ALL CATEGORY
Nasib Rakyat Miskin: Antara Subsidi BBM & Politik Perlindungan Sosial (Bagian I)
Oleh Abdurrahman Syebubakar - Kritikus Sospol & Analis Ekonomi-Politik Perlindungan Sosial AWAL 2014, saya menulis artikel bertajuk “Why are the poor getting poorer? (Mengapa rakyat miskin semakin miskin?)” yang dimuat Harian the Jakarta Post. Tulisan ini sempat mendapat sorotan sejumlah kalangan di pemerintahan SBY, termasuk para elit Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di bawah Sekretariat Wakil Presiden, lembaga tempat saya bekerja saat itu. Inti tulisan tersebut, di antaranya, pemotongan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) berkontribusi terhadap kenaikan jumlah dan tingkat deprivasi penduduk miskin. Konon, kebijakan ini terpaksa dilakukan guna mengurangi tekanan terhadap kas negara, dan dalam rangka menggelar keadilan di tengah-tengah masyarakat karena sebagian besar subsidi BBM dinikmati kalangan berpenghasilan menengah ke atas, bukan rakyat miskin. Alasan normatif ekonominya adalah subsidi barang, seperti BBM, mendistorsi mekanisme pasar. Saat itu, untuk mengatasi dampak negatif kenaikan harga BBM terhadap masyarakat miskin, pemerintah menggelontorkan paket kompensasi bantuan sosial, dalam bentuk program bantuan langsung tunai sementara tanpa syarat (BLSM) dengan nilai Rp150 ribu kepada rumah tangga miskin setiap bulan selama empat bulan. Pemerintah juga memperluas program bantuan sosial yang sudah ada, termasuk beras bersubsidi untuk masyarakat miskin (Raskin) dan Bantuan Tunai Siswa Miskin (BSM). Paket-paket bantuan tersebut disalurkan melalui satu Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dan didistribusikan kepada 25 persen penduduk termiskin yang mencakup sekitar 15,5 juta rumah tangga. Setelah itu, apa yang terjadi? Ada kemungkinan paket kompensasi ikut berperan dalam mencegah terjadinya keresahan sosial. Selain itu, beban sebagian masyarakat miskin, yang timbul akibat kenaikan harga BBM, mungkin menjadi lebih ringan. Tetapi, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per September 2013 sebanyak 28,55 juta (11,47%), naik 480 ribu jiwa, dari 28,07 juta (11,37%) pada bulan Maret tahun yang sama. Artinya, paket kompensasi tidak mampu membantu rakyat dalam mengatasi dampak negatif kenaikan harga BBM. Sederhananya, masyarakat miskin mengalami kerugian neto (net-loss) dalam neraca kesejahteraannya. Oleh karena itu, hipotesis bahwa pengurangan subsidi, yang disertai paket kompensasi, mendatangkan keadilan bagi rakyat miskin, gugur dengan sendirinya. Alih-alih keluar dari jeratan kemiskinan, masyarakat miskin justru semakin menderita. Bagaimana dengan kondisi sekarang? Hal yang sama terjadi di era pemerintahan Presiden Jokowi, dengan dampak negatif yang lebih luas. Kendati berjanji tidak akan ada kenaikan harga BBM, tak lama berselang setelah pelantikannya, Presiden Jokowi menaikkan harga BBM pada bulan November 2014. Kompensasi yang diberikan kepada rakyat kecil, tidak sebanding dengan dampak yang diterima akibat kenaikan harga BBM. Tak ayal, kondisi kehidupan mereka tergerus. Lima bulan kemudian, pada Maret 2015, tercatat jumlah penduduk miskin bertambah sebesar 860 ribu jiwa (hampir dua kali lipat jumlah kenaikan pada 2013) dengan deprivasi (penderitaan) yang semakin parah. Di periode pertama pemerintahannya, Presiden Jokowi berkali kali menaikkan harga BBM. Kini, di saat sebagian besar rakyat masih tertekan dampak pandemi COVID-19, Presiden Jokowi kembali akan mengurangi subsidi BBM, listrik dan gas, sehingga harganya akan segera naik. Deretan dalih pemotongan subsidi tidak jauh berbeda dari alasan-alasan klasik yang dipakai selama ini, mulai dari kuatnya tekanan terhadap APBN, pemborosan uang negara, hingga mantra keadilan dan transisi menuju BBM ramah lingkungan. Dalih yang terakhir ini sangat bertolak belakang dengan perilaku pembangunanisme pemerintahan Jokowi yang ugal-ugalan menjalankan proyek-proyek infrastruktur fisik dengan mengorbankan keselamatan lingkungan hidup dan kepentingan rakyat banyak. Yang sangat memperihatinkan, Presiden Jokowi secara serampangan membandingkan harga BBM di Indonesia dengan harga yang berlaku di sejumlah negara, termasuk negara-negara maju, dengan pendapatan per kapita berpuluh kali lipat dan tingkat ketimpangan yang jauh lebih rendah, dibandingkan Indonesia. Selain itu, layanan dasar dan perlindungan sosial di negara-negara tersebut sudah sangat komprehensif dan mencakup sebagian besar penduduk. Bahkan beberapa diantaranya, terutama negara-negara dengan sistem demokrasi sosial (social democracy) telah menerapkan skema perlindungan sosial cakupan semesta (universal social protection) sejak lama, ketika mereka masih miskin. Jika harga BBM, gas dan tarif dasar listrik, naik sekaligus, tidak terelakkan penduduk miskin dan rentan miskin, yang jumlahnya lebih dari 100 juta