinlah, Kluivert sudah siap membawa Indonesia ke panggung \"World Cup \'26\". (*).

Warga Pribumi Demo Tolak PSN PIK-2, Kaki Tangan Oligarki Menghadang

Tangerang | FNN -  Meski sempat dihadang kaki tangan oligarki, aksi unjuk rasa (Unras) oleh massa pribumi menolak proyek PIK-2, telah sukses digelar pada hari Rabu, 8 Januari 2025 di Desa Kohod, Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang. Selain masyarakat setempat dan tokoh lokal, hadir pula para tokoh nasional antara lain; Abraham Samad, Roy Suryo, Ust Alfian Tanjung (Pendakwah), Mayjen TNI Purn Syamsu Djalal (mantan DANPOM TNI era Soeharto), KH Muhyiddin Junaidi (Ulama MUI). Hadir pula Mayjen TNI Purn Soenarko, Dr Marwan Batubara, Rizal Fadilah, Edy Mulyadi, KH Sobri Lubis, Kolonel Purn Sugeng Waras. Hanya saja, Unras tersebut tanpa dihadiri oleh Said Didu. Unras ini bertujuan untuk menolak dan menghentikan Proyek PIK-2 milik Aguan dan Anthony Salim di wilayah Provinsi Banten. Pembenaran dan manfaat proyek PIK-2 tersebut gencar disuarakan para buzer, demikian juga oleh Nono Sampono selaku Direktur Utama milik Perusahaan Aguan.   \"Sudah jelas dan tegas, bahwa  proyek PIK-2 milik Aguan ini tidak memiliki dasar yuridis (illegal) secara formal dan transparan. Pelanggaran hukum yang terjadi antara lain proyek PSN PIK-2 tidak berdasarkan kajian RTRW, dan izin peruntukan lahan,\" kata Juju Purwantoro, penasihat hukum warga terdampak. Juju menegaskan bahwa lahan yang akan digarap seluas kurang lebih 1.836 Ha ini ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan.  Sesuai keterangan Menteri ATR BPN Nusron Wahid masih belum jelas konversi peruntukannya. Agar tidak berlarut-larut, perlu keputusan segera  dari Menteri ATR BPN Nusron Wahid, sesuai aturan PSN Tropical Coastland diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020, Menurut Juju, pemasangan pagar laut sepanjang 30.16 km, diurugnya empang- empang milik warga dan juga sungai, sampai saat ini tidak memiliki ijin, dan tidak ada juga pihak yang bertanggung jawab. Akibat operasinya truk-truk proyek PIK-2 tanpa batas waktu telah menimbulkan kecelakaan, juga korban jiwa. Belum lagi akses jalan yang ditutup, polusi, kerusakan jalan dan lingkungan, banjir, dll.  Menghalangi fungsi laut, kata Juju adalah melanggar ketentuan internasional United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). Hal itu juga dilarang, sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 3/PUU-VIII/2010. Tujuannya jelas, adalah memastikan ruang laut tetap menjadi milik publik yang adil dan terbuka tanpa ada yang bisa mengklaim menjadi milik pribadinya. Aksi Deklarasi Rakyat Melawan Oligarki di Desa Kohod tersebut, telah terjadi penghalangan dan pelarangan akses menuju lokasi Unras oleh para preman. Anehnya para preman tersebut justru bukan dari penduduk lokal Banten, tapi sebagian besar orang- orang dari wilayah timur Indonesia. Mereka tampak dilindungi oleh aparat kepolisian, untuk menghalangi konvoi pengunjuk rasa. Padahal sesuai Peraturan Kapolri No.7 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum, mereka sudah melakukan pemberitahuan tentang adanya Unras tersebut.  Agar kasus PSN dan PIK-2 tersebut memiliki kepastian hukum, tidak merugikan lingkungan (darat, laut) juga rakyat, maka Presiden Prabowo Subianto harus segera menghentikan proyek tersebut.  (And).