jiwa, akan menlonjak, dengan kondisi kehidupan yang semakin terpuruk. Belum lagi menyebut 115 juta jiwa kelas menengah baru (Aspiring middle class) versi Bank Dunia (2019) dengan pengeluaran hanya berkisar antara 1,5 dan 3,5 kali garis kemiskinan. Dengan garis kemiskinan nasional sebesar Rp486.168,-/kapita/bulan pada September 2021 (BPS 2022), artinya pengeluaran kelompok tersebut berada di kisaran Rp. 730.000 – Rp. 1.700.000, di bawah Rp2 juta per orang dalam satu bulan. Lebih jauh, kelaparan masif bisa saja berulang seperti yang pernah dilaporkan ADB (2019), mana kala 22 juta rakyat Indonesia menderita lapar kronis antara 2016 dan 2018. Lantas, apa pra-syarat atau pra-kondisi ekonomi politik pengurangan subsidi energi seperti BBM sehingga tidak merugikan rakyat kecil? Tulisan berikutnya (bagian kedua) akan menjawab pertanyaan ini. (*)
Magang: Kaderisasi Politik Alami
Oleh Ridwan Saidi - Budayawan Foto di atas berasal dari tahun 1951 di Istana, Presiden Sukarno umumkan pembentukan kabinet baru pimpinan Perdana Mentri Dr Sukiman Wiryosanjoyo, Dr J. Leimena sebagai Waperdam. Yang menarik, Sukiman sebagai PM gantikan Natsir, sebelumnya Natsir sebagai Ketua Umum Masyumi gantikan Sukiman. Lalu Dahlan ada di situ sebagai apa? Dahlan saat itu Ketua Umum HMI pilihan Kongres I tahun 1951. Sejak berdiri 1947 Ketua Umum HMI ditentukan musyawarah. Ber-turut2 mereka: Ahmad Tirtosudiro, MS Mitareja, Asmin Nasution, dan Lukman el Hakim. Dahlan juga menjabat Presedium PPMI Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa Indonesia. Macam Cipayung plus? Beda lah, Bro. To lead is to educate. Semboyan ini yang mengakrabkan Dahlan dengan Sukiman. Istilah waktu itu magang, ikut-ikut. Dahlan ikut-ikut Sukiman. Sampai ke istana pun Dahlan diajak, dan Sukarno pun tak keberatan. Karena Sukarno pun magang ke HOS Tjokroaminoto. Natsir dan Hamka magang ke Haji Agus Salim. Tradisi magang berlangsung sampai pertengahan era Orba. Setelah itu pola recrutment politik berubah. Sistem koneksi beroperasi. Masuk era reformasi, jangankan sistem magang, sistem koneksi pun tidak laku. Ada yang lebih bernilai dari magang dan koneksi. Itulah sebabnya proses perubahan politik bukan soal ganti 1 atau 2 orang saja. Leadership bangsa dalam kondisi rawat inap. (RSaidi)
Biar Tidak Dicap Peragu, Anies Baswedan Seharusnya Lantang Menyuarakan Nol Persen Presidential Threshold
Jakarta, FNN – Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan yang hari Ahad (29/05) kemarin datang ke milad PKS disambut oleh konstituen PKS dengan teriakan presiden. Kebiasaan yang agak aneh karena biasanya para kader menjagokan Ketua Majelis Syuro untuk dicapreskan. Menyikapi fenomena ini pengamat politik Rocky Gerung menyatalan bahwa sepanjang pekan kemarin adalah pekan “I Love Anies”. Teriakan Anies Presiden, kata Rocky merupakan pembuktian spontanitas. “Jadi dengan bertumbuhnya sebuah partai, maka orang menganggap bahwa potensi partai itu untuk menghasilkan kader makin besar. Anies juga secara intuitif bagi kader PKS merasa lebih dekat dengan Anies dibanding sama Ganjar. Itu hal yang antropologis saja. Karena itu nama Anies disebut. Bukan karena mereka tidak menyebut nama Ganjar, mungkin juga karena Ganjar tidak ada di situ. Saya baca koran Ganjar nggak ada di situ. Tidak mungkin orang menyebut Ganjar kalau dia tidak ada di situ,” katanya kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 30 Mei 2022. Dimensi-dimensi yang publik lihat kata Rocky adalah dimensi yang subtil dari politik. Sedangkan dimensi yang terbuka adalah yang ada di dalam headline media massa, yang nama-namanya termasuk nama Anies ada di situ. Tapi itu dimensi yang diatur oleh lembaga survei. “Jadi, kalau kita dengar nama Anies disuarakan oleh kader PKS di dalam satu forum yang sifatnya terbuka maka itu riil. Dia lebih riil daripada hasil survei. Yang tidak riil adalah Anies mau diusung oleh partai mana yang bisa beri dia tiket,” tegasnya. Oleh karena itu sejak awal Rocky menginginkan supaya dia tidak jadi subtil, tidak jadi bisik-bisik saja, Anies juga harus secara lantang menyuarakan 0%. “Kalau Anies ucapkan 0% mungkin partai-partai yang besar merasa wah Anies berada di pihak oposisi sehingga susah dirangkul. Akan tetapi Anies sebagai seorang yang mengalami penyiksaan politik dalam beberapa tahun ini, dia juga musti paham bahwa hanya melalui 0% Anies bisa dimunculkan di semua tempat. Kan itu intinya,” paparnya. Rocky mengapresiasi PKS dan partai-partai lain yang memperjuangkan 0% presidential threshold. “Jadi kalau PKS misalnya dan saya kira bagus PKS akhirnya berjuang 0%, maka potensi Anies untuk dicalonkan PKS masuk akal,” tegasnya. Jika, tidak, kata Rocky, Anies akan menjadi semacam bola bilyard yang disodok kiri kanan dan akhirnya yang gol adalah bola putihnya itu. Lalu gagal proses politik berikutnya. “Jadi, itu yang sanya tangkap. Ada yang otentik pada PKS sehingga nama Anies dimunculkan,” tegasnya. Pekik “Anies Presiden” oleh kader PKS merupakan fenomena menarik, sebab ketika Golkar, PAN, dan PPP bergabung membentuk satu koalisi yang namanya Koalisi Indonesia Bersatu, PPP sudah muncul dengan jelas bahwa dia akan mendukung Anies, yang dimulai dari DPW PPP Jakarta, kemudian PAN juga menyatakan bahwa konstituennya menginginkan Anies yang menjadi calon presiden. Rocky menduga PKS kemungkinan akan menjadi semacam lokomotif koalisi yang mendukung Anies Baswedan. “Jadi, kalau mungkin ya mungkin saja. Jadi ada kepastian PKS declaire Anies supaya Anies juga berfikir, tidak terlalu ragu bahwa sudah ada partai, tinggal soal grass root,” paparnya. Rocky menegaskan, dengan cara itu mungkin Demokrat menganggap bahwa oke, gabung saja satu paket. Sebab kemarin sinyal PKB, Cak Imin dianggap bahwa welcome. Cak Imin ingin sowan ke Partai Demokrat, hanya saja Cak Imin selalu memberi call tinggi, dia harus memimpin. “Biasalah Cak Imin, kita kenal wataknya. Tidak usah terlalu serius kalau menghadapi Imin. Tetap gaya mudanya enak tuh, gaya NU-nian,” katanya. Menurut Rocky yang lebih penting adalah bahwa dalam 1-2 hari ini Nasdem juga mulai berpikir, mau disebutin nggak namanya nanti kalau konferensi Nasdem. “Anies tentu senang-senang, tapi kita cemas-cemas kalau tidak disebut oleh Nasdem, misalnya, apa mau ditampung oleh PKS. Kalau PKS duluan mengatakan Anies adalah calon potensial kita, apakah Nasdem masih akan berupaya untuk merebut Pak Anies. Atau karena nama Anies disebut secara bersamaan oleh dua partai yang cukup vokal ini, PKS dan Nasdem, maka orang mulai menganggap oke kalau begitu ada pembicaraan dua kamar antara Anies dan PKS, Anis dan Nasdem, dan PKS dan Nasdem. Kan tinggal dicari moderatornya. FNN bisa menjadi moderator,” pungkasnya. (ida, sws)
Firli Bahuri Nyalon Presiden, Rocky Gerung: Di KPK Juga Ada Intrik, Sama Seperti di Istana
Jakarta, FNN – Menjelang musim pemilihan presiden 2024, makin banyak tokoh nasional yang “jual diri” dengan memajang etalase di ruang terbuka. Tak ketinggalan Ketua KPK, Firli Bahuri. Pantauan FNN ada dua spanduk yang mendukung Firli untuk maju pada Pilpres 2024. Dalam spanduk pertama, terdapat foto Firli yang disertai tulisan \"Kami Butuh Presiden yang Getol Berantas Korupsi\" dan di bawahnya juga terdapat tulisan \"Firli Bahuri untuk Indonesia\". Sementara dalam spanduk kedua, terpampang foto Firli dengan tulisan \"Masyarakat Banten Mendesak Tokoh Anti Korupsi Maju di Pilpres 2024\" juga disertai tagar \"DukungIndonesiaBersih\". Menanggapi fenomena ini pengamat politik Rocky Gerung menduga ada pihak-pihak yang sengaja menyeret Firli untuk berpolitik. “Itu pasti ada kerjaan macam-macam pihak yang berupaya untuk menyeret Pak Firli ke dalam politik, padahal sebetulnya memang tidak bisa. Karena ketua KPK tidak boleh masuk dalam kompetisi politik, kecuali dia mengundurkan diri,” kata Rocky kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 30 Mei 2022. “Jadi sangat mungkin juga, ada yang menyarankan Pak Firli mengundurkan diri saja deh supaya bisa bermain politik. Karena membaca Pak Firli kebanyakan sinyal politik sekarang, termasuk meminta 0% presidential threshold. Walaupun itu betul, tapi orang merasa Pak Firli menunggangi isu politik. Nggak ada soal kalau Pak Firli melakukan kerjaan tupoksinya,” paparnya. Menurut Rocky, Firli bisa memberi komen soal politik kalau tupoksinya sudah selesai. Firli bisa mengatakan mendukung nol persen karena itu adalah untuk memberantas korupsi juga. Karena korupsi dalam Pemilu juga tinggi sekali. “Betul Pak Firli, tetapi orang nunggu Harun Masiku ke mana Pak Firli? Orang masih ingin lihat Pak Firli mengucapkan sesuatu yang betul-betul kasus publik, yaitu Harun Masiku dan beberapa orang lain,” kata Rocky. Masalah Harun Masiku memang menarik, karena justru usulan ini datang dari wakil ketua KPK Nawawi Pomolango. Nawawi mengingatkan Firli, daripada memasang spanduk dukungan Pak Firli jadi presiden, lebih baik pasang spanduk DPO buronan Harun Masiku, karena masalah Harun Masiku sebenarnya tinggal dibungkus saja. Rocky meyakini bahwa di internal KPK juga terjadi saling intrik sama seperti di istana saling intriknya juga sudah tinggi sekali. Dan memang orang akhirnya menuntut agar KPK memberi pukulan terakhir sebelum Firli lengser. “Kan sebentar lagi selesai masa jabatan, sekaligus berakhir seluruh sentimen publik yang menganggap kok KPK tidak berani membuka kasus yang melibatkan PDIP,” paparnya. Rocky melihat, sebagian dari komisioner KPK merasa bahwa memang KPK belum maksimal karena yang dituntut publik itu justru yang disembunyikan oleh yang dalam hal ini ya Pak Firli yang menjadi sasaran empuk untuk kritik itu. “Jadi sekali lagi ingatan publik itu enggak bisa dimanipulasi hanya dengan baliho atau headline bahwa Firli ingin 0%, bahwa Firli ingin menjadi presiden. Lalu Pak Firly bantah, enggak itu orang-orang saja yang ingin menjebak dia,” katanya. Al semacam itu menurut Rocky tidak akan terjadi kalau Firli fokus pada pencarian Harun Masiku. “Dan kita tahu bahwa sebetulnya dengan mudah, dengan satu kalimat Harun Masiku langsung ditunjuk locus delictinya bisa diketahui secara pasti dalam 2 menit. Karena semua orang sudah tahu di mana tempatnya,” pungkasnya. (sof, sws)