Tangkap dan Adili Jokowi, Airlangga, Aguan, dan Anthony Salim

Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan  AGENDA Deklarasi Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) di area gusuran PIK-2 Kampung Kramat Kecamatan Paku Haji Tangerang cukup seru, dalam arti diganggu preman-preman Aguan yang mencoba membubarkan acara. Emak-emak peserta deklarasi baik dari ARM maupun lainnya tanpa dikomando langsung menggebrak, menghadang dan melawan. Dibantu oleh para jawara dan elemen lain, maka gerakan preman-preman itu berhasil digagalkan. Acara berjalan lancar hingga selesai. Bravo emak-emak. Deklarasi, orasi dan aksi sukses. Rencana awal yang akan dilakukan di desa Kohod digeser, ternyata preman Aguan memblokade dan menghalangi sehingga peserta aksi berkumpul di Makam Keramat Panjang. Lalu long march menuju lokasi pindahan di area gusuran Kampung Kramat. Sepanjang jalan disambut masyarakat yang gembira akan adanya perlawanan dan pembelaan. Jalan Raya Cituis agak macet dan tersendat. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan do\'a acara dimulai dengan pernyataan Deklarasi oleh DR Marwan Batubara. Ada beberapa tuntutan yang menyertai deklarasi antara lain agar Presiden mencabut status PSN PIK-2 dan menghentikan PIK-2, DPR bentuk Pansus, BPK audit investigatif, dan Presiden menjamin proses hukum atas kejahatan oligarki Jokowi, Airlangga, Aguan, Anthoni Salim dan lainnya. Hadir dalam acara Deklarasi dan berorasi utusan khusus Sultan Banten KH Hafidz Amrullah didampingi Prof Jib Tb Muhibbudin Hamid, H. Abah Astari Panglima Kesultanan Banten dan Ketua APP TNI Banten Abah Raden Halimun. Beberapa ulama  dan tokoh Banten juga hadir dalam acara penolakan PIK-2 tersebut.  Sementara para penggerak Deklarasi GRAO kompak bertekad untuk melawan oligarki yang telah menginjak-injak kedaulatan rakyat, merusak kedaulatan hukum dan membahayakan kedaulatan negara Republik Indonesia. PIK-2 adalah pencaplokan wilayah tidak sah. Penjajahan terselubung. Mereka yang hadir antara lain Mayjen Purn Syamsu Djalal, Mayjen Purn Soenarko, Brigjen Purn Hidayat Purnomo, KH Ahmad Shobri Lubis, DR. Abraham Samad, DR Marwan Batubara, Ustad Alfian Tanjung, Dindin S Maolani, SH, H. Soeripto, M. Rizal Fadillah, SH, Kol. Purn Sugeng Waras, DR. Ir Memet Hakim, Ahmad Khozinudin, SH, H Eddy Mulyadi, Ustadz Ismed Fassah, Menuk Wulandari, Ustad Ekajaya, Taufik Bahaudin, Medi Juniarto, SH, Kol Purn Nursyam, dr Julia Satari dan lainnya.  PIK-2 dinilai sebagai proyek penjajahan dengan perlawanan dan penolakan yang semakin meluas baik dari Kesultanan Banten, masyarakat dan rakyat Banten, LSM dan Ormas, Jawara, Pemuda dan Mahasiswa, Ulama dan cendekiawan serta emak-emak militan. Terakhir Ormas Lintas Tokoh Muda Pendiri dan Penggagas Provinsi Banten pun turut bersuara.  Perilaku penjajah yang merampas tanah rakyat dengan harga murah disorot tajam. \"Harga ikan teri jauh lebih mahal, ikan teri aja Rp. 80 ribu per kilo. Masa tanah cuma dihargai Rp. 50 ribu jelas kami menolak. Kami dengan tegas menyatakan sikap menolak proyek PIK-2 dengan dalil apapun\", ujar Udin Saparudin tokoh pembentukan Provinsi Banten.  Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) dengan Deklarasi dan Orasi ini menekankan pada desakan untuk pencabutan PSN dan penghentian proyek PIK-2. Dan terpenting pula atas segala pelanggaran atau kejahatan hukum yang telah dilakukan, maka : Tangkap dan adili Jokowi, Airlangga dan Aguan-Antoni Salim.  Patung Naga raksasa gerbang PIK-2 harus dihancurkan. Naga itu sedang mengunyah Garuda. (*)