Warning Soal TKA Cina, Sutiyoso Dicap Rasialis, Lieus Sungkharisma,”Kualat Lu”
Jakarta, FNN – Aktivis Tionghoa Lieus Sungkharisma menyesalkan pernyataan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Charles Honoris dan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Nathalie yang menuduh mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso sebagai seorang rasialis karena memberikan warning kepada pemerintah bahwa tenaga kerja asing (TKA) asal China di Indonesia tidak akan kembali ke negaranya. Lieus meminta Charles Honoris dan Grace Natalie segera meminta maaf terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta,yang akrab disapa Bang Yos tersebut. Lieus Sungkharisma mengaku sakit hati dan tidak terima Bang Yos dituduh sebagai rasialis oleh anak muda yang tak tahu sejarah. \"Maksud saya jangan gitu, tidak boleh. Jangan kata Charles Honoris yang anak muda ya, saya aja yang sebegini, respek sama Bang Yos. Dulu kita mana mikirin negeri, kita cuan terus, dagang, cari untung, Bang Yos sudah perang, udah ke Tim-tim, udah ke daerah-daerah yang gawatlah,\" kata Lieus kepada wartwan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal Youtube Hersubeno Point, Ahad, 29 Mei 2022.Lieus mengingatkan agar Charles yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, untuk tidak merasa lebih hebat, lebih kaya dan berkuasa karena dekat dengan presiden dan berada di partai besar.\"Tapi jangan ngatain Bang Yos. Itu kualat loh, gak boleh. Nyatanya gak gitu. Saya perhatiin Bang Yos punya pidato, yang Bang Yos maksud itu kan TKA Asing dari Tiongkok yang datang, itu bukan Bang Yos saja yang prihatin, saya juga prihatin. Di Glodok ini kok jadi banyak yang datang-datang beginian. Maksud saya yang dagang begini, pemerintah ini mesti dorong warga kita dong yang bergerak,\" terang Lieus.Menurut Lieus, peringatan dari Bang Yos merupakan hal yang wajar karena Bang Yos merupakan orang intelijen, nasionalis sejati yang memiliki insting tajam.\"Jadi jangan buru-buru dibilang rasis. Saya lihat Charles Honoris juga bukan sakit hati, karena mungkin jam terbangnya masih kurang. Jangan sok deh dia dibilang pengalaman, jangan. Karena tadi saya bilang kan, Bang Yos sudah ikut bela negara, perang di lapangan karena beliau tentara ya, kita mah belum mikir, baru sekarang ini orang Tionghoa direformasi dapat kesempatan,\" tutur Lieus.Karena kata Lieus, tuduhan Charles kepada Bang Yos akan berdampak buruk bagi warga Tionghoa lainnya.\"Jangan aduh sekarang baru berasa hebat punya kuasa terus ngatain Bang Yos rasis, itu saya gak suka itu, itu nanti kalau digituin terus, lama-lama orang jadi marah beneran, walah nih Tionghoa, bocengli (gak tau aturan) udah dikasih enak masih nambah-nambah lagi, ini yang saya jaga,\" tegas Lieus.Selain Charles, Lieus juga menyayangkan tuduhan yang sama yang dilontarkan oleh mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.\"Orang Tionghoa paling menghargai jasa para pendahulu senior-senior. Eh ditambah lagi sis Grace Natalie bikin podcast minta Bang Yos minta maaf. Waduh, terbalik loh. Saya lihat ini yang mudah-muda yang ngatain Bang Yos rasis, harus cepat-cepat minta maaf. Saya yakin Bang Yos akan terima dengan lapang dada dan tangan terbuka,\" tutur Lieus. Menurut kesaksian Lieus, Bang Yos itu orang luar biasa. Ia lantas berkisah ketika pertama kali bertemu dengan gubernur. “Waktu beliau jadi gubernur, saya diterima bersama Pak Nyoman Nuarta. Padahal, ada berapa banyak ormas yang antri mau menghadap Bang Yos. Kita diterima, kita cerita tentang kerusuhan Mei dan mau bikin monumen peringatan kerusuhan Mei. Jadi itu bukan untuk kita ingat-ingat, tapi untuk kita kenang supaya jangan terjadi lagi,” paparnya. Lieus harus datang ke Bang Yos, sebab ia tahu Bang Yos termasuk yang super aktif keliling Jakarta ke kantong-kantong orang Tionghoa. “Mereka disemangati dan dibangkitkan kepercayaan dirinya agar tidak takut. Menyakiti rakyat, berarti menyakiti Gubernur DKI, begitu kata Bang Yos,” paparnya. Jadi, kata Lieus ia melihat dalam waktu singkat, Bang Yos mampu mengembalikan kepercayaan diri orang-orang Tionghoa yang saat itu terpukul, benar-benar terpukul karena kita juga gak nyangka. “Saya waktu itu bendahara umum KNPI lho, kaget setengah hidup, kok bisa di Republik ini Ibu Kota bisa kejadian kerusuhan seperti ini. Jadi, Bang Yos banyak tahu, tapi juga banyak yang beliau belum cerita,” paparnya. Tentang tuduhan-tuduhan ini, kata Lieus, ia kembali menyatakan rasa sakit hatinya. “Kalau orang gak salah dituduh rasis apalagi orang ini gak ada ciri-ciri rasisnya, saya sakit hati. Saya kenal Bang Yos sejak dia jadi gubernur, tetapi setelah itu banyak temen yang bilang Bang Yos itu tenglang ya, tenglang itu artinya Tionghoa. Teman-teman bilang, dia mah hebat dia setia kawan. Ada teman itu digebukin babak belur sama preman suruhan orang kuat di Indonesia. Waktu Bang Yos Pangdam, dibela itu teman saya, premannya dihabisi sampai minta ampun. Bosnya minta dilepas, tapi tidak dilepas. Orang Tionghoanya itu sampai heran, begitu konsistennya Bang Yos,” kenangnya. Jadi kalau beliau dituduh rasis, teman beliau kebanyakan orang Tionghoa bendaharanya Bang Yos juga orang Tionghoa. Saya Bang Yos dibillang rasialis. Ya ilah saya bilang, lu jangan gitu kali, gak boleh, kualat lu” tegasnya. Menurut Lieus pidato peringatan Sutiyoso soal TKA Cina adalah sesuatu yang bagus dan wajib direspons pemerintah. “Saya perhatiin Bang Yos punya pidato yang bagus. Yang dimaksud itu adalah TKA asing dari Tiongkok yang datang. Itu bukan Bang Yos aja yang prihatin, saya juga prihatin. Di Glodok ini kok jadi banyak yang dagang-dagang di apartemen-apartemen itu, ya maksud saya yang begini-begini dagang gini, pemerintah itu mesti dorong warga kita dong yang bergerak. Aduh nanti kita dibilang gak suka sama Jokowi lagi. Ini bukan gak suka ini kasih saran ojo ngono. Atur!,” paparnya “Peringatan Bang Yos, itu karena dia orang intelejen, beliau itu nasionalis sejati. Instingnya tajam. Jadi, jangan buru-buru dibilang rasis,” pungkasnya. (sof, sws)
Anies Baswedan Itu Energi Rakyat
Oleh Asyari Usman - Jurnalis senior FNN SEJAUH ini, tidak ada figur bakal calon presiden yang memiliki daya tarik alami yang sangat kuat selain Anies Baswedan. Tanpa ada komando, tanpa ada rencana –apalagi rekayasa-- Anies seringkali mendapat sambutan spontan dari publik. Di banyak pelosok negeri. Teriakan “Anies presiden” atau pekikan beruntun “presiden, presiden” kini menjadi norma baru setiap kali warga masyarakat berjumpa Anies secara kebetulan (misalnya di bandara, dll) maupun ketika bertemu dalam jadwal. Nah, mengapa rakyat menggemakan teriakan “Anies presiden”? Pertama, publik mau menyampaikan pesan lantang tentang orang yang mereka inginkan menjadi presiden melalui Pilpres 2024. Kedua, rakyat memberikan isyarat bahwa dukungan untuk Anies bukan sesuatu yang sifatnya sporadis. Dukungan itu meluas dan solid. Ketiga, rakyat ingin memberikan peringatan bahwa Anies –bilamana beliau ikut Pilpres 2024— jangan coba-coba dicurangi perolehan suaranya. Anies menduduki opini publik dalam hal tokoh yang pantas menjadi presiden. Dalam kesimpulan observasional, Anies mencatat akseptabilitas yang tak tertandingi oleh figur-figur lain. Kalau kesimpulan observasional ini ditelusuri, maka titik akhirnya adalah pertemuan antara tuntutan keras akan perubahan dan sosok pemimpin yang ‘closing in’ dengan tuntutan itu. Aritnya, ada pekerjaan rumit yang menunggu, tapi orang yang memiliki kulifikasi untuk pekerjaan yang rumit itu. Yaitu, Anies Baswedan. Hanya saja, Anies harus menjalani proses seleksi yang hanya prosedural sifatnya. Dalam arti, proses yang selama dua pilpres belakangan ini sama sekali tidak substantif. Hanya formalitas saja. Berbagai lembaga kepemiluan yang seharusnya menjadi “malaikat demokrasi” untuk setiap calon presiden, akhirnya berlakon di bawah intervensi kekuasaan yang dikendalilan para pemodal. Anies tidak akan terpilih dalam proses seleksi seperti ini. Para bandar yang tergabung dala oligarki bisnis sudah sejak lama menyiapkan calon yang wajib menang. Namun, Pilpres 2024 yang diikuti oleh Anies kemungkinan besar tidak akan bisa dibikin seperti 2014 atau 2019. Suasananya berbeda. Energinya juga berbeda. Para calon yang maju nantinya tentu memiliki energi masing-masing yang berbasis finansial. Berbeda dengan ABW. Tenaga finansial memang sutau keniscayaan. Namun, yang teramat penting adalah bahwa Anies Baswedan itu adalah energi rakyat. Energi itu bisa sangat dahsyat dan tak terduga. Sebagai energi rakyat, semua pihak –khususnya lembaga-lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilpres 2024— seharusnya memahami akibat fatal kalau mereka melakukan sabotase, penipuan, dan konspirasi untuk menjegal Anies. Mereka akan berhadapan dengan rakyat.[]
Formula E dan Pelitnya BUMN
Demi nama baik bangsa, penyelenggaraan Formula E seharusnya didukung bersama-sama. Ini penting, agar dunia tahu, Indonesia lebih dari sekadar mampu. Agar dunia paham, Indonesia lebih baik dari yang ada di benak mereka. Oleh: Tamsil Linrung, Ketua Kelompok/Ketua Fraksi DPD di MPR UPAYA Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni, untuk menggaet partisipasi sponsor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cukup maksimal. Berbagai cara telah ditempuh. Ya menawarkan proposal, menemui Menteri BUMN Erick Tohir, bahkan mengumbar harapan di forum-forum terbuka. Harapannya, pemberitaan masif dapat meluluhkan hati sang menteri. Malang tak dapat ditolak. Upaya Wakil Ketua Komisi III DPR itu belum juga berbuah. Padahal, event ini tinggal menghitung hari. Erick Tohir bergeming. Saat sponsor Formula E mulai diumumkan, tidak terlihat logo salah satu BUMN Indonesia bertengger. Setidaknya hingga saat tulisan ini diketik. Berbeda dengan formula E, ajang balap motor MotoGP Mandalika yang telah berlangsung justru berlimpah dukungan BUMN. Sebutlah Pertamina sebagai track naming right. Atau dalam deretan venue partner ada Telkom Indonesia, Telkomsel, Bank BRI, Bank Mandiri, dan Perusahaan Gas Negara (PGN). Ikut pula Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai supporting parnert. Baik MotoGP Mandalika maupun Formula E, keduanya sama-sama berkelas internasional. Dua event ini juga menjadi jendela dunia mengintip Indonesia. Pertaruhannya pun sama, begitu juga dengan gengsinya. Kebetulan pula, dua-duanya baru pertama kali diadakan di Indonesia. Lalu mengapa BUMN ramai-ramai mensponsori MotoGP dan terkesan pelit menyuplai duit pada Formula E? Pertimbangannya mungkin saja banyak. Satu hal yang pasti, sulit menghindarkan diri membaca persoalan tersebut dari sudut pandang politik. Pada gelaran MotoGP Mandalika, Jokowi terlihat sangat pro aktif. Presiden tidak hanya mengunjungi sirkuit Mandalika, menyempatkan diri berfoto-ria dengan para pebalap MotoGP dan memberikan trofi kepada pemenang. Jokowi bahkan mengaspal di sirkuit itu dengan mengendarai motor Kawasaki W175. Sementara itu, persiapan penyelenggaraan Formula E, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat kasak-kusuk. Bahkan, ia beberapa kali tampil untuk meyakinkan publik, bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi Indonesia. Dua event tersebut memang identik dengan dua tokoh bangsa, yakni Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswedan. MotoGP sering disebut gagasan Presiden Jokowi, sementara Formula E adalah Anies. Di satu sisi ada rivalitas politik antara Presiden dan Gubernur Jakarta. Di sisi lain, rivalitas yang sama mungkin juga mulai bertumbuh diantara Erick Tohir dan Anies Baswedan. Erick Tohir tengah menyiapkan diri menuju 2024. Anies pun demikian. Kemungkinan keduanya berada dalam gelanggang pemilihan presiden dari sudut berbeda. Sekilas, Anies terjepit di antara dua situasi tersebut. Celakanya, keberhasilan pelaksanaan Formula E dengan sendirinya memoles nama Anis semakin moncer. Mungkinkah ada komando agar BUMN tidak mensponsori Formula E? Atau, mungkinkah jelang pelaksanaan MotoGP Mandalika, BUMN punya banyak untung, lalu jelang Formula E, BUMN tiba-tiba cekak. Apa boleh buat, itulah pertanyaan bernada spekulatif memang sulit dihindari. Apalagi, begitu minim pernyataan Menteri BUMN terkait hal ini. Jangan salahkan publik bila memandang ketiadaan sponsor BUMN pada pelaksanaan Formula E adalah imbas dari psikologi politik yang berkembang. Apalagi, para pendukung kedua belah pihak tidak berhenti saling kritik pada pelaksanaan dua event itu. Di media sosial, saling serang bahkan lebih tajam lagi. Yang digoreng kini adalah atap temporer stadiun yang dihantam badai. Juga tentang sponsor merek minuman beralkohol. Padahal, mungkin saja keterbatasan sponsor membuat panitia menyetujui kerjasama sponsorship itu, dengan aturan-aturan tertentu. Presiden sebaiknya jangan diam. Tidak ada salahnya Jokowi memerintahkan Menteri BUMN mengkaji kemungkinan sponsorship dari BUMN. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno seharusnya juga banyak bercerita dan bergerak mempromosikan event ini. Demi nama baik bangsa, penyelenggaraan Formula E seharusnya didukung bersama-sama. Ini penting, agar dunia tahu, Indonesia lebih dari sekadar mampu. Agar dunia paham, Indonesia lebih baik dari yang ada di benak mereka. Tidak hanya untuk dunia. Kebersamaan kita mendukung event internasional yang diselenggarakan di dalam negeri, juga menjadi panutan anak bangsa. Selama ini, rakyat selalu terbelah pada setiap keadaan, termasuk dalam penyelenggaraan MotoGP dan Formula E. MotoGP mendapat serangan dari rakyat yang tidak lagi sepenuhnya percaya pemerintah, sedangkan Formula E mendapat serangan narasi dari pendukung pemerintah. Padahal, Indonesia butuh event-event itu sukses demi harga diri bangsa. Tapi kita sudah saling melukai dan bahkan membiarkan luka itu kian menganga. Minim yang mengajak melihat dari perspektif itu. Keterbelahan rakyat, rasanya, begitu dinikmati. (*)
Presiden Jokowi Libatkan Puteri Indonesia 2022 Promosikan G20
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan Puteri Indonesia 2022 Laksmi Shari De Neefe Suardana untuk mempromosikan Presidensi G20 Indonesia serta berbagai rangkaian program hingga Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November nanti.Hal itu menurut Dewan Penasihat Yayasan Puteri Indonesia Putri Kus Wisnu Wardani, disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menerima Laksmi Shari bersama Miss Universe 2021 dari India Harnaaz Shandu serta dua pemenang pemilihan Puteri Indonesia lainnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.\"Bapak Presiden tadi menyampaikan bahwa untuk semua program-program G20, khususnya pada puncaknya nanti Puteri Indonesia untuk dilibatkan baik ketiga puteri terpilih ini juga para finalis lainnya yang ada di provinsi masing-masing,\" kata Putri dalam keterangan pers setelah pertemuan yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin.Selain Puteri Indonesia 2022 Laksmi Shari dan Miss Universe 2021 Harnaaz Shandu, Putri juga turut mendampingi dua runner-up Puteri Indonesia 2022 yakni runner-up 1 Puteri Indonesia Cindy May MC Guire dan runner-up 2 Adinda Creshella.Laksmi dan para finalis kontes kecantikan itu dipercaya Presiden Jokowi mewakili Indonesia dalam mempromosikan beberapa topik Presidensi G20 Indonesia seperti perubahan iklim, digitalisasi, dan kebangkitan pariwisata.\"Puteri Indonesia 2022 Laksmi ini memang mendalami bidang literasi dan digitalisasi,\" kata Putri yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut.Sedangkan Cindy yang berprofesi sebagai dokter dipercaya Kepala Negara untuk mempromosikan bagaimana upaya Indonesia mengatasi pandemi COVID-19 serta sejumlah program kesehatan masyarakat termasuk penanganan stunting.Sementara Adinda, yang juga merupakan Puteri Indonesia Pariwisata 2022 dipercaya mempromosikan mengenai lingkungan hidup dan pariwisata.Miss Universe 2021 Harnaaz Shandu juga mengaku sempat berbincang langsung dengan Presiden Jokowi dan mengaku senang mengetahui hubungan baik antara Kepala Negara RI dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.\"Saya merasa sangat terhormat bisa bertemu Presiden Jokowi dan mendengar secara langsung visi yang dimilikinya untuk negeri Indonesia yang indah ini. Saya sangat senang mengetahui hubungan dekatnya dengan Perdana Menteri kami Modi, dan senang bisa berada di negeri indah ini dan untuk mengenal lebih jauh saya berharap bisa segera kembali ke sini lagi,\" katanya.Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam menerima kunjungan rombongan pemenang kontes Puteri Indonesia 2022 dan Miss Universe 2021 adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (mth/Antara)
Pasar Saham Asia Dibuka Sedikit Lebih Tinggi, Sementara Dolar Melemah
Sydney, FNN - Pasar saham Asia mengikuti Wall Street sedikit menguat di awal perdagangan Senin, sementara dolar AS terjepit di dekat posisi terendah lima minggu karena investor bertaruh pada kemungkinan perlambatan dalam pengetatan moneter AS, meskipun setelah kenaikan tajam suku bunga pada Juni dan Juli.Sentimen negatif mereda setelah muncul berita bahwa otoritas Shanghai akan membatalkan banyak persyaratan bagi bisnis untuk memulai kembali operasi mereka mulai Rabu (1/6/2022), mengurangi penguncian di seluruh kota yang dimulai dua bulan lalu.Liburan Memorial Day di Amerika Serikat dapat membuat sesi perdagangan tipis menjelang akhir bulan dan indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,3 persen ke level tertinggi tiga minggu.Indeks Nikkei Jepang menguat 1,3 persen dan Korea Selatan naik 0,9 persen. Indeks Nasdaq berjangka menambahkan 0,4 persen, setelah melonjak 6,8 persen minggu lalu, sementara S&P 500 berjangka menguat 0,3 persen, setelah reli 6,6 persen minggu lalu di minggu terbaik mereka sejauh tahun ini.Investor telah menangkap petunjuk Federal Reserve, setelah berencana menaikkan suku bunga secara agresif selama dua bulan ke depan, mungkin akan memperlambat pengetatannya.\"Harapan, naif atau tidak, untuk jeda dalam siklus pengetatan Fed pada awal September terus bergema,\" kata Ray Attrill, kepala strategi valas di NAB. \"Pasar uang telah mengurangi perkiraan mereka untuk kenaikan suku bunga Fed tambahan pada akhir 2022 dari 193 basis poin menjadi 180 basis poin.\"\"Meskipun ini masih menyiratkan kenaikan suku bunga pada setiap pertemuan Fed yang tersisa tahun 2022, termasuk kenaikan 50 basis poin pada Juni dan Juli dan setidaknya 25 basis poin pada masing-masing dari tiga sisanya.\"Peluang Fed yang kurang hawkish sudah cukup untuk melihat obligasi pemerintah AS rebound, dengan imbal hasil 10-tahun sedikit di atas level terendah enam minggu di 2,74 persen. Itu turun dari puncak 3,203 persen pada 9 Mei.Suasana pasar yang lebih stabil telah melihat mata uang safe-haven dolar dan yen menurun, sementara euro didorong oleh komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada awal Juli.\"Data ekonomi AS tampaknya melambat, pejabat ECB memperdebatkan kenaikan suku bunga awal yang lebih cepat, dan perbedaan suku bunga di muka sudah mulai menguntungkan euro,\" kata analis Goldman Sachs, Zach Pandl.\"Perlambatan tajam dalam ekonomi AS - jika tidak diimbangi dengan kelemahan serupa di Eropa - dapat menghasilkan rebound euro yang berarti, meskipun kebalikannya juga benar jika data AS bertahan lebih baik dari yang diharapkan,\" tambah Pandl. \"Kami melihat risiko penurunan terhadap pertumbuhan AS, dan telah merekomendasikan opsi jual dolar/yen untuk mengekspresikan pandangan ini.\"Itu menggarisbawahi pentingnya data utama AS minggu ini yang mencakup survei manufaktur ISM pada Rabu (1/6/2022) dan laporan penggajian Mei pada Jumat (3/6/2022).Angka penggajian (payrolls) diperkirakan akan naik menjadi 320.000 yang solid, meskipun itu akan turun dari April, dengan pengangguran di 3,5 persen.Euro bertahan di 1,0732 dolar AS pada Senin pagi , setelah naik 1,6 persen minggu lalu ke level 1,0764 dolar AS. Indeks dolar AS berdiri di 101,68, setelah turun 1,3 persen minggu lalu untuk mencapai level terendah lima minggu di 101,43.Dolar lebih stabil terhadap yen di 127,25, setelah menemukan dukungan kuat di sekitar 126,37 dalam seminggu terakhir.Mundurnya dolar membantu emas dari posisi terendah baru-baru ini dan logam mulia tersebut diperdagangkan di 1.850 dolar AS per ounce.Harga minyak telah didukung oleh ekspektasi untuk permintaan yang lebih kuat karena musim mengemudi AS sedang berlangsung, dan ketika negara-negara Eropa bernegosiasi mengenai apakah akan memberlakukan larangan langsung pada minyak mentah Rusia.Uni Eropa pada Minggu (29/5/2022) gagal menyepakati embargo minyak Rusia, tetapi para diplomat masih akan mencoba untuk membuat kemajuan menjelang pertemuan puncak Senin-Selasa.Brent bertambah 43 sen menjadi diperdagangkan di 119,86 dolar AS per barel, sementara minyak mentah AS naik 54 sen menjadi diperdagangkan di 115,61 dolar AS per per barel. (mth/Antara)
Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan Uni Eropa tentang Sanksi Rusia
Melbourne, FNN - Harga minyak naik ke level tertinggi dua bulan di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena para pedagang menunggu untuk melihat apakah Uni Eropa akan mencapai kesepakatan melarang minyak Rusia menjelang pertemuan paket keenam sanksi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.Minyak mentah berjangka Brent terangkat 46 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 119,89 dolar AS per barel pada pukul 01.11 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak 60 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 115,67 dolar AS per barel, memperpanjang kenaikan kuat dari minggu lalu.Uni Eropa akan bertemu pada Senin dan Selasa untuk membahas paket sanksi keenam terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai \"operasi militer khusus\" untuk melucuti senjata tetangganya.\"Saya tidak berpikir akan berlebihan untuk berasumsi bahwa spekulan memposisikan diri untuk kenaikan pasar minyak pasca KTT Uni Eropa,\" kata Managing Partner SPI Asset Management, Stephen Innes.Larangan lebih lanjut pada minyak Rusia akan memperketat pasar minyak mentah yang sudah tegang di tengah meningkatnya permintaan bensin, solar dan bahan bakar jet menjelang puncak musim permintaan musim panas di Amerika Serikat dan Eropa.Pemerintah Uni Eropa gagal menyepakati embargo minyak Rusia pada Minggu (29/5/2022), tetapi akan melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan untuk melarang pengiriman minyak Rusia melalui laut sambil mengizinkan pengiriman melalui pipa, menjelang KTT pada Senin sore, kata para pejabat.Jika disetujui, kesepakatan akan memungkinkan Hongaria, Slovakia dan Ceko untuk terus menerima minyak Rusia mereka melalui pipa Druzhba untuk beberapa waktu sampai pasokan alternatif dapat diatur.Menggarisbawahi ketatnya pasar, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama disebut OPEC+, akan menolak seruan Barat untuk mempercepat penambahan produksi minyak mereka ketika mereka bertemu pada Kamis (2/6/2022). Mereka akan tetap pada rencana mereka untuk menambah 432.000 barel per hari pada Juli, enam sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.Pasar minyak juga gelisah setelah Iran pada Jumat (27/5/2022) mengatakan angkatan lautnya telah menangkap dua kapal tanker minyak Yunani sebagai pembalasan atas penyitaan minyak Iran oleh Amerika Serikat atas sebuah kapal tanker yang ditahan di lepas pantai Yunani.\"Ini meningkatkan momok gangguan lebih lanjut terhadap aliran minyak melalui Selat Hormuz, yang membawa sepertiga perdagangan dunia,\" kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.Harga minyak juga didukung oleh penurunan dolar AS karena investor mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS yang agresif dan karena kekhawatiran tentang resesi global mereda. Dolar yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi importir yang memegang mata uang lain. (mth/Antara